B. Masalah Konsentrasi
C. Elektrolit
E. pH
1. Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan.
% = gram zat terlarut x 100 %
gram larutan
Contoh:
Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat :
- gula = 5/100 x 100 = 5 gram
- air = 100 - 5 = 95 gram
2. Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol
seluruh zat dalam larutan.
X = mol suatu zat : mol seluruh zat
Contoh:
Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A dan 7 mol zat terlarut B. maka:
XA = nA / (nA + nB) = 3 / (3 + 7) = 0.3
XB = nB /(nA + nB) = 7 / (3 + 7) = 0.7
* XA + XB = 1
3. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
M = mol : liter
= mmol : ml
Contoh:
4. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut.
M = (1000 : p) X (gram : BM)
5. Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut dalam tiap liter larutan.
N = grek : liter
= mgrek : ml
Grek = mol x jumlah H+ atau OH -
Perhitungan jumlah zat terlarut:
Mol zat terlarut = liter x M
Pengenceran Larutan:
V1M1 = V2 M2
Pencampuran konsentrasi yang berbeda:
M camp = V1 M1 + V2M2
V1 + V 2
Definisi : zat yang jika dilarutkan ke dalam air
akan terurai menjadi ion-ion (terionisasi),
sehingga dapat menghantarkan listrik.
Elektrolit kuat : zat yang dalam air akan
terurai seluruhnya menjadi ion-ion (terionisasi
sempurna)
Elektrolit lemah : zat yang dalam air tidak
seluruhnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi
sebagian)
ELEKTROLIT KUAT : ELEKTROLIT LEMAH :