Anda di halaman 1dari 15

“Dan tiada sama (antara) dua laut ; yang ini tawar, segar, sedap

diminum (non elektrolit) dan yang lain asin (elektrolit) lagi pahit”
QS Fathir 35:12
 Larutan didefenisikan sebagai campuran homogen dari dua
jenis zat atau lebih yang membentuk satu fase.
 Komponen yang jumlahnya lebih besar atau strukturnya tidak

berubah dinamakan pelarut.


 Komponen yang jumlahnya lebih sedikit atau strukturnya

berubah dinamakan zat terlarut.


Contoh :
Pada larutan garam, air disebut sebagai pelarut karena air
merupakan komponen paling banyak dan strukturnya tidak
berubah. Sedangkan garam disebut zat terlarut karena
merupakan komponen yang jumlahnya lebih sedikit dan
garam berubah struktur dari padat menjadi terlarut seperti air.
 Michael Faraday adalah orang pertama yang menemukan bahwa
bila arus listrik dialirkan melalui larutan asam atau basa, zat-zat
itu akan terurai dan berkumpul pada elektroda-elektrodanya. Ia
adalah orang pertama yang memberi istilah elektroda dan
elektrolit. Elektroda meruapakan unsur padat yang dihubungkan
langsung dengan sumber arus listrik, sedangkan elektrolit adalah
zat-zat yang dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut dengan zat-zat
non elektrolit. Larutan zat-zat dalam air akan menjadi larutan
elektrolit sedangkan larutan zat-zat non elektrolit dalam air akan
menjadi larutan non elektrolit.
 Pada tahun 1884, Svante August Arrhenius Misalnya apabila kristal NaCl
mengajukan teorinya, bahwa larutan elektrolit dilarutkan dalam air, maka oleh
dalam air terionisasi ke dalam partikel-partikel pengaruh air NaCl terurai (disosiasi)
yang bermuatan positif (kation) dan negatif menjadi ion positif Na+ (kation) dan ion
(anion) yang disebut ion. Jumlah muatan ion negatif Cl- (anion) yang bebas
positif akan sama dengan jumlah muatan ion bergerak. Ion-ion inilah yang bergerak
negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan sambil membawa muatan listrik ke dua
adalah netral. Ion-ion inilah yang bertugas ujung kawat (kutub elektrode) alat uji
menghantarkan arus listrik dalam larutan elektrolit.
elektrolit tersebut.
 Selanjutnya Arrhenius mengemukakan bahwa
larutan elektrolit tidak selalu terdisosiasi secara
sempurna dan terjadi untuk suatu elektrolit
pada konsentrasi tertentu hanya sebagian kecil
saja terionisasi (terdisosiasi) menjadi ion. Besar
kecilnya ionisasi disebut derajat disosiasi yang
bergantung pada harga konsentrasi larutan
elektrolit dan jenis elektrolit.

Rangkaian Alat Penguji Elektrolit


Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik.

Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit


Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit
Zat terlarutnya adalah zat elektrolit Zat terlarutnya adalah zat non elektrolit
Zat terlarut dapat terionisasi menjadi ion- Zat terlarut tidak dapat terionisasi menjadi ion-
ion ion
Dapat menghantarkan arus listrik Tidak dapat menghantarkan arus listrik
Pengujian dengan elektrolit tester : Pengujian dengan elektrolit tester :
- Lampu menyala - Lampu tidak menyala
- Ada gelembung gas - Tidak ada gelembung gas
Terdiri dari asam, basa, atau garam Contoh : urea, gula, alkohol
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik.

Larutan Elektrolit Kuat Larutan Elektrolit Lemah


Terionisasi sempurna Terionisasi sebagian
Derajat ionisasi, α = 1 Derajat ionisasi, 0 < α < 1
Pengujian dengan elektrolit tester : Pengujian dengan elektrolit tester :
- Lampu menyala terang - Lampu menyala redup/mati
- Gelembung gas banyak - Gelembung gas sedikt
Reaksi berjalan satu arah Reaksi berjalan dua arah (kesetimbangan)
Terdiri dari asam kuat, basa kuat, dan Terdiri dari asam lemah dan basa lemah
garam

Asam kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, HClO4


Basa kuat :hidroksida dalam logam alkali dan alkali tanah kecuali berilium
Contoh soal :
Diberikan beberapa contoh jenis larutan sebagai berikut :

Tentukan:
a. Jenis larutan yang dapat menghantarkan arus listrik?
b. Jenis larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik?
c. Senyawa yang termasuk elektrolit lemah?
d. Senyawa yang termasuk elektrolit kuat?
 Dalam pembuatan larutan yang bersifat kuantitaif, konsentrasi
larutan perlu dinyatakan dalam satuan tertentu, baik melalui
ungkapan jumlah relatif zat terlarut dalam pelarut, jumlah satu
komponen relatif terhadap jumlah total larutan, atau satuan
yang melibatkan jumlah mol terlarut per liter larutan maupun
per kg pelarut.
 Fraksi mol suatu komponen zat A (XA) menyatakan
perbandingan jumlah mol komponen zat A terhadap semua
komponen yang terdapat dalam larutan.

XA = Jumlah mol zat A = mol A


Jumlah total mol semua komponen mol A + mol B + mol C + …..+ mol n

Jika larutan hanya terdiri dari dua komponen, yaitu zat terlarut
(XA) dan pelarut (XB), maka berlaku :
XA + XB = 1
Contoh :
Berapa fraksi mol benzena(C6H6) dan toluen (C7H8) dalam larutan yang
dibuat dengan menambahkan 500 gr benzen dalam 500 gr toluen?

Jawab :
Molbenzen = 500 gr / 78 g mol-1 = 6,41 mol
Moltoluen = 500 gr / 92 g mol-1 = 5,43 mol
Oleh karena itu,
Xbenzen = 6,41 mol / (6,41 mol + 5,43 mol) = 0,54
Xtoluen = 5,43 mol / (6,41 mol + 5,43 mol) = 0,46
 Molalitas didefenisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut.

m = Jumlah mol zat terlarut


1000 gr pelarut (kg pelarut)
m = (gr/ Mr) x (1000/ gr pelarut)

Contoh :
Hitunglah molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 1 gr urea
CO(NH2)2 dalam 48 gr air?
Jawab :
m = (gr / Mr) x (1000 / gr pelarut)
m = (1 / 60) x (1000 / 48 )
m = 0,35
 Molaritas didefenisikan sebagai jumlah mol zat terlarut per liter
larutan.

M = Jumlah mol zat terlarut


Jumlah liter larutan
M = mol = mmol
L mL
M = (gr/ Mr) x (1000/V)
Contoh :
1. Sebanyak 35,25 mmol etanol (C2H5OH) dilarutkan dalam air sampai volume
larutan 100 mL. Berapa molaritas larutan dan berapa gr etanol dalam larutan
itu ? ( Mr etanol = 46 gr/mol)
Jawab :
M = mmol / mL = 35,25 mmol / 100 mL larutan = 0,35 M
Mol = massa / Mr
Massa = mol x Mr = (35,25 x10-3 ) mol x 46 gr mol-1 = 1,62 gr

2. Berapa gr massa Na2SO4 yang diperlukan untuk membuat 0,5 L larutan


dengan konsentrasi 0,25 M ?
Jawab :
M = mol / L
Mol = M x L = 0,25 M x 0,5 L = 0,125 mol
Mol = massa / Mr
Massa = mol x Mr = 0,125 mol x 142 gr mol-1 = 17,75 gr
M1 x V 1 = M 2 x V 2

Dimana :
M1 = konsentrasi awal (sebelum pengenceran)
V1 = voume larutan awal (sebelum pengenceran)
M2 = konsentrasi setelah pengenceran
V2 = volume larutan setelah pengenceran
Contoh :
1. Jika tersedia 5 mL larutan amonia (NH3) 14,8 M, berapa volume air yang
harus air yang dibutuhkan untuk mengencerkan larutan tersebut agar diperoleh
konsentrasi NH3 1 M ?
Jawab :
M1 x V1 = M2 x V2
V2 = (M1 x V1) / V2
= (14,8 M x 5 mL) / 1 M
= 74 mL

2. Berapa volume HCl pekat 12 M yang dibutuhkan untuk membuat 100 mL


larutan HCl 2 M ?
Jawab :
M1 x V1 = M2 x V2
V1 = (M2 x V2) / M1
= (2 M x 100 mL) / 12 M
= 16,67 mL

Anda mungkin juga menyukai