Oleh Kelompok 5
JENIS LARUTAN
Larutan adalah campuran homogen antara dua macam zat tunggal atau lebih. Larutan
terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat terlarut. Zat terlarut adalah zat yang terdispersi
dalam zat pelarut. Sedangkan pelarut adalah zat yang mendispersi komponen-komponen zat
terlarut.
A. Pembagian Larutan
1. Larutan Elektrolit
Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik jika larutan
tersebut mengandung partikel-partikel yang bermuatan listrik (ion-ion) dan bergerak
bebas didalam larutannya, Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut
Elektrolit Kuat dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Kuat. Zat
elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut
Elektrolit Lemah dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.
2. Larutan Non-Elektrolit
Larutan Non-Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak
terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler. Contohnya:
glukosa(C6H12O6), gula pasir, urea, alkohol, benzena, dan CCl4.
Contoh: Suatu larutan terdiri dari 2, 5 mol zat terlarut A dan 7,5 mol zat terlarut B,
maka:
Jawab:
nA 2,5
XA= = =0,25
nA+ nB 2,5+ 7,5
nB 7,5
XB= = =0,75
nA+ nB 2,5+7,5
b) Persen (%)
Menurut farmakope Indonesia ada 4 macam %, yaitu:
1. % b/bn adalah gram zat dalam 100 g hasil akhir.
2. % b/v dalah banyaknya gram zat dalam 100 mL hasil akhir.
3. % v/v adalah banyaknya mL zat dalam 100 mL hasil akhir.
4. % v/ b adalah banyaknya mL zat dalam 100 g hasil akhirnya
Contoh: Hitung berapa persen %KCl dalam suatu larutan yang terbuat dengan
melarutkan 40 g KCl dalam 160 mL air ?
Jawab:
c) Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 Kg (1000g) pelarut.
g 1000 n mol
m= x atau m= ( )
Mr p p kg
Dimana :
m = kemolalan larutan (mol/kg)
n = jumlah mol zat terlarut ( g/Mr)
p = massa pelarut
Mr = massa relatif zat terlarut
Contoh: Hitunglah molalitas 18 gram glukosa(Mr= 180) dalam 500 gram air!
Jawab:
m glukosa = 18/180 𝑥 1000/500= 0,2 m
d) Molaritas (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan.
g 1000 n mol
M¿ x atau M¿ ( )
Mr v v L
Contoh: Berapakah molaritas 4 gram NaOH (Mr= 40) dalam 250 mL larutan?
Jawab:
4 1000
M¿ x = 0,4 M
40 250
e) Normalitas (N)
Normalitas merupakan satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation
atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat
dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen
adalah jumlah gram zat untuk mendapat satu muatan. Untuk asam, 1 mol
ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+. Untuk basa, 1 mol ekivalennya
sebanding dengan 1 mol ion OH-.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan :
grek = mol . Jumlah 𝐻 + atau [𝑂𝐻]−
N = M x valensi
Contoh: Berapakah Normalitas 9,8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam air hingga volume
larutan 500 mL?
Jawab:
H2SO4 2 H +¿¿+ SO2−¿
4
¿
9,8 1000
M¿ x = 0,2
98 500
N= M x valensi
N= M x 𝐻+
N= 0,2 x 2= 0,4N
Jumlah ion yang terbentuk per molekul, konsentrasi larutan bukan satu-satunya
faktor yang mempengaruhi kekuatan larutan elektrolit. Jumlah ion yang terbentuk per
molekul pun juga punya pengaruh. Sebagai contoh reaksi penguraian KCl dan CaCl2.
Dalam reaksi tersebut tiap satu molekul KCl menghasilkan 2 ion yaitu satu ion K+ dan
satu ion Cl- sedangkan dalam reaksi penguraian CaCl2 menghasilkan satu ion Ca+ dan
dua ion Cl-. Sehingga total KCl menghasilkan 2 ion dan CaCl menghasilkan 3 ion. berarti
kekuatan elektrolit kedua larutan tersebut sama.
DAFTAR PUSTAKA
Kamaludin, Agus. 2010. Intisari Kimia - Tips & Trik Kilat Menaklukkan Kimia SMA (Kelas X,
XI, XII). Yogyakarta: ANDI.
Salirawati, Das., Dkk. 2007. Belajar Kimia Secara Menarik Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:
Grasindo.