KIMIA DASAR
STOIKIOMETRI
• Awaliyah Chantika Putri Al Anwari
(P24840122018 )
• Bulan Aisyah Nur Adriani
(P24840122021)
• Dara Kinanthi Rahaja Putri
(P24840122022)
• Delviana Salsabila Octaviani
Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari Bahasa Yunani, berasal dari kata “stoicheion”
yang berarti unsur dan “metron” yang artinya mengukur.
Contoh :
Muatan pada unsur Na2S2O7 = (2 x biloks Na) + (2 x biloks S) + (7 x biloks O),
ialah
0 = (2 x (+1)) + (2 x (x)) + (7 x (-2))
0 = 2 + 2x -14
x = +6
Persamaan
Reaksi
Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi merupakan penulisan reaksi dengan menyatakan lambang
unsur atau rumus kimia yang terlibat dalam reaksi kimia, terdiri atas zat-
zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi disertai koefisien dan fasa masing-
masing
Penyetaraan persamaan reaksi merupakan penerapan hukum kekekalan
massa dan Teori Atom Dalton, yang berbunyi bahwa massa unsur sebelum
dan sesudah reaksi adalah sama. Persamaan reaksi menggambarkan
rumus kimia zat-zat pereaksi (reaktan) yang berada sebelah kiri anak
panah dan zat-zat hasil reaksi (produk), yang berada pada sebelah kanan
anak panah.
Wujud zat-zat yang terdapat dalam persamaan reaksi, baik pereaksi dan
hasil reaksi ada empat macam, yaitu gas (g), cairan (liquid atau l), zat
padat (solid atau s) dan larutan (aqueous atau aq).
Bilangan yang mendahului rumus kimia zat-zat dalam persamaan reaksi
disebut koefisien reaksi. Koefisien reaksi dapat berfungsi untuk
menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi.
Berikut ini adalah langkah-langkah
penulisan persamaan reaksi
1. Menuliskan persamaan yang berasal dari kata-kata dari nama dan wujud zat
semua pereaksi beserta hasil reaksi.
2. Menerjemahkan persamaan kata-kata tersebut ke dalam persamaan rumus
kimia.
3. Menyetarakan persaman dengan koefisien (angka sebelum unsur) masing-
masig senyawa yang sesuai.
Contoh :
Natrium hidroksida bereaksi dengan asam sulfat mengahsilkan
natriumsulfat dan air.
1. Persamaan kata-kata : Natrium hidroksida + asam sulfat menjadi
natrium sulfat + air.
2. Persamaan rumus kimia : NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + H2O.
3. Persamaan reaksi setara : 2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O
Persamaan reaksi dapat kita katakan sudah setara jka jumlah unsur
masing-masing yang berada ruas kiri (pereaksi) sama dengan jumlah
unsur yang berada pada ruas kanan (hasil peraksi).
Stokiometri dalam
Larutan
Stokiometri reaksi dalam larutan
Stoikiometri larutan dapat diartikan sebagai perhitungan
kimia yang digunakan dalam reaksi kimia yang
berlangsung di dalam larutan. Dalam stoikiometri
larutan terdapat yang namanya konsentrasi larutan.
Reaksi penerapan basa dan asam
Dalam reaksi penerapan basa dan asam ini nantinya akan menghasilkan reaksi yang memiliki sifat
netral. Reaksi asam dan basa ini juga dibagi lagi menjadi empat jenis reaksi, yaitu:
n : mol
M : Konsentrasi / M
V : volume (L / liter)
Contoh soal
Jika molaritas NaOH adalah 0,5 M, hitung massa NaOH terlarut untuk membuat larutan 500 cm 3.
Jawaban :
Diketahui
Mr NaOH = 40
V = 500 cm3 = 500 mL
M = 0,5 M
(nA + nB)
Keterangan:
nA = mol zat pelarut
nB = mol zat terlarut
XA = fraksi mol pelarut
XB = fraksi mol terlarut
Normalitas
Normalitas adalah ukuran yang menunjukkan konsentrasi pada berat setara dalam gram
per liter larutan. Berat ekivalen itu sendiri adalah ukuran kapasitas reaktif molekul yang
dilarutkan dalam larutan. Dalam suatu reaksi, tugas zat terlarut adalah menentukan
normalitas suatu larutan. Normalitas juga disebut satuan konsentrasi larutan ekivalen
Molalitas dinyatakan jumlah mol suatu zat terlarut di dalam 1000 gram
pelarut.
m = n/p
M1 V1 = M2 V2
Dimana,
M1 = molaritas awal
M2 = molaritas larutan baru
V1 = volume awal
V2 = volume larutan baru
Diketahui 100 mL NaOH 3M diencerkan dengan 500 mL air. Berapa konsentrasi larutan setelah
pengenceran?
M1 v1 = M2 V2
3 x 100 = (100 + 500) x M2
300 = 600 x M2
600/300 = ½ M2
M2 = 0,5 M
Stokiometri
reaksi
Stokiometri reaksi kimia
1. Reaksi Stoikiometri Reaksi stoikiometri merupakan suatu reaksi yang semua
reaktannya habis bereaksi. Misalnya ada reaktan A dan reaktan B dengan
jumlah masing-masing 5 mol. Nah, di akhir reaksinya itu akan sama-sama
habis. Perbandingannya yakni sebagai berikut:
2. Reaksi Non Stoikiometri
Reaksi non stoikiometri merupakan suatu reaksi yang salah satu reaktannya
tidak habis bereaksi dan reaktan lainnya habis bereaksi. Contohnya reaktan A
dan reaktan B dengan jumlah masing-masing 5 mol. Kemudian, reaktan A
bereaksi 5 mol sehingga sisanya 0. Sementara itu, reaktan B hanya bereaksi 3 mol
saja sehingga sisa 2 mol.
Rumusnya :
% O = 1 x Ar O x 100%
Mr H2O
= 16 x 100%
18
% O= 800 %
9
2.Massa unsur dalam senyawa
Contoh penerapan soal :
Massa Hidrogen dalam 36 gram senyawa H2O
mH = 2 Ar H x mH20
Mr H2O
= 2 X 1 X 36
18
= 4 gram
Mo = 1 Ar O x mH2O
Mr H2O
= 16 x 36
18
= 32 gram
Bagian per juta atau Part per million (bpj atau
ppm)
massa campuran
125
Bpj = 4
3. Kemurnian senyawa dalam campuran / cuplikan (padatan)%
Senyawa = M senyawa x 100 %
Mcampuran
Contoh penerapan soal :
Pupuk urea 1000 gram terdapat 200 gram urea , berapakah kadar urea (CO (NH2)2) ?
Mr CO(NH2)2 = 60
TERIMA KASIH
• Awaliyah Chantika Putri Al Anwari
• Bulan Aisyah Nur Adriani
• Dara Kinanthi Rahaja Putri
• Delviana Salsabila Octaviani