Anda di halaman 1dari 24

Pengertian Stikiometri

Stoikiometri berasal dari kata “stoicheion” dalam bahasa Yunani yang berarti mengukur. Dalam ilmu kimia,
stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari kuantitas suatu zat dalam reaksi kimia. Zat-zat tersebut meliputi
massa, jumlah mol, volume, dan jumlah partikel. Tak hanya itu, stoikiometri juga diartikan sebagai
perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.

Suatu reaksi kimia dapat dikatakan sebagai reaksi stoikiometri apabila reaktan dalam reaksi habis seluruhnya.
Adapun rumus-rumus yang biasa digunakan dalam menyelesaikan materi Kimia Stoikiometri adalah sebagai
berikut:

Angka 22,4 L merupakan volume gas ideal dalam keadaan STP (Standard Temperature and Pressure), dengan
tekanan gas (P) = 1 atm, dan suhu (T) = 273 K. Sementara angka 6,02 x 10 23 merupakan besaran tetapan
Avogadro. Jadi, 1 mol zat apa pun memiliki jumlah partikel yang sama yaitu sebanyak 6,02 x 10 23 partikel.
Contoh Soal
Sebanyak 84 gram KOH (Mr 56) dilarutkan dalm 750 air. Tentukanlah
konsentrasi larutan tersebut adalah…

Jawaban:
Massa KOH = 84 gram
Mr KOH = 56
Volume air = 750 mL

Maka, didapatkan bahwa konsentrasi 84 gram KOH dalam 750 mL air adalah
2 M.
Bilangan Avogardo
Apa itu bilangan Avogardo?

Bilangan Avogadro adalah konstanta yang mewakili jumlah atom dalam dua belas gram karbon murni 12. Bilangan ini
memungkinkan penghitungan entitas mikroskopis. Ini terdiri dari sejumlah entitas unsur (yaitu, atom, elektron, ion, molekul)
yang ada dalam satu mol zat apa pun. Bilangan Avogadro sama dengan (6.022 x 10 dipangkangkat menjadi 23 partikel) dan
lambangkan dalam huruf L atau NA. Selain itu, digunakan untuk melakukan konversi antara gram dan satuan massa atom.
Satuan pengukuran untuk bilangan Avogadro adalah per mol (mol-1) tetapi juga dapat didefinisikan dalam pound-mol (lb / mol-
1) dan ons-mol (oz / mol-1).

Berapa Bilangan Avogardo?

Jumlah Avogadro adalah 602.000.000.000.000.000.000.000.000.000 yang setara dengan 602.000 triliun = 6,02 x 10 23. Nilai ini
ditemukan dari jumlah atom karbon yang terkandung dalam 12 gram karbon 12 pangkat 23.
Penting untuk disebutkan bahwa tergantung pada satuan pengukuran yang digunakan, jumlahnya dapat bervariasi. Dalam
pengertian ini, jika Anda bekerja dengan mol, bilangannya adalah 6.022140857 (74) x 10 23 mol-1.
Jika bekerja dengan pound maka akan menjadi 2,731 597 34(12) × 1026 (Lb-mol)-1.
Jika bekerja dengan ons, itu akan menjadi 1,707 248434 (77) x 1025 (oz-mol)-1.
Bilangan Avogardo
Apa yang diwakili oleh bilangan avogardo?

Bilangan Avogadro mewakili jumlah atom yang ada dalam dua belas gram karbon-12.

Bilangan ini mewakili besaran tanpa dimensi fisik yang terkait, sehingga dianggap sebagai bilangan murni yang memungkinkan
menggambarkan karakteristik fisik tanpa dimensi atau unit ekspresi eksplisit. Untuk alasan ini, ia memiliki nilai numerik
konstanta yang dimiliki unit pengukuran.

Bagaimana bilangan Avogardo dihitung?

Biilangan Avogadro dapat dihitung dengan mengukur konstanta Faraday (F) mewakili muatan listrik yang dibawa oleh satu mol
elektron dan membaginya dengan muatan elementer (e). Rumus ini adalah Na = F / e

Konstanta Avogadro dapat dihitung berkat teknik kimia analitik yang dikenal sebagai koulometrik, yang menentukan jumlah
materi yang diubah selama reaksi elektrolisis dengan mengukur jumlah yang dikonsumsi atau diproduksi dalam coulomb.

Ada juga metode lain untuk menghitungnya seperti metode massa elektron, yang dikenal sebagai CODATA atau sistem
pengukuran melalui kerapatan kristal menggunakan sinar-X.
Contoh Soal
Jika tetapan Avogadro = L, banyaknya atom Nitrogen yang terkandung dalam 1 gram gas Nitrogen
adalah…

Jawaban:
Tentukan jumlah mol (n) dalam 1 gram Nitrogen:
n = massa N : Mr N
n = 1 gram : 14
n = 0,71 mol

Tentukan banyak partikel (X) Natrium dalam 0,71 mol konsentrasinya:


X=nxL
X = 0,071 x 6,02x10^23
X = 4,27x10^22
Massa Atom Relatif (Ar), Massa Molekul
Relatif (Mr), dan Konsep Mol
Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif merupakan perbandingan massa suatu atom dengan 1/12 kali massa suatu atom isotop karbon-12
atau C-12. Isotop C-12 ini digunakan sebagai standar karena mempunyai kestabilan inti yang inert dibandingkan
dengan atom lainnya.

Massa Molekul Relatif (Mr)

Berbeda dengan atom relatif, massa molekul relatif digunakan untuk mencari perbandingan massa satu molekul
senyawa dengan 1/12 kali massa satu atom isotop karbon-12 atau C-12. Dalam hal ini, molekul merupakan gabungan
dari atom-atom suatu unsur. Jadi, Mr merupakan jumlah Ar atom-atom penyusunnya, atau dapat dirumuskan dengan
Mr = ΣAr.

Konsep Mol

Dalam konsep mol, satu mol suatu zat dinyatakan sebagai banyaknya zat tersebut yang mengandung 6,02 x 1023
buah partikel. Hubungan mol dan jumlah partikel tersebut ditetapkan sesuai hipotesis Avogadro. Selain itu, massa
satu mol suatu zat tersebut sama dengan Ar atau Mr yang dinyatakan dalam gram. Contohnya, Ar C = 12 sma, maka
massa molar karbon = 12 gram/mol.
Contoh Soal
Aluminium banyak digunakan untuk alat-alat rumah tangga. Berapa gram Al
yang terdapat dalam 204 gram aluminium oksida, Al2O3? (Ar Al = 27, O = 16)

Pembahasan:

Al : O
(2 x Ar Al) : (3 x Ar O)
(2 x 27) : (3 x 16)
9:8
Massa Al = (9/17) x 204 gram = 108 gram
Konsep Kemolaran Dalam Larutan
Kemolaran zat dalam larutan menyatakan jumlah zat (mol) dalam larutann yang ditempatinya (1L). Satuan
kemolaran adalah mol/L atau M.

Membuat Larutan Kemolaran dengan Kemolaran Tertentu ada dua macam, yaitu:

a. Melarutkan Zat Padat

Massa zat terlarut yang harus di tambahkan untuk memperoleh larutan dengan kemolaran M, dapat ditentukan
dengan rumus berikut:
Keterangan :
M = kemolaran (mol/L)
n = mol yang di hasilkan (mol)
V = volum labu ukur (L)
Konsep Kemolaran Dalam Larutan
b. Mengencerkan Larutan Pekat

Pada proses engenceran, jumlah zat terlarut dalam larutan tidak berubah.Volum larutan pekat yang dibutuhkan
untuk membuat larutan dengan kemolaran M dapat di hitung sebagai berikut:

Mol zat sebelum pengenceran = mol zat sesudah massa pengenceran

Oleh karena atau n = M x V maka diperoleh

Keterangan:

n = mol yang dihasilkan (mol)

M = kemolaran larutan sebelum dan sesudah pengenceran (mol/L)

V = volume larutan sebelum dan sesudah pengenceran (L)


Contoh Soal
Tentukan jumlah partikel dari 0,2 mol air dengan volume STP!

Jawaban:
n = jumlah mol = 0,2 mol
L = tetapan Avogadro = 6,02x10^23
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, jumlah partikel dalam 1 mol akan sama setiap zatnya dan 1 mol
air memiliki partikel sebanyak bilangan Avogadro atau 6,02x10^23 partikel.
Maka untuk mengetahu jumlah partikel dalam 0,2 mol air, jumlah molnya harus dikalikan dengan
tetapan Avogadro:
Jumlah partikel = n x L
= 0,2 x 6,02x10^23
= 1,204x10^23
Jadi, didalam 0,2 mol air terdapat 1,204x10^23 partikel air didalamnya.
Konsep Kemolaran Untuk Reaksi Kimia
Dalam Larutan
Konsep kemolaran dan berbagai jenis reaksi kimia dalam larutan elektrolit, dapat digunakan pada perhitungan
reaksi kimia dalam larutan.

Tirta Asam Basa

Titrasi asam basa merupakan prosedur penting dalam analisis kimia untuk menentukan konsentrasi/kemolaran
larutan asam/basa. Hal ini dilakukan demgan meneteskan larutan standar asam/basa yang kemolarannya sudah
diketahui kedalam larutan asam/basa yang ke,olarannya akan ditentukan, menggunakan buret. Penambahan
larutan standar dilakukan sampai mencapai titik ekovalen, yakni titik di mana asam dan basa habis bereaksi.
Titik ekiuvalen dapat ditentukan menggunakan indikator yang harus berubah warna di sekitar titik tersebut. Titik
di mana perubahan warnaindikator terjadi disebut titik akhir titrasi. Indiktor yang digunakan dalam titrasi adalah
metil merah, bromotimol biru, dan fenolftalein.
Konsep Kemolaran Untuk Reaksi Kimia
Dalam Larutan
PerhitunganKonsentrasi:
Tulis persamaan reaksi antara larutan asam A dan larutan
basa B Perhatikan, rumus ini juga dapat digunakan untuk
aA + Bb --> cC + dD + ... menentukan konsentrasi suatu larutan basa
- Nyatakan rumus untuk menghitung mol A dan mol B dengan menggunakan suaru larutan standar asam.
yang bereaksi Jenis titrasi ada 4 macam, yaitu:
- Dari persamaan reaksi A dan B, perbandingan mol A
dan mol B agar habis 1. Titrasi asam kuat dan basa kuat

bereaksi = a : b. Jadi diperoleh: 2. Titrasi asam lemah dan basa kuat


3. Titrasi basa lemah dan asam kuat
• M = kemolaran asam A dan basa B 4. Tirasi asam lemah dan basa lemah

• V = volum asam A dan basa B

• a , b = koefisien reaksi asam A dan basa B


Contoh Soal
Senyawa FeS (Mr = 88) sebanyak a gram direaksikan dengan asam klorida sesuai reaksi berikut.
FeS(s) + 2HCl(l) → FeCl2(s) + H2S(g)
Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H2S. Pada keadaan tersebut, satu mol gas H2S bervolume 20 liter, maka nilai a adalah … gram

Pembahasan:

1 mol H2S = 20 L
x mol H2S = 8 L
x = 1 mol x (8L/20L)
x = 0,4 mol

Reaksi:
FeS + 2HCl → FeCl2 + H2S
n FeS = (Koefisien FeS/Koefisien H2S) x n H2S
n FeS = (1/1) x 0,4 = 0,4 mol
a = 0,4 x 88 = 35,2 gram
Gas dan Sifat – Sifat Gas
Gas

Gas merupakan zat yang tidak akan lepas dari kehidupan kita, karena yang kita hirup sehari-hari untuk
kepentingan tubuh kita berupa gas. Sehingga kehidupan kita tidak akan lepas dari gas, dan oksigen yang kita
hirup berupa gas. Selain oksigen masih banyak lagi gas yang berguna bagi kehidupan dan juga ada gas yang
dihasillkan oleh tubuh kita melalui proses pembakaran kimia. Gas yang dihasilkan oleh tubuh kita setelah proses
pembakaran adalah karbon dioksida dan uap air.
Gas dan Sifat – Sifat Gas
Sifat – sifat Gas
• Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut :
• 1. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
• 2. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.
• 3. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan menjadi
tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.
• 4. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
• 5. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
• 6. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang.
• 7. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.
Contoh Soal
Pembakaran sempurna gas ammonia memerlukan gas oksigen dengan persamaan reaksi:
NH3(g) + O2(g) → NO2(g) + H2O(g)
Dengan menganggap bahwa kadar oksigen di udara 20%, maka volume udara yang diperlukan untuk
membakar 4 liter gas ammonia adalah …

Pembahasan:

Persamaan reaksi setara:


4NH3(g) + 7O2(g) → 4NO2(g) + 6H2O(g)
Volume gas oksigen = (7/4) x 4 liter = 7 liter
Volume oksigen = 20% volume udara
7 liter = 0,2 volume udara
volume udara = 7/0,2 = 35 liter
Hukum Tentang Gas
1. Hukum Boyle

• Hukum Boyle menyatakan bahwa “pada sejumlah gas tertentu, ketika gas memiliki suhu konstan maka tekanan gas berbanding terbalik
dengan volume gas”.

• Jika P1 dan V1 masing-masing adalah tekanan awal dan volume awal, sedangkan P2 dan V2 adalah tekanan akhir dan volume akhir
maka secara matematis hukum Boyle dapat dinyatakan dalam persamaan P1V1 = P2V2

• Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip hukum Boyle banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya pada penggunaan cat
semprot, jarum suntik, dan kaleng soda. Dalam hal ini suhu tetap tidak berubah, sedangkan volume dan tekanan berubah.

2. Hukum Carles

Hukum Charles menjelaskan bahwa “ketika tekanan gas tidak terlalu tinggi dan dipertahankan secara terus menerus (konstan), volume gas
akan berbanding lurus dengan suhunya.

Secara matematis hukum Charles dapat dinyatakan dalam persamaan :

dimana besaran V1 dan T1 masing-masing adalah volume awal dan suhu awal, sedangkan V2 dan T2 adalah volume akhir dan suhu akhir
gas.
Hukum Tentang Gas
3. Hukum Gay-Lussac

Hukum yang ketiga dikenal dengan hukum Gas-Lussac. Hukum ini ditemukan oleh Joseph Gay-Lussac (1778-
1850). Hukum ini menjelaskan bahwa “ketika volume konstan, maka tekanan gas berbanding lurus dengan suhu
mutlaknya”.

Jika P1 dan T1 masing-masing adalah tekanan awal dan suhu awal, sedangkan P2 dan T2 adalah tekanan akhir
dan suhu akhir, maka secara matematis hukum Gas-Lussac dapat dinyatakan dalam persamaan

4. Hukum Gas AlamHukum yang keempat adalah hukum yang merupakan penggabungan hukum Boyle,
hukum Charles dan hukum Gay-Lussac. Hukum ini dikenal sebagai hukum gas umum dan secara matematis
dinyatakan sebagai berikut :

Dengan keterangan yaitu P1 adalah tekanan awal, P2 adalah tekanan akhir, V1 adalah volume awal, V2
adalah volume akhir, T1 adalah suhu awal dan T2 adalah suhu akhir.
Hukum Tentang Gas
5. Hukum Parsial

• Hukum yang dikemukakan oleh Dalton pada tahun 1803 yang dikenal dengan hukum tekanan parsial Dalton.
Hukum tekanan parsial Dalton menyatakan bahwa tekanan total yang diberikan oleh campuran gas ideal yang
tidak berinteraksi sama dengan jumlah tekanan parsial yang diberikan oleh masing-masing gas dalam
campuran.

• Secara matematis, hukum tekanan parsial Dalton dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Ptotal = P1 + P2 + P3 + ……
Contoh Soal
Gas belerang dioksida direaksikan dengan gas oksigen dengan persamaan reaksi:
SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
Bila volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volume gas SO2 : O2 :
SO3 adalah ….

Pembahasan:

Hukum perbandingan volume atau hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa gas-gas yang bereaksi
dan volume gas-gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan sama, berbanding sebagai
bilangan bulat dan sederhana.
Reaksi setara:
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Jadi, perbandingan volume gas SO2 : O2 : SO3 = 2 : 1 : 2
Gas Ideal
Gas ideal adalah gas teoretik yang digunakan untuk mempelajari perilaku gas.
• Sifat-Sifat Gas Ideal

1. Partikel-partikelnya tidak memiliki volume dan gaya antar partikelnya diabaikan, kecuali tumbukan.

2. Gas-gas nyata seperti gas O2, H2, CO2, dan gas lainnya, dapat mendekati sifat gas ideal ketika berada
pada temperatur tinggi dan bertekanan rendah.

3. Jarak antarmolekulnya sangat jauh jika dibandingkan dengan ukuran molekulnya sendiri.

4. Partikel gas ideal bergerak dengan acak dan bertumbukan lenting sempurna, baik dengan dinding wadah
gas atau dengan partikel gas lainnya.
Gas Ideal
• Konsep Mol pada Gas Ideal
•Untuk menyatakan banyaknya zat pada gas ini, digunakan sebuah besaran yang kita sebut
sebagai jumlah zat dengan satuan standar internasionalnya adalah mol. Dalam 1 mol zat sendiri
terdapat 6,022 x 1023 partikel yang terkandung di dalamnya.
Contoh Soal
Sepuluh liter gas ideal suhunya 127 C mempunyai tekanan 165,5 N/m2.
Banyak partikel tersebut adalah ….

Pembahasan
Diketahui
T = 127C = (127 + 273)K = 400K
P = 165,6 Pa
k = 1,381 x J/K
V = 10L = 10 x
PV = NkT
N = PV/kT
N = 165,6 Pa x /1,381 x J/K x 400K
N = 3 x partikel
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ipa/materi-kimia-stoikiometri-utbk/
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/stoikiometri-larutan-pengerian-rumus-macam-macam-reaksi-reaksi-dan-contoh-soal
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/stoikiometri-kimia-kelas-10/
https://www.superprof.co.id/blog/materi-stoikiometri/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gas
https://karyatulisilmiah.com/kimia-dasar-gas-i/
https://www.ruangguru.com/blog/persamaan-gas-ideal
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-5-hukum-gas-apa-saja-11516/
https://www.wardayacollege.com/belajar-kimia/ikatan-kimia/hukum-gas/hukum-gas-ideal-gas-dalton/

Anda mungkin juga menyukai