Rumus Mol
Keterangan:
n = mol suatu zat (mol)
gr = massa suatu zat (gr)
Mr = massa molekul relatif suatu zat (gram/mol)
Mol ekivalen adalah jumlah mol dikali dengan jumlah ion H+ atau ion OH-, Jika
mol zat terlarut mengandung a ion H+ atau ion OH-, maka rumus mol ekivalen
yaitu:
Mol ekivalen = n x a
Keterangan:
a = ekivalen suatu zat
n = mol suatu zat (mol)
untuk kimia asam, 1 mol ekivalen = 1 mol ion H+
untuk kimia basa, 1 mol ekivalen = 1 mol ion OH-
Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
Rumus Molalitas
Keterangan:
m = molalitas suatu zat (molal)
n = mol suatu zat (mol)
p = massa pelarut (gr)
Diketahui:
n = 60 gram x 1000 = 60000 mol
p = 3 kg = 3000 gram
Mr = 40
Ditanya m…?
Jawab:
m = n/p
m = (gr x 1000)/(Mr x p)
m = (60 x 1000)/(40 x 3000)
m = 60000/120000
m = 0,5 molal
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan atau 1 mmol zat
terlarut dalam 1 ml larutan. Satuan molaritas adalah mol/L.
Rumus Molaritas
Keterangan:
M = molaritas suatu zat (mol/L)
gr = massa suatu zat (gram)
Mr = massa molekul relatif suatu zat (gr/mol)
V = volume larutan (ml)
1. NaOH 1 M berarti bahwa untuk setiap 1 liter (1000 ml) larutan ini mengandung 1
mol NaOH ((atau 40 gram NaOH).
2. 120 gram NaCl (Mr = 58.5gr/mol) dilarutkan dengan aquadest hingga volume
400 ml. Berapa M NaCl?
M = (gr x 1000) / (Mr x V)
M = (120 x 1000) / (58.5 x 400)
M = 5,1 mol/L
Normalitas adalah jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan. Satuan
normalitas adalah mol ek/L.
Rumus Normalitas
Keterangan:
N = normalitas ( mol ek/L)
n = mol suatu zat (mol)
a = ekivalen suatu zat
V = volume larutan (liter)
Contoh Soal Menghitung Normalitas
1. KOH sebanyak 112 gram dilarutkan dengan aquadest hingga volume 1000 ml (1
liter), Mr KOH = 56 gr/mol. Berapa normalitas KOH ?
N = (n x a) / V
N = (gr x a) / (Mr x V)
N = (112 x 1) / (56 x 1)
N = 2 mol ek/L
%?
Persen Volum
Simbol satuan persen volum adalah % (v/v). Rumus persen volum yaitu:
Molaritas (M) yakni banyaknya mol pada zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Molalitas (m) ialah banyaknya jumlah mol pada zat terlarut dalam 1kg
pelarut.
Moralitas ( M ) yaitu sebuah satuan konsentrasi yang banyak dipakai dan
juga didefinisikan sebagai banyak mol pada zat terlarut dalam 1 liter
larutan dalam satuan M.
Molalitas ( m ) yaitu suatu satuan konsentrasi yang dapat menyatakan
jumlah mol pada zat yang terdapat pada 1 kg pelarut dengan satuan mol.
Keuntungan Menggunakan Molaritas
1. Mudah dan nyaman untuk digunakan karena suatu zat terlarut dapat diukur
dalam gram, diubah menjadi mol, dan juga dicampur dengan volume.
2. Bahwa jumlah pada konsentrasi molar yakni sebuah konsentrasi molar
total. Ini dapat juga memungkinkan perhitungan kepadatan dan kekuatan
ionik.
Kerugian yang sangat besar dari molaritas yaitu bahwa ia akan berubah sesuai
dengan suhu. Ini karena volume cairan dapat dipengaruhi oleh suhu.
Jika semua pengukuran dapat dilakukan pada suhu tunggal (misalnya pada
suhu ruang), ini bukan menjadi suatu masalah. Namun, itu praktik yang baik
untuk dapat melaporkan suhu ketika bisa mengutip nilai molaritas.
Ketika membuat suatu larutan, perlu diingat, molaritas ini akan sedikit
berubah jika kita menggunakan sebuah pelarut panas atau dingin, namun dapat
menyimpan larutan akhir pada suhu yang berbeda.
Contoh Soal Menghitung Persen Volum
1. Alkohol 65% (volum) diartikan bahwa dalam setiap 100 ml larutan ini
mengandung 65% alkohol dan 35% air.
Contoh
a. Berapa % gula dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 g gula dalam
70 g air.
b. Berapa gram gula yang terdapat dalam 500 gram larutan 12% massa gula.
Persen volume
Mol merupakan jumlah tertentu untuk menyatakan banyaknya suatu zat yang
berukuran mikroskopis. Satu mol menunjukkan banyaknya partikel yang
terkandung dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan jumlah partikel dalam 12
gram atom C-12. Memang, ada berapa sih partikel dalam 12 gram atom C-12?
Seorang ilmuwan bernama Avogadro berhasil menghitung banyaknya partikel
dalam 12 gram atom C-12, yaitu sebanyak 6,02 × 1023 partikel. Sungguh besaran
yang tidak dapat dijangkau dengan indera manusia. Bilangan tersebut lebih dikenal
sebagai bilangan Avogadro. Untuk 1 mol zat mengandung 6,02 × 1023 partikel.
Dengan demikian, hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel dirumuskan
sebagai berikut.
Massa Molar
Massa molar adalah massa satu mol zat yang nilainya sama dengan massa atom
relatif (Ar) pada atom dan massa molekul relatif (Mr) pada senyawa. Secara
matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Volume Molar
Volume molar ini biasanya berlaku pada gas. Volume molar menunjukkan volume
1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Pada kondisi standar (suhu 0o C dan
tekanan 1 atm), volume molar gas bernilai 22,4 L. secara matematis, dirumuskan
sebagai berikut.
Perhatikan contoh soal berikut.
Pembahasan:
Pada kondisi STP (standar), volume molar gas O2 dirumuskan sebagai berikut.
Quipperian harus ingat, bahwa persamaan di atas hanya berlaku pada kondisi STP
(standar). Jika tidak berada pada kondisi STP, volume molar gas bisa ditentukan
dengan rumus berikut.
1) Saat berada pada kondisi To C dan tekanan P atm, gunakan persamaan berikut.
Keterangan:
P = tekanan (atm);
V = volume (liter);
n = jumlah mol;
3) Saat diminta perbandingan antara volume gas satu dan lainnya pada suhu dan
tekanan tertentu, gunakan persamaan berikut.
Keterangan:
Untuk mengasah kemampuan Quipperian tentang konsep mol, simak contoh soal
berikut ini.
Contoh soal 1
Pada suhu dan tekanan massa dari 1 liter gas A adalah seperempat dari massa 1 liter
gas SO3. Tentukan massa molekul relatif gas A tersebut! (Ar O = 16, S = 32)
Pembahasan:
Contoh soal 2
Pembahasan:
Sebelum menentukan jumlah mol gas CO2, Quipperian harus mencari persamaan
reaksi yang sudah setara berdasarkan keterangan pada soal. Adapun persamaan
reaksinya adalah sebagai berikut.
Jadi, jumlah mol gas CO2 yang terbentuk adalah 1,5 mol.
Fraksi mol juga sering disebut fraksi jumlah dan slalu identik dengan fraksi
angka, yang digambarkan sebagai jumlah molekul suatu konstituen dibangi
dengan jumlah total semua molekul. Konsep ini hanya merupakan salah satu cara
menunjukkan adanya komposisi campuran dengan satuan tak berdimensi. Fraksi
mol kadang-kadang dilambangkan dengan huruf Yunani daripada abjad Romawi.
Fraksi mol zat terlarut (Xt) biasa dirumuskan dirumuskan dengan rumus seperti
berikut ini:
Keterangan :
Fraksi mol zat palarut (Xp) biasa dirumuskan dengan rumus seperti berikut
ini:
Kadar unsur dalam senyawa umumnya dinyatakan dalam persen massa unsur
tersebut terhadap massa senyawa. Kadar unsur juga dapat dinyatakan sebagai
massa unsur dalam 1 mol senyawa dibagi dengan massa molar senyawa tersebut
lalu dikali dengan 100 persen. Massa unsur dalam 1 mol senyawa sama dengan
jumlah mol unsur (n) dalam 1 mol senyawa dikalikan dengan massa molar unsur.
Jawab:
kadar unsur H =
kadar unsur O =
Dari hasil analisis unsur pada senyawa pirimidin, diperoleh kadar unsur karbon
60%, hidrogen 5%, dan sisanya nitrogen. Tentukanlah rumus empiris senyawa
primidin.
Pembahasan:
Dalam senyawa pirimidin terdapat tiga unsur, yaitu C (60%), H (5%), dan N (35%
= 100% – 60% – 5%).
jumlah mol C =
jumlah mol H =
jumlah mol N =
Kafein (Mr = 194) adalah zat stimulan yang banyak ditemukan dalam kopi, teh,
dan minuman ringan. Analisis unsur dari senyawa kafein menunjukkan terdapat
49,47% karbon, 5,19% hidrogen, 28,86% nitrogen, dan 16,48% oksigen.
Tentukanlah rumus molekul senyawa kafein.
Jawab:
jumlah mol C = nC =
jumlah mol H = nH =
jumlah mol N = nN =
jumlah mol O = nO =
Mr (C4H5N2O) = (4 x Ar C) + (5 x Ar H) + (2 x Ar N) + (1 x Ar O)
194 = x . 97
x=2
Antoine Lavoisier
kimia
teknik kimia
mekanika
dinamika fluida
Dalam ilmu kimia, hukum perbandingan tetap atau umum dikenal dengan
hukum Proust yang diambil dari nama kimiawan Perancis Joseph Proust yaitu
hukum hukum yang menyatakan bahwa :
John Dalton
Dalam ilu kimia, hukum perbandingan berganda yaitu salah satu hukum dasar
stoikiometri. Hukum ini juga terkadang disebut hukum Dalton yang diambil dari
nama kimiawan Inggris John Dalton, tetapi biasanya hukum Dalton merujuk
kepada hukum tekanan parsial. Hukum ini menyatakan bahwa :
Jika jumlah karbon yang bereaksi pada masing-masing 1 gram, maka diamati
bahwa pada karbonmonoksida yang terbentuk akan ada 1,33 gram oksigen dan
2,67 gram oksigen pada karbondioksida.
John Dalton pertama kali mengemukakan pengamatan ini sejak tahun 1803.
Beberapa tahun sebelumnya, kimiawan Perancis sudah mengemukakan hukum
perbandingan tetap. Dalton merumuskan hukum ini berdasarkan pengamatan
kepada nilai-nilai perbandingan Proust. Kedua hukum ini merupakan penemuan
yang amat penting untuk menjelaskan bagaimana senyawa terbentuk dari
atom-atom. Kemudian pada tahun yang sama, Dalton mengajukan teori atom yang
menjadi dasar dari konsep rumus kimia dalam senyawa
Gay Lussac
Hipotes Avogadro
Avogrado
Berikut adalah keteragan rumus dari huku-hukum dasar kimia yang sudah di
jelaskan di atas
V/n = k
Keterangan:
V = Volume gas
n = jumlah mol
k = tetapan kesebandingan
Hitungan kimia sederhana ini memang tidaklah sulit, tapi kamu juga
membutuhkan pemahaman yang baik. Untuk itu, Wardaya College memberikan
beberapa video pembelajaran yang bisa kamu jadikan sebagai pedoman belajar.
Selain itu, kamu juga bisa mengerjakan contoh soal stoikiometri reaksi yang
berhubungan dengan hitungan kimia sederhana ini.
2. Pereaksi Pembatas
Setelah memahami mengenai hitungan kimia sederhana, kamu bisa maju ke
materi selanjutnya, yaitu pereaksi pembatas. Apa sih pereaksi pembatas itu?
Pembatas reaksi adalah pereaksi yang habis lebih dahulu dibanding pereaksi
lainnya dalam suatu reaksi kimia. Hal ini dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
reaksi yang tepat dan efisien.
3. Reaksi Campuran
Selanjutnya, kamu akan belajar mengenai reaksi campuran yang ada di dalam
pelajaran kimia. Di dalam ilmu kimia, reaksi campuran bisa kamu definisikan
sebagai reaksi kimia yang dapat dialami suatu senyawa atau komponen di dalam
campurannya. Hal ini penting untuk dipelajari sehingga kamu bisa melakukan
identifikasi suatu senyawa/komponen di dalam suatu campuran.
4. Persentase Hasil
Selanjutnya, kamu bisa mempelajari mengenai persentase hasil. Di dalam
ilmu kimia, kamu mengenai persentase Yield sebagai sebuah persentase yang
menyatakan jumlah yang didapatkan dalam suatu eksperimen dibanding dengan
jumlah yang seharusnya yang didapat dengan perhitungan teoritis.
Untuk mendapatkan persentase Yield ini, kamu bisa mulai dengan mencari
dan menemukan reaksi pembatas yang akan kamu gunakan. Setelah kamu selesai
dan menemukan reaksi pembatas yang digunakan, kamu bisa lanjut dengan
menghitung persentase Yield yang kamu inginkan.
Sifat logam
Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah setengah dari jarak antara dua inti dari dua atom logam yang
sejajar atau dalam sebuah molekul diatomik. Dalam satu golongan, dari atas ke
bawah, jari-jari atom cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit
elektron. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom cenderung semakin
kecil, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif.
Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam
fase gas untuk melepaskan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, dari atas ke
bawah, energi ionisasi pertama cenderung semakin kecil, sebagaimana jarak dari
inti ke elektron terluar bertambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti
berkurang. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama
cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif sehingga
tarikan oleh inti bertambah.
Ringkasan sifat-sifat sistem periodik unsur: jari-jari atom, energi ionisasi, dan
sifat logam
(Sumber: Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and
Modern Applications (10th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.)
Jari-jari ion
Jari-jari ion adalah jari-jari dari kation atau anion yang dihitung berdasarkan jarak
antara dua inti kation dan anion dalam kristal ionik. Kation (ion bermuatan positif)
terbentuk dari pelepasan elektron dari kulit terluar atom netral sehingga tolakan
antar elektron berkurang, tarikan elektron oleh inti lebih kuat, dan jari-jari dari
kation lebih kecil dari atom netralnya. Anion (ion bermuatan negatif) terbentuk
dari penangkapan elektron pada atom netral sehingga tolakan antar elektron
bertambah dan jari-jari dari anion lebih besar dari atom netralnya. Dalam satu
golongan pada sistem periodik unsur, dari atas ke bawah, jari-jari ion bermuatan
sama cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam
periode, pada deretan ion isoelektronik (spesi-spesi dengan jumlah elektron sama
dan konfigurasi elektron sama, seperti O2-, F–, Na+, Mg2+, dan Al3+ dengan 10
elektron), semakin besar muatan kation maka semakin kecil jari-jari ion, namun
semakin besar muatan anion maka semakin besar jari-jari ion.
Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah kuantitas perubahan energi ketika sebuah atom atau ion
dalam fase gas menerima sebuah elektron. Jika kuantitas perubahan
energi bertanda positif, terjadi penyerapan energi, sedangkan jika bertanda negatif,
terjadi pelepasan energi. Semakin negatif nilai afinitas elektron, semakin besar
kecenderungan atom atau ion menerima elektron (afinitas terhadap elektron
semakin besar). Dalam satu golongan pada tabel periodik unsur, dari atas ke
bawah, afinitas elektron cenderung semakin kecil, dengan banyak pengecualian.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, sampai golongan 7A, afinitas elektron
cenderung semakin besar, dengan banyak pengecualian.
Nilai afinitas elektron unsur-unsur golongan utama dalam satuan kJ/mol
(Sumber: Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry: The Science in Context
(3rd edition). New York: W. W. Norton & Company, Inc.)
Elektronegativitas
a. Perpindahan elektron dari satu atom ke atom yang lain Misalnya, atom natrium
melepaskan elektron membentuk ion positif. Atom klor menerima elektron
membentuk ion negatif. Kedua ion ini yang muatannya berlawanan saling tarik
menarik secara elektrostatik dalam kisi ion. Ikatan macam ini disebut ikatan ion.
Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik antara dua ion yang berlawanan muatan
yang terbentuk melalui perpindahan elektron. Ikatan ion disebut juga ikatan
elektrovalen.
b. Pemakaian bersama elektron oleh dua atom Dalam hal ini, kulit elektron terluar
kedua atom bertindihan dan terbentuk pasangan-elektron ikatan, yang digunakan
bersama oleh kedua atom. Ikatan ini disebut ikatan kovalen. Ikatan kovalen adalah
gaya tarik-menarik antara dua atom sebagai akibat pemakaian bersama pasangan
elektron.
Teori Oktet
Menurut teori oktet Lewis ini unsur-unsur gas mulia tidak dapat membentuk
ikatan oleh karena tiap atom sudah dikelilingi oleh 8 elektron valensi. Diketahui
bahwa Xe juga dapat membentuk senyawa-senyawa seperti XeF2 dan XeO2.
Rumus Lewis untuk beberapa molekul kovalen dan ion poliatomik sangat
berguna antara lain untuk mempelajari bentuk suatu molekul atau ion. cara
menuliskan rumus Lewis dapat dibagi dalam beberapa tahap. Meskipun tidak
selalu mudah, pada tahap pertama perlu menentukan letak atom-atom pada ikatan.
Dalam banyak hal dapat ditarik kesimpulan dari rumus senyawa itu, bahwa yang
ditulis lebih dahulu adalah atom pusat misalnya struktur dari CO2 dan NO3
Penyimpangan dan Keterbatasan Aturan Oktet
Seringkali dijumpai juga bahwa tidak mungkin semua atom dalam satu
molekul memenuhi aturan oktet, yang dapat dibagi dalam tiga kelompok. a. Spesi
elektron-ganjil Jika jumlah elektron valensi ganjil akan terdapat elektron yang
tidak berpasangan dan sekurang-kurangnya terdapat satu atom dengan oktet yang
tidak lengkap. Misalnya pada molekul NO2 (17 elektron valensi) yang dapat
ditulis (Gambar 3.6). Gambar 3.6 Stuktur Lewis molekul NO2 b. Oktet yang tidak
sempurna Hal ini dapat ditunjukkan oleh BeH2 : H Be H c. Oktet yang
diperluas Pada PCl5, P dikelilingi oleh 10 elektron dan SF6, S dikelilingi oleh 12
elektron (Gambar 3.7). P Cl Cl Cl Cl Cl S F F F F F F Gambar 3.7 Stuktur
molekul PCl5 dan SF6 3.4 Muatan Formal Dalam beberapa rumus, beberapa
unsur tampaknya membentuk ikatan kovalen dengan jumlah yang tidak lazim.
Ternyata menggambar rumus Lewis yang sepenuhnya benar dari
senyawa-senyawa ini tidak dimungkinkan, kecuali bila kita memberikan muatan
elektrostatik, yang disebut muatan formal, kepada beberapa unsur dalam struktur
ini. Disebut muatan formal, sebab ini hanya aturan arbiter, tidak selalu berarti
muatan sesungguhnya pada atom tersebut. Atom nitrogen dan tiap oksigen telah
mempunyai oktet lengkap, namun satu atom oksigen diikat hanya oleh satu ikatan
kovalen bukannya oleh dua seperti biasa. Seandainya elektron-elektron dalam
ikatan HNO3 dibagi antara atomatom sedemikian sehingga tiap atom yang
digabung oleh suatu ikatan kovalen diberi satu elektron dari ikatan kovalen
tersebut, maka oksigen yang hanya mempunyai satu ikatan kovalen akan
mempunyai tujuh elektron valensi-satu elektron berlebih dibandingkan atom
oksigen netral.
Oleh karena itu, oksigen ini diberi suatu muatan elektrostatik atau muatan
formal sebesar -1. Sama juga dengan atom nitrogen hanya mempunyai empat
elektron valensi-satu elektron kurang dibandingkan yang dimiliki atom nitrogen
netral. Atom nitrogen yang kekurangan elektron ini mempunyai muatan formal +1.
Atom-atom lain dalam asam nitrat semuanya memiliki elektron yang sama banyak
seperti atom-atom netral mereka, maka muatan formal mereka adalah nol. Dalam
molekul atau ion, jumlah muatan formal atom-atom harus sama dengan jumlah
muatan molekul atau ion.
Ikatan Ion
Ikatan ion timbul sebagai akibat dari gaya tarik menarik antara ion yang
bermuatan positif dan ion yang bermuatan negatif yang dihasilkan karena
perpindahan elektron. Pada pembentukan natrium klorida, misalnya Na
melepaskan elektron valensinya dan berubah menjadi ion Na+ ; elektron ini
diterima oleh atom Cl yang berubah menjadi ion Cl- . Antaraksi antara ion Na+
dan ion Clkemudian menghasilkan pasangan ion Na+ Clyang mempunyai energi
potensial lebih rendah dari kedua ion secara terpisah. Na (1s2 2s2 2p6 3s1 )
Na+ (1s2 2s2 2p6 ) + e Cl (1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 ) + e Cl (1s2 2s2 2p6
3s2 3p 6 ) Na + Cl Na+ Cl
a. Hantaran Listrik Padatan senyawa ion tidak terdapat elektron yang bebas
bergerak dan tidak menghantar listrik karena tidak terdapat partikel bermuatan
yang bergerak. Ion-ion terikat erat pada kisi, sehingga tidak menghantar muatan
melalui kisi. Dalam keadaan lebur, ionion bergerak dan dapat menghantar listrik.
Dalam larutan air, ion-ion dikelilingi air dan bebas bergerak sehingga dapat
menghantar listrik.
b. Titik Leleh dan Titik Didih Titik leleh dan titik didih senyawa ion tinggi,
karena memerlukan energi termal yang besar untuk memisahkan ion yang terikat
erat dalam kisi.
Ikatan Kovalen
Pada senyawa-senyawa seperti H2, HCl, O2, C2H6, HgCl2 dan sebagainya,
tidak terjadi perpindahan elektron dari atom yang satu ke atom yang lain,
sehingga ikatan pada senyawa-senyawa ini jelas bukan ikatan ion.
Senyawa-senyawa ini merupakan pengelompokkan yang stabil dari atom-atom.
Pada H2 misalnya, kurva energi potensial memperhatikan harga minimum pada
jarak antar nuklir 75 pm, hal mana menunjukkan terjadinya suatu ikatan,
pemutusan ikatan ini memerlukan energi 435 kJ/mol. Jumlah ikatan kovalen yang
dapat dibentuk oleh suatu atom disebut kovalensi. Beberapa harga kovalensi
untuk unsur-unsur yang umum adalah : hidrogen dan halogen, 1; oksigen dan
belerang, 2; nitrogen, dan fosfor, 3; karbon dan silikon, 4. Angka yang disebut di
atas untuk kovalensi sama dengan jumlah elektron yang diperlukan atom agar
menjadi isoelektronik (Struktur elektron yang sama) dengan gas mulia. Di bawah
ini terdapat rumus bangun beberapa senyawa di mana digunakan garis untuk
menyatakan ikatan kovalen
a. Pada suhu kamar pada umumnya berupa gas, cairan atau padatan dengan titik
leleh rendah. Gaya antar molekul adalah lemah meskipun ikatan-ikatan itu adalah
ikatan kuat.
b. Melarut dalam pelarut non polar seperti benzena dan beberapa diantaranya
dapat berantaraksi dengan pelarut polar.
Ikatan kovalen koordinat disebut juga ikatan kovalen datif. Ikatan ini mirip
dengan ikatan kovalen, tetapi hanya satu atom yang menyediakan dua elektron
untuk dipakai bersama. Perhatikan cara pembentukan suatu kompleks BCl3.NH3
yang stabil, yang terbentuk dari amonia dan boron triklorida. Atom nitrogen
dalam amonia mengandung dua elektron yang tidak terikat (sepasang elektron
bebas) sedangkan atom boron dalam boron triklorida kekurangan dua elektron
untuk mencapai oktet yang stabil.
KELAS A
NAMA ANGGOTA
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
ANGKATAN 2019