KIMIA DASAR
(2)
KELARUTAN
DAN
HASIL KALI KELARUTAN
interaksi spontan dua atau lebih zat /
molekul membentuk molekul homogen
NH3 (g) + H2O (l) NH4OH (aq) === NH4+ (aq) + OH- (aq)
KONSENTRASI LARUTAN :
- Persen massa : % b/b , mis. NaOH 10%
(10 g NaOH + 90 g Air)
- Persen volum : % v/v , mis. Alkohol 70 %
( 70 ml alkohol + 30 ml Air
- Persen massa / volum : % b/v
- Bagian per juta : bpj atau ppm, mg / 1000 ml Air
- Molalitas : mol./ 1000 ml pelarut ,
NaCl 0.1m = 5.85 g NaCl / 1000 g Air
- Molaritas : M, mol / 1000 ml pelarut , mis. NaCl 0.1 M
- Normalitas : grek / 1000 ml pelarut , O.1N C2H2O4
630.0 mg C2H2O4. 2H2O (Mr 126) / 1000 ml
LIKE DISSOLVES LIKE : senyawa polar akan lebih mudah larut
dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar ;
dan sebaliknya senyawa non polar hanya larut dalam pelarut
non polar juga dan tidak larut dalam pelarut polar.
Golongan HALOGENIDA :
F (X=4.0) serupa dengan golongan logam Alkali, semakin kebawah
mempunyai elektronegativitas semakin kecil
Cl 3.0
Br 2.8
I 2.5
K-sp dari : Kelarutan : dX :
K – Ca – Sc – Ti – V – Cr – Mn – Fe – Co – Ni – Cu
semakin kekanan ukuran atom bertambah kecil
X : bertambah besar
X sulfida 2.0
Mis. Ag2CrO4
Kap Ag2Cr04 = (a-Ag+)2 x (a-Cr04=) :
tetapan termodinamik
a = Aktivita = Konsentrasi x Koefisien aktivita
= C x f-ion atau (ion) x f-ion
Debye – Huckel :
µ =(kekuatan ion) = ½ x Σ (Z-ion)2 x C-ion
µ = I (baru)
= ½ { [(1)2 x 2x7.52x10-5 ] + [(2)2 x 7.52x10-5 ] + [(1)2 x 0.02] + [(2)2 x 0.01] }
= 0.03
X = 1.79 x 10- 10
Tinjauan pengendapan :
Setelah kesetimbangan :
(NH3) total = (4 – 4 x 0.1) + 2X = (3.6 + 2X)
(Ag+) =X
[Ag(NH3)2+] = (0.2 – X)
X = 1.08 x 10 -9
Tinjauan larut sempurna atau ada endapan :
Artinya
+
: untuk mengendapkan AgCl-8
diperlukan konsentrasi
Ag minimal 1.0 x 10
untuk mengendapkan : Cr04= + 2 Ag+ Ag2Cr04
(Cr04=) x (Ag+)2 = Ksp
(0.02) x (Ag+)2 = 1.70 x 10-12 (Ag+) = 9.22 x 10- 6
H3O+
semakin banyak H3O+, pembentukan H3PO4 semakin besar
sebab merupakan asam lemah sehingga disosiasinya juga
kecil atau boleh dikatakan bentuk asam lemah cukup stabil,
reaksi berjalan kekanan atau kelarutan bertambah besar
2. Pengaruh jenis pelarut :
Mengikuti azas : like dissolved like, artinya senyawa polar
lebih mudah larut dalam pelarut polar daripada pelarut non
polar, demikian sebaliknya bahwa senyawa non polar lebih
mudah larut dalam pelarut non polar.
Contoh :
- NaCl (polar) lebih mudah larut dalam air daripada eter (non
polar)
- Phenobarbital (non polar) mudah larut dalam eter dan sukar
larut dalam air.
- Kelarutan KClO4 dalam gram / 100 gram pelarut :
4. Pengaruh suhu :
Semakin tinggi suhu maka kelarutan semakin besar. Panas
merupakan energi yamg dapat mempercepat penetrasi pelarut
kedalam kisi kristal dari senyawa/zat.
Kelarutan zat dalam mg / liter
Zat : suhu :
10o 25o 50o 100o
AgCl 0.89 1.72 5.23 21.1
BaSO4 2.2 2.8 3.36 3.9
PbCl2 : mudah larut dalam air panas
dalam air dingin relatif tidak larut.
5. Pengaruh pengadukan
6. Pengaruh tekanan
GARAM + H2O (pelarut) larutan bersifat : - asam
(H+ + OH – ) - basa
- netral
NH4Cl NH4+ + Cl –
NH4+ + H2O === NH4OH + H+
K Ac K+ + Ac –
Ac – + H2O === H Ac + OH –
Kw = [H+ ] x [OH – ]
[B OH] x [H+] x [OH –] Kw
_____________________ = ____ = K hydr.
[B+ ] x [OH – ] Kb
[H+ ] = V ( Kw / Kb) x c
Setelah kesetimbangan :
(NH3) total = (4 – 4 x 0.1) + 2X = (3.6 + 2X)
(Ag+) =X
[Ag(NH3)2+] = (0.2 – X)
X = 1.08 x 10-9
Tinjauan larut sempurna atau ada endapan :