Nama Kelompok :
1. Andrea Sari 11181192 8. Nurul Qomariah RFA 11181215
2. Dwiman Nugraha S 11181199 9. Renaldi Rizki G 11181218
3. Eltina Gia Utami 11181200 10. Salsabila 11181222
4. Eva Meliana Br Tambunan 11181201 11. Skolastika Fera M 11181225
5. Fajar Muttaqin 11181202 12. Sri Amaliyah 11181226
6. Hana Aprilianti 11181204 13. Tiara Ismadewi H 11181229
7. Liah Herlina 11181209 14. Syifa Salsabilla 11181237
LARUTAN
suatu campuran dari dua atau lebih komponen yang
membentuk suatu dispersi molekul yang homogen d
alam suhu dan tekanan tertentu
KOMPONEN LARUTAN
• Zat terlarut (solute)
• Zat pelarut (solvent)
JENIS ZAT TERLARUT
Elektrolit
Zat yang membentuk ion dalam larutan, serta mampu menghantarkan listrik
Terdiri dari elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Non elektrolit
Zat yang tidak menghantarkan listrik dan tidak menghasilkan ion bila dilarutkan dala
m air
KELARUTAN
Jumlah mL pelarut dimana akan larut satu gram zat terlarut (USP)
Konsentrasi zat terlarut didalam larutan jenuhnya pada suhu dan tek
anan tertentu
Satuan bagi kelarutan secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam mol
alitas, molaritas, persentase
KONSENTRASI
dalam zat padat, ion-ion / molekul tersusun dlm pola yang sangat teratur dan g
aya tarik-menarik maksimum-> gaya tarik solut - solven harus cukup besar untuk
mengatasi gaya tarik yang menahan partikel zat padat tetap di tempat.
Dua cairan yang dapat larut satu sama lain-> lapisan terpisah Contoh: air dan
minyak.
KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN
Adalah konsentrasi gas yang terlarut saat berada dalam kesetimbangan deng
an gas murni di atas larutan.
Prinsip kelarutan gas dalam cairan adalah "like dissolve like" yang berarti zat
pelarut dan terlarut saling melarutkan, apabila mempunyai kemiripan kepolara
n.
Hukum Henry :
C2 = p
C2 :konsentrasi gas terlarut dalam gram/l solven, p : tekanan
parsial gas tak terlarut
da3l9am mm, dan : koefisien kelarutan
Kelarutan gas dalam cairan dapat dinyatakan oleh atau oleh ko
efisien serapan Bunsen . (volume gas dalam liter yang larut dal
am 1 liter solven pada tekanan parsial1 atm. suhu tertentu
Vgas,STP
Vlar
Koefisien Bunsen untuk beberapa gas dalam air pada 00 dan 250 C
Contoh:
Bila 0,0160 g oksigen dilarutkan dalam 1 liter air pada dan 250 C dan pada te
kanan oksigen 300 mm Hg. Hitunglah (a) dan (b)
(a)
C2 (g / l) 0,0160
5,33 10
p (mm Hg) 5 300
0,0160
0,08205 273,15
(b) V = nRT/ 32
Vgas,STP 0,0112
p 1 atm1
Vgas 0,0112
0,0284
Vlar 1 300
p 760
(c) Berapa gram oksigen dapat dilarutkan dalam 250 ml l
arutan air jika tekanan total di atas campuran 760 mm
Hg? Tekanan parsial oksigen dalam larutan adalah 0,26
3 atm, dan
C (g / l) suhu 25 0 C.
2
5,33 10 5
0,263 760
C2 mmg / 250 ml
0,0107 g / l atau 0,0027
KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRA
N
Hk. Raoult
Penyimpangan negatif, adanya ikatan hidrogen
Penyimpangan positif, adanya asosiasi molekul salah satu senyawa
untuk membentuk dimer atau polimer
Dipengaruhi oleh Temperatur dan Penambahan
Zat Asing
Jika zat lain yang ditambahkan hanya larut dalam salah satu dari pelarut, ketercampura
n dua cairan akan menurun(Salting out)
Jika zat lain yang ditambahkan larut dalam kedua cairan dengan kelarutan yang hampir
sama, ketercampuran antara kedua cairan akan meningkat
Contoh : penambahanAS. SuksinatatauNa-Oleatdalamcampuranfenol-air meningkatkan
ketercampurandarikeduacairan(salting in)
KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN
PENGARUH TEMPERATUR
Contoh ;
Dalam sistem campuran fenol dala
m air
Temperatur ↑, Ketercampuran ↑ s
ampai pada Temperatur kritis laruta
n. Pada temperatur ini tercapai keh
omogenan campuran atau terbentu
k sistem satu fase.
KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN
PENGARUH TEMPERATUR :
4. Temperatur
Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat padat tersebut dikatakan bersifat
endoterm karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.
Contoh:
Zat terlarut + pelarut → larutan + panas Misalnya zat KOH dan K2SO4.
Beberapa zat yang lain justru kenaikan temperatur menyebabkan tidak larut, zat tersebut
dikatakan bersifat eksoterm, karena pada proses kelarutannya menghasilkan panas.
5. Salting Out
Salting Out adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang
mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat utama, akan
menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya
endapan karena ada reaksi kimia.
Contohnya: kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke
dalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.
6. SALTING IN
adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama dalam
solvent menjadi lebih besar.
Ex : Riboflavin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan yang mengandung
Nicotinamida.
7. Pembentukan kompleks
peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang
larut dengan membentuk garam kompleks.
Ex : Iodium larut dalam larutan KI atau NaI jenuh.
8. Kecepatan Larutan