2 Mudah larut 1 10
3 Larut 10 30
Istilah Kelarutan
PENGARUH TEMPERATURE PADA KELARUTAN
a. Karena memiliki energy kisi yang lebih rendah, ion besar membentuk
senyawa yang lebih larut. Sesium iodioda sepuluh kali lebih larut
disbanding natrium iluorida.
b. Padatan yang mempunyai rapat muatan ionic lebih tinggi, kelarutan
lebihrendah dalam solven berair dan polar. Barium oksida 2000 kali
lebih larut disbanding magnesium oksida.
c. Jika salah satu senyawa adalah garam ionic yang mempunyai ukuran
sangat kecil jika dibandingkan dengan yang lain, tidak akan terbentuk
kisi yang rapat, dengan kata ;lain energy kisinya rendah. Magnesium
sulfat dan barium sulfat menurut kesimpulan kedua di atas BaSO4
harusnya lebih larut sebab Ba2+ mempunyai rapat muatan yang lebih
rendah. Fakta menunjukkan bahwa MgSO4 lebih mudah larut. Hal ini
disebabkan oleh ketidakmampuan dari kecilnya ukuran ion Mg 2+ untuk
membentuk kisi yang rapat maka akan membentuk hidrat untuk menata
kisi dalam matrik sulfat.
d. Polarisasi ion dlam Kristal. Polarisari kation oleh anion menunjukkan
bahwaadanya ikatan kovalen, sehingga kelarutan senyawa menurun.
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta
mil) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air,
dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu
siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan
tanah (runof, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih
penting bagi kehidupan manusia.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur
273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang
memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti
garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul
organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak
umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan
antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas,
sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik,
terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor,
dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan
dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan
normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk
fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif
ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari
pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan
positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom
oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air
memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-
molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling
berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya
menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan
hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan
padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air
dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi
(berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Tegangan permukaan
75.64 72.75 67.91 58.80
(dyne/cm)
178.34
Laju viskositas (g/cms) 100.9 10-4 54.9 10-4 28.4 10-4
10-4
Jumlah molekul air yang diikat tidak harus sama, tetapi bergantung pada:
1. Ukuran ion, makin kecil kemampuan gerak makin besar, daya hantar
makin besar, kemempuan mengikat makin besar.
2. Muatan ion, makin besar muatan ion, kemampuan mengikat H 2O
semakin besar.
Air adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2O, artinya satu
molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen
pada satu atom oksigen. Air mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berasa
dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar)
dan suhu 273,15 K (0 oC). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting karena mampu melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam,
gula, asam, beberapa jenis gas dan senyawa organik (Scientist N., 2010).
Atom oksigen memiliki nilai keelektronegatifan yang sangat besar,
sedangkan atom hidrogen memiliki nilai keelektronegatifan paling kecil
diantara unsur-unsur bukan logam. Hal ini selain menyebabkan sifat
kepolaran air yang besar juga menyebabkan adanya ikatan hidrogen antar
molekul air. Ikatan hidrogen terjadi karena atom oksigen yang terikat dalam
satu molekul air masih mampu mengadakan ikatan dengan atom hidrogen
yang terikat dalam molekul air yang lain. Ikatan hidrogen inilah yang
menyebabkan air memiliki sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas air sangat
menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi (Achmad, 2004). Hal sama
dikemukakan oleh Dugan (1972), Hutchinson (1975) dan Miller (1992) yang
menyatakan bahwa air memiliki beberapa sifat khas yang tidak dimiliki oleh
senyawa kimia lain. Diantara sifat-sifat tersebut adalah : Air memiliki titik
beku 0 oC dan titik didih 100 oC (jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan
secara teoritis), sehingga pada suhu sekitar 0 oC sampai 100 oC yang
merupakan suhu yang sesuai untuk kehidupan, air berwujud cair. Hal ini
sangat menguntungkan bagi makhluk hidup, karena tanpa sifat ini, air yang
terdapat pada jaringan tubuh makhluk hidup maupun yang terdapat di laut,
sungai, danau dan badan perairan yang lain mungkin ada dalam bentuk gas
ataupun padat. Sedangkan yang diperlukan dalam kehidupan adalah air
dalam bentuk cair.
Sebagian besar organisme hidup, sekitar 70 % nya terdiri dari air. Pada
chapter ini akan dibahas tentang sifat fisik dan sifat kimia air. Diawali dengan
interaksi antar molekul air itu sendiri, sampai interaksinya dengan
biomolekul lain dalam sistem hidup. Dalam chapter ini juga akan dibahas
tentang ionisasi yang terjadi pada air menjadi ion OH - dan H+. Ion yang
terbentuk ini akan berpengaruh pada berbagai proses biomolekul dalam
sistem hidup, seperti protein, asam nukleat, dan lemak. Air dalam interaksi
memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen antar molekulnya
atau dengan komponen lain.
Ikatan hidrogen, ionik, dan ikatan van der walls yang notabene lemah,
semuanya dapat membentuk pengaruh yang sangat besar pada struktur 3
dimensinya.
Air memiliki titik didih, titik lebur, dan panas penguapan yang lebih
tinggi dari pada pelarut lain. Sifat yang tidak biasa ini, sebagai konsekuensi
dari interaksi yang sangat berdekatan antar molekul air yang memberikan
gaya kohesi yang sangat besar.
Keunikan ikatan hidrogen tidak hanya terjadi pada struktur air. Ikatan
hidrogen terbentuk dari atom elektronegatif (biasanya Nitrogen atau Oksigen
yang memiliki lone pair) dengan Hidrogen yang berikatan kovalen dengan
atom elektronegatif yang lain. Berikut merupakan beberapa ikatan Hidrogen
yang terjadi dalam sistem hidup.
Gambar 1
Gas CO2, H2, dan N2 merupakan gas yang sedikit larut dalam air.
Pergerakan dari molekul dengan ketidakteraturan tinggi pada fase gas dalam
larutan berair, mendesak pergerakan mereka dan pergerakan molekul air,
sehingga terjadi penurunan entropi. Gas non-polar dan penurunan entropi
pada sistem, ketika mereka disatukan dalam larutan, menjadikan kelarutan
ga sangat sedikit. Beberapa organisme, pelarutan dalam air dibawa oleh
protein (hemoglobin, myoglobin) yang memfasilitasi transfer Oksigen.
Carbon Dioksida membentuk asam karbonat dalam larutan berair dan
ditransfer sebagai ion bikarbonat dalam larutan. Asam bikarbonat ini sangat
larut dalam air. Dan kadang dalam transfernya diikat oleh Hemoglobin.