NIM : 211030700363
Kelas : 01FKKP004 (1D)
Tanggal praktikum : Jum’at 11 Desember 2021 Pukul 08.00 – 11.20
I. Tujuan Praktikum
1. Untuk menentukan kadar air dari suatu sampel berlemak
2. Untuk menentukan kadar air dari suatu sampel tidak berlemak
3. Untuk menentukan kadar air dari suatu sampel kadar air tinggi
Menurut derajat keterikatan air dalam bahan makanan atau bound water dibagi menjadi 4
tipe, antara lain :
1. Tipe I adalah tipe molekul air yang terikat pada molekul-molekul air melalui suatu
ikatan hydrogen yang berenergi besar. Molekul air membentuk hidrat dengan molekul-
molekul lain yang mengandung atom-atom O dan N seperti karbohidrat, protein atau
garam.
2. Tipe II adalah tipe molekul-molekul air membentuk ikatan hydrogen dengan molekul
air lain, terdapat dalam miro kapiler dan sifatnya agak berbeda dari air murni.
3. Tipe III adalah tipe air yang secara fisik terikat dalam jaringan matriks bahan seperti
membran, kapiler, serat dan lain-lain. Air tipe inisering disebut dengan air bebas.
4. Tipe IV adalah tipe air yang tidak terikat dalam jaringan suatu bahan atau air murni,
dengan sifat-sifat air biasa.
Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan sesudah dilakukan
pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai
keseimbangan dengan kelembaban udara di sekitarnya. Kadar air bahan ini disebut dengan
kadar air seimbang. Setiap kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air
seimbang tertentu pula. Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara kadar air seimbang
dengan kelembaban relatif.
Aw = ERH/100
Aw = aktivitas air
Bila diketahui kurva hubungan antara kadar air seimbang dengan kelembaban relatif
pada hakikatnya dapat menggambarkan pula hubungan antara kadar air dan aktivitas air.
Kurva ini sering disebut kurva Isoterm Sorpsi Lembab (ISL). Setiap bahan mempunyai
ISL yang berbeda dengan bahan lainnya. Pada kurva tersebut dapat diketahui bahwa kadar
air yang sama belum tentu memberikan Aw yang sama tergantung macam bahannya. Pada
kadar air yang tinggi belum tentu memberikan Aw yang tinggi bila bahannya berbeda. Hal
ini dikarenakan mungkin bahan yang satu disusun oleh bahan yang dapat mebgikat air
sehingga air bebas relatif menjadi lebih kecil dan akibatnya bahan jenis ini mempunyai
Aw yang rendah.
Penentuan Kadar Air Dalam Bahan Makanan Kadar air dalam makanan dapat
ditentukan dengan berbagai cara:
Cara penentuannya adalah dengan memberikan zat kimia sebanyak 75-100 ml pada
sampel yang diperkirakan mengandung air sebanyak 2-5 ml, kemudain dipanaskan
sampai mendidih. Uap air dan zat kimia tersebut diembunkan dan ditampung dalam
tabung penampung. Karena berat jenis air lebih besar daripadazat kimia tersebut maka
air akan berada dibagian bawah pada tabung penampung. Bila pada tabung
penampung dilengkapi skala maka banyaknya air dapat diketahui langsung. Alat yang
dipakai sebagai penampung ini antara lain tabung Strak-Dean dan Sterling-Bidwell
atau modifikasinya.
1. Metode Khemis
2. Metode Fisis Ada beberapa cara penentuan kadar air cara fisis antara lain:
a. Cuci cawan lalu keringkan didalam oven selama 1jam pada suhu 105°𝐶
b. Keluarkan cawan dari dalam oven menggunakan krustang lalu masukkan kedalam
desikator selama 15 menit
c. Timbang berat cawan konstan
2. Metode oven
Untuk sampel yang mengandung air tanpa lemak/bahan volatile
c. Keringkan sampel dalam oven pada suhu 100-105ºC selama 4-6 jam
d. Sampel dikeluarkan dari oven dan dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit hingga
dingin, lalu ditimbang
e. Perlakuan ini diulang hingga sampel mencapai berat yang konstan
3. Metode oven vakum
Untuk sampel yang mengandung lemak
a. Timbang sampel sebanyak 8-10 gram dalam cawan porselen yang telah diketahui beratnya
b. Keringkan dalam oven vakum pada suhu 70ºC dengan tekanan 25 mmHg selama 6 jam
c. Sampel dikeluarkan dari oven vakum dan dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit
hingga dingin, lalu ditimbang
4. Metode Destilasi
• Persiapan Sampel
VIII. Kesimpulan
1. Dapat menentukan kadar air dari suatu sampel berlemak
2. Dapat menentukan kadar air dari suatu sampel tidak berlemak
3. Dapat menentukan kadar air dari suatu sampel kadar air tinggi