Anda di halaman 1dari 10

AIR DAN SIKLUS HIDROLOGI

TIM DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
AIR
Air merupakan suatu molekul yang mengandung 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen yang
berikatan secara kovalen. Di dalam organisme, air merupakan komponen terbesar. Air tidak
hanya berperan penting dalam internal tubuh organisme, tetapi juga mempunyai peran penting
di dalam lingkungan (Solomon 2011). Air merupakan molekul polar, dan mudah untuk dilihat.
Selain itu, air termasuk substansi yang memiliki banyak sifat yang menguntungakan dan
memiliki banyak kelebihan dibanding molekul-molekul lain. Molekul air memiliki bentuk yang
sederhana menyerupai huruf v (Campbell 2005).
Air salah satu bahan yang sangat penting dalam suatu kehidupan. Yang ikatan hidrogen
akan mengikat molekul-molekul air yang hingga menyatu. Saat air dalam wujud cair, ikatan
hidrogen sangat rapuh yang sehingga ikatan-ikatan tersebut terbentuk, berpisah dan akan
terbentuk kembali dengan sangat cepat. Dengan adanya ikatan hidrogen dapat menyusun
molekul-molekul air tersebut sehingga akan memiliki sifat air yang bermanfaat. Beberapa
bahan kimia tidak dapat membentuk suatu larutan, tetapi hanya terdispersi dalam air.
Peran Air dalam Kehidupan
1) Air Sebagai Pelarut
Dalam bentuk dispersi koloid, dimana partikel tidak mengendap maupun membentuk
larutan. Protein senyawa yang dapat membentuk dispersi koloid, gelatin akan membentuk
dispersi koloid bila ditambahkan air panas. Dalam suspensi, partikel bahan mempunyai ukuran
yang besar, sehingga tidak larut dan tidak membentuk koloid, misalnya pati dalam air dingin.
Air mendispersi/melarutkan berbagai zat berdasarkan sifat dwi kutubnya, seperti NaCl
(membentuk ion) selanjutnya beberapa zat yang tidak membentuk ion tapi termasuk dalam
senyawa polar seperti aldehida, alkohol, dan gula dapat larut dalam air. Kelarutan dari zat
seperti di atas disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (alkohol dan gula) dan gugus oksigen
karbonil (aldehida dan keton).
2) Mendispersi Senyawa Amfipatik
Air dapat mendispersi senyawa amfipatik (senyawa dengan gugus hidrofobik dan gugus
hidrofilik) yang mempunyai gugus polar dalam molekulnya misalnya pada asam lemak.
Sebagai contoh ialah garam Na-oleat. Natrium oleat mempunyai rantai hidrokarbon yang
panjang, sehingga dapat dikatakan kecenderungan untuk terdispersi dalam air sangat sukar,
tetapi kenyataannya bahwa rantai hidrokarbon yang panjang ini akan terdispersi di dalam air
membentuk misel (disini air yang bersifat polar tidak melarutkan rantai hidrokarbon nonpolar
pada asam oleat, sehingga terbentuklah misel) .
Dalam hal ini, gugus karboksilnya yang bermuatan negatif timbul di permukaan sedangkan
rantai hidrokarbon yang nonpolar dan tidak larut berada dibagian dalam. Dalam bentuk misel,
ada gaya tarik sesamanya melalui suatu interaksi Van der Walls yakni antara rantai
hidrokarbon yang berdekatan, gaya tarik ini dikenal sebagai interaksi hidrofobik. Contoh lain
komponen sel yang membentuk struktur nonpolar dengan bagian hidrofobiknya tersembunyi
dari air adalah protein dan asam nukleat.
3) Pembekuan dan Struktur Es
Molekul air dapat mengikat empat molekul air dan menghasilkan kisi kristal heksagonal
dalam es. Sifat ikatan hidrogen lain yang juga penting ialah bahwa ikatan ini terarah dengan
baik dilihat dari susunan gabungan orbital antara atom hidrogen dan atom oksigen.
Panjangnya ikatan hidrogen yang berbeda-beda sangat bergantung pada struktur geometri
dan distribusi elektronnya. Bentuk es misalnya, tiap molekul air memiliki ikatan hidrogen
dengan panjang 1,77 Å, tiap molekul air berikatan hidrogen dengan 4 tetangganya dengan
jarak antara oksigen dengan oksigen 2,76 Å, sedangkan tiap molekul air akan berikatan
hidrogen dengan 3 atau 4 molekul air lainnya dengan jarak oksigen ke oksigen 2,90 Å pada
suhu 15 0C, dan 3,05 Å pada suhu 83 0C. Diperkirakan hanya 15 % ikatan hidrogen rusak jika
es mencair pada suhu 0 0C. Ikatan yang kuat dalam molekul air ini masih ada walaupun air
telah dipanaskan sampai 100 0C, ini dapat dilihat dengan tingginya panas penguapan air dan
ikatan hidrogen ini hanya akan lepas secara tuntas jika air dipanaskan sampai 600 0C.
Kecenderungan untuk membentuk ikatan hidrogen terdapat juga antara tiap atom yang
bermuatan negatif (misalnya oksigen, nitrogen, dan fluor) dengan hidrogen yang terikat
kovalen pada atom bermuatan negatif lainnya. Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara dua
molekul tetapi dapat juga antara dua bagian yang berlainan dalam satu molekul. Jika di dalam
air hanya terdapat satu ikatan hidrogen antara dua molekul zat yang larut, ikatan ini akan
kalah bersaing dengan air sekelilingnya. Tetapi apabila antara dua struktur dalam air terdapat
banyak ikatan hidrogen, maka diperlukan energi yang tinggi untuk melepaskannya, karena itu
struktur tersebut sangat stabil dalam air, misalnya molekul protein atau asam nukleat dimana
dalam molekulnya terdapat beratus-ratus bahkan beribu-ribu ikatan hidrogen.
4) Peran Air bagi Tumbuhan
Coba Anda bayangkan, kalau Anda mengamati sel, akan Anda dapati bagian paling luar
adalah dinding sel, kemudian membran plasma. Sebelah dalam dari membran plasma akan
didapati sitoplasma yang berupa cairan semikental yang di dalamnya terdapat banyak organel,
seperti mitokondria, kloroplas, peroksisom, mikrotubul, dan sebagainya. Bagian paling tengah
akan Anda jumpai vakuola berupa membran yang membungkus cairan berisi senyawa terlarut,
seperti cadangan makanan atau zat warna tertentu. Dengan demikian praktis komponen
terbesar dari sel adalah terdiri dari cairan. Itulah sebabnya maka sebagai fungsi pertama dari
air adalah sebagai senyawa utama penyusun protoplasma. Protoplasma merupakan cairan
utama penyusun sel, baik yang terdapat di dalam sitoplasma maupun vakuola sel.
Struktur dan komposisi Air
Air adalah molekul sederhana yang terdiri dari satu atom oksigen terikat pada dua atom
hidrogen yang berbeda. Karena elektronegativitas lebih tinggi dari atom oksigen, ikatan
tersebut adalah kovalen polar (ikatan polar).
Bagi setiap 1 molekul air, ada 2 atom hidrogen yang telah bergabung dengan 1 atom
oksigen. Komposisi air atau kandungan air ini boleh diuraikan semula kepada bahan asas nya
melalui proses elektrolisis. Elektrolisis adalah proses menguraikan elektrolit (dalam kes ini
adalah air) kepada komponen asalnya, iaitu oksigen dan hidrogen.
Komposisi 1 molekul air yang terbentuk daripada gabungan 1 atom oksigen dan 2 atom
hidrogen.

Gambar 1. Susunan Atom Hidrogen dan Oksigen Penyusun Air


Dibutuhkan dua molekul gas hidrogen diatomik, dikombinasikan dengan satu molekul dari
gas oksigen diatomik untuk menghasilkan dua molekul air. Dengan kata lain rasio hidrogen
terhadap oksigen adalah 2:1, rasio hidrogen terhadap air adalah 1:1, dan rasio oksigen ke air
adalah 1:2.
Sifat – sifat Air
Tabel 1. Informasi dan SIfat-sifat Air

Penjelasan :
 Air dalam fasa padat (es) lebih ringan dibandingkan fasa cairnya
 Air dapat melarutkan garam dan gas tetapi dapat dengan mudah terpisah sebagai uap
murni.
 Air yang mempunyai viskositas yang rendah dan tidak lengket
 Air memiliki berat cukup untuk dapat dipindahkan oleh gaya gravitasi.
 Air bersifat tidak berwarna, tidak berasadan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C).
 Air merupakan pelarut universal karena memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat
kimia lainnya.
 Air menempati ruang
 Air mempunyai berat
 Permukaan air yang tenang selalu datar
 Air mengalir ketempat yang lebih rendah
 Air menekan ke segala arah
 Air meresap melalui celah kecil
 Air dapat berubah wujud
 Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat rendah
Sifat Kimia Air
Kandungan Bahan Kimia dalam Air
Air mempunyai sifat melarutkan bahan kimia. Abel Wolman menyatakan bahwa air
rumusnya adalah: H2O + X, dimana X adalah zat zat yang dihasilkan air buangan oleh aktivitas
manusia selama beberapa tahun. dengan bertambahnya aktivitas manusia, maka factor X tsb
dalam air akan bertambah dan menjadi masalah.
Faktor X merupakan zat zat kimia yang mudah larut dalam air dan dapat menimbulkan
masalah sbb:
 Toksisitas
 Reaksi reaksi kimia yang menyebabkan :
a. Pengendapan yang berlebihan
b. Timbulnya busa yang menetap, yang sulit untuk dihilangkan
c. Timbulnya respon fisiologis yang tidak diharapkan terhadap rasa atau pengaruh laxative
d. Perubahan dari perwujudan fisik air

Beberapa faktor kimia perairan yang berperan penting dalam ekosistem perairan
antara lain adalah pH, gas terlarut, garam-garam an-organik, senyawa organik, BOD
biasanya diukur dalam setiap kajian ekologis suatu sistem perairan menggenang.
SIKLUS HIDROLOGI (SIKLUS AIR)

Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan di muka bumi. Kebutuhan dasar disini
berarti air menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup. Dari manusia, hewan
bahkan tumbuhan sangat membutuhkan air untuk bertahan hidup seperti minum, membantu
proses fotosintesis, dan banyak kebutuhan lainnya.
Tubuh manusia sendiri tersusun sekitar 50 -70 % kandungan air tarmasuk dalam kulit,
jaringan tubuh dan seluruh organ. Oleh karena itu, tidak ada manusia yang mampu bertahan
hidup dalam waktu yang lama apabila kekurangan cairan atau dehidrasi. Begitu pentingnya Air
bagi kehidupan.
Nah, pernahkah kita berfikir mengapa air tidak habis meski digunakan setiap hari?
Meskipun musim kemarau? Jawabannya karena adanya siklus air di muka bumi ini, yang
notabennya sebagian besar bumi kita tersusun atas air.
Siklus air adalah siklus atau sirkulasi air yang berasal dari bumi kemudian menuju ke
atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Siklus air ini
menyebabkan kenapa kita tidak pernah kehabisan pasokan air meskipun menggunakannya
setiap hari.
Bentuk siklus air memutar dan terjadi secara berkelanjutan sehingga mampu menjaga
ketersedian air di bumi ini. Dampaknya siklus air ini mampu mengatur suhu lingkungan, hujan,
cuaca dan menjaga keseimbangan ekosistem di muka bumi.

Jenis-Jenis Siklus Air


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa jenis siklus air yang
bergantung pada proses pendek atau panjangnya tahapan siklus. Jenis-jenis siklus air meliputi
siklus hidrologi pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
1) Siklus Hidrologi Pendek (Siklus Kecil)

Gambar 1. Siklus Hidrologi Pendek


Siklus yang pertama adalah siklus hidrologi pendek atau sering dikenal sebagai siklus kecil.
Gambar siklus air kecil merupakan siklus yang paling sedehana karena secara prosesnya
hanya mencapai beberapa tahapan saja.
Uap air yang terbentuk melalui evaporasi air laut kemudian akan diturunkan sebagai hujan
pada daerah sekitar laut. Siklus ini tergolong siklus yang pendek karena tidak adanya proses
adveksi atau pergerakan uap air oleh angin. Berikut adalah proses terjadinya siklus hidrologi
pendek.
 Sinar matahari memberikan energi panas pada air laut sehingga menyebabkan air laut
menguap dan kemudian berubah menjadi uap air.
 Setelah mengalami penguapan, uap air akan mengalami kondensasi (pengembunan) dan
menjadi awan yang mengandung uap air.
 Awan yang terbentuk kemudian mencapai titik jenuh sehingga akan menyebabkan
terjadinya hujan di permukaan laut.
Air hujan yang turun di permukaan laut kemudian akan mengalami siklus kembali, dimulai
dari penguapan air sampai turunnya hujan lagi, hal ini terjadi secara berkelanjutan dan terus-
menerus.
2) Siklus Sedang

Gambar 2. Siklus Sedang


Berikutnya adalah gambar siklus air sedang. Sesuai namanya siklus ini mempunyai proses
dan tahapan yang cukup panjang atau “sedang” dibandingkan siklus hidrologi pendek.
Siklus sedang ini umum terjadi di wilayah Indonesia. Uap air yang terbentuk dari proses
penguapan air sungai,danau,laut atau sumber air lainnya. Kemudian mengalami kondensasi
yang terkonsentrasi membentuk awan, karena proses adveksi, awan yang terbentuk dibawa
oleh angin kemudian bergerak menuju wilayah di dekat laut.
Berikut penjelasan proses terjadinya siklus sedang,
 Uap air terbentuk, akibat proses penguapan yang disebabkan karena pemanasan dari sinar
matahari.
 Setelah proses evaporasi, uap air akan terbawa angin sehingga mampu bergerak menuju
daratan.
 Uap air akan membentuk awan dan berubah menjadi hujan.
 Air hujan akan turun dipermukaan kemudian mengalami run off menuju sungai dan mengalir
kembali ke laut.
3) Siklus Panjang

Gambar 3. Siklus Panjang


Siklus panjang adalah siklus air yang biasanya terjadi pada daerah yang beriklim
subtropics/ empat musim seperti musim panas, musim semi, musim gugur dan musim dingin.
Gambar siklus air panjang dalam prosesnya sama seperti siklus sedang. Akan tetapi
perbedaannya terletak pada jangkauan daerah siklus panjang yang lebih luas dibandingkan
siklus sedang. Dalam prosesnya, awan yang terbentuk dalam siklus panjang tidak langsung
diubah menjadi air hujan, melainkan membentuk hujan salju dan terbentuknya gletser.
Berikut proses terjadinya siklus panjang,
 Sinar matahari menyebabkan air laut menguap menjadi uap air karena proses pemanasan.
 Uap air akan mengalami proses sublimasi.
 Proses sublimasi inilah yang menyebabkan uap air berubah bentuk menjadi awan yang
mengandung Kristal-kristal es.
 Kemudian awan akan bergerak terbawa angin menuju darat.
 Awan akan mengalami presipitasi turunnya hujan dalam bentuk salju.
 Salju yang menumpuk kemudian akan membentuk gletser.
 Gletser inilah yang akan mencair menjadi air kemudian mengalami run off mengalir ke
permukaan tanah dan menuju ke sungai.
 Air yang mengalir ke sungai akan diteruskan menuju laut.

Anda mungkin juga menyukai