DISUSUN OLEH :
1. DANIEL RENALDY Y
2. M. DEWA F.
3. SHOLIKIN DWI N.
4. WAKIT SODIKIN
5. WIJI NUR S.
6. ALVIN IMAM S.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu planet dalam tata surya yang mempunyai kandungan air yang cukup
banyak adalah bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer
merupkan lapisan yang terdapat dibagian luar bumi terdiri ata air laut, sungai, danau,
air dalam tanah, dan resapan-respan. Presentase air paling banyak terdapat dilautan,
yakni sekitar 97,5%, dalam bentuk es 75%, dan dalam bentuk uap di udara sekitar
0,001%.
Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Secara
umum banyaknya air yang ada di planet ini adalah sama walaupun manusia, binatang
dan tumbuhan banyak menggunakan air untuk kebutuhan hidupnya. Jumlah air
bersih sepertinya tidak terbatas, namun sebenarnya air mengalami siklus hidrologi di
mana air yang kotor dan bercampur dengan banyak zat dibersihkan kembali melalui
proses alam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsepsi para ahli mengenai siklus air?
2. Apa yang dimaksud dengan siklus air?
3. Apakah unsur-unsur utama dalam siklus air?
4. Apa macam macam siklus air ?
5. Bagaimana pengaruh siklus hidrologi bagi ketersediaan air dimuka bumi?
C. Tujuan Penulisan
a.Tujuan penulisan makalah “Siklus Air” adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ilmu Kebumian.
b. untuk mengetahui konsepsi para ahli mengenai siklus air .
c. untuk mengetahui yang dimaksud siklus air .
d. untuk mengetahui macam – macam siklus air.
e. untuk mengetahui pengaruh siklus hidrologi bagi ketersediaan air dimuka bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Macam-macam Air
Macam-macam air dan Pembagiannya :
1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan
(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit
atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti; air hujan air
laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari
mata air. Allah berfirma Al-Anfal :11: “Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari
langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya’suci menyucikan’.
Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa dan
baunya) adalah sebagai berikut:
a. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu belerang.
b. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
c. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau
kiambang.
d. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya
misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-pohon yang berdekatan
dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.
2. Air suci tetapi tidak menyucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk
dalam kategori ini ada tiga macam air :
a. air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang
suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan sebagainya.
b. Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana panjangnya,
lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis tengahnya 1 hasta,
dalam 2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk menghilangkan hadas
atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula
bertambah timbangannya.
c. Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan pohon
kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.
3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik airnya
sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti urang
dari dua kulah –tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis. Kalau air
itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan menyucikan. Rasulullah
bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau
baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw: ‘Apabila air
cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist).
4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau
perak. Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali
air yang terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempattempat yang bukan
bejana yang mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia
telah memanaskan air pada cahaya matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya ,
‘Jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan
menimbulkan sopak.”(Riwayat Baihaqi).
D. Karakteristik Air Bersih dan Air Kotor
1. Ciri-ciri Air Bersih
Jernih, tidak berbau, tidak berasa &tidak berwarna.
Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.
Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg) dan
mangan (Mn).
Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja dan total
coliforms.
2. Karakteristik Air Kotor
Berwarna kotor.
Suhunya panas.
Mengandung unsur-unsur Fe, Zn, Hg dan Mn.
Biasanya air ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air
bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan
sampah-sampah lainnya.
Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:
gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam amino.
gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat,
termasuk selulosa.
Proses Sedimentasi
Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator
c. Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai
dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini
biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda.
Dilakukan secara grafitasi.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,
dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain
sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
d. Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke
dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air
bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan
distribusi di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat
dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi.
Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA – Instalasi Pengolahan Air.
Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun
dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan
pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari
WTP ke reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan
melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.
3. Pengolahan Air Kotor (Limbah Industri)
Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangi
konsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung sulfida
dapat dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu trivalent karena
tidak perlu dilakukan reduksi bentuk heksavalennya. Aliran mengandung krom dapat
diendapkan dengan menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi.
Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan,
melarutkannya kembali dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan. Proses
pengolahan primer lain mliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk
mengurangi BOD dan memperoreh padatan kembali. Pengolahan secara kimia dengan
menggunakan tawas, kapur tohor, fero-chlorida atu polielektrolit lebih lanjut dapat
mengurangi PTT dan BOD. Sistem pengolahan secara biologi bekerja efektif.
Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin besar. Karena itu, harus
digunakan sistem penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistem anaerob efektif, tetapi
akan mengeluarkan bau tajam dang mengganggu daerah pemukiman. Sistem-sistem parit
oksidasi, kolam aerob, sringan tetes dan Lumpur teraktifkan sudah banyak digunakan.
Danau (anaerob dan aerob) meruopakan sistem yang murah dan efektif, apabila
dirancang dan dioperasikan secara baik dan apabila tanah tersedia. Apabila diperlukan,
dapat digunakan suatu sistem untuk menghilangkan tingkat nitrogen yang tinggi.
Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan
pengayakan mikro untuk mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.
Cara pengolahan air limbah secara sederhana:
Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran.
Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar
terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun
demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya
sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan
air buangan antara lain:
a. Pengenceran (Dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah
kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya
penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah
yang harus dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula
maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya
kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya
menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau,
dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.
b. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah
dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2
meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus
jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan
sirkulasi angin dengan baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:
Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar
matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam
air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga
tumbuh dengan subur.
pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh
chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen
ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang
terdapat dalam air buangan. Disamping itu terjadi pengendapan.
Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga
relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).
c. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan
merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam
keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau
perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan
untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan
lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang
diperlukan oleh tanam-tanaman.
4. Penyaringan Air
a. Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan
kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme
kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan
kerapatan kain yang digunakan.
b. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas
juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
c. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air.
Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta
hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi
atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan
mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang
nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
d. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian
melewati lapisan kerikil.
e. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila
dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air
bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
f. Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC)
dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama
air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan
kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua
kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat
lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan
Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.
g. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu
buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa
yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok
kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
h. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang
dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir,
kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari
sabut kelap
i. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan
campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika
proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan
akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah
penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh
atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat
filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
j. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan
menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat
desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal
dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah
bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
k. Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus
pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.
Bagi Thales dan Milet pada abad VII S.M. air laut masuk ke benua karena
pengaruh angin, air juga jatuh di atas bumi dan masuk dalam tanah. Plato menyetujui ide
ini dan berpendapat bahwa kembalinya air ke laut itu terjadi karena tatare, yakni jurang
yang besar di pinggir bumi. Teori tersebut dianut oleh banyak ahli fikir sampai abad
XVII dengan Rene Descartes, Aristoteles mengira bahwa uap air di tanah menjadi padat
dalam gua-gua yang dingin di gunung-gunung dan menjadikan danau-danau di bawah
bumi, danau-danau itu mengisi sumber-sumber air. Pendapat Aristoteles diikuti oleh
Seneca (abad I M) dan banyak orang lainnya sehingga tahun 1877, O. Volger termasuk
di antara pengikut teori tersebut.
Konsepsi tentang siklus air yang jelas untuk pertama kali diutarakan oleh Bernard
Palessy pada th. 1580. Konsepsi itu mengatakan bahwa air di bawah tanah asalnya dari
infiltrasi air hujan dalam tanah. Teori tersebut kemudian dibenarkan oleh E. Mariotte dan
P. Perrault pada abad XVII M.
Siklus hidrologi atau disebut juga siklus air adalah proses, yang didukung oleh
energi matahari, yang menggerakan air antara lautan, langit, dan tanah. Artikel berikut
menjelaskan sedikit lebih banyak tentang siklus air, di mana air bersirkulasi dari tanah ke
udara dalam suatu siklus yang berkelanjutan.
Air adalah kekuatan pendorong dari semua alam (Leonardo da Vinci). Benar
dinyatakan oleh pelukis dan pematung terkenal ini, air adalah salah satu zat yang paling
penting di bumi, karena semua organisme hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup.
Selain itu, itu adalah fakta yang diketahui bahwa air mencakup sekitar 70% dari
permukaan bumi. Siklus air juga dikenal sebagai siklus hidrologi, dapat didefinisikan
sebagai ‘suatu siklus terus menerus, tak berujung dan penguapan air secara alami,
berikutnya kondensasi, dan pengendapan sebagai hujan dan salju’
Evaporasi
Evaporasi merupakan proses penguapan air di permukaan tanah, danau ataupun
laut. Kemudian menguap ke angkasa (atmosfer) lalu menjadi awan. Pada keadaan jenuh
uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun dalm
bentuk hujan, salju dan es.
Infiltrasi
Infiltrasi / perkolasi kedalam tanah adalah air yang jatuh dari langit (hujan) dan
bergerak kedalam tanah melalui celah-celah dan pori pori tanah dan batuan menuju muka
air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal
atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut kembali ke sistem air
permukaan (menuju laut).
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi merupakan proses perpaduan antara evavorasi dan transpirasi.
Transfirasi adalah suatu proses ketika air diuapkan ke udara dari permukaan daun/tajuk
vegetasi. Oleh karenanya, faktor-faktor yang mengendalikan besar kecilnya transpirasi
suatu vegetasi adalah sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
evaporasi, yaitu radiasi panas matahari, suhu, kecepatan angin, dan gradient tekanan
udara. Dalam hal ini, besarnya transpirasi, dalam batas tertentu, juga dipengaruhi oleh
karakteristik dan kerapatan vegetasi seperti struktur tajuk, perilaku pori-pori daun, dan
lain-lain (Seyhan,1990).
Kondensasi
Kondensasi merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air
sebagai hasil pendinginan.
Presipitasi
Presipitasi merupakan segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi
yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.
Infiltrasi
Infiltrasi merupakan air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
Perkolasi
Perkolasi air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai
air tanah atau groundwater.
Run off
Run off merupakan air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit,
sungai, hingga menuju ke laut.
A. Kesimpulan
Air adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi.
Proses siklus hidrologi atau siklus air berlangsung terus-menerus yang membuat air
menjadi sumber daya alam yang terbaharui. Siklus hidrologi atau siklus air adalah
perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal.
Pergerakan air di permukan Bumi yang dinamakan siklus air. Siklus air atau siklus
hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Unsur-
unsur utama dalam siklus air atau siklus hidrologi antara lain : evaporasi,transpirasi,
respirasi, evapotranspirasi kondensasi presipitasi infiltrasi, perkolasi, dan run off .
Macam-macam siklus air yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
Seperti yag kita ketahui, kualitas lingkungan dari tahun ke tahun mengalami
kemunduran, begitu pula dengan kualitas air. Oleh karenanya tidak heran jika lama-
kelamaan didunia ini akan terjadi krisis air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
B. Saran
Perlu ada kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melakukan penghematan air
agar ketersediaan air terjaga hingga masa yang akan datang.