Anda di halaman 1dari 5

Lingkungan Tambang

Dalil tentang air :

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?
Siklus air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
dari

atmosfer ke bumi dan

kembali

keatmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.


Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju
(sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali
ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum
mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara
kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di


tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian
akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi
bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk
hujan, salju, es.

Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui


celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau
horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali
sistem air permukaan.

Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran
utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah,
maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat

biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan
membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,
rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir
membentuk sungai dan berakhir ke laut.

Sifat Fisika dan Kimia Air


Sifat Fisika Air :
1. Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
2. Memiliki 3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada
temperatur normal di bumi. Air di bumi selalu berinteraksi, berubah,
dan bergerak.
3. Dapat menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis yang
tinggi.
4. Mempunyai tegangan permukaan yang sangat tinggi. Tegangan
permukan tersebut berguna untuk gaya kapilaritas air.
5. Air adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta
dielektrik yang tinggi dan ukurannya yang kecil, terutama untuk
senyawa ionik dan garam yang polar.
6. Air mempunyai titik didih yang tinggi. Jika tidak mempunyai sifat ini
maka pada suhu yang normal tidak ada laut, danau , sungai,
tumbuhan, atau binatang di bumi ini.
7. Air mempunyai massa jenis yang lebih kecil dalam keadaan beku
bila dibandingkan dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini di
bagian dalam lautan meskipun suhunya turun tetap berbentuk cair
yang memungkinkan mahluk hidup tetap hidup.
Sifat Kimia Air :
1. Air adalah zat kimia yang istimewa, terdiri dari dua atom hidrogen
dan satu atom oksigen. Panjang ikatan O--H = 95.7 picometers
Sudut H--O---H = 104.5 Energi ikatan O-H = 450 kJ/mol Momen
dipol = 1.83 debyes
2. Atom-atom

hidrogen

tertarik

pada

satu

sisi

atom

oksigen,

menghasilkan molekul air yang mempunyai muatan positif pada


atom hidrogen dan muatan negatif pada atom oksigen. Karena
muatan yang berlawanan tersebut di dalam molekul air saling tarik
menarik dan membuatnya menjadi lengket. Sisi positif dari suatu
molekul air tertarik pada sisi negatif dari molekul yang lain.

3. Molekul air berbentuk seperti huruf V disebabkan karena: 1.


Struktur geometrinya yang tetrahedral (109,50). 2. Keberadaan
pasangan elektron bebas pada atom oksigen.
4. Bersifat polar karena adanya perbedaan muatan. Sebagai pelarut
yang baik karena kepolarannya.
5. Bersifat netral (pH=7) dalam keadaan murni

Fungsi Air Alami

Air merupakan sumber daya alam yang berperan sangat penting bagi kehidupan dan
perikehidupan manusia. Semua bentuk kehidupan yang diketahui tergantung pada air. Air
sangat penting baik sebagai pelarut di mana banyak zat terlarut tubuh larut dan sebagai
bagian penting dari banyak proses metabolisme dalam tubuh. Metabolisme adalah jumlah
total anabolisme dan katabolisme. Dalam anabolisme, air akan dihapus dari molekul (melalui
energi yang membutuhkan reaksi kimia enzimatik) untuk tumbuh molekul yang lebih besar
(misalnya pati, trigliserida dan protein untuk penyimpanan bahan bakar dan informasi).
Dalam
katabolisme, air digunakan untuk memutuskan ikatan untuk menghasilkan molekul yang
lebih kecil (misalnya glukosa, asam lemak dan asam amino yang akan digunakan untuk
bahan bakar untuk penggunaan energi atau tujuan lainnya) (Montain et al., 1999). Tanpa air,
proses ini metabolisme tertentu tidak bisa terjadi. Air juga sangat berperan penting pada
proses fotosintesis dan respirasi.
Penggunaan Air Untuk Air Minum
Dalam keadaan normal dan supaya tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik maka
diperlukan air sekitar 1-7 liter/hari. Jumlah ini sedikit bervariasi tergantung pada tingkat
aktivitas, suhu, kelembaban, dan faktor lainnya. Biasanya laki-laki membutuhkan 1 liter air,
tidak termasuk persyaratan tambahan karena kehilangan cairan dari latihan atau cuaca hangat.
Secara khusus, wanita hamil dan menyusui membutuhkan cairan yang lebih banyak untuk
tetap tidak kekuranngan air di dalam tubuh. Umumnya 2,2 liter untuk perempuan, namun
untuk wanita menyusui harus mendapatkan 3 liter karena jumlah sangat besar cairan hilang
saat menyusui, dan wanita hamil harus meningkatkan asupan menjadi 2,4 liter.
Penggunaan Air Untuk Lahan Pertanian
Air sangat dibutuhkan oleh manusia mengairi lahan-lahan pertanian. Untuk negara
berkembang, irigasi membutuhkan air lebih banyak. Penggunaan air untuk pertanian di
Indonesia umumnya dikatagorikan sebagai berikut (BSN, 2002):
a. Penggunaan air untuk memenuhi kebutuah irigasi penanaman padi. Kebutuhannya dapat
dihitung dengan pendekatan luas sawah. Irigasi yang dimaksud dapat berupa irigasi teknis,
semi teknis, dan irigasi sederhana;
b. Penggunaan air untuk budi daya ikan dimana datanya dapat diperoleh dari instansi terkait
yaitu Dinas Perikanan;
c. Penggunaan air untuk tambak, dapat diprediksi dengan metode pendekatan penggunaan air
tawar dimana datanya dapat diperoleh dari instansi terkait yaitu Dinas Perikanan;
d. Penggunaan air terkait dengan perkebunan dimana datanya dapat diperoleh dari Dinas
Perkebunan;

e. Penggunaan air terkait dengan peternakan datanya dapat diperoleh di Dinas Peternakan.
Penggunaan Air Untuk Proses Industri
Air juga sangat berperan di dalam industri baik di negara berkembang maupun negara maju.
Di dalam industri, air digunakan untuk berlangsungnya reaksi kimia. Dalam hal ini air
berfungsi sebagai pelarut. Air juga digunakan dalam berbagai proses industri untuk penukar
panas karena ketersediaan dan kapasitas panas tinggi, baik untuk pendinginan dan
pemanasan. (Boyd, 2010). Salah satu pengunaaan air pada proses industri adalah pada unit
boiler. Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja.
Penggunaan Air Untuk Pengolahan Makanan
Air juga memainkan banyak peran penting dalam pengolahan makanan. Zat terlarut seperti
garam dan gula yang ditemukan dalam air mempengaruhi sifat fisik air. Titik didih dan titik
beku akan berubah dengan kehadiran zat terlarut seperti gula dan garam. Aktivitas air yang
mempengaruhi banyak reaksi kimia dan pertumbuhan mikroba dalam makanan juga
dipengaruhi oleh zat terlarut dalam air. Aktivitas air dapat digambarkan sebagai rasio tekanan
uap air dalam larutan dengan tekanan uap air murni. Zat terlarut dalam air air yang lebih
rendah. Tidak hanya pertumbuhan mikroba mempengaruhi keamanan pangan, tetapi juga
pelestarian dan kehidupan makanan kegiatan-ini penting untuk mengetahui karena
pertumbuhan yang paling bakteri berhenti pada tingkat rendah aktivitas air.
Penggunaan Air Untuk Operasi Pertambangan
Pada proses penambangan suatu bahan galian, air sangat dibutuhkan untuk proses pengolahan
mineral dan pemisahan logam, mengontrol debu, dan memenuhi kebutuhan para pekerja di
lokasi penambangan. Jumlah air yang dibutuhkan unutk operasi pertambangan adalah
bervariasi tergantung pada ukuran, mineral yang diambil, dan proses ekstraksi yang
digunakan. Ada beberapa klasifikasi penggunaan air pada pertambangan yang biasanya
disebut dengan bair tambang (Lottermoser, 2012), yaitu:
a. Air Tambang
Air tambang terdapat pada permukaan atau air tanah yang terdapat di lokasi tambang.
b. Air pertambangan
Air Pertambangan ini adalah air yang terdapat di dalam kontak dengan perkerjaan tambang.
c. Air Penghancur
Air Penghancur digunakan untuk menghancurkan dan menggiling biji logam atau mineral
terlarut.
d. Air Proses
Air proses digunakan dalam ekstraksi logam secara kimia, umumnya mengandung bahan
reagent pencuci logam.
e. Air Leachete
Air Leachate adalah air rembesan melalui limbah tambang padat dan mungkin mengandung
mineral terlarut, bahan kimia proses atau logam.
f. Air Hasil Olahan
Air Hasil Tambang adalah air proses yang dibuang ke air permukaan, sering setelah
dilakukan pengolahan limbah.
g. Air Drainase Tambang

Air Drainase Tambang adalah air permukaan atau air tanah yang mengalir atau memiliki
potensi untuk mengalir dari lokasi tambang.

Anda mungkin juga menyukai