Anda di halaman 1dari 4

KD 3.

8 Menganalisis Siklus Air dan dampaknya pada peristiwa di bumi


A. Pengertian Daur Air
Proses Daur Air : Daur Air adalah sebuah proses siklus yang
terjadi secara terus menerus dan tidak pernah berhenti atau
bahkan habis mulai dari air yang ada di daratan berubah
menjadi awan kemudian menjadi hujan.
Daur air akan terjadi terus menerus selama bumi ini masih ada.
Manusia sangat memerlukan air yang bersih, sehingga daur air
dapat membuat air kotor dapat dikonsumsi kembali oleh
Manusia. Daur air sendiri bermanfaat untuk mengatur suhu
lingkungan, menciptakan hujan, mengatur perubahan cuaca
dan juga menciptakan keseimbangan dalam biosfer bumi.
Terjadi 7 tahapan proses dalam daur air yang berjalan secara
sistematis dan beraturan yakni evaporasi, transpirasi, sublimasi, kondensasi, pengendapan, limpasan
(runoff) dan juga infiltrasi.
Air memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan makhluk hidup di bumi, apabila air habis atau
berkurang maka segala kehidupan akan musnah. Air merupakan senyawa penting yang mendukung
adanya kehidupan di alam semesta ini.
Di bumi sendiri, air berperan dalam sebuah proses fotosintesis dan proses pertumbuhan tanaman. Bagi
hewan dan manusia, air sangat dibutuhkan untuk transportasi zat. Manusia, tumbuhan dan juga hewan
tidak akan bisa hidup tanpa adanya air. Ketersediaan air di muka bumi ini dapat terus terjaga karena
adanya proses daur air.

B. Tahap Proses Daur Air

1. Evaporasi
Awal mula proses daur air dimulai dengan adanya proses evaporasi.
Evaporasi adalah proses penguapan air yang ada di permukaan
akibat adanya energi panas dari sinar matahari yang terpancar
ke bumi.
Air dalam bentuk cair yang ada di laut, danau, sungai, tanah dan lain-
lain akan berubah menjad bentuk uap air dan naik ke atas menuju
lapisan atmosfer.
Semakin besar energi panas sinar oleh matahari yang terpancar ke bumi, maka laju evaporasi akan
semakin besar pula.

2. Transpirasi
Selain berasal dari sumber airnya langsung, proses penguapan dalam daur air di permukaan bumi juga
dapat terjadi pada jaringan tumbuhan, yang biasa disebut dengan istilah transpirasi.

Proses transpirasi adalah akar tanaman akan menyerap air dan mengedarkannya ke daun untuk proses
fotosintesis. Air hasil proses fotosintesis kemudian dikeluarkan oleh tanaman melalui stomata sebagai uap
air.

3. Sublimasi
Sublimasi adalah suatu  proses dimana es berubah menjadi uap air tanpa mengalami fase cair. Sublimasi
juga mempunyai peran dalam pembentukan air uap di udara. Yang menjadi sumber utama air dalam
proses sublimasi adalah lapisan es dari kutub utara, kutub selatan dan es di pegunungan. Proses sublimasi
akan lebih lambat dari proses penguapan.

4. Kondensasi
Pada saat air di seluruh permukaan bumi berubah menjadi sebuah uap air, uap air kemudian naik ke tas
menuju lapisan atas atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap air akan  berubah menjadi partikel es yang
berukuran sangat kecil akibat dari pengaruh suhu udara yang rendah. Proses inilah yang disebut dengan
proses kondensasi.

5. Pengendapan (Presipitasi)
Pengendapan (Presipitasi) adalah Awan uap air yang telah terkondensasi kemudian turun ke permukaan
bumi sebagai hujan karena pengaruh perubahan suhu atau angin panas. Apabila suhu sangat rendah yakni
dibawah 0 derajat, tetesan air jatuh sebagai hujan salju atau hujan es. Melalui proses presipitasi ini, air
kemudian masuk kembali ke lapisan litosfer bumi tersebut.
6. Limpasan
Limpasan adalah sebuah proses di mana air mengalir dan berpindah tempat di atas permukaan bumi. Air
tersebut kemudian akan bergerak dan berpindah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih
rendah melalui saluran-saluran seperti sungai dan got hingga kemudian masuk ke danau, laut dan
samudera. Pada proses limpasan ini, air akan masuk kembali ke lapisan hidrosfer.

7. Infiltrasi
Setelah turun hujan, tidak semua air mengikuti tahap limpasan tersebut. Beberapa diantaranya akan
meresap ke dalam tanah. Air tersebut merembes ke bawah kemudian menjadi air tanah. Air yang masuk
ke dalam tanah ini disebut dengan air infiltrasi.
Melalui 7 tahapan atau proses tersebut daur air berlangsung secara terus-menerus. Tanpa adanya proses
daur air, persebaran air menjadi tidak merata dan keseimbangan ekosistem akan menjadi terganggu.

C. Perilaku Manusia yang Dapat Mempengaruhi Daur Air


Apabila manusia pintar dalam menjaga keseimbangan alam, air
akan selalu tersedia untuk dapat memenuhi kebutuhan semua
makhluk hidup.
Kelangsungan daur air sangat berpengaruh dengan iklim atau
cuaca. Kelembaban udara, cahaya matahari, udara dan arah
angin sangat mempengaruhi adanya proses daur air.
Pada daerah gurun pasir, hujan sangat jarang sekali turun
sehingga menyebabkan jumlah air pun sedikit. Sedangkan
pada daerah hujan tropis, hujan dapat terjadi selama
sepanjang tahun.
Banyak sekali kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi proses daur air tersebut, misalnya adalah
penebangan hutan secara liar dan sembarangan. Pada saat ini, banyak hutan yang telah gundul dan
berganti menjadi perumahan, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.
Tindakan tersebut sebenarnya mempunyai dampak yang sangat besar bagi kelangsungan dan juga
ketersediaan air di sekitar wilayah tersebut.
Hal ini dikarenakan hutan adalah tempat penyimpanan air yang besar dan untuk menyaring air agar
menjadi lebih bersih.
Hujan dapat menyimpan air, karena akar-akar pohon di hutan dapat menyimpan air dalam jumlah yang
banyak. Oleh karena itu, kita wajib menjaga kelestarian hutan tersebut. Penebangan hutan dapat
berdampak buruk terhadap kelangsungan daur air.
Salah satu akibat penebangan hutan yaitu terjadi bencana banjir. Sekarang kamu lihat di daerah
perkotaan, di daerah perkotaan jarang sekali ditemukan sumber air karena akibat dari penebangan hutan
tersebut.
Air hujan yang meresap ke dalam tanah sangat sedikit, kebanyakan air hujan langsung mengalir ke
selokan dan kemudian menuju sungai.
Banyaknya bangunan dan jalanan beraspal dapat menyebabkan berkurangnya air yang dapat mengganggu
kelangsungan daur air tersebut.
Upaya-upaya untuk menyeimbangkan daur air. Contohnya yaitu pembuatan waduk, pembuatan bak-bak
resapan air, bendungan dan saluran irigasi. Kita harus mempunyai kebiasaan menghemat air, karena
ketersediaan air sangat terbatas apalagi pada musim kemarau ini.
Pada saat musim kemarau sungai dan air sumur menjadi kering. Penduduk sulit untuk mendapatkan air
bersih. Kebanyakan dari mereka mengambil sisa-sisa air dari sungai untuk diminum, dengan melalui
proses penyaringan terlebih dahulu.
Jika hutan tidak ada lagi, air yang jumlahnya sangat besar terutama pada saat musim hujan tidak akan bisa
tertampung dan hilang sia-sia menjadi banjir dan lain-lain yang kemudian akan berdampak menjadi
kekurangan air ketika musim kemarau datang.
Oleh karena itu, seluruh manusia di bumi ini harus bijak dalam mengelola dan juga memanfaatkan air
untuk memenuhi kebutuhannya. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk
menghemat air :
1. Menutup kran dengan rapat setelah selesai digunakan
2. Menggunakan air secukupnya saat mandi dan mencuci pakaian
3. Memanfaatkan air bekas mencuci pakaian untuk menyiram halaman rumah
4. Memanfaatkan air bekas mencuci sayuran untuk menyiram tanaman
Untuk mengurangi pencemaran air tersebut, kita perlu untuk mengurangi pencemaran tanah juga. Hal-hal
yang berkaitan tentang pencemaran tanah dan cara mengurangi pencemaran tanah tersebut sudah kami
jelaskan pada penjelasan diatas.

D. Jenis Siklus Air disertai Gambar dan Penjelasannya


Air ini merupakan sumber daya alam yang sifatnya sangat
penting. Air merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan
oleh siapa saja, baik binatang, tumbuhan dan juga manusia.
Air dibutuhkan oleh siapa saja karena air ini adalah hal yang
sangat penting yang tidak bisa ditinggalkan dalam kurun
waktu tertentu. Air tidak dapat ditinggalkan karena tubuh dari
makhluk hidup sangat membutuhkan air.
Selain dari tubuh sendiri, air juga dapat digunakan untuk
melakukan berbagai aktivitas lainnya, seperti aktivitas
mencuci, memasak, dan lain sebagainya.

1. Siklus Air
Jumlah air di dunia ini sangatlah banyak, sehingga permukaan Bumi sendiri sebagian besar tertutupi oleh
air. Namun meski jumlah air yang banyak, penggunaan air juga sangat banyak. Kita dapat
membayangkan sendiri berapa banyak air yang digunakan setiap harinya.
Namun pernahkah kita berfikir tentang cadangan air yang ada di dunia ini? Mengapa tidak habis padahal
selalu digunakan setiap hari? terlebih di musim kemarau mendatang.
Nah, hal ini karena adanya sebuah proses siklus air. Siklus air adalah siklus perputaran air dari asalnya,
kemudian hujan dan kembali lagi ke tanah atau asalnya. Hal inilah yang dapat menyebabkan mengapa air
selalu cukup untuk digunakan setiap hari.
Siklus air dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari, khususnya dalam peristiwa proses terjadinya
hujan. Siklus air ternyata mempunyai banyak jenis yang berbeda- beda. Jenis- jenis siklus air ini perlu
kalian ketahui melalui penjelasan berikut ini:

E. Jenis- jenis Siklus Air


Proses Daur Air : Pengertian Urutan Tahapan dan Gambarnya
[Lengkap]Siklus air mempunyai banyak jenis, jenis- jenis air ini dibagi
berdasarkan prosesnya atau tahapannya. Beberapa jenis siklus air dapat
kalian jumpai dalam kehidupan sehari- hari. Jenis- jenis siklus air di
sekitar kita antara lain adalah  sebagai berikut:

1.Siklus Hidrologi Pendek (Siklus Kecil)


Jenis siklus hidrologi yang pertama yaitu siklus hidrologi pendek atau
yang dikenal dengan siklus hidrologi kecil. Siklus hidrologi kecil ini
adalah siklus yang paling sederhana karena hanya melibatkan beberapa tahapan saja. Adapun beberapa
tahapan yang ada di dalam siklus hidrologi pendek atau siklus hidrologi kecil ini adalah sebagai berikut:
1. Sinar matahari mengenai sumber- sumber air di Bumi dan akan membuat sumber air tersebut
menjadi menguap
2. Karena penguapan tersebut maka terjadi kondensasi sehingga kemudian membentuk awan yang
mengandung uap air
3. Awan yang telah mengandung uap air kemudian mengalami kejenuhan dan turunlah hujan di
permukaan laut.
4. Karena hujan di siklus hidrologi pendek ini terjadi langsung di atas permukaan laut maka tidak
ada tahapan pengaliran menuju ke laut lagi. Air hujan yang turun ke laut tersebut kemudian bercampur
dan mengalami sebuah siklus air kembali.

2. Siklus Sedang
Siklus air yang selanjutnya yaitu siklus sedang. Siklus sedang tentunya mempunyai sebuah proses yang
sedikit lebih panjang daripada siklus hidrologi pendek. Adapun beberapa tahapan dari siklus hidrologi
sedang ini adalah sebagai berikut:
1. Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber- sumber air tersebut, sehingga sumber
sumber air terebut mengalami penguapan.
2. Kemudian terjadi evaporasi
3. Uap air yang telah terbentuk (hasil pemanasan) bergerak karena tertiup oleh angin ke darat.
4. Terbentuklah awan akibat dari pemanasan itu tadi.
5. Hujan turun di atas permukaan daratan Bumi
6. Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai kemudian mengalir lagi ke laut untuk kembali
mengalami siklus hidrologi.

3. Siklus Panjang (Siklus Besar)


Siklus Selanjutnya yaitu siklus hidrologi panjang atau siklus hidrologi besar. Siklus hidrologi panjang
atau besar ini mempunyai tahapan yang lebih kompleks daripada dua siklus di atas. Beberapa tahapan dari
siklus hidrologi panjang adalah sebagai berikut:
1. Matahari menyinari permukaan Bumi termasuk sumber- sumber air, sehingga sumber- sumber air
terebut mengalami penguapan.
2. Kemudian terjadi evaporasi
3. Kemudian uap air mengalami sublimasi
4. Uap air yang telah terbentuk dan mengalami sublimasi kemudian menyebabkan terbentuknya
awan yang mengandung kristal- kristal es.
5. Awan yang terbentuk kemudian bergerak ke darat karena tiupan angin
6. Kemudian terjadilah hujan di atas daratan Bumi
7. Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai kemudian mengalir lagi ke laut untuk kembali
mengalami siklus hidrologi.

F. Contoh Gambar Siklus Air


Dari gambar siklus air  menjelaskan bahwa siklus air itu berputar,
maka berikut adalah penjelasan mengenai tahapannya. Kemudian,
bagaimana tahapannya? Terdapat empat tahap untuk siklus air ini
yaitu.

Tahapan Siklus Air


1.Tahap 1
Matahari adalah kekuaktan atau pendorong dari siklus air.
Memanaskan air di laut, sungai dan juga danau,yang meguap ke atas naik di udara. Air juga menguap
melalui tanah dan tanah melalui proses yang disebut dengan proses transpirasi. Air yang telah menguap
ini dalam bentuk uap air, yang tidak dapat dilihat dengan mata terbuka.
2.Tahap 2 Uap air tersebut bersentuhan dengan arus udara, yang membawanya lebih tinggi ke atmosfer.
setelah mencapai suhu dingin, uap air akan mengembun membentuk awan, yang mengandung jutaan
tetesan kecil air.
3.Tahap 3 Setelah terbentuknya awan, maka awan tersebut akan berkelan mengelilingi bumi ini. Namun
ketika waktunya telah tiba yaitu awan semakin lama semakin berat bagi awan untuk menahan air lagi,
mereka akan meledak dan tetesan jatuh kembali ke bumi dan berbentuk hujan.
Hal ini biasa disebut dengan siklus hujan, jika suasana dingin, maka hujan berubah menjadi hujan salju
dan juga hujan es.
4.Tahap 4Hujan atau salju yang mencair kembali ke badan air seperti sungai, danau, waduk dan lainnya.
Air hujan juga direndam oelh tanah, mellaui proses yang disebut infiltrasi. Bebrpa air juga berjalan dari
permukaan atau merembes di dalam tanah, yang kemudian dapat dilihat sebagai air tanah atau air tawar
mata air. Akhirnya air mencpaai lautan, yang merupakan badan air terbesar dan sumber terbesar uap air.
Siklus air memberikan gambaran bahwa air juga mempunyai aktivitas dan itulah alasan mengapa air di
bumi selalu stabil jumlahnya meskipun selalu digunakan salam aktivitas sehari- hari.

Anda mungkin juga menyukai