Syarat-syarat dan pengawasan kualitas air tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor : 907/MENKES/SK/VII/2002, Tanggal : 29 Juli 2002.
a. Air adalah : air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian umum
b. Air Minum adalah : air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
c. Air Bersih adalah : air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
d. Air Kolam Renang adalah : air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olah raga
dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
e. Air Pemandian Umum adalah : air yang digunakan pada tempat-tempat pemandian
bagi umum tidak termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
f. Laut : merupakan kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.
Laut adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi yang
memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau
dengan pulau lainnya.
g. Air laut; Air yang berasal dari laut, merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5%
material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan
partikel-partikel tak terlarut, dan terbanyak adalah garam Na Cl. Sifat-sifat fisis utama air
laut ditentukan oleh 96,5% air murni. Air laut merupakan air yang berasal dari laut,
memiliki rasa asin, dan memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi. Rata-rata air laut di
lautandunia memiliki salinitas sebesar 35 (ppt), hal ini berarti untuk setiap satuliter air
laut terdapat 35 gram garam yang terlarut di dalamnya. Kandungan garam-garaman
utama yang terdapat dalam air laut antara lain klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%),
magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%), dan sisanya (kurang dari 1%) terdiri
dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium, dan florida. Keberadaan garam-
garaman ini mempengaruhi sifat fisis air laut seperti densitas, kompresibilitas, dan titik
beku. Air dengan salinitas tersebut tentunya tidak dapat dikonsumsi.
h. Air Tawar (Fresh Water): air yang tidak berasal sebagai lawan dari air asin. Merupakan
air yang tidak mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral di dalamnya.
Macam – Macam Air
Ditinjau dari mana asal air itu berada, maka air itu dapat diklasifikasikan menjadi
a. Air permukaan : Sungai, Laut, Danau atau telaga.
b. Air tanah : sumur dangkal, sumur dalam yang terdiri air formasi dan artitis.
c. Air hujan dan embun.
Tabel Alokasi Keberadaan Air
Gal/day
60 32 21 15 22 150
1. Siklus Air
sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air
laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat
berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan batu es, hujan es dan salju, hujan gerimis atau
kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi
kembali ke atas atau langsung jatuh dan kemudian diintersepsi oleh tanaman
sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak
secara kontinu dengan dua cara yang berbeda yaitu :
a. Evaporasi / transpirasi, dimana air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di
tanaman dan sebagainya. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan
kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan
menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk
hujan, salju dan es.
b. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah, dimana air bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal
dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.
Air Permukaan yaitu air yang berada di atas permukaan tanah dekat dengan aliran
utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai
utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju
laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa),
dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai
dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-
komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).
Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan
tempatnya. Tempat terbesar terjadi siklus air adalah di laut.
Pada dasarnya water treatment PPSDM MIGAS dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Unit Raw
water pump station , Unit pengolahan air industri , Unit pengolahan air minum. Kali Solo
yang menjadi sumber penyediaan air, air dipompa dari rumah pompa KS I (RP-KS I) yang
kemudian dibagi menjadi dua aliran. Aliran pertama pada rate 240 m 3/jam dengan rate 60
m3 /jam untuk diproses menjadi air minum dan air industri. Aliran kedua di alirkan menuju
bak segaran untuk digunakan sebagai air
pemadam kebakaran. Sebagian air dari bak segaran dipompa menuju CPI untuk diolah agar
dapat digunakan sebagai air industri.
Pada pengolahan air industri dan air minum air dipompa menuju bak YAP untuk
ditambahkan tawas, dukem dan kaporit agar terjadi proses flotasi, flokulasi dan disenfektan.
Bentuk bak YAP yang berkelok-kelok bertujuan agar proses terjadi lebih lama dan
mendapatkan hasil yang optimal. Dari bak YAP, air dipompa melalui Rumah Pompa KS II
(RP-KS II) menuju bak gravitasi untuk mengendapkan flok-flok yang terbentuk. Dari bak
3
gravitasi aliran dibagi menjadi dua dengan rate yang sama yaitu 110 m /jam untuk air
industri dan air minum. Pada pengolahan air minum, air tersebut ditambah dengan air dari
bak air minum lama di alirkan menuju sand filter untuk menyaring kotoran-kotoran yang
masih terikut. Bagian yang bersih di alirkan menuju bak air minum baru dan yang kotor
ditampung di bak buangan ke sungai yang nantinya akan di buang.
Pada bak air minum baru diberikan gas chlor yang bergna sebagai disenfektan. Kemudian
air dari bak tersebut di pompa oleh pompa distribusi yang berjumlah tiga buah untuk
memenuhi kebutuhan air minum di PPSDM MIGAS. Untuk memenuhi kebutuhan air
industri, air dari bak gravitasi ditampung pada bak air industri ditambah dengan air yang
berasal dari CPI dipompa oleh pompa sirkulasi, pompa transfer supaya didistribusikan
menuju seluruh bagian yang membutuhkannya.
Water treatmen plant (WTP) merupakan unit yang berfungsi untuk mengolah air dari
sumber air untuk berbagai keperluan, yaitu :
a) Air minum
b) Air pendingin
c) Air untuk pemadam kebakaran
Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut PPSDM MIGAS Cepu mengambil air baku
dari Solo.
Unit-unit yang termasuk dalam unit pengolahan air di PPSDM MIGAS Cepu adalah :
1. Unit Raw water pump station.
2. Unit pengolahan air industri.
3. Unit pengolahan air minum
e) Proses Klasifikasi
Proses penjernihan atau proses pengendapan lumpur didalam bak-bak pengendapan / bak
CPI (Corrugated Plate Interceptor) yang dipasangkan fiber glass didalamnya dengan
penambahan koagulan berupa tawas berbentuk kristal. Jadi proses ini bisa gabungan antara
proses sedimentasi, koagulasi dan flokulasi.
Memperbesar konsentrasi flok
Recycle sludge
Untuk memperbesar flok dapat dilakukan dengan memberikan kontak yang baik antar
partikel, dilakukan dengan pengadukan aatau sirkulasi.
f) Proses Filtrasi
Proses pemisahan dengan cara penyaringan. Dalam proses klasifikasi masih ada partikel-
partikel yang belum mengendap, sehingga untuk mendapatkan hasil air yang lebih baik
maka dilakukan proses penyaringan.
c) Distribusi
Selanjutnya air dari Bak Air Minum didistribusikan ke tempat-tempat yang membutuhkan
dengan menggunakan pompa centrifugal multi stage 3 buah yaitu ke lingkungan pabrik dan
kantor, perumahan dinas, asrama PEM AKAMIGAS, serta masyarakat kota Cepu.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan :
a. Ketinggian tempat
b. Kebutuhan air
c. Perkembangan kebutuhan yang akan datang
d. Macam keperluan
Proses koagulasi
Proses ini adalah proses pencampuran antara air baku dengan zat kimia, yaitu proses
penjernihan pertama kali yang di lakukan pada bak YAP.
Proses ini adalah proses pencampuran antara air baku dengan zat kimia, yaitu proses
penjernihan pertama kali yang di lakukan pada bak YAP.
Air yang di pompa dari unit RPKS I di masukan ke bak YAP melalui talang bersekat-sekat
yang bertujuan untuk mebuat aliran air menjadi turbulen (kecepatan acak), sehingga terjadi
pengadukan dan pencampuran yang baik serta merata dari bahan-bahan kimia yang
diinjeksikan juga unruk menghindari penumpukan endapan pada talang.Bahan kimia yang di
gunakan adalah kaporit, Tawas dan Dukem. Dengan komposisi rata-rata 15 Kg, 150 Kg, dan
0,45 Kg per shift. Dan zat-zat kimia tersebut di namakan koagulan.
Proses flokulasi
Dari talang air masuk ke bak no. I yang juga besekat-sekat, di sini aliran mulai menjadi aliran
laminar (Kecepatan rendah), sehingga terjadi Proses Flokulasi, yaitu terbentuknya Flok
(Gumpalan partikel) akibat tercampurnya air dengan zat kimia yang di injeksikan. Saat zat
kimia terhidrosa dengan air, maka akan membentuk flok, yang dapat mengurangi koloid (zat
heterogen) dan membawanya mengendap. Proses ini juga dapat mengurangi warna air dan
kandungan phospat. Tujuan utama flokulasi adalah membawa partikel ke dalam suatu inti
flok sehingga partikel tersebut saling bertabrakan, kemudian melekat, dan tumbuh menjadi
ukuran yang siap turun mengendap. Aliran laminar di perlikan untuk menjaga agar tidak
terjadi rusaknya flok yang sudah terbentuk, kemudian air terus mengalir ke bak II dan III
(yang bersekat).
Proses sedimentasi / floatasi
Proses ini adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang terkandung dalam air
yang menyebabakan kekeruhan, partikel tersebut dapat berupa lumpur atau zat padat
lainnya seperti slude (lumpur) yang terdiri dari senyawa garam dan basa. Proses ini
merupakan proses fisika. Zat-zat yang lebih ringan akan mengapung (flotasi), karena
memiliki berat jenis yang lebih ringan dari air, dan dapat di buang dengan cara overflow,
yaitu air meluap sehingga kotoran dapat terbuang. Sedangkan zat-zat yang memiliki berat
jenis lebih besar dari air akan mengendap dengan adanya gay gravitasi. Proses ini bertujuan
untuk menghilangkan kekeruhan (turbidity), mengurangi kesadahan dan menghemat bahan
kimia. Air yang keluar dari bak III sudah jernih, namun Proses sedimentasi tetap berlanjut,
dan pada bak IV larutan
kaporit kembali di injeksikan pada pintu masuk bak.Pada masing-masing bak no. IV,V,VII
DAN VII terdapat pipa outlet yang di hubungkan menjadi satu, sebagai saluran hisap
pemompaan yang berada di RPKS II. Pipa outlet ini juga berfungsisebagai pipa pengurasan
bak yang di lakukan 6 Bulan sekali.
Rumah Pompa Kali Solo II merupakan rumah pompa dengan lima unit pompa yang di
gunakan untuk memompa hasil olahan bak YAP menuju :
Tangki grafitasi (TG-335 A.B
Area pemadam kebakaran
Bak air industry (B-333 1-2)
Saringan pasir bertekanan
Menara air pendingin
Aerasi
Pendistribusian ke area pemadam kebakaran, bak air industry, saringan pasir bertekanan
dan enara air pending di lakuukan bila bak seragan dan unit CPI tidak dioperasikan. Air
yang di pompa dari RPKS II masuk pada tangki dan Bak gafitasi dengan aspek, yaitu:
Tangki gravitasi
Diameter : 6 m
Tinggi : 4,15 m
Kapasitas : 117,3 m3
Bak grafitasi
Ukuran : 10,65 x 5,86 x 3,74 m
Kapasitas : 216,3 m3
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan bau busuk dan menetralkan racun dengan cara
menyemprotkan air pada ujung pipa agar air dapat kontak langsung dengan udara luar.
Kemudian air begerak keluar dengan grafitasi menuju pipa di bawah bak dan tangki.
Inspeksi
Sebelum masuk pada proses selanjutnya maka dilakukan inspeksi untuk menguji pH antara
6,5-8,5, Active Chlor antara 0,1-0,4, Turbidity <5. Total Hardness <10.
Filtrasi
Air yang mengalir dari bak dan tangki grafitasi, masuk pada bak Sand Filter, yang
merupakan bak penyaringan air dengan media pasir silica berbentuk bak terbuka yang di
dalamnya dibagi menjadi tujuh bagian, dengan ketebalan pasir + 80 cm.
Ukuran : 14,7 x 5,83 x 2,978 m Volume : 255,2 m3
Kemudian air masuk ke bagian bawah secara overflow memasuki bak pasir/penyaringan.
Selanjutnya secara gravitasi akan mengalir turun menembus lapisan pasir dan berkumpul di
ruang air bersih di bawah bak pasir. Sedangkan flok-flok akan tertinggal di pasir, yang lama-
kelamaan akan menyebabkan kemampuan penyaringan menurun. Untuk mengembalikan
kemampuan penyaringan perlu dilakukan back wash. Back wash dilakukan dengan cara
menghembuskan udara bertekanan yang berasal dari unit kompresor dan mengalirkan air
dari baik air industry secara bersamaan dengan arah aliran dari bawah ke atas, maka
kotoran-kotoran akan terangkat dan terlepas, kemudian ikut aliran air, terbuang dari bak.
Inspeksi
Air kembali di uji kualitasnya, pH antara 6,5-8,5, Active Chlor antara 0,1-0,4, Turbidity <5.
Total Hardness <10, yang kemudian akan diinjeksikan gas klor untuk membunuh kuman.
Gas klor merupakan desinfektak yang secara umum dipakai di pengolahan air minum. Dasar
pengolahan gas klorin ini karena mempunyai efektifitas yang tinggi dan kemampuan
oksidasi yang kuat sehingga bias menghancurkan bahan-bahan organic dan menyebabkan
mikroba-mikroba menjadi mati.
Di Unit Pengolahan Air PPSDM Migas Cepu, gas klorin tersimpan dalam tabung dengan
kapasitas + 100 kg. dengan menggunakan klorinator, glas klorin diinjeksikan dari tabung ke
bak penampung air bersih di unit air minum. Pemakaian gas klorin ini 3 kg/hari. Sebelum
masuk ke penampungan air minum, air di uji kembali kualitasnya.
Penampungan
Penampungan dilakukan pada bak penampunang air minum yang sudah diinjeksikan gas
klorin.Bak ini merupakan bak tertutup yang digunakan untuk menampung air bersih dari
Sand Filter sebelum didistribusikan.Tujuan dari penampungan ini ialah untuk menjaga
kelangsungan produksi, membantu pengendapan dan sebagai persediaan/cadangan. Bak
ini mempunyai spesifikasi, yaitu:
Bak Penampung Air Minum Lama
Ukuran : 9,94 x 6,71 x 2,5 m
Kapasitas : 166,7 m3
Bak Penampung Air Minum Baru
Ukuran : 16,78 x 16,4 x 2,04 m
Kapasitas : 561,39 m3
Inspeksi
Pengujian dilakukan sebelum air distribusikan.
Distribusi
Proses pembagian/penyaluran dimana air setelah diproses dari penimbunan ketempat
dimana air digunakan. Metode distribusi yang digunakan antara lain:
metode di atas.
Inspeksi
Pengujian kualitas air diambil pada titik setelah didistribusikan, yaitu pada
konsumen.
Proses sedimentasi.
Proses ini merupakan proses secara alami di bak segaran. Air yang dipompa dari RPKS I
menuju bak segaran, yaitu kolam terbuka untuk menampung air baku dan berfungsi sebagai
penyedia air pemadam kebakaran dan bak cadangan apabila kebutuhan air bersih
meningkat atau bak YAP sedang tidak beroperasi, dengan mengoperasikan unit CPI. Air
baku ke bak segaran dan air secara mengalami pengendapan partikel-partikel.
Inspeksi
Uji air dilakukan untuk memastikan kualitas air sebelum masuk unit CPI, meliputi kadar pH
antara 7,5-9,5, Total Alkalinity < 100, Total Hardness < 1.
Koagulasi
Air dari bak segaran dipompa ke unit CPI. Proses ini merupakan proses yang samaseperti
pada bak YAP, tetapi proses ini dilakukan pada unit CPI (Corrugated Plate Interceptor),
yang merupakan peralatan pengolahan air yang berbentuk kerucut dan terbuat dari plat
baja. Di dalamnya terdapat alat bergelombang yang bertujuan untuk memperluas
permukaan.Di dalam unit ini dipasang fiber glass dengan menambahan koagulan berupa
tawas.
Flokulasi
Proses ini juga sama seperti pada proses yang berada pada bak YAP, yaitu proses
terbentuknya gumpalan flok, sehingga membentuk inti flok yang lebih besar dan
membawanya mengendap.
Sedimentasi
Di sini juga merupakan proses pengendapan lumpur yang dihasilkan, kemudian lumpur
ini ikut keluar melalui pipa blow down.
Klarifikasi
Proses ini merupakan proses penjernihan yang berupa proses penggabungan antara proses
sedimentasi, koagulasi, dan flokulasi. Proses ini dilakukan dengan memperbesar
konsentrasi flok dan recycle sludge. Untuk memperbesar flok dilakukan dengan memberikan
kontak yang baik dengan partikel, berupa pengadukan atau sirkulasi pada unit
CPI.Kemudian air keluar menuju bak air industry.
Inspeksi
Hasil olahan unit CPI di uji kualitas airnya.
Penampungan
Penampungan air industry pada bak air industry. Bak ini merupakan bak terbuka untuk
menampung air dari unit CPI atau dari tangki grafitasi sebelum didistribusikan ke kilang atau
boiler serta sebagai penyedia kebutuhan untuk back wash bak sand filter. Pada bak ini diberi
sekat-sekat untuk pengadukan.
Inspeksi
Sebelum di distribusikan ke kilang dan boiler, maka diuji kualitasnya.
Distribusi
Proses distribusi dilakukan dengan pompa transfer ke unit kilang dan boiler
4. Proses pengolahan air laut menjadi air tawar (Distilasi, Reverse osmosis,
elektrodialisa)
a. Desalinasi
Desalinasi adalah proses pengurangan kadar garam pada air laut, air payau, atau air
limbah. Proses desalinasi biasanya digunakan untuk mengolah air laut menjadi air bebas
mineral yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Produk proses desalinasi umumnya
merupakan air dengan kandungan garam terlarut kurang dari 500 mg/l.
Proses desalinasi air laut dapat dengan cara :
Distilasi adalah pemisahan air laut dengan air tawar dengan cara merubah phase air
menjadi uap kemudian diembunkan kembali sebagai air tawar,
Reverse Osmosis (RO) adalah teknik pemurnian air laut melalui penyaringan melalui
membran yakni pemisahan air tawar dari air laut dengan pemberian tekanan pada
cairan disisi sebelum membran reverse osmosis.
Atau dengan kata lain Reverse Osmosis (RO) adalah proses perpindahan larutan
dengan konsentrasi encer ke larutan dengan konsentrasi pekat melalui membran semi
permeabel sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi. Prinsip kerja osmosis terbalik
(osmosis terbalik) adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai
molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada
larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan
penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri
tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya.
Elektrodialisa proses pemisahan elektrokimia yang memindahkan ion-ion yang larut di
dalam air limbah melewati membran semipermeable dengan memberikan dua kutub
listrik yang berlawanan dari arus searah.
P P
ua a a
P ua P
p
P P P P b p b
a b b a
Ai
r
A
pi A
pi
Gambar Gambar 1b
1a
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Boiler
SISTEM KERJA
Sistem kerja boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan ini berfungsi menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan boiler untuk menghasilkan steam sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Berbagai jenis plant untuk pengolahan air umpan boiler ini banyak tersedia di pasaran
dengan berbagai tipe dan spesifikasi yang diinginkan.
Sistem steam (uap) ini berfungsi mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan
sistem, tekanan steam diatur menggunakan valve (kran) dan dipantau dengan alat kontrol
tekanan, bahkan untuk boiler tertentu sudah dengan sistem instrumentasi yang canggih.
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan
bakar untuk menghasilkan uap yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem. Air yang
disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan
Syarat – syarat teknis Boiler
Boiler yang digunakan untuk keperluan industri, utamanya industri migas harus memenuhi
persyaratan yang diperlukan, baik dari sisi teknis pengoperasian, perawatan dan
keselamatan kerja lainnya. Beberapa syarat umum dari boiler adalah :
Hemat Bahan Bakar. Hal ini dinyatakan dari daya guna Boiler itu sendiri.
Boiler harus bisa menyesuaikan fluktuasi (naik turunnya beban) beban.
Boiler harus bisa dioperasikan dalam waktu yang relatif singkat tanpa menimbulkan
kerusakan pada bagian – bagiannya
Mempunyai efisiensi yang tinggi dan dilengkapi dengan peralatan pengaman yang
baik dan memenuhi syarat yang berlaku
KLASIFIKASI BOILER
Berbagai bentuk, ukuran dan jenis boiler dirancang selain untuk memperbaiki kinerjanya
juga untuk memenuhi kebutuhan uap yang akan digunakan untuk proses di suatu plant.
Secara umum boiler dapat diklasifikasikan menurut :
Berdasarkan Isi Tube
Berdasarkan isi tube dari boiler maka boiler dapat dikelompokkan menjadi :
a) Boiler pipa api/lorong api (Fire Tube Boiler)
Pada Boiler pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell
untuk dirubah menjadi steam. Boiler Pipa Api biasanya digunakan untuk kapasitas steam
yang relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, Boiler
Pipa Api secara kompetitif dapat memproduksi uap (steam) sampai 10.000 kg/jam (kurang
dari 10 ton/jam) dengan tekanan sampai 20 kg/cm2. Boiler Pipa Api dapat menggunakan
bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan
ekonomis, sebagian besar Boiler Pipa Api dikonstruksi sebagai ―paket‖ boiler (dirakit oleh
pabrik) untuk semua jenis bahan bakar. Contoh boiler pipa api yang ada di pasaran angtara
lain : Boiler tegak sederhana, Scot Marine, Locomotive, Yonker, Cochran dan Wanson
Sedangkan Kekurangan atau kerugian menggunakan Boiler Pipa Air (Water Tube Boiler) :
Air yang digunakan sebagai air umpan (feed water) memerlukan pemurnian yang lebih
intensif / mahal, hal ini untuk mencegah timbulnya scale deposit (kerak) didalam tube.
Jika scale terbentuk dalam tube akan terjadi pemanasan setempat (hot spot) dan
mengakibatkan overheating dan keretakan tube
Boiler Pipa air memerlukan perhatian yang lebih teliti dan seksama terutama pada
bagian penguapannya oleh karena itu biaya operasinya lebih tinggi.
Pembersihan water tube tidak dapat dilakukan secara mudah.
b. Forced Circulation.
Pada boiler yang menggunakan metoda ini sirkulasi air dalam boiler dan uapnya
dilakukan oleh bantuan pompa sirkulasi yang digerakkan oleh pesawat pengerak mula
(turbin, motor dsb.). Penggunaan boiler ini digunakan pada kebutuhan uap yang tekanan
tinggi dan kapasitas besar. Contoh : Boiler La-mount , Loeffler, velcon.
Gambar Boiler dengan forced circulation
Berdasarkan penggunaannya
Menurut penggunannya Boiler dapat digolongkan menjadi :
a. Stationary
Boiler stationary adalah boiler yang tidak bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Dengan kata lain boiler ini dipasang tetap pada suatu lokasi tertentu, biasanya digunakan
untuk kilang, pembangkit listrik dan pabrik.
b. Mobile
Boiler mobile adalah boiler yang dalam penggunaannya dapat bergrak dari satu tempat
ketempat lain, atau melekat pada suatu unit yang bergerak. Yang termasuk Mobile
Boiler adalah Boiler Locomotive yang terpasang pada mobil, kapal laut atau kereta
Berdasarkan kualitas/jenis uap yang dihasilkan
Berdasarkan produk uap yang dihasilkan maka boiler dapat digolongkan menjadi:
a. Boiler tanpa pemanas uap lanjut
Boiler ini menghasilkan uap jenuh bahkan masih basah (saturated steam), dimana
terdapat pase cair dalam produk uap. Uap jenuh umumnya dipergunakan sebagai
pemanas dan pencuci dan tidak bagus bila untuk tenaga penggerak mesin. Contoh :
Boiler Yonker, R Wolf
b. Boiler dilengkapi dengan pemanas uap lanjut (superheater)
Boiler ini memiliki fasilitas pemanas uap lanjut (superheater). Uap yang diproduksi
disebut superheated steam. Uap kering ini umumnya diperuntukkan untuk keperluan
sebagai energi penggerak mesin uap, turbin maupun untuk keperluan injection coloumn
fractination di kilanfg minyak. Contoh : Boiler B & W, Wanson
2. Proses pengolahan air umpan boiler
Peralatan yang digunakan pada proses pengolahan air umpan boiler adalah :
1. Sand Filter
Pengolahan air umpan boiler dengan menggunakan sand filter adalah penyaringan zat
padat tersuspensi didalam air dengan menggunakan media pasir silika (SiO2) sebelum
air diisikan kedalam boiler. Sand filter ini paling baik bila beroperasi pada kecepatan
aliran terkecil, karena padatan di dalam air akan lebih mudah menempel pada pasir
silika dan tidak akan terikut keluar. Unit ini berfungsi menyaring partikel kasar yang
berasal dari air baku seperti hasil oksidasi kalium permanganat atau klorin, termasuk
besi dan mangan. Proses penyaringan ini bertujuan agar lumpur-lumpur yang belum
terendapkan dapat disaring, sehingga diharapkan turbidity atau kekeruhannya sekecil
mungkin, dibawah 10 ppm SiO2. Untuk membersihkan kotoran pada pasir silica maka
diadakan pencucian secara backwash.
Unit sand filter ini biasanya berbentuk silinder dan terbuat dari bahan fiberglas atau
tabung baja. Aksesories yang terpasanga pada unit sand filtrt ini antara lain; pressure
gauge, inlet and out let valve, drain valve, saluran udara tekan untuk backwash, dan
lobang lalu orang (man hole) untuk keperluan service.
Gambar Sand Filter
2. Water Softener dan Demineralizer
Water softener adalah salah satu alat yang digunakan untuk menghilangkan garam –
garam mineral terutama Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg), karena garam – garam Ca
dan Mg ini bisa menyebabkan terbentuknya kerak di dalam boiler. Water softener
merupakan ion exchanger (penukar ion) jenis cation exchanger. Softener ini biasanya
digunakan pada boiler pipa api (fire tube boiler). Reaksi dari softener ini adalah :
CaCO3 + Na2R CaR + Na2CO3
Air yang keluar dari softener harus mempunyai tingkat kesadahan maksimum 0,5 o DH.
Bila melebihi syarat yang ditentukan, berarti resin tersebut telah jenuh (biasanya setelah
7-8 hari) dan tidak dapat mengikat ion Ca dan Mg lagi. Oleh karena itu resin perlu
diregenerasi dengan menambahkan larutan NaCl dengan reaksi sebagai berikut :
CaR + 2 NaCl Na2R + CaCl2
Proses softening dilakukan non stop (terus menerus) dan setelah itu dimasukkan ke
dalam tangki penampung air lunak untuk mengendapkan partikel-partikel yang masih
ada selama pelunakan.
Gambar Water Softener
Demineralizer adalah salah satu peralatan pengolahan air umpan boiler yang biasa
digunakan untuk boiler pipa air (Water Tube Boiler). Demineralisasi adalah sebuah
proses penghilangan kadar garam dan mineral dalam air melalui proses pertukaran ion
(ion exchange process) dengan menggunakan media resin/softener anion dan kation.
Proses ini mampu menghasilkan air dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi (ultra
pure water) dengan jumlah kandungan kandungan Ionik dan Anionik nya mendekati
angka nol sehingga mencapai batas yang hampir tidak dapat dideteksi lagi. Semua
mineral dan garam – garam akan hilang jika menggunakan demineralizer ini.
Demineralizer terdiri dari 2 jenis:
a. Two Bed Demineralizer (Cation & Anion resin terpisah) yaitu proses
pengurangan Total Dissolved Solids.
b. Mix Bed Demineralizer (Cation & Anion resin tercampur) yaitu proses
pengurangan Total Dissolved Solids ke tahap yang lebih murni.
Gambar Demineralizer
Beberapa peralatan pendukung yang dipergunakan pada proses pelunakan air yaitu :
a. Regenerasi Pump.
Fungsinya untuk mengalirkan air yang telah ditreatment ke dalam unit penukar
kation.
b. Tanki Kation dan anion.
Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya pertukaran ion. Peralatan ini terdiri dari
dua bagian, satu bejana kation dan satu lagi bejana anion serta dilengkapi dengan
tanki / bak pengenceran larutan asam dan kaustik.
c. Degasifer
Fungsinya untuk melepaskan gas/ion yang terkandung di dalam air
d. Deaerator Water Pump.
Fungsinya untuk mentransfer air dari bak penampung ke Deaerator.
Jenis-Jenis Deaerator
a. Deaerator type Spray
Prinsip kerja deaerator ini adalah dengan memanaskan air umpan terlebih dahulu
dengan mengunakan uap dari boiler sebagai pemanas. Seperti gambar dibawah ini,
uap yang masuk kedalam deaerator akan memecahkan aliran air yang masuk
menjadi serpihan-serpihan kecil yang menyebabkan gas-gas yang larut dalam air
dipaksa keluar, sehingga konsentrasi oksigen dan gas – gas lainnya dalam air akan
turun.
Gambar Ekonomiser
Gambar Burner
3. Kelengkapan unit burner : Flame detector, Lubang intip nyala, Flame Ignitor, Gas pilot
flame, Pengatur udara primary dan secondary
4. Baffle (batu tahan api)
Ialah batu tahan api yang menyekat jalannya sirkulasi gas panas pembakaran.
5. Cerobong Asap (stack/chimney)
Adalah tempat membuang gas asap hasil pembakaran bahan bakar
6. Tubes (pipa-pipa api )
Adalah pipa yang dilalui oleh api/gas panas yang berasal dari proses pembakaran di
furnace.
7. Peralatan soot blower
Adalah suatu alat yang berfungsi untuk membersihkan permukaan pipa-pipa pemanas
pada Boiler dari kotoran atau debu yang menempel pada permukaan pipa-pipa
pemanas tersebut. Soot Blower ini umumnya digunakan pada Boiler pipa air dengan
kapasitas besar dan tekanan tinggi
8. Damper (tutup boiler)
Merupakan peralatan yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya suplai udara
pembakaran yang masuk ke boiler.
9. Peralatan Draft (tarikan udara)
Draft System adalah tarikan udara yang berfungsi mengontrol udara pembakaran
pada boiler. Secara umum Draft system memiliki fungsi sebagai berikut:
Mengontrol udara yang dibutuhkan oleh proses pembakaran pada boiler untuk
menghasilkan pembakaran yang sempurna.
Mengendalikan gas buang hasil pembakaran dan mengalirkannya untuk menuju
cerobong asap/stack.
Draft System mengatur aliran udara di dalam ruang bakar dengan jalan mengatur
besar perbedaan tekanan antara sisi inlet dan outlet.
Gambar Draft System pada Boiler
Pembangkitan energi listrik yang banyak dilakukan dengan cara memutar generator sinkron
sehingga didapat tenaga listrik arus bolak-balik tiga phasa. Energi mekanik yang dipakai
memutar generator listrik didapat dari mesin penggerak generator listrik atau biasa disebut
penggerak mula (primover). Mesin penggerak generator listrik yang banyak digunakan
adalah mesin diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas.
Mesin penggerak generator melakukan konversi energi primer menjadli energi mekanik
penggerak generator. Proses konversi energi primer menjadi energi mekanik
menimbulkan produk sampingan berupa limbah dan kebisingan yang perlu dikendalikan
agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.
Dari segi ekonomi teknik, komponen biaya penyediaan tenaga listrik terbesar adalah
biaya pembangkitan, khususnya biaya bahan bakar. Oleh sebab itu, berbagai teknik untuk
menekan biaya bahan bakar terus berkembang, baik dari segi unit pembangkit secara
individu maupun dari segi operasi sistem tenaga listrik secara terpadu
Perlengkapan pada Pusat Pembangkit LIstrik
Kelengkapan pada pusat pembangkit listrik antara lain adalah:
Instalasi sumber energi (energi primer, yaitu instalasi bahan bakar untuk pusat
pembangkit termal dan atau instalasi tenaga air)
Instalasi mesin penggerak generator listrik, yaitu instalasi yang berfungsi sebagai
pengubah energi primer menjadi energi mekanik sebagai penggerak generator listrik
Mesin penggerak generator listrik dapat berasal dari ketel uap beserta turbin uap, mesin
diesel, turbin gas, dan turbin air
Instalasi pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi mesin
penggerak yang menggunakan bahan bakar.
Instalasi Listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari:
- Instalasi tegangan tinggi, yaitu instalasi yang yang digunakan untuk menyalurkan
energi listrik yang dlibangkitkan generator listrik
- Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi pada peralatan bantu dan instalasi
penerangan,
- Instalasi arus searah, yaitu instalasi baterai aki dan peralatan pengisiannya
serta jaringan arus searah terutama yang digunakan untuk proteksi, kontrol, dan
telekomunikasi.
2. Jenis – jenis pembangkit listrik
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PLTA merupakan pusat pembangkitan listrik yang menggunakan energy potensial yang
dihasilkan oleh air, sehingga dapat memutarkan turbin air dan menngerakkan generator.
Pola PLTA ini dapat menggunakan system bendungan atau aliran sungai (run of river).
Skema sebuah Blok PLTGU yang terdiri dari 3 Unit PLTG dan sebuah Unit PLTU
Keterangan: Header Uap; Pr : Poros; TG : Turbin Gas; KU : Ketel Uap; GB : Gas Buang; Kd
: Kondensor; HA : Header Air; TU : Turbin Uap; Generator; P : Pompa
Dalam operasinya, unit turbin gas dapat dioperasikan terlebih dahulu untuk
menghasilkan daya listrik sementara gas buangnya berproses untuk menghasilkan uap
dalam ketel pemanfaat gas buang. Kira-kira 6 (enam) jam kemudian, setelah uap dalam
ketel uap cukup banyak, uap dialirkan ke turbin uap untuk menghasilkan daya listrik.
Karena daya yang dihasilkan turbin uap tergantung kepada banyaknya gas buang
yang dihasilkan unit yaitu kira-kira menghasilkan 50% daya unit PLTG, maka dalam
mengoperasikan PLTGU ini, pengaturan daya PLTGU dilakukan dengan mengatur
daya unit PLTG, sedangkan unit PLTU mengikuti saja, menyesuaikan gan gas buang
yang diterima dari unit PLTG-nya.
Perlu diingat bahwa selang waktu untuk pemeliharaan unit PLTG lebih pendek
daripada unit PLTU sehingga koordinasi pemeliharaan yang baik dalam suatu blok PLTGU
agar daya keluar dari blok tidak terlalu banyak berubah sepanjang waktu
Ditinjau dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, PLTGU tergolong sebagai unit
yang paling efisien dari unit-unit termal (bisa mencapai angka di atas 45%).
PLTGU termasuk produk teknologi mutakhir dalam perkembangan pusat listrik. PLTGU PLN
yang pertama beroperasi di sekitar tahun 1995. Daya terpasangnya per blok dibatasi oleh
besarnya daya terpasang unit PLTG- nya. Sampai saat ini, unit PLTG yang terbesar
baru mencapai daya terpasang sekitar 120 MW.
Proses perpindahan panas pada HRSG praktis hanya melalui proses konveksi dan
konduksi saja, tidak ada proses radiasi, karena HRSG tidak berhadapan dengan lidah api.
Oleh karenanya maka desain HRSG adalah dengan desain ketel. PLTU yang
mengambil energi kalori langsung dari ruang bakar.
Diagram aliran uap pada sebuah PLTGU yang menggunakan 3 macam tekanan uap; HP
(High Pressure), IP (Intermediate Pressure), dan LP (Low Pressure) buatan Siemens
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
PLTP merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan energi dari panas bumi, sehinnga
dapat memanaskan ketel uap, dan uap yang dihasilkan dugunakan untuk menggerakkan
turbin. Energi panas bumi (Geothermal energi) sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu
dalam wujud gunung berapi,aliran lava, sumber air panas maupun geyser.
Pada mulanya uap panas yang keluar dari bumi tersebut hanya dimanfaatkan untuk
tujuan theraphy. Baru pada awal abad ke-20, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta dimakluminya keterbatasan sumber energi minyak maka, mulai
dipikirkan pemanfaatan energi panas bumi untuk keperluan–keperluan yang lebih komersil.
Pada tahun 1913, pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama, dengan kapasitas 250
KWH. Berhasil dioperasikan di Italia. Kemudian disusul dengan pembangkit lainnya
yang sampai dengan tahun 1988 total kapasitas PLTP di dunia sudah mencapai lebih
dari 20.000 MW. Penelitian potensi panas bumi di Indonesia sudah di mulai sejak
tahun 1926 di Kamojang Jawa Barat oleh Belanda dan diteruskan oleh bangsa Indonesia
setelah kemerdekaan. Dari penelitian yang dilakukan ternyata potensi panas bumi di
Indonesia sangat memberi harapan, yaitu sekitar 16.000 MW. Namun demikian hingga
1992, baru sekitar 500 MW yang berhasil di usahakan sebagai energi listrik.
Pada umumnya pembangkit listrik panas bumi berdasarkan jenis fluida kerja panas
bumi yang diperoleh dibagi menjadi 2, yaitu:
Vapor dominated system (sistem dominasi Uap)
Vapor dominated system Vapor dominated system adalah jenis energi panas bumi
yang menghasilkan uap kering sebagai fluida kerja. Jenis ini sangat jarang ditemukan,
namun merupakan jenis yang sangat sesuai untuk dimanfaatkan pada pembangkit listrik.
Diperlukan Steam Jet Ejector dengan kemampuan yang relatif besar untuk mengatasi
jumlah nondensable gas yang besar Contoh PLTP
Hot Water dominated system (Sistem Dominasi Air Panas)
Pada sistem ini fluida keluar dari sumur dengan tingkat kekeringan (dryness) yang
sangat rendah, air lebih dominan atau berupa campuran dua phase (two phase
mixture), dengan temperatur yang bervariasi dari 150 o C , untuk sistem pengolahannya
dikenal beberapa cara yaitu :
Flushed steam system :
Pada sistem ini fluida pada kepala sumur merupakan campuran 2 phase cair dan gas,
didalam flash separator tekanan diturunkan sehingga campuran 2 phasa memperoleh
tingkat kekeringan yang lebih baik. Kandungan air dipisahkan sedang uap digunakan
untuk memutar turbin proses selanjutnya seperti pada sistem uap kering.
Skematik Diagram PLTP Flused Steam Sistem
Dalam operasi PLTN, bebannya sebaiknya konstan, karena perubahan beban PLTN
memerlukan perub proses fission yang tidak mudah dilakukan.
Dari segi lingkungan, perlu perhatian khusus terhadap kebocoran reaktor nuklir yang
pancaran sinar radio aktif yang membahayakan keselamatan manusia. Selain itu, perlu
pemikiran tempat pembuangan limbah nuklir. Karena adanya bahaya terhadap
lingkungan seperti tersebut di dalam perkembangannya banyak tuntutan di negara
maju yang menghendaki agar PLTN ditutup.
3. Bagian- bagian utama sistem pembangkitan listrik
Bagian – bagian utama sistem pembangkitan adalah:
a. Penggerak mula (Prime mover)
Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi
mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Dibawah ini adalah beberapa
jenis prime mover yang biasa digunakan pada proses pembangkitan eneri listrik.
Mesin Diesel.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan
mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan
peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk
memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi
menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Turbin Uap
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi
energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam
bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan elemen lain,
dihubungkan dengan generator untuk proses pembangkitan listrik.
Gambar Turbin Uap dan Cara Kerjanya
Turbin Air
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit
tenaga listrik. Turbin air secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang
terdiri dari energi potensial+tekanan+kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik
untuk memutar turbin, sehingga menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air diubah
menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi
membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah
sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnyaroda turbin akan berputar.
Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran airyang keluar dari nozle
tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi
tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi
kecepatan. Contoh turbin impuls adalah turbin Pelton.
Turbin Reaksi
Turbin reaksi adalah turbin yang cara kerjanya merubah seluruh energi air yang tersedia
menjadi energi kinetik. Turbin jenis ini adalah turbin yang paling banyak digunakan.
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya
pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang
bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin
reaksisepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin.
Gambar Switchgear
d. Transformator
Transformator atau sering disebut dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari perubahan
taraf tersebut diantaranya seperti untuk menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12
VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Transformator atau Trafo ini bekerja mengikuti prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya
dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Trafo memegang peranan
yang sangat penting untuk pendistribusian tenaga listrik.
Trafo menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik oleh PLN hingga ratusan kilo
Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Trafo lainnya menurunkan tegangan listrik
tersebut ke tegangan yang diperlukan untuk setiap rumah tangga maupun perkantoran
yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.
Fungsi Transformator adalah untuk:
Distribusi dan Transmisi Listrik
Seperti yang kita ketahui bahwa jarak antara pembangkit listrik dengan beban listrik
yang digunakan oleh pelanggan relatif terlalu jauh. Sehingga akan terjadinya drop
tegangan.
Untuk itu kita harus menaikkan tegangan sebelum distribusi dan transmisi listrik jarak
jauh agar drop tegangan tidak terlalu besar serta lebih murah karena kabel yang
digunakan lebih kecil (semakin besar tegangan besar maka arus semakin kecil
sesuai dengan Hukum kekekalan energi).
Seperti Perusahaan Listrik Negara (PLN), Tegangan yang di hasilkan oleh
pembangkit sebesar 13,8 KV lalu di naikkan menjadi 150 KV lalu diturunkan ke 380 V
untuk di distribusikan ke rumah – rumah.
Rangkaian Kontrol
Pada peralatan elektronik seperti komputer, charger dan berbagai macam peralatan
lainnya, transformator sering kali digunakan untuk menurunkan tegangan agar dapat
digunakan pada tegangan kontrol (5 Volt, 12 Volt,dsb).
Begitu juga rangkaian kontrol motor pada pabrik, Trafo dipakai untuk
mengenergize dan meng dienergize kontaktor yang dipakai untuk menghidupkan dan
mematikan motor induksi.
Rangkaian Pengatur Frekuensi
Dalam dunia radio frekuensi, transformator juga sering kali digunakan untuk
mengatur besaran frekuensi yang dihasilkan. Hanya saja bentuk dan dimensinya
jauh lebih kecil di bandingkan trafo yang sering kali digunakan pada rangkaian
kontrol apalagi transformator atau trafo transmisi listrik
Gambar Transformator
4. Energi baru dan terbarukan (renewable energy)
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk
mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum
adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan
prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak
termasuk di dalamnya.
Energi Terbarukan adalah energi yang pada umumnya merupakan sumberdaya non fosil
yang dapat diperbaharui dan apabila dikelola dengan baik maka sumberdayanya tidak akan
habis. Jenis energi terbarukan meliputi Panasbumi, Mikrohidro, Tenaga Surya, Tenaga
Gelombang, Tenaga Angin, dan Biomasa.
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan energi berkelanjutan,
karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak
perlu khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para pengusung energi non-nuklir
tidak memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi berkelanjutan karena persediaan
uranium-235 di alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun. Tetapi, para penggiat nuklir
berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi berkelanjutan jika digunakan sebagai bahan
bakar di reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor) karena cadangan bahan bakar
nuklir bisa "beranak" ratusan hingga ribuan kali lipat.
Sumber Energi Terbarukan
A. Energi Surya
Matahari adalah sumber kita yang paling kuat energi. Sinar matahari, atau energi surya,
dapat digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan dan pendinginan dan bangunan
lainnya, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Sebagian besar
bentuk energi terbarukan berasal baik secara langsung atau tidak langsung dari matahari.
Sebagai contoh, panas dari matahari menyebabkan angin bertiup, memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan pohon dan tanaman lain yang digunakan untuk energi biomassa, dan
memainkan peran penting dalam siklus penguapan dan curah hujan yang menjadi sumber
energi air.
B. Energi Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika naik udara hangat dan udara dingin di
bergegas untuk menggantinya. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk
kapal layar dan kincir angin untuk menggiling gandum. Hari ini, energi angin ditangkap oleh
turbin angin dan digunakan untuk menghasilkan listrik.
C. Energi Air
Air yang mengalir ke hilir merupakan kekuatan. Air adalah sumber daya terbarukan, terus
diisi oleh siklus global penguapan dan curah hujan. Panas matahari menyebabkan air di
danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi
sebagai hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut.
Air yang mengalir dapat digunakan untuk memutar turbin yang mendorong proses mekanis
untuk memutar generator. Energi air mengalir dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.
D. Energi Biomassa
Biomassa telah menjadi sumber energi penting sejak orang pertama mulai membakar kayu
untuk memasak makanan dan menghangatkan diri melawan dinginnya musim dingin. Kayu
masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi sumber-sumber
lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput dan tanaman lain, limbah
pertanian dan kehutanan dan residu, komponen organik dari limbah kota dan industri,
bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah dipanen masyarakat. Biomassa dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik dan sebagai bahan bakar untuk transportasi, atau
untuk memproduksi produk yang tidak akan membutuhkan penggunaan bahan bakar fosil.
E. Hidrogen
Hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan energi, tetapi
teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam tahap awal. Hidrogen
adalah elemen paling umum di Bumi. Air adalah dua-pertiganya hidrogen, tapi hidrogen di
alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari
unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkkan kendaraan,
menggantikan gas alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan listrik.
F. Energi Panas Bumi
Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk
pembangkit listrik dan menghasilkan listrik, atau untuk aplikasi lain seperti pemanasan
rumah dan pembangkit listrik untuk industri. Energi panas bumi dapat ditarik dari waduk
bawah tanah dengan pengeboran, atau dari reservoir panas bumi yang terletak lebih dekat
ke permukaan.
G. Energi Gelombang Laut
Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing didorong oleh
kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang laut dan pasang surut dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan listrik, dan energi termal laut-dari panas yang tersimpan dalam air laut-
dapat juga diubah menjadi listrik. Meskipun pada masa sekarang, energi laut memerlukan
teknologi yang mahal dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, tapi laut tetap
penting sebagai sumber energi potensial untuk masa depan.
5. Sistem Transmisi dan Distribusi tenaga listrik
Selama ini kita sering menikmati energi listrik dan bahkan kita tidak bisa lepas dengan
energi listrik, di rumah, kantor, sekolah, kampus kita tidak pernah lepas dari energi listrik. Di
jaman modern ini hampir semua peralatan di lingkungan kita berhubungan dengan energi
listrik. Tapi tahukah kamu darimana energi listrik berasal dan bagaimana energi listrik bisa
sampai hingga ke rumah kita. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana energi listrik dari
sumber pembangkitan bisa sampai ke rumah kita.
Sistem penyaluran energi listrik terbagi dalam beberapa bagian yang disebut dengan Sistem
Tenaga Listrik (STL), sistem tenaga listrik adalah rangkaian instalasi penyaluran listrik yang
terbagi menjadi :
1. Pembangkitan
2. Transmisi / Penyaluran
3. Distribusi
4. Konsumen
Gambar Diagram alir penyedia udara bertekanan di area boiler PPSDM MIGAS
Air Instrument system merupakan plant yang berfungsi sebagai penyedia udara
bertekanan yang digunakan oleh sistem instrumentasi pada operasi kilang dengan
tekanan yang diatur, kering dan disaring. Sistem udara instrumen digunakan untuk
power instrumeninstrumen pneumatik dan sebagai media transmisi antar device
dengan kreteria yang dipersyaratkan dng kondisi bersih, kering danandal. Valve
pneumatik, transduser dan valve positioner merupakan komponen yang biasanya
dikenal sebagai elemen kontrol akhir dan komponen tersebut perlu catu udara
standar yang digunakan untuk operasi dengan benar.
Oleh karena itu udara tekan tersebut perlu diproses untuk memenuhi syarat sebagai
berikut:
Mengandung kandungan air maksimum yang diijinkan agar instrumen tersebut
berfungsi secara memuaskan.
Ukuran partikel yang terperangkap maksimum sehingga terhindar adanya
penyumbatan, terhindar dari goresan dan erosi pada jalur jalannya udara dan
orifice-orifice yang ada disebelah dalam instrumen-intrumen yang digunakan
tersebut.
Mengandung kandungan minyak maksimum yang diijinkan untuk menghindari
malfungsi yang disebabkan adanya penyumbatan dan goresan-goresan pada
komponen-komponen tersebut.
Tipe udara instrumen untuk industri biasanya terdiri dari beberapa komponen utama
berikut:
Kompresor udara
Pengering dan penyaring udara
Pipa distribusi dengan pressure sefety valve
Stasiun penurun tekanan
Koneksi-koneksi instrumen lapangan
2. Air pendingin kilang, fungsi dan bagian-bagiannya
Merupakan proses penyediaan air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan produk
olahan minyak bumi seperti pertasol, solar maupun residu pada box cooler dan condenser.
Secara umum cooling tower adalah suatu sistem refrigerasi yang melepaskan kalor ke
udara, dimana cooling tower bekerja dengan cara mengontakkan air dengan udara dan
menguapkan sebagian air tersebut.
Cooling tower atau Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk
menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan
mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana
sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerakdan kemudian dibuang ke atmosfir.
Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan. Menara pendingin mampu
menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk
membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan olehkarena itu biayanya lebih efektif
dan efisien energinya. Fungsi Cooling Tower adalah sebagai alat untuk mendinginkan air
panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi
paksa menggunakan fan atau kipas.
Pada umumnya sistem air pendingin utama terdiri dari komponen :
Intake (untuk sistem air pendingin siklus terbuka)
Saringan (screen)
Pompa (cooling water pump)
Katup dan Pemipaan (piping)
Menara pendingin (cooling tower)
Berikut gambar Cooling tower dengan sistem kerjanya