I. Judul
Analisa Air dengan parameter pH, DHL, Conductivity, kimia sederhana, dan fisika
sederhana.
II. Tujuan
Siswa dapat melakukan analisa air dengan parameter pH, DHL sederhana, Conductivity,
kimia sederhana dan fisika sederhana.
III. Dasar Teori
A. Sumber Air
Secara keseluruhan, air yang terdapat dipermukaan bumi membentuk sebuah lingkaran
(siklus) air. Air di lautan, sungai, sumur, danau dan waduk akan menguap menjadi uap air.
Titik uap akan bergerombol membentuk awan. Kandungan uap di awan akan terkondensasi
menjadi butiran-butirn air hujan. Selanjutnya hujan membasahi permukaan bumi dan meresap
menjadi air tanah sehingga membentuk mata air, sumur, danau ataupun mengalir melewati
sungai menuju lautan. Siklus air tersebut akan berputar terus menerus
C. Persyaratan Kimia
Uji Analisa kualitas air secara kimia sederhana ini bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya kandungan kimia dalam sampel air . Dengan mata telanjang tidak dapat diketahui
keberadan zat kimianya. Namun ini bisa dilakukan dengan uji sederhana yaitu membuat teh
menggunakan sampel air yang akan diuji.
Teh disini berfungsi sebagai penunjuk saja, jika sampel yang diuji mengalami perubahan
warna, lendir atau terdapat minyak pada lapisan atas, maka air tersebut mengandung bahan
kimiawi. Semakin cepat perubahan yang terjadi maka semakin tinggi pula kandungan kimia
yang ada pada sampel tersebut.
Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan
kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Air yang mengandung
tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi
hitam, ungu atau biru.
Standar baku kimia air layak minum meliputi:
a. Derajat keasaman (pH)
Kualitas air yang baik/netral berada di rentang pH 7. Air dengan pH di bawah 7 dikatakan
asam dan diatas 7 dikatakan basa.
b. Kandungan bahan kimia organic
Air yang baik memiliki kandungan bahan kimia organik dalam jumlah yang tidak melebihi
batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu tubuh membutuhkan bahan kimia organik
namun apabila melebih batas akan menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal itu terjadi Karena
bahan kimia organic yang melebihi batas akan terurai dan menimbulkan gangguan pada
tubuh. Bahan kimia organic tersebut antara lain seperti: NH4, H2S, SO-42-, dan NO3-
c. Kandungan Bahan kimi anorganik
Bahan-bahan kimia yang termasuk dalam bahan kimia anorganik antara lain garam dan ion-
ion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn).
d. Tingkat kesadahan rendah
Derajat kesadahan (CaCO3) maksimum air yang layak minum adalah 500 mg per liter.
D. pH
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air.
Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering digunakan pada kimia
air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2, serta dalam kesetimbangan asam basa.
Pada temperatur yang diberikan, intensitas asam atau karakter dasar suatu larutan
diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen. Perubahan pH air dapat menyebabkan
berubahnya bau, rasa, dan warna. Pada proses pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi,
dan pelunakan air, nilai pH harus dijaga sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.
Asam dan basa pada dasarnya dibedakan dari rasanya kemudian dari efek yang ditimbulkan
pada indikator. Reaksi netralisasi dari asam dan basa selalu menghasilkan air. Ion H+ dan
OH- selalu berada pada keseimbangan kimiawi yang dinamis dengan H2O berdasarkan reaksi
§ pH = 7 menunjukkan keadaan netral
§ 0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam
§ 7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)
Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk mencegah terjadinya pelarutan logam
berat dan korosi. Air adalah bahan pelarut yang baik sekali, maka dibantu dengan pH yang
tidak netral, dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang dilaluinya. Berdasarkan SNI
AMDK dan EC rules air yang baik ph-nya antara 6 sampai 8, air mineral 6,5 sampai 8,5 dan
air demineral 5,0 sampai 7,5.
Pengukuran pH dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus, kertas pH universal, larutan
indikator universal (metode Colorimeter) dan pHmeter (metode Elektroda Potensiometri).
Pengukuran pH penting untuk mengetahui keadaan larutan sehingga dapat diketahui
kecenderungan reaksi kimia yang terjadi serta pengendapan materi yang menyangkut reaksi
asam basa.
Bahan
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
Air isi ulang,
1 Sampel Secukupnya
air sumur dan air PDAM
2 Buffer pH 4, 7 dan 10 Secukupnya
3 Teh celup Sariwangi 1
4 Aquades Teknis Secukupnya
V. Data Pengamatan
No Uji Fisika Uji Kimia Uji DHL
Sampel
. Sederhana Sederhana Sederhana
Ada
Air Sumur End. Coklat, Terdapat
1. gelembung
Loktuan keruh endapan
sedikit, keruh
Air PDAM sedikit
2. Air Bening Sedikit endapan
Sekolah Gelembung
Air Sumur
3. Air Bening Banyak endapan -
Sekambing
Air PDAM
4. Air Keruh Sedikit endapan -
Tanjung Laut
Air isi ulang Sedikit
5. Air Bening Sedikit endapan
sekolah Gelembung
Air isi ulang Sedikit
6. Air Bening Sedikit endapan
Tanjung Laut Gelembung
Air Limbah Banyak
7. Air Keruh -
PKT Gelembung
Air keruh,
8. Air Pendingin Air Keruh - banyak
gelembung