Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KIMIA LINGKUNGAN

Nama : Intan Rizki Hayuningtyas


Kelas : KA2020
NIM : 20030234038
Latihan
1. Gambarkan dan jelaskan siklus hidrologi

Air mengalami sirkulasi mengikuti system bumi dalam siklus hidrologi. Dalam siklus
hidrologi ini hidrosfer berhubungan dengan atmosfer, geosfer, dan antrosfer. Hubungan
tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap kimia lingkungan air.
Hidrologi adalah ilmu yang mengkaji tentang air. Siklus hidrologi berarti mengkaji siklus
atau putaran air yang terjadi dalam bumi. Air menutupi 70% permukaan bumi, 97 % air
dibumi tersedia sebagai air laut dan sisanya berupa air tawar, es, salju, dan gletser. Untuk
memenuhi ketersedian air di bumi dan daur ulangnya, maka diperlukan adanya siklus
hidrologi ini. Siklus hidrologi dimulai ketika air laut 97 %, dan sumber air permukaan
lainnya seperti sungai, danau, yang terpapar cahaya matahari mengalami penguapan dan
menjadi uap air yang kemudian berjalan ke ara atmosfer. Selain sumber air permukaan
adapula sumber air lain yaitu berupa air yang berasal dari aktivitas makhluk hidup seperti
transpirasi. Setelah keselurah air dalam bentuk tersebut terkumpul dan berada di
atmosfer, maka uap air tersebut akna mengalami kondensasi dan membentuk awan.
Setelah menjadi awan, ketika awan tersebut terkena kenaikan suhu maupun penurunan
suhu, maka partikel air yang dibawa awan akan mengalami kenaikan suhu dan turun
menjadi hujan, sedangkan jika menglamai penurunan suhu maka akan terjadi sublimasi
yaitu partikel air akan menjadi es. Hujan akan diterima oleh tanah, dapat menjadi air
tanah, menambah volume air sungai & danau.Yang kemudian air tanah, sungai, dan
danau tersebut dapat dimanfaatkann oleh makhluk hidup dan aktivitasnya. Air sungai
akan mengallir kembali ke laut dan dari laut tersebut dapat terjadi kembali proses
penguapan untuk mengulang siklus hidrologi sampai terjadinya hujan dan air turun
kembali ke tanah. Sedangkan es akan digunakan untuk menurunkan suhu atmosfer
sehingga membantu mengurangi pemanasan global.

2. Jelaskan bagaimana sianida dapat terbawa ke dalam badan air dan berikan saran cara
pencegahannya
Sumber sianida yang paling umum yang ditemukan di tanah dan air tanah adalah berasal
dari industri logam dan tailing pond. Sianida secara alami dihasilkan oleh berbagai
bakteri, alga, jamur dan berbagai spesies tanaman seperti kacang, buah sayur dan akar.
Sianida juga dapat ditemukan dalam larutan sebagi senyawa sianida bebas (HCN, CN-)
atau membentuk senyawa kompleks dengan logam. Namun, masukan senyawa sianida
anthropogenic jauh lebih besar daripada yang dihasilkan secara alami di lingkungan.
Dengan demikian cara sianida bias masuk kedalam badan air adalah karena akibat
limbah industry logam dan tailing pond, yang dibuang tanpa melalui proses pengolahan
limbah ke lingkungannya, jika dibuang ke sungai akan mencemari sungai, jika dibuang
ketanah, maka sianida akan diserap tanah dan apabila tanah tersebut dekat dengan
sumber air tanah, maka air tanah tersebut juga akan tercemar karenaunsur sianida dalam
tanah berpindah ke air tanah. Apabila sianida ada dalam bentuk gas diudara, maka ketika
sampai diatmosfer akan menyatu dengan molekul air menciptakan asam sianida (HCN)
dan bisa menyebabkan hujan asam.
Saran dan cara pencegahan: mengurangi limbah industry logam dan menangani tailing
pond dengan backfilling, yaitu pengisian rongga yang terbentuk akibat kegiatan
pertambangan dengan material tailing. Backfilling merupakan aktivitas pengelolaan
material sisa hasil penambangan dimana material tersebut digunakan untuk mengisi
rongga sisa penambangan bawah permukaan untuk tujuan pembuangan (disposal) atau
untuk kegunaan keteknikan lainnya. Solusi ini tentu saja memiliki potensi untuk
mencemari lingkungan. Apabila tailing yang dipakai untuk backfilling ini terkena air dan
melarutkan kandungan-kandungan pencemar yang ada di tailing seperti sianida maka
sangat dimungkinkan akan terbawa ke lapisan air tanah. Apabila air tanah digunakan
sebagai sumber air minum maka masyarakat akan beresiko teracuni oleh sianida.
3. Jelaskan stratifikasi badan air yang dapat mempengaruhi sifat kimia air.
Stratifikasi vertikal kolom air yang berdasarkan perbedaan panas (perbedaan suhu) pada
setiap kedalaman perairan dikelompokkan menjadi tiga (3) yaitu :
1) Epilimnion merupakan lapisan bagian atas perairan. Lapisan ini bagian yang hangat,
suhu relatif konstan (perubahan suhu sangat kecil secara vertikal). Seluruh massa air di
lapisan ini tercampur dengan baik karena pengaruh angin dan gelombang.

2) Metalimnion atau yang sering disebut Termoklin, terletak di bawah lapisan


epilimnion. Perubahan suhu dan panas secara vertikal relatif besar pada lapisan ini.
Setiap penambahan kedalaman satu meter terjadi penurunan suhu air sekitar 1 derajat
celcius.
3) Hipolimnion, terletak di bawah lapisan termoklin. Lapisan ini lebih dingin, bercirikan
adanya perbedaan suhu secara vertikal relatif kecil. Sifat massa airnya stagnan, tidak
mengalami percampuran (mixing) dan memiliki kekentalan air (densitas) yang lebih
besar. Pada umumnya di wilayah tropis memiliki perbedaan suhu air permukaan dengan
bagian dasar hanya sekitar 2 – 3 derajat celcius.
4. Jelaskan apa saja yang dapat menyebabkan D.O dalam badan air turun dan bagaimana
cara mencegahnya:
Faktor yang bias menyebabkan kadar DO dalam air menurun:
a) Suhu: Oksigen dalam air memiliki hubungan yang berbanding terbalik dan non-linier
dengan suhu di sekitarnya. Ini berarti ketika suhu ruangan sekitar menurun, kelarutan
oksigen akan meningkat dan jumlah oksigen di dalam air akan semakin banyak.
Sebaliknya, ketika suhu ruangan sedang naik atau panas, kelarutan oksigen di dalam air
akan menurun dan jumlah oksigen semakin berkurang. Cara mencegah: menjaga suhu
air tetap dingin atau konstan dengan cara ditanami tumbuhan air atau memanfaatkan
teknik aquaponic diatas aliran air.
b) Kecepatan Aliran Air: Air yang berada dalam suatu aliran cenderung lebih memiliki
oksigen terlarut yang menyebar seiring dengan pergerakan arus yang terus terjadi.
Contohnya aliran air sungai menuju waduk. Karena air sungai terus bergerak dan
mengalir, maka kandungan oksigen di dalamnya akan menyebar sesuai dengan massa
air yang menyebar dan bergerak. Cara mencegah: memastikan tidak air yang tergenang,
dan air terus menglair dengan lancer dengan cara memperluas area aliran air atau
dibantu dengan pompa/kincir air.
c) Masuknya Cairan atau Elemen Lain: Masuknya cairan atau elemen lain ke dalam air
akan mempengaruhi penyebaran oksigen, tergantung dari karakteristik masukan
tersebut. Apabila masukan lain memiliki kualitas yang lebih baik dengan oksigen
terlarut lebih tinggi dibandingkan dengan air yang dimasuki, maka air akan berubah
kualitasnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila masukan memiliki kualitas lebih
buruk dengan oksigen lebih rendah, maka air akan tercemar dengan adanya masukan
tersebut. Cara mencegah: memastikan tidak ada bahan berbabahaya yang dapat
mencemari tanah.
d) Respirasi Organisme: Adanya organisme yang tinggal di dalam air sudah pasti akan
mempengaruhi jumlah oksigen di dalamnya. Seperti yang Anda tahu, kebanyakan
organisme membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Jika ada banyak organisme
ditemukan di dalam air, maka jumlah oksigen di dalamnya akan berkurang karena
dipakai untuk bernapas maupun bertahan hidup oleh organisme di dalamnya. Cara
mencegah: memberikan berbagai organisme air yang mampu meningkatkan kadar DO
air.
5. Apa dampak dari DO yang rendah ? Apa ciri-ciri secara fisik DO yg rendah dari suatu
badan air?
DO sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme dalam air, terutama untuk
pertumbuhan, memperbaiki jaringan dan reproduksi. Dengan demikian apabila air
memiliki kadar DO rendah, maka kehidupan mikroorganisme dalam air tersebut akan
mengalami gangguan, hingga dapat menyebabkan kematian pada organisme tersebut.
Tidak hanya itu DO rendah juga merupakan indikasi bahwa air telah tercemar dan
mampu merusak lingkungan disekitarnya dan mempengaruhi makhluk hidup lain yang
menggunakan maupun mengkonsumsi air tersebut.
Ciri-ciri fisik:
a) Berbau: Air yang murni dan sehat tidak akan menimbulkan bau. Jika sudah tercemar
oleh zat polutan, air tersebut akan menimbulkan bau busuk dan menyengat.
b) Mikroorganisme Yang Berlebih: Limbah atau sampah yang ada di dalam air akan
diuraikan oleh mikroorganisme. Untuk menguraikannya, mikroorganisme
membutuhkan pasokan oksigen. Semakin banyak limbah atau sampah, membuat
jumlah mikroorganisme dan pasokan oksigen yang dibutuhkan juga semakin banyak.
Hal ini akan membuat kandungan oksigen di dalam air berkurang sehingga hewan
dan tumbuhan yang hidup di dalamnya akan kekurangan oksigen.
c) Memiliki Rasa: Air yang baik, murni, dan sehat adalah air yang tidak memiliki rasa.
Jika memiliki rasa, baik itu asam, manis, atau pahit, dapat dipastikan air tersebut
tercemar.
d) Suhu Air Berubah: Dalam kondisi normal, suhu air lebih rendah dibandingkan
dengan suhu lingkungan. Karena itulah, air akan terasa dingin saat disentuh. Jika
dalam kondisi normal suhu air terus berubah, dapat dipastikan air tersebut sudah
tercemar.
e) Berwarna: Air yang bersih tidak akan berwarna dan terlihat bening. Jika zat polutan
sudah mencemarinya, air akan mudah berubah warna.
f) Radioaktivitas Air Meningkat: Jika jumlah zat radioaktif sangat banyak,
radioaktivitas air akan meningkat yang kemungkinan besar air tersebut sudah
tercemar. Jika tidak segera ditangani, zat-zat yang berasal dari aktivitas manusia dan
aktivitas mesin ini dapat merusak lingkungan.
g) Derajat Keasaman Tidak Netral: Normalnya, derajat keasaman air adalah 7. Jika
melebihi atau kurang dari 7, air tersebut sudah tercemar.
h) Adanya Bahan Pelarut Dan Endapan: Bahan pelarut dan endapan dapat membuat air
berbau, memiliki derajat keasaman yang tinggi, memiliki rasa, dan berwarna.

Anda mungkin juga menyukai