DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ari Nurmawati
Assela Iga Mashita
Cahyono Tri Wahyudi
Cendani Laras
Chita Asparingga
Conasitha Prasiwi Wibowo
A.102.09.07
A.102.09.08
A.102.09.09
A.102.09.10
A.102.09.11
A.102.09.12
BAB I
PENDAHULUAN
ilmu hidrologi telah berkembang menjadi ilmu yang mempelajari sirkulasi air. Jadi
dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu untuk mempelajari; presipitasi (precipitation),
evaporasi dan transpirasi (evaporation), aliran permukaan (surface stream flow), dan
air tanah (groun water). Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana
air diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut.
BAB II
ISI
A. Pengertian Badan Air beserta Karakteristik
Pengertian badan air menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kumpulan
air yang besarnya antara lain bergantung pada relief permukaan bumi, kesarangan
batuan pembendungnya, curah hujan, suhu, misalnya sungai, rawa, danau, laut, dan
samudra. Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu komponen hidrologi,
komponen fisika-kimia, dan komponen biologi. Penilaian kualitas suatu badan air
harus mencakup ketiga komponen tersebut, yaitu :
1. Air Permukaan
Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan dan air
tanah.Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa,
dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah.Sekitar
69% air yang masuk ke sungai berasal dari hujan, pencairan es/salju, dan
sisanya berasal dari air tanah. Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air
permukaan memiliki kadar bahan-bahan terlarut atau unsur hara yang sangat
sedikit. Air hujan biasanya besifat asam, dengan nilai pH sekitar 4,2. Hal ini
disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat di atmosfer.Setelah
jatuh ke permukaan bumi, air hujan mengalami kontak dengan tanah dan
melarutkan bahan-bahan yang terkandung di dalam tanah.
Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama,
yaitu badan air tergenang dan badan air mengalir.
a.
Perairan tergenang
Perairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk, rawa, dan
sebagainya.Perairan
tergenang,
khususnya
danau,
biasanya
vertikal
kolom
air
pada
perairan
tergenang
cahaya matahari.
Lapisan kompensasi, yaitu lapisan dengan intensitas cahaya
b.
Perairan mengalir
Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai. Sungai
dicirikan oleh arus yang searah relatif kencang, dengan kecepatan
berkisar antara 0,1 1,0 m/detik, serta sangat dipengaruhi oleh
waktu, iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya
terjadi percampuran massa air secara menyeluruh dan tidak
terbentuk stratifikasi vertikal kolom air seperti pada perairan
tergenang. Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi
merupakan
2. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah.Air tanah
ditemukan pada akifer.Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar
antara 10-10 10 -3.Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika
air tanah mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada
ferri m/detik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan
pengisian kembali air. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air
permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat
lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang lama
tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran. Jika
laju pengambilan air tanah pada akifer melebihi laju pengisiannya maka akan terjadi
penurunan volume air tanah dan penambahan volume udara yang besarnya setara
dengan volume air yang dikeluarkan dari akifer. Kondisi ini memunkinkan terjadinya
penurunan muka tanah. Pengambilan air tanah akan mengubah aliran air tanah.
Bersamaan dengan keluarnya air dari akifer, tekanan hidrostatik air tanah mengalami
penurunan sehingga aliran air tanah dari arah laut akan mengisi daerah yang disedot
airnya tersebut.
Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memiliki kandungan
karbondioksida tinggi dan kandungan bahan terlarut rendah. Air tanah yang berasal
dari lapisan deposit kapur juga memiliki kadar karbondioksida yang rendah, namun
memiliki nilai TDS yang tinggi. hidroksida [Fe(OH)3] yang banyak terdapat dalam
air tanah akan teroksidasi menjadi ion ferro, dan segera mengalami presipitasi serta
membentuk warna kemerahan pada air. Oleh karena itu, sebelum digunakan untuk
nernagai kebutuhan, sebaiknya air tanah yang baru disedot didiamkan terlebih dahulu
selama beberapa saat untuk mengendapkan besi.
B. Jenis jenis badan air
Jenis-jenis Badan Air adalah :
a. Badan air golongan A, yaitu badan air yang airnya digunakan sebagai
air minum tanpa pengolahan yang berarti.
b. Badan air golongan B, yaitu badan air yang airnya dapat digunakan
sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan dapat digunakan
untuk keperluan lain, tetapi tidak memenuhi golongan A
c. Badan air golongan C, yaitu badan air yang airnya digunakan untuk
keperluan perikanan dan peternakan, dan dapat digunakan untuk
keperluan lain, tetapi tidak memenuhi golongan A dan B.
d. Badan air golongan D, yaitu badan air yang airnya digunakan untuk
keperluan pertanian dan keperluan lain, tetapi tidak memenuhi
golongan A, B dan C.
e. Badan air golongan E, Yaitu badan air yang tidak memenuhi kualitas
air golongan A, B, C dan D
C. Pengertian siklus hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya
peredaran , sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya,
termasuk
hubungannya
dengan
makhluk-makhluk
hidup.
Karena
perkembangan yang ada maka ilmu hidrologi telah berkembang menjadi ilmu
yang mempelajari sirkulasi air. Jadi dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu
untuk mempelajari; presipitasi (precipitation), evaporasi dan transpirasi
(evaporation), aliran permukaan (surface stream flow), dan air tanah (groun
water).
Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana air
diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut.
bau,dalam
hal
ini
terjadi
pembusukan.
dapat
digunakan
untuk
air
limbah
domestik/permukiman yaitu:
a. Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site
yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam
persil atau batas tanah yang dimiliki, fasilitas ini merupakan fasilitas
sanitasi individual seperti septik tank atau cubluk b. Sanitasi sistem
terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-site atau sistem
sewerage, yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada
diluar persil atau dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang
menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah
- Kemiringan tanah
2.
sistem individual dan komunal. Pada skala individual sarana yang digunakan
adalah septik dengan varian pada pengolahan lanjutan untuk efluennya yakni :
1. Dengan bidang resapan
2. Dialirkan pada small bore sewer
3. Dengan evapotranspirasi
4. Menggunakan filter
Sedangkan tinja dari septik tank akan diangkut menggunakan truk penyedot
tinja dan diolah di IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja).
3. Alternatif Teknologi Sanitasi Sistem Off -Site
Pengolahan sanitasi sistem terpusat terutama bertujuan untuk
menurunkan kadar pencemar di dalam air buangan. Ada beberapa tingkat
pengolahan yang umumnya dilakukan untuk mengolah air buangan agar tidak
berbahaya bagi lingkungan yaitu :
a. Pengolahan fisik seperti:
penyaringan
sampah
dari
aliran,
bakteri
c. Pengolahan secara kimia dengan pembubuhan disinfektan untuk
mengontrol bakteri fekal dari effluent hasil pegolahan sebelumnya.
d. Di bagian bawah dari pengolahan air limbah adalah sisa lumpur yang
terbentuk dan harus dikendalikan serta diolah sehingga aman terhadap
lingkungan
Sumber Pencemaran Air
Sumber pencemaran ( polutan ) dapat berupa suatu lokasi tertentu ( point
source ) atau tak tertentu/ tersebar ( non point / diffuse source). Sumber pencemar
point source misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik , dan saluran limbah
industri. Pencemar yang berasal dari point source bersifat local. Efek yang
ditimbulkan berdasarkan karakteristik spasial kualitas air. Volume pencemar dari point
source biasanya reaktip tetap.
Sumber pencemar non point source dapat berupa point source dalam jumlah
yang banyak. Misalnya ; limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida
dan pupuk, limpasan dari daerah pemukiman ( domestik ) dan limpasan dari daerah
perkotaan.
1. Bahan Pencemar
Bahan pencemar (polutan ) adalah bahan bahan yang bersifat asing bagi
alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan
ekosistem sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut, berdasarkan cara
masuknya ke dalam lingkungan. Polutan dikelompokan menjadi dua yaitu polutan
alamiah dan polutan antropogenik. Polutan alamiah adalah polutan yang memasuki
suatu lingkungan ( misalnya badan air) secara alamiah misalnya akibat letusan gunung
berapi, tanah longsor, banjir, dan fenomena alam yang lain. Polutan yang memasuki
suatu ekosistem secara alamiah sukar dikendalikan.
Polutan antropogenik adalah polutan yang masuk ke dalam air akibat
aktivitas manusia, misalnya kegiatan domestik ( rumah tangga ), ( kegiatan urban
perkotaan ), maupun kegiatan industri. Intansitas polutan antropogenik dapat
dikendalikan dengan cara mengontrol aktivitas yang menyebabkan timbulnya polutan
tersebut. Bahan pencemar atau polutan adalah bahan bahan yang bersifat asing bagi
alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatnan
ekosistem sehingga menggangu penentuan ekosistem tersebut .
Berdasarkan sifat toksiknya, polutan / pencemar dibedakan menjadi dua ,
yaitu polutan tak toksik ( non- toxic pollutans ) dan polutan toksik ( toxic pollutans).
1. Polutan tak toksik
Polutan /pencemar tak toksik biasanya telah berada pada ekosistem secara alami.Sifat
destruktif pencemar ini muncul apabila berada dalam jumlah yang berlebihan sehingga
dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proes fisika-kimia
perairan. Polutan tak toksik terdiri atas bahan- bahan tersuspensi dan nutrient.
2. Polutan toksik
Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian ( lethal ) maupun bukan kematian
(sub- lethal), misalnya terganggunya pertumbuhan , tingkah laku, dan karakteristik
morfologi berbagai organisme akuatik. Polutan toksik ini biasanya berupa bahanbahan yang bukan bahan alami, misalnya pestisida, detergen, dan bahan artificial
lainnya. Mason ( 1993 ) mengelompokan pencemar toksik menjadi lima, sebagai
berikut :
a. Logam ( metals), meliputi :lead ( timbale ), nikel, cadmium, zinc, copper, dan
merkuri. Logam berat diartikan sebagai logam dengan nomor atom 20, tidak
termasuk logam alkali, alkali tanah, lantanida, dan aktinida.
b. Senyawa organik, meliputi pestisida organoklorin, hebisida, PCB, hidrokarbon
alifatik berklor, pelarut ( solvent ), surfaktan rantai lurus, hidrokarbon
petroleum, aromatic polinuklir, dibenzodioksin berklor, senyawa
organometalik, fenol, dan formaldehida. Senyawa ini berasal dari kegiatan
industri, pertanian, dan domestic
c. Gas misalnya klorin dan ammonia
d. Anion, misalnya sianida, flousida, sulfide, dan sulfat.
e. Asam dan alkali
BAB III
PENUTUP
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang
banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Hal ini berarti bahwa
pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan generasi sekarang dan
mendatang. Agar air dapat bermanfaat secara berkelanjutan dengan tingkat
mutu yang diinginkan, maka pengendalian pencemaran air menjadi sangat
penting. Pengendalian pencemaran air merupakan salah satu segi pengelolaan
lingkungan hidup.
Daftar pustaka :
Arie,
herlambang.
2006.
Pencemaran
Air
dan
Strategi
MEMENUHI
KEBUTUHAN
AIR
MINUM
KABUPATEN