Anda di halaman 1dari 11

FISIKA LINGKUNGAN

KELOMPOK 9

DISUSUN OLEH

M FAJRIN A FARA
NURUL JULIANTI SAPUTRI
SALSABILLAH JALIL
VERNANDA DIVA SALSABILLAH
o Mampu mengetahui prinsip dan teknik pengukuran kecepatan dan debit air

Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi
di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui
potensi sumberdaya air di suatu wilayah DAS. Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat
untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan
potensi sumberday aair permukaan yang ada.

Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi
di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui
potensi sumberdaya air di suatu wilayah DAS. Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat
untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan
potensi sumberday aair permukaan yang ada.
A. Air mengalir pada badan air
Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu komponen hidrologi, komponen fisika-
kimia, dan komponen biologi. Penilaian kualitas suatu badan air harus mencakup ketiga komponen
tersebut, yaitu :
1. Air Permukaan
Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan adalah air
yang berada di sungai, danau, waduk, rawa, dan badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke
bawah tanah. Sekitar 69% air yang masuk ke sungai berasal dari hujan, pencairan es/salju, dan
sisanya berasal dari air tanah.
Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar bahan-bahan terlarut
atau unsur hara yang sangat sedikit. Air hujan biasanya besifat asam, dengan nilai pH sekitar 4,2.
Hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat di atmosfer. Setelah jatuh ke
permukaan bumi, air hujan mengalami kontak dengan tanah dan melarutkan bahan-bahan yang
terkandung di dalam tanah.
Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu badan air tergenang dan
badan air mengalir.
a. Perairan tergenang
Perairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk, rawa, dan sebagainya. Perairan tergenang,
khususnya danau, biasanya mengalami stratifikasi secara vertikal akibat perbedaan intensitas cahya
dan perbedaan suhu pada kolom air yang terjadi secara vertikal. Arus air danau dapat bergerak ke
berbagai arah. Paerairan danau biasanya memiliki stratifikasi kualitas air secara vertikal. Stratifikasi
ini tergantung pada kedalaman dan musim.
Berdasarkan intensitas cahaya yang masuk ke perairan, stratifikasi vertikal kolom air pada
perairan tergenang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a) Lapisan eufotik, yaitu lapisan yang masih mendapatkan cukup cahaya matahari.
b) Lapisan kompensasi, yaitu lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari intensitas cahaya
permukaan.
c) Lapisan profundal, yaitu lapisan di bawah lapisan kompensasi, dengan intensitas cahaya sangat
kecil atau bahkan tidak ada cahaya (afotik).
Tiupan aingin dan perubahan musim yang mengakibatkan perubahan intensita cahaya matahari dan
perubahan suhu dapat mengubah atau menghancurkan stratifikasi vertikal kolom air. Fenomena
perubahan stratifikasi vertikal ini dapat diamati dengan jelas pada perairan tergenang yang terdapat
di wilayah ugahari yang memiliki empat musim.

b. Perairan mengalir
Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai. Sungai dicirikan oleh arus yang searah relatif
kencang, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 – 1,0 m/detik, serta sangat dipengaruhi oleh waktu,
iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya terjadi percampuran massa air secara
menyeluruh dan tidak terbentuk stratifikasi vertikal kolom air seperti pada perairan tergenang.
Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga
kehidupan flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.
2. Air Tanah
merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada akifer.
Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar antara 10Air Tanah-10 – 10 -3Air tanah
biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi.
air tanah mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri m/detik dan
dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengisian kembali air.
Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan adalah pergerakan yang sangat
lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena
pergerakan yang lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran.

Jika laju pengambilan air tanah pada akifer melebihi laju pengisiannya maka akan terjadi penurunan
volume air tanah dan penambahan volume udara yang besarnya setara dengan volume air yang
dikeluarkan dari akifer. Kondisi ini memunkinkan terjadinya penurunan muka tanah. Pengambilan air
tanah akan mengubah aliran air tanah. Bersamaan dengan keluarnya air dari akifer, tekanan
hidrostatik air tanah mengalami penurunan sehingga aliran air tanah dari arah laut akan mengisi
daerah yang disedot airnya tersebut.Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memiliki
kandungan karbondioksida tinggi dan kandungan bahan terlarut rendah. Air tanah yang berasal dar
lapisan deposit kapur juga memiliki kadar karbondioksida yang rendah, namun memiliki nilai TDS
yang tinggi.

Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanah mengalami kontak dengan
udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri hidroksida [Fe(OH)3] yang banyak terdapat
dalam air tanah akan teroksidasi menjadi ion ferro, dan segera mengalami presipitasi serta
membentuk warna kemerahan pada air. Oleh karena itu, sebelum digunakan untuk nernagai
kebutuhan, sebaiknya air tanah yang baru disedot didiamkan terlebih dahulu selama beberapa saat
untuk mengendapkan besi (Effendi,H.2003 ).
B. Saluran Terbuka

Saluran terbuka merupakan saluran dimana airmengalir dengan muka air bebas. Pada saluran
terbuka, misalnyasungai (saluran alam) variabel aliran sangat tidak teratur terhadapruang dan waktu.
Variabel tersebut adalah tampang lintang saluran,kekasaran, kemiringan dasar, belokan debit aliran
dan sebagainya(Triatmodjo, 2015).Menurut Maryono(2007)dalam Wardani (2018),kerumitan sistem
sungai dapat dilihat dari berbagai komponenpenyusunsungai, misalnya bentuk alur dan
percabangan sungai,formasi dasar sungai (river bed form), morfologi sungai (rivermorphology), dan
ekosistem sungai (river ecosystem).
Percabangansungai akan menyerupai pohon sungai mulai dari sungai orde pertama sampai orde
ke-n. Formasi dasar sungai jika diperiksa sekilas sangatsulit untuk diadakan identifikasi dan
karakteristik. Bentuk alurmeander dipengaruhi oleh kemiringan memanjang bentang alam,
jenismaterial dasar sungai, dan vegetasi di daerah bersangkutan.Sungai sebagai saluran terbuka
akan sangat leluasa dalam menyesuaikan bentuk morfologi, sebagai reaksi oleh adanya perubahan
kondisi hidrolik dari aliran.
Morfologi sungai adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang geometri, jenis, sifat dan
perilaku sungai dengan segala aspek perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu, dengan
demikian menyangkut sifat dinamik sungai dan lingkungannya yang sering berkaitan (SNI
2400.1:2016).
C. Resapan air tanah
Sumur resapan memudahkan air hujan terserap ke dalam tanah. Aliran air di permukaan tanah juga
bisa diminimalisir. Di daerah-daerah yang berpotensi banjir, sumur resapan membantu mengurangi
risiko tersebut.

Sumur resapan adalah salah satu teknik yang ditujukan untuk mengurangi aliran air di permukaan
tanah ketika musim hujan. Melalui lubang seperti sumur ini, air hujan akan langsung masuk ke dalam
tanah dan memiliki waktu lebih banyak untuk terserap. Dengan demikian, jumlah cadangan air tanah
pun lebih banyak.

Prinsip utama sumur ini adalah memperluas bidang penyerapan. Teknik konservasi air ini
merupakan upaya manusia untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengembangkan daya
guna air. Caranya adalah dengan menambah besar tampungan air tanah, mengurangi dimensi
jaringan drainase, mencegah intrusi air laut, dan mengurangi tingkat pencemaran tanah.

Konsep dasar yang diterapkan pada sumur resapan adalah memberikan kesempatan atau jalan
pada air hujan secara mudah untuk masuk ke dalam tanah. Hal ini biasanya terjadi pada lahan yang
kedap air atau sulit ditembus. Supaya makin efektif, sumur dibuat dekat dengan saluran air hujan
dari atap rumah.
Setelah air masuk ke dalam sumur, air akan meresap ke dalam tanah. Hal ini dimudahkan karena
konstruksi sumur dibuat sedemikian rupa sehingga air masuk dengan mudah. Karena berbentuk
tampungan air, waktu yang dimiliki untuk masuk pun lebih lama. Semakin dalam sumur yang
dibangun, peresapan air ke dalam tanah pun akan semakin optimal.
Berikut manfaat sumur lainnya yang wajib diketahui.
1) Menambah Cadangan Air Tanah
2) Mengurangi Risiko Banjir
3) Mencegah Intrusi Air Laut
4) Mencegah Penurunan Lahan

D. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemaran udara di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia sama buruknya
dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari
pembakaran.
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di
atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya
dengan pemanasan global yg memengaruhi;
Aktivitas manusia
1) Transportasi
2) Industri
3) Pembangkit listrik
4) Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar) termasuk
pembakaran biomassa secara tradisional[2][3]
5) Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC
Sumber alami
6) Gunung berapi
7) Rawa-rawa
8) Kebakaran hutan
9) Denitrifikasi
10) Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang signifikan yang mampu
bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan sekunder
Sumber-sumber lain
11) Transportasi
12) Kebocoran tangki gas
13) Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah
14) Uap pelarut organik
Jenis-jenis bahan pencemar udara (polutan)
1. karbon monoksida
2. nitrogen oksida
3. sulfur oksida
4. CFC
5. hidrokarbon
6. senyawa organik volatil
7. Partikulat
8. Radikal bebas

o Dampak
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat
pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh
sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), termasuk di antaranya, asma,
bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Diperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit,
berkurangnya hari kerja efektif, dan ISNA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 triliun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 triliun
rupiah pada tahun 2015.

Dampak terhadap tanaman


Tanaman yang tumbuh di daerah yang mengalami pencemaran udara yang tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan
penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.

Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan
troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya
panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
1) Peningkatan suhu rata-rata bumi
2) Pencairan es di kutub
3) Perubahan iklim regional dan global
4) Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Kerusakan lapisan ozon


Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20–35 km) merupakan pelindung alami bumi
yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-
molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan
bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Anda mungkin juga menyukai