Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AIR TANAH (Air tanah dangkal dan Air tanah dalam)

DISUSUSN OLEH :

1. Mochamad Ridhan Alwi (121130151)


2. Muhammad Rizki Fauzi (121130069)
3. Angga Tirta N.P (121130143)
4. Divya Aghesa K (121130142)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG
JATI
TAHUN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan sumber kehidupan pokok untuk semua makhluk hidup

tanpa terkecuali, dengan demikian keberadaannya sangat vital dipermukaan bumi

ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km3 air dengan persentase 97,5%

adalah air laut, 1,75% berbentuk es dan 0,75% berada di daratan sebagai sungai,

air danau, air tanah dan sebagainya. Hanya 0,001 berbentuk uap air di udara (

Suyoto Sosrodarsono : 2001 ).

Ketersediaan air dalam konsep sumberdaya pada dasarnya berasal dari air

hujan (atmosferik), air permukaan dan air tanah. UU No 7 Tentang Sumberdaya

Air Tahun 2004, mendefinisikan bahwa air permukaan adalah semua air yang

terdapat pada permukaan tanah. Sedangkan airtanah adalah air yang terdapat

dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah, dapat juga di sebut

alami yang secara alami mengalir kepermukaan tanah melalui pancaran atau

rembesan Cherry, 1997 (dalam Kodoatie, 1996). Airtanah dapat dijumpai hampir

di semua tempat di bumi, dapat juga di temukan di bawah gurun pasir yang paling

kering sekalipun, demikian juga di bawah tanah yang membeku karena tertutup

lapisan salju atau es.

Air mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

karena 96% air tawar di bumi merupakan airtanah. Sumber utama airtanah adalah

air hujan yang meresap kedalam tanah dan mengikuti suatu proses yang disebut

daur hidrologi. Airtanah dibedakan ke dalam dua macam, yaitu: a) airtanah

permukaan atau airtanah preatik yaitu airtanah yang berada pada akuifer di atas
2

lapisan kedap air. Contohnya adalah air yang terdapat pada sumur gali. b) airtanah

dalam atau airtanah artesis adalah yang terdapat pada akuifer antara dua lapisan

kedap air. Air artesis letaknya jauh di dalam tanah sehingga mendapat tekanan

yang besar. Jika air ini mendapatkan jalan keluar secara alami maupun melaui

pemboran / penggalian, maka air artesis ini akan memancar yang disebut sumur

artesis / sumur bor.

Salah satu sarana yang digunakan masyarakat dalam memperoleh air

bersih adalah sarana sumur gali. sementara, air tanah dangkal adalah air yang

paling mudah terkontaminasi melalui rembesan yang berasal dari tempat

pembuangan sampah, sarana pembuangan air kotor, jamban, kotoran hewan, dan

juga limbah dari sumur itu sendiri.

Sumur gali adalah salah satu kontrusi sumur yang paling umum dan luas

dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dn rumah-rumah

perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan

tanah. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif

dekat dari permukaan tanah.

Menurut tempatnya, airtanah bebas dapat dijumpai pada kedalam yang

berbeda-beda. Di dataran rendah, kedalam airtanah itu mungkin hanya 2-3 meter

atau bahkan kurang dari 1 meter saja sehingga air muncul kepermukaan.

Sebaliknya didaerah pegunungan kedalam airtanah bebas dapat mencapai puluhan

meter. Pada kenyataan airtanah tersebar secara tidak merata dipermukaan bumi,

ada kawasan yang memiliki potensi airtanah tinggi dan ada pula yang berpotensi

rendah. Distribusi airtanah pada suatu wilayah dipengaruhi beberapa factor seperti
3

: (1) besar kecilnya curah hujan, (2) jumlah vegetasi yang tumbuh, (3) kemiringan

lereng, (4) derajat kesarangan dan kelulusan batuan.

Manusia memanfaatkan air tidak hanya sebatas untuk air minum atau

keperluan rumah tangga saja, melainkan dengan majunya teknologi masa kini air

dapat dimanfaatkan lebih kormesial lagi. Namun patut disayangkan dalam

pemanfaatan airtanah, seringkali tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologi

yang baik, sehingga sering menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap

kelangsungan dan kualitas sumberdaya airtanah.

Dampak negatif pemanfaatan airtanah yang berlebihan dapat dibedakan

menjadi dampak yang bersifat kualitatif (kualitas airtanah) dan kuantitatif

(pasokan airtanah). Dampak yang pertama mulai dirasakan dengan ditemuinya

kasus-kasus pencemaran sumur-sumur penduduk, terutama yang berdekatan

dengan air sungai yang mengalami pencemaran. Sedangkan dampak yang

berkaitan dengan kualitas airtanah umumnya dijumpai selama berlangsungnya

musim kemarau, yaitu tinggi permukaan air yang semakin menjauh dari

permukaan air sumur. Air permukaan (aliran air sungai, air danau / waduk dan

genangan air permukaan lainnya) beserta dengan airtanah pada prinsipnya

mempunyai keterkaitan yang erat dimana keduanya mengalami proses pertukaran

yang berlangsung secara terus menerus.

Air permukaan biasanya mengandung berbagai macam organisme hidup,

sedangkan airtanah biasanya lebih bersih, karena proses penyaringan oleh akifer.

Jenis-jenis organisme hidup yang mungkin terdapat dalam air meliputi

macroskopik dan bakteri (suripin : 2001).


4

Air tanah, khususnya untuk pemakaian rumah tangga dan industri, di

wilayah dataran rendah memiliki kecenderungan untuk mengandung kadar besi

atau asam organik tinggi. Hal ini bisa diakibatkan dari kondisi geologis Indonesia

yang secara alami memiliki deposit Fe tinggi terutama di daerah lereng gunung

atau diakibatkan pula oleh aktivitas manusia.

Air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni. Sekalipun air

hujan, meskipun awalnya murni, telah mengalami reaksi dengan gas-gas di udara

dalam perjalanannya turun ke bumi dan selanjutnya terkontaminasi selama

mengalir di atas permukaan bumi dan dalam tanah. Kualitas air menyatakan

tingkat kesesuaian air terhadap pengguna tertentu dalam memenuhi kebutuhan

hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air

minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi,

dan transportasi.

Rantau utara adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu,

Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Rantau Utara memiliki 10 kelurahan

dengan luas wilayah 112,47 Km2 dengan jumlah penduduk 91135 jiwa. Rantau

Utara adalah salah satu Kecamatan yang mayoritas penduduknya masih

menggunakan air tanah dangkal (sumur) sebagai sumber air untuk keperluan

rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Sumur-sumur dangkal ini terletak di

belakang rumah penduduk. Berdasarkan studi awal kepada masyarakat dikatakan

bahwa sebagian kecil air pada sumur-sumur masyarakat pada saat musim kemarau

mengalami kekeringan sehingga masyarakat sulit untuk memenuhi untuk

keperluan konsumsi dan domestik, hal ini kemungkinan berhubungan dengan

kondisi dari sumber airnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan judul
5

“Analisis Sebaran Ketersediaan Air Sumur Gali dan Kebutuhan Air Rumah

Tangga Di Kecamatan Rantau Utara”

B. Identifikasi Masalah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan

dibawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumberdaya air selain

air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting

terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk

kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Maka,

yang menjadi identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah sebaran

ketersediaan air sumur gali dan kebutuhan air rumah tangga sesuai dengan aliran

airtanah, Dan ada dua macam air tanah dangkal dan air tanah dalam.

AIR TANAH DANGKAL

Air tanah dangkal merupakan air yang berasal dari air hujan yang diikat

oleh akar pohon. Air tanah ini terletak tidak jauh dari permukaan tanah

sertaberada diatas lapisan kedap air. Air tanah dangkal terjadi karena daya proses

peresapan air dari permukaan tanah. Air Tanah Dangkal, umumnya berasosiasi

dengan tak tertekan, yakni yang tersimpan dalam aquifer dekat permukaan hingga

kedalaman sampai 40 m (tergantung kesepakatan).Lumpur akan tertahan,

demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih

banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui

lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing

lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi sebagai saringan. Disamping

penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air

yang dekat dengan muka tanah, setelah menemui lapisanrapat air, air yang akan

terkumpul merupakan air tanah dangkal dimana air tanahini dimanfaatkan untuk
6

sumber air minum melaui sumur-sumur dangkal. ). Air tanah dangkal umumnya

dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat pada umumnya dengan membuat

sumur gali.

AIR TANAH DALAM

Air tanah dalam adalah air hujan yang meresap kedalam tanah lebih

dalam lagi mealui proses absorpsi serta filtrasi oleh batuan dan mineral di dalam

tanah. Sehingga berdasarkan prosesnya air tanah dalam lebih jernih dari air tanah

dangkal. Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat diantara

dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut

disebutlapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan

kedap airretak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar

kepermukaan disebut mata air artesis. Pengambilan air tanah dalam, tak

semudahpada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan

memasukan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara

100-300m) akan didapatkan suatu lapisan air. Jika tekanan air tanah ini besar,

maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut

dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka

digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini. Air Tanah

Dalam, umumnya berasosiasi dengan tertekan, yakni tersimpan dalam pada

kedalaman lebih dari 40 m (apabila kesepakatan air tanah dangkal hingga

kedalaman 40 m). Sementara air tanah dalam dimanfaatkan oleh kalangan industri

dan masyarakat golongan menengah keatas. Sebaran aquifer serta pengaliran air

tanah tidak mengenal batas-batas kewenangan administratif pemerintahan. Suatu

wilayah yang dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung satu

aquifer atau lebih dengan penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.
7

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana sebaran air sumur gali yang berair setiap bulan sepanjng tahun

di Kecamatan Rantau ?

2. Bagaimana ketersediaan air sumur gali terhadap kebutuhan rumah tangga ?


8

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui sebaran air sumur gali yang berair setiap bulan

sepanjang tahun di Kecamatan Rantau Utara

2. Untuk mengetahui sebaran sumur gali dan kebutuhan air rumah tangga di

Kecamatan Rantau Utara

E. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai informasi bagi masyarakat setempat tentang sebaran ketersediaan

air sumur gali untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga

2. Diharapkan dapat menjadi dasar ataupun referensi untuk penelitian

selanjutnya terutama mengenai sebaran ketersediaan air sumur gali dan

kebutuhan air rumah tangga

3. Bahan perbendaharaan ilmu bagi mahasiswa jurusan Geografi.

Anda mungkin juga menyukai