AIR TAWAR

DAN SIKLUS
HIDROLOGI
Mata Kuliah : Bahasa Inggris
Dosen Pengampu :
1. Nur Anny Suryaningsih Taufiq, Sp, M.Si., Ph.D.
2. Furqan Ali Yusuf, S.Pd.,M.Eng.

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
 Kelompok 1
Fitrah Insaniah Taona Putri Handayani Regita Sri Nurbini Ellen Janerika

220201502003 220201500009 220201500002 220201500010

Daftar
01 Sumber Daya
Isi
02 Air

03 Siklus Hidrologi

04 Aliran Sungai
Sumber Daya di
Dunia
'Sumber Daya' adalah zat yang dibutuhkan organisme hidup untuk kelangsungan
hidupnya. Ada juga sumber daya non-materi, seperti kontak sosial dan status, yang
mungkin penting untuk perasaan sejahtera atau bahkan untuk kelangsungan hidup itu
sendiri. Non-manusia serta manusia memanfaatkan sumber daya yang tersedia bagi
mereka; hewan membutuhkan hal-hal seperti makanan, air, tempat berlindung, dan
tempat bersarang, yang semuanya merupakan sumber daya, seperti halnya sinar
matahari dan nutrisi mineral yang dibutuhkan oleh tanaman. Kebutuhan biologis
manusia mirip dengan hewan lain. Seperti mereka, kita membutuhkan makanan, air, dan
tempat berlindung, meskipun kita berbeda dari spesies lain dalam cara yang telah kita
kembangkan untuk mendapatkannya. Itu karena persyaratan manusia dan non-manusia
sering kali bersamaan sehingga terkadang kita menemukan diri kita dalam persaingan
langsung untuk mendapatkan sumber daya dengan non-manusia

Air, mungkin, adalah sumber daya paling mendasar yang kita butuhkan. Tanpa air,
seperti kata klise, kehidupan tidak akan ada di darat. Tubuh kita sebagian besar terdiri
dari air (berdasarkan beratnya), dan jika Anda menjumlahkan bahan-bahan yang
tercantum pada banyak paket makanan, Anda akan menemukan bahwa bahan-bahan
tersebut jarang mencapai lebih dari setengah berat total: sisanya adalah air.
AIR
Kita manusia harus mendapatkan semua air yang kita
butuhkan dari sungai, danau, dan akuifer bawah tanah. Di dunia secara keseluruhan,
diperkirakan pada tahun 2000 kita akan menggunakan sekitar 4350 km3 (4,35×1015 liter) air per
tahun. Dari jumlah ini, hampir 60 persen akan dibutuhkan untuk irigasi tanaman, 30 persen
untuk proses industri dan pendinginan, dan 10,5 persen untuk memasak, mencuci, dan minum
rumah tangga (RAVEN et al., 1993, hlm. 273 ) . Dari seluruh air di dunia, 97 persennya ada di
lautan, jadi kebutuhan air tawar kita harus dipenuhi dari 3 persen sisanya. Bahkan tidak
sesederhana itu, karena semua air tawar, lebih dari setengahnya membeku di lapisan es dan
gletser kutub dan sekitar 0,5 persen berada jauh di bawah tanah sehingga berada di luar
jangkauan kita.

Air dapat berwujud gas atau cair pada suhu yang biasa ditemui di dekat permukaan dan
akibatnya air terus menguap dan mengembun kembali. Setiap tahun, sekitar 336×1015 liter
menguap dari lautan dan 64×1015 liter dari permukaan tanah (termasuk air yang ditranspirasi
oleh tumbuhan). Sekitar 300×1015 liter jatuh
sebagai presipitasi di atas lautan dan 100×1015 liter di atas daratan, dan 36×1015 liter mengalir
dari darat kembali ke laut (HARVEY, 1976, hlm. 22).
 Siklus Hidrologi
Pergerakan air antara lautan, udara, dan
tanah ini merupakan siklus hidrologi, dan
dengan membagi jumlah air pada setiap
tahap siklus dengan jumlah yang masuk
atau keluar, adalah mungkin untuk
mengetahui kira-kira waktu rata-rata
molekul air tetap berada di masing-masing:
waktu tinggalnya. Ini mengungkapkan
bahwa sebuah molekul menghabiskan
sekitar 4000 tahun di lautan, 400 tahun di
atau dekat dengan permukaan tanah, dan
10 hari sebagai uap di atmosfer
Sebagian besar air yang jatuh ke tanah
segera menguap lagi atau diambil oleh akar
tanaman dan dikembalikan ke atmosfer
melalui transpirasi. Beberapa mengalir
langsung di atas permukaan, menuruni
lereng dan ke tanah yang lebih rendah di
mana ia dapat memasuki danau, sungai,
atau rawa-rawa. Apa yang tersisa mengalir
ke bawah melalui tanah sampai bertemu
dengan lapisan tanah liat atau batu yang
kedap air, kemudian mengalir ke samping,
sangat lambat, melalui tanah. Jika tidak
mengalir, tetapi menumpuk begitu saja,
tanah akan segera tergenang air dan air
akan tergenang di permukaan.
Bahan permeabel tempat air tanah mengalir disebut
'akuifer' dan mungkin terletak jauh di bawah
permukaan. Akuifer bersifat permeabel karena
partikel penyusunnya, seperti kerikil atau pasir, tidak
tersusun rapat sehingga tidak ada ruang di antara
keduanya. Mereka dikatakan 'tidak terkonsolidasi'
dan membiarkan air mengalir melaluinya. Akuifer
lain terbuat dari bahan, seperti kapur atau batupasir,
yang terkonsolidasi (padat) namun tetap memiliki
celah, atau ruang pori di dalam struktur
butirannya, tempat air dapat mengalir.
Jelas paling mudah untuk mendapatkan pasokan air
bersih dari sungai atau danau terdekat, tetapi ini
mungkin terlalu jauh atau tidak mencukupi. Dalam
hal ini dimungkinkan untuk mendapatkan air dari
akuifer, dengan menenggelamkan lubang bor ke
dalamnya dan memompa keluar air. Tidak semua
akuifer membutuhkan pemompaan. Akuifer tak
tertekan adalah akuifer yang ke dalamnya air
mengalir dengan bebas dari atas, tetapi di mana
dua lapisan impermeabel yang kira-kira sejajar
dipisahkan oleh lapisan bahan berpori, akuifer yang
dihasilkan dikatakan terkekang. Gelombang alami
dalam akuifer tertekan menghasilkan daerah
dataran rendah di mana air mendapat tekanan dari
air pada tingkat yang lebih tinggi ke kedua sisi Air
ini akan mengalir tanpa dipompa dari lubang bor
yang dibor ke dalam akuifer melalui lapisan kedap
air bagian atas dan akan terus mengalir asalkan
akuifer diisi terus-menerus oleh air yang mengalir
ke dalam cekungan. Hasilnya adalah
sumur 'meluap' atau 'artesian'.
Aliran Sungai
Sungai juga menyuplai air, tetapi jauh sebelum nenek moyang kita menemukan kendaraan beroda dan membangun jalan untuknya, sungai juga
digunakan untuk mengangkut orang dan barang. Bukan kebetulan bahwa sebagian besar kota pedalaman utama dunia terletak di tepi sungai besar.
Hampir semua sungai dapat menjadi contoh, tetapi sungai Rhine adalah sungai yang sangat bagus, karena mengalir melintasi benua padat penduduk
dengan jarak 1320 km. Sungai memiliki kapasitas yang luar biasa untuk membersihkan dirinya sendiri, karena airnya terus diisi ulang dan kontaminan
dihilangkan dengan pengenceran ekstrim, pengendapan, dan penguburan di bawah sedimen lain, atau, yang terpenting, oleh aktivitas bakteri yang
memecah molekul organik besar menjadi lebih sederhana, secara biologis tidak berbahaya. senyawa.

Air adalah apa yang disebut sumber daya 'terbarukan'. Setelah digunakan kembali ke siklus hidrologi dan pada waktunya akan digunakan kembali.
Hal ini juga melimpah secara global dan lautan sangat luas sehingga kapasitasnya untuk menyerap, mengencerkan, dan mendetoksifikasi polutan
sangat besar. Meskipun demikian, penyediaan air bersih yang sehat dan pembuangan limbah cair yang higienis di daerah semi-kering yang miskin di
dunia sangat tidak memadai. Di sanalah pengambilan air untuk keperluan rumah tangga biasa melibatkan berjam-jam berjalan dan membawa
barang, terutama oleh wanita dan anak-anak, dan di mana penyakit yang ditularkan melalui air biasa terjadi.
Air merupakan sumber daya dapat diperbarui, tetapi didistribusikan secara
tidak merata, dan pengelolaannya yang efisien membutuhkan infrastruktur
waduk, instalasi pengolahan, saluran pipa, dan saluran pembuangan yang
rumit, yang dikoordinasikan dalam strategi keseluruhan oleh otoritas yang
memiliki kekuasaan untuk mencegah penyalahgunaan. Bagi masyarakat di
wilayah tersebut, peningkatan taraf hidup sangat bergantung pada penetapan
strategi pengelolaan air tersebut, dan begitu standar hidup mulai meningkat,
tidak dapat dihindarkan bahwa permintaan akan air akan meningkat secara
substansial. Ketika permintaan yang meningkat menghadapi batas pasokan
yang tersedia, konflik dapat terjadi, seperti yang telah terjadi antara Israel dan
Yordania mengenai pengambilan dari sungai Yordan. Ini adalah salah satu
tantangan paling berat yang kita hadapi. Namun, menggembirakan untuk
dicatat bahwa sepanjang sejarah, persaingan antar negara untuk sumber daya
air yang langka hampir selalu diselesaikan dengan damai.
Terima Kasih