DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
ARIZA HUMAIRAH ( D011221032 )
MUH. REZKY TOMI INATA ( D011221109 )
MUHAMMAD ARIF PADANRANGI ( D011221087 )
Dosen:
Dr. Eng. Ir. Mukhsan Putra Hatta., S.T., M.T.
Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan
semesta alam, atas limpahan rahmat, taufik dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga
kami tetap bisa menjalankan kehidupan sehari-hari dengan lancar. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi yang telah
membawa umat Islam dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang-benderang.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah
wawasan khususnya mengenai “Aliran Air Tanah dan Kualitas Air” yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca, khususnya para mahasiswa Universitas Hasanuddin. Kami sebagai penulis
makalah ingin meminta maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan
baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan makalah di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Anggota Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui air tanah dan kualitas air tanah
2. Untuk mengetahui jenis dan faktor yang mempengaruhi air tanah
3. Untuk mengetahui permasalahan air tanah dan solusi yang dapat digunakan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Klasifikasi
1. Air Tanah Berdasarkan Letaknya. Dilihat dari letaknya, air tanah dibedakan
kembali menjadi dua yakni air tanah freatis dan air tanah artesis. Penjelasannya
sebagai berikut:
a. Air tanah freatis. Air tanah ini terjadi karena adanya penyerapan air dari
permukaan tanah dan air ini biasa dimanfaatkan manusia sebagai sumur
dangkal dengan kedalaman 15 – 30 meter.
b. Air tanah artesis. Air tanah artesis adalah air yang terperangkap diantara
dua lapisan kedap air dan letaknya jauh di dalam tanah.
2. Air Tanah Berdasarkan Asal Airnya Berdasarkan asal airnya, air tanah
dibedakan menjadi 4, yaitu:
a. Air tanah meteorik, yaitu air tanah yang airnya berasal dari hujan dan
gletser.
b. Air tanah tubir, yakni air tanah yang airnya berasal dari dalam perut bumi,
misalnya pada air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen.
c. Air tanah juvenile, yaitu sebuah mata air panas yang naik ke permukaan
yang disebabkan oleh gas-gas magma yang dilepaskan.
d. Air tanah fosil, yaitu air tanah yang terperangkap dalam rongga-rongga
batuan dan tetap tinggal dalam batuan tersebut sejak penimbunan terjadi.
1. Tingkat porositas tanah dan batuan. Porositas tanah merupakan ruang volume
pori-pori tanah yang dapat meloloskan air dari satu lapisan ke lapisan yang lain.
2. Kemiringan lereng, hal ini dikarenakan pada lereng yang miring, tingkat
infiltrasi lebih tinggi daripada lereng yang landai atau lereng yang datar. Hal ini
juga berkaitan dengan kondisi aliran air hujan, yakni air hujan yang jatuh di
wilayah dataran tinggi lebih cepat bergerak sebagai air larian (run off),
sedangkan air yang jatuh di wilayah datar lebih banyak meresap melalui pori-
pori tanah.
3. Tingkat kelembaban tanah, hal ini sangat mempengaruhi aliran air tanah karena
tanah yang kering memiliki kemampuan untuk menyerap air lebih banyak
dibandingkan dengan tanah yang lembab atau basah.
Kualitas air tanah ditentukan oleh berbagai sifat fisik dan sifat kimia yang
terkandung. Berdasarkan sifat fisik, kualitas air dapat diketahui mulai dari warna,
bau, rasa, kekeruhan, kekentalan dan suhu air. Rasa air tanah juga dipengaruhi
oleh unsur-unsur garam yang terlarut atau tersuspensi dalam air. Kekentalan air
disebabkan oleh partikel yang terkandung dalam air, dimana semakin banyak
kandungan yang ada maka akan semakin kental airnya. Selain itu, keberadaan
suhu air yang tinggi akan membuat air kemudian semakin encer. Kekeruhan air ini
juga turut dipengaruhi oleh kandungan zat yang tidak larut oleh air. Misalnya saja
pada partikel lempung, lanau, zat organik dan mikroorganisme. Suhu air juga
dipengaruhi oleh suhu lingkungan, seperti kondisi musim ataupun cuaca yang
terjadi saat siang dan malam serta lokasi air tanah. Zat kimia yang terdapat dalam
air tanah juga berpengaruh terhadap kualitas air, antara lain Kesadahan, Zat Padat
Terluar (Total Disolve Solid atau TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), Keasaman
dan Kandungan Ion.
Air tanah, khususnya dalam pemakaian rumah tangga dan industri pada
wilayah urban dan dataran rendah memiliki kecenderungan kandungan asam
organik dan kadar besi yang tinggi. Hal ini kemudian dapat diakibatkan dari
kondisi geologis yang secara alami dengan deposit Fe tinggi terutama diakibatkan
pula oleh aktivitas manusia yang berada di daerah lereng gunung. Sementara air
dengan kandungan asam organik tinggi bisa diakibatkan oleh lahan gambut atau
daerah bakau yang kaya akan kandungan senyawa organik.
6. Solusi
Ada cara yang bisa dilakukan dalam permasalahan air tanah tersebut. yaitu,
melakukan konservasi air tanah, ini adalah cara untuk meng-optimalkan
penggunaan air yang meresap kedalam tanah, selain itu bisa juga dengan
melakukan pengendalian pertumbuhan penduduk dan pembangunan industri,
sehingga pemukiman menjadi tidak terlalu padat ataupun dipenuhi pabrik yang
menyebabkan penurunan pada kualitas air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air tanah merupakan air yang tersimpan pada lajur jenuh hingga
kemudian bergerak ke berbagai lapisan dan batuan tanah di bumi sampai
air tersebut keluar sebagai mata air, atau terkumpul dalam satu danau,
kolam, sungai, dan laut. Kualitas air tanah ditentukan oleh berbagai sifat
fisik dan sifat kimia yang terkandung. Berdasarkan sifat fisik, kualitas air
dapat diketahui mulai dari warna, bau, rasa, kekeruhan, kekentalan dan
suhu air.
Beberapa rumusan HAM menurut hukum Islam yang terdapat dalam
Al-Qur,an dan as-Sunnah diantaranya: hak hidup, hak kebebasan
beragama, hak bekerja dan mendapatkan upah, hak persamaan, hak
kebebasan berpendapat, hak atas jaminan sosial, dan hak atas harta benda.
Air tanah, khususnya dalam pemakaian rumah tangga dan industri
pada wilayah urban dan dataran rendah memiliki kecenderungan
kandungan asam organik dan kadar besi yang tinggi. Hal ini kemudian
dapat diakibatkan dari kondisi geologis yang secara alami dengan deposit
Fe tinggi terutama diakibatkan pula oleh aktivitas manusia yang berada di
daerah lereng gunung. Sementara air dengan kandungan asam organik
tinggi bisa diakibatkan oleh lahan gambut atau daerah bakau yang kaya
akan kandungan senyawa organik. Ada cara yang bisa dilakukan dalam
permasalahan air tanah tersebut. yaitu, melakukan konservasi air tanah, ini
adalah cara untuk meng-optimalkan penggunaan air yang meresap kedalam
tanah, selain itu bisa juga dengan melakukan pengendalian pertumbuhan
penduduk dan pembangunan industri, sehingga pemukiman menjadi tidak
terlalu padat ataupun dipenuhi pabrik yang menyebabkan penurunan pada
kualitas air.
3.2 Saran