Anda di halaman 1dari 18

Nama : Dwi Rizki Kardina

NIM : P07133322010
Prodi : Ahli Jenjang Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan

Gramedia Literasi – Air Tanah sebagai sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup di bumi. Tanpa air,
bumi tidak akan pernah memiliki kehidupan. Dewasa ini, kebutuhan air kemudian menjadi hal utama di
beberapa negara yang mengalami krisis air. Kenali  beberapa jenis air di bumi diantaranya air sungai, air
laut, air hujan, dan air tanah. Air tanah dengan peranannya yang sangat penting bagi kehidupan. Mulai
dari kebutuhan industri, keseimbangan alam, hingga ke kebutuhan rumah tangga. Simak penjelasan
lebih lengkapnya mengenai Air Tanah berikut ini!

Pengertian Air Tanah


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 mengenai Sumber Daya Air yang
mendefinisikan air tanah sebagai air yang terdapat di lapisan batuan di bawah permukaan tanah.

Menurut Asdak di tahun 2002, Air tanah adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir
dibawah permukaan tanah sebagai akibat dari gaya gravitasi bumi, struktur perlapisan geologi,
dan beda potensi kelembaban tanah. Air bawah permukaan ini kemudian dikenal sebagai air
tanah seperti halnya yang bisa kamu temukan penjelasan lengkapnya pada buku Air Tanah karya
Iwayanredana.

Sementara menurut para ahli, definisi air tanah diantaranya sebagai berikut:

 Menurut Bouwer pada 1978, Air tanah merupakan sejumlah air di bawah permukaan
bumi yang kemudian dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan, atau sistem
drainase dengan pemompaan. Dapat juga disebut aliran yang secara alami akan mengalir
ke permukaan tanah melalui rembesan atau suatu pancaran.
 Menurut Fetter pada 1994, Air tanah merupakan air yang tersimpan pada lajur jenuh
hingga kemudian bergerak ke berbagai lapisan dan batuan tanah di bumi sampai air
tersebut keluar sebagai mata air, atau terkumpul dalam satu danau, kolam, sungai, dan
laut (Fetter, 1994). Batas atas lajur jenuh air disebut dengan muka air tanah (water table).
 Menurut Soemarto, 1989 Air tanah merupakan air yang menempati rongga-rongga dalam
lapisan geologi. Lapisan tanah yang terletak di bawah permukaan tanah dinamakan juga
sebagai lajur jenuh (saturated zone), dengan lajur tidak jenuh yang berada di atas lajur
jenuh sampai ke permukaan tanah, dengan rongga-rongganya yang berisi udara dan air.

Manfaat Air Tanah


Secara umum air memiliki berbagai manfaat penting bagi kehidupan, tak hanya bagi manusia,
tapi juga beragam mahluk hidup di Bumi seperti hewan dan tumbuhan. Dengan adanya
permasalahan banjir dan kekeringan setiap tahun di Indonesia, masalah air ini menjadi sangat
penting untuk diatasi. Temukan solusinya pada buku Tata Ruang Air Tanah + Cd.
Karenanya kelangkaan air tentu saja akan menyebabkan bencana kelaparan, kekeringan, bahkan
kepunahan spesies. Menurut Kodoatie (2012) sendiri air yang berasal dari dalam tanah
bermanfaat sebagai sumber air bagi flora, fauna, dan manusia. Selain itu, air juga berperan
sebagai bagian utama dari siklus hidrologi. Air yang kemudian dimanfaatkan oleh manusia untuk
keperluan sehari-hari, mulai dari mandi, minum, mencuci, dan lain sebagainya.

Tak hanya pada manusia seluruh hewan juga membutuhkan air untuk minum dan bertahan hidup,
terlebih pada hewan-hewan akuatik yang hidup di air, seperti sungai, danau, dan lautan.
Tumbuhan sendiri memanfaatkan air tanah yang diserap melalui akar untuk memperoleh unsur
hara guna mendukung proses fotosintesisnya. Berikut ini adalah manfaat air tanah yang perlu
kamu ketahui, yaitu diantaranya:

 Air tanah sebagai bagian dari siklus hidrologi atau daur air yang terus berjalan berulang
 Air juga berfungsi sebagai sumber pembangkit listrik, contohnya adalah pada sungai
bawah tanah di daerah karst Gombong Selatan yang memanfaatkan aliran air bawah
tanah untuk listrik mandiri
 Air Tanah berfungsi Memenuhi berbagai keperluan rumah tangga, seperti mandi,
memasak, minum, dan mencuci
 Irigasi pertanian, pada sawah petani yang letaknya jauh dari sumber air seperti pada
sungai umumnya kemudian akan membuat sumur bor untuk mencukupi berbagai
kebutuhan air tanaman pertanian
 Memenuhi berbagai kebutuhan industri yang memerlukan air dalam proses produksi,
misalnya pada pabrik tekstil yang memerlukan air dalam pencelupan, industri kulit untuk
membersihkan kulit, dan sebagainya
 Air tanah berwujud sungai bawah tanah dapat menjadi lokasi penelitian alami mengenai
sistem hidrologi, biota, dan lainnya.
 Air tanah yang berada dalam gua-gua bawah tanah kemudian juga dapat dikembangkan
lagi menjadi objek-objek parawisata

Kandungan Unsur Air Tanah


Menurut Kodatie pada tahun 2002 mengungkapkan air dengan kandungan unsur kimia sesuai
dengan sistem aliran air tanahnya. Sistem aliran air tanah ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga,
yakni sistem lokal, sistem antara dan sistem regional. Unsur kimia yang mendominasi sistem
lokal diantaranya HCO3, Ca, dan Mg. Kemudian pada sistem antara sebagian besar terdiri dari
HCO3, Ca, dan Mg. Sedangkan air tanah sistem regional mengandung Na, Cl, serta hilangnya
unsur Co2 dan O2. Air hujan kemudian meresap ke bawah permukaan tanah dalam bentuk
peresapan dan penelusan, ia membawa berbagai unsur-unsur kimia.

Air hujan yang melimpah ini juga bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Pelajari caranya pada buku Memanen Air Hujan: Sumber baru air minum.

Komposisi zat yang terlarut dalam air tanah sendiri kemudian dapat dikelompokkan lagi menjadi
4 kelompok (Hadipurwo, 2006) diantaranya:
 Unsur utama air tanah (major constituents) yang memiliki kandungan 1,0 – 1000 mg/l,
yaitu diantaranya terdapat pada kalsium, natrium, magnesium, sulfat, klorida, silika, dan
bikarbonat
 Unsur sekunder air tanah (secondary constituents) yang memiliki kandungan 0,01-10
mg/l, yaitu diantaranya terdapat pada besi, strountium, kalium, kabornat, nitrat, boron,
dan florida
 Unsur minor air tanah (minor constituents) yang memiliki kandungan kandungan 0,0001-
0,1 mg/l, yaitu diantaranya terdapat pada aluminium, atimon, arsen, barium, cadmium,
krom, brom, kobalt, tembaga, titanium, vanadium, germanium, jodium, fosfat, rubidium,
selenium timbal, litium, molibdiunum, nikel, mangan,, uranium, dan seng
 Unsur langka air tanah (trace constituents) yang memiliki kandungan kurang dari 0,001
mg/l, yaitu diantaranya terdapat pada berilium, bismut, cerium, cesium, galium, emas,
indium, lanthanum, niobium, platina, radium, ruthenium, scandium, perak, thalium,
tharium, timah, tungsten, yttrium, zirkon

Jenis Air Tanah


Air tanah permukaan sebagai air yang berada di atas lapisan tanah atau batuan. Air tanah dengan
ciri- ciri mulai dari bagian atas dan bawah lapisannya yang memiliki kandungan air yang dibatasi
oleh lapisan kedap, Lapisan yang mengandung air kemudian terletak di daerah siklinal dari suatu
formasi yang berada di daerah lipatan Air tanah, ia dapat memancar jika mendapatkan tekanan
pada daerah siklinal yang cukup kuat, dan jika tekanan yang ada tidak cukup kuat maka air dapat
mengalir naik. Air tanah permukaan sendiri mengandung banyak manfaat dan sering
dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai hal, seperti pertanian dan pengairan. Air tanah
kemudian dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu air tanah yang berdasarkan kepada letaknya
di permukaan tanah dan berdasarkan kepada darimana ia berasal. Air tanah berdasarkan letaknya
sendiri kemudian dibagi kembali menjadi 2 jenis, yaitu Air Tanah Freatik dan Air Tanah Dalam
(Artesis).

 Air Tanah Freatik sebagai air tanah pada permukaan yang dangkal dimana letaknya tidak
jauh dari permukaan tanah dan berada diatas lapisan kedap air contohnya ada pada air
sumur.
 Air Tanah Dalam atau disebut juga sebagai Artesis merupakan air tanah yang terletak di
antara lapisan akuifer dan batuan kedap air, contohnya ada pada pada sumur artesis. Air
Artesis juga disebut dengan air tanah dalam, karena dapat ditemukan pada kedalaman 30
-80 meter dari permukaan tanah. Air tanah ini juga dapat diminum atau dikonsumsi
secara langsung karena sudah mengalami penyaringan secara sempurna dan terbebas dari
kuman ataupun bakteri. Biasanya jenis air tanah artesis sering digunakan untuk mengatasi
kekeringan meskipun pada musim kemarau panjang. Hal ini dikarenakan air tanah artesis
sebagai kandungan dari beragam air tanah dengan debit air yang stabil, meskipun dalam
membangun sumur artesis ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit sebab
diperlukan suatu pompa air khusus berkapasitas besar, bahkan air tanah ini juga memiliki
kemampuan untuk keluar sendiri jika tekanan airnya cukup besar, dan membentuk sumur
artesis.
Sementara air tanah berdasarkan asalnya kemudian dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Air Tanah
Meteorit (Vados), Air Tanah Baru (Juvenil), dan Air Konat.

 Air Tanah Meteorit (Vados) merupakan air tanah yang berasal dari proses presipitasi
(hujan) awan yang tercampur dengan debu meteorit dan kemudian mengalami
kondensasi.
 Air Tanah Baru (Juvenil) merupakan air tanah yang berasal dari dalam bumi karena
tekanan intrusi magma, contohnya adalah pada geyser atau sumber air panas.
 Air Konat merupakan air tanah yang terkurung pada lapisan batuan purba.

Faktor Penentu Kualitas Air Tanah


Kualitas air tanah ditentukan oleh berbagai sifat fisik dan sifat kimia yang terkandung.
Berdasarkan sifat fisik, kualitas air dapat diketahui mulai dari warna, bau, rasa, kekeruhan,
kekentalan dan suhu air. Rasa air tanah juga dipengaruhi oleh unsur-unsur garam yang terlarut
atau tersuspensi dalam air. Kekentalan air disebabkan oleh partikel yang terkandung dalam air,
dimana semakin banyak kandungan yang ada maka akan semakin kental airnya. Selain itu,
keberadaan suhu air yang tinggi akan membuat air kemudian semakin ecer. Kekeruhan air ini
juga turut dipengaruhi oleh kandungan zat yang tidak larut oleh air. Misalnya saja pada partikel
lempung, lanau, zat organik dan mikroorganisme. Suhu air juga dipengaruhi oleh suhu
lingkungan, seperti kondisi musim ataupun cuaca yang terjadi saat siang dan malam serta lokasi
air tanah. Zat kimia yang terdapat dalam air tanah juga berpengaruh terhadap kualitas air, antara
lain Kesadahan, Zat Padat Terluar (Total Disolve Solid atau TDS), Daya Hantar Listrik (DHL),
Keasaman dan Kandungan Ion.

 Kesadahan Air merupakan tingkat kekerasan air yang pada umumnya disebabkan oleh
unsur Ca dan Mg. Air tanah dengan beberapa kandungan metal terlarut, seperti Na, Mg,
Ca, dan Fe. Jika air tanah kemudian mengandung komponen logam dengan jumlah tinggi
maka kemudian akan menyebabkan air sadah.
 Zat Padat yang Terlarut adalah total zat padat yang terlarut dalam air tanah atau semua
zat yang tertinggal setelah air diuapkan pada suhu 103 derajat hingga 105 derajat Celcius.
Air baku yang digunakan pada kebutuhan rumah tangga, dan air minum memiliki batas
maksimal kandungan 1.000 mg/l atau disebut dengan baku mutu air kelas I. Zat-zat
terlarut ini diantaranya seperti zat organik lain dalam jumlah kecil, serta gas, dan garam
anorganik.
 Daya Hantar Listrik sebagai kemampuan air dalam menghantarkan listrik. Daya hantar
ini dipengaruhi oleh kandungan unsur garam dalam air. Dengan semakin tingginya unsur
garam tersebut maka akan semakin tinggi pula daya hantar listrik yang ia miliki.
Konduktivitas air kemudian dipengaruhi oleh zat pada terlarut, suhu air dan ion klorida.
 Keasaman Air kemudian dinyatakan dalam pH dengan skala ukur antara 1-14. Air
dengan kualitas yang baik adalah yang memiliki kandungan pH netral yaitu pH 7, jika pH
air lebih dari 7 maka akan bersifat basa sementara jika kurang dari 7 maka akan bersifat
asam.
 Kandungan Ion baik itu kation dan anion yang terkandung pada air diukur dalam satuan
part per million (ppm) atau mg/l. Ion-ion yang terkandung dalam air antara lain Na, K, 
Zn, Cl, SO4, H2SF, NH4, NO3, NO2, CO2, CO3, HCO3, Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu,
KMnO4, SiO2, Cr, Cd, Hg, Co, boron, ion-ion logam yang biasanya jarang dan bersifat
racun antara lain Pb, Sn, As.

Kerusakan Sumber Air


Kerusakan sumber daya air tidak umumnya tak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya
misalnya saja tekanan penduduk, kerusakan lahan, dan vegetasi. Ketiga hal ini kemudian saling
terkait dan mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi ini tentunya juga perlu dicermati
agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya. Dengan adanya
permasalahan mengenai SDA tersebut, dalam pemanfaatan untuk pemenuhan kebutuhan terdapat
hukum yang melindunginya, dan hal tersebut dapat Grameds temukan pada buku Hukum
Sumber Daya Air.

Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan diantaranya Pertumbuhan industri yang demikian
pesat di suatu kawasan yang disertai juga oleh pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan
kecenderungan kenaikan permintaan air tanah. Pemakaian air sendiri cukup beragam sehingga tentu
saja akan berbeda dalam hal kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber airnya. Diperlukan
perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang saat ini cenderung boros dalam penggunaan air serta
melalaikan pentingnya unsur konservasi.

Permasalahan Air Tanah

Air tanah, khususnya dalam pemakaian rumah tangga dan industri pada wilayah urban dan
dataran rendah memiliki kecenderungan kandungan asam organik dan kadar besi yang  tinggi.
Hal ini kemudian dapat diakibatkan dari kondisi geologis yang secara alami dengan deposit Fe
tinggi terutama diakibatkan pula oleh aktivitas manusia yang berada di daerah lereng gunung.
Sementara air dengan kandungan asam organik tinggi bisa diakibatkan oleh  lahan gambut atau
daerah bakau yang kaya akan kandungan senyawa organik. Ciri-ciri air yang mengandung
kandungan senyawa organik tinggi dan kadar besi tinggi bisa dilihat sebagai berikut:

 Air dengan kandungan zat besi Air yang tinggi kemudian akan menyebabkan air berwarna
kuning. Saat keluar dari keran air akan tampak jernih namun beberapa saat setelahnya air akan
berubah warna menjadi kuning. Hal ini juga disebabkan oleh air yang berasal dari sumber air
sebelum keluar dari kran berada dalam bentuk ion Fe2+, setelah keluar dari kran Fe2+ akan
teroksidasi menjadi Fe3+ yang berwarna kuning.
 Air kuning permanen umumnya terdapat di daerah bakau dan tanah gambut yang kaya akan
kandungan senyawa organik. Berbeda dengan kuning yang diakibatkan oleh kadar besi tinggi, air
kuning permanen ini berwarna kuning saat pertama keluar dari kran hingga setelah di diamkan
akan tetap berwarna demikian.

Cekungan Air Tanah (CAT)

Adanya krisis air yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan memerlukan upaya untuk
menjaga keberadaan atau ketersediaan sumber daya air tanah salah satunya dengan memiliki
sistem monitoring penggunaan air tanah yang dapat divisualisasikan dalam data spasial dan
atributnya. Pelajari cara menjaga dan mengelola sumber daya yang ada melalui buku
Pengelolaan Sumber Daya Air dalam Otonomi Daerah dibawah ini.

Menurut Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah disebut Cekungan Air Tanah
(CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat
semua kejadian hidrogeologis seperti proses penimbunan, pengaliran dan pelepasan air tanah
berlangsung. Menurut Danaryanto, dkk. (2004), CAT di Indonesia secara umum dibedakan
menjadi dua buah yaitu CAT bebas (unconfined aquifer) dan CAT tertekan (confined aquifer).
CAT ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan total besarnya potensi masing-masing
CAT adalah:

 CAT Bebas: Potensi 1.165.971 juta m³/tahun


 CAT Tertekan: Potensi 35.325 juta m³/tahun

Elemen CAT adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah, jadi seakan-akan
merupakan kebalikan dari air permukaan.

https://www.gramedia.com/literasi/air-tanah/

Air Permukaan : Pengertian, Karakteristik, & Jenis

Gramedia.com –  Air permukaan merupakan air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai
danau, lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah atau awan. Air
permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan secara alami berkurang melalui penguapan dan
rembesan ke bawah permukaan sehingga menjadi air bawah tanah. Meskipun ada sumber lainnya untuk
air bawah tanah, yakni air jebak dan air magma, presipitasi merupakan faktor utama dan air bawah
tanah yang berasal dari proses ini disebut air meteor. Air permukaan merupakan sumber terbesar untuk
air bersih. Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai Air Permukaan, Grameds:

Definisi Air Permukaan


Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai danau, lahan
basah, atau laut

Ada beberapa bentuk air permukaan yang ada di bumi ini diantaranya ialah

1. sungai,
2. danau,
3. rawa dan
4. laut.
Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah atau air atmosfer. Air permukaan secara
alami terisi melalui presipitasi dan secara alami berkurang melalui penguapan dan rembesan ke
bawah permukaan sehingga menjadi air bawah tanah. Meskipun ada sumber lainnya untuk air
bawah tanah yakni air jebak dan air magma, presipitasi merupakan faktor utama dan air bawah
tanah yang berasal dari proses ini disebut air meteor.

Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Perairan Darat Perairan darat ialah air
permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai dan lain
sebagainya, serta Perairan Laut Perairan laut ialah permukaan yang berada di lautan luas.
Contohnya seperti air laut yang berada di laut.

Pembahasan mendalam terkait perairan beserta produktivitasnya yang dibagi menjadi tiga di
berbagai ekosistem juga bisa kamu pelajari melalui buku Produktivitas Perairan Edisi Revisi
yang ada dibawah ini.

Pengertian Air Permukaan Menurut Para Ahli


Air permukaan merupakan sumber penting pasokan air bagi masyarakat. Air permukaan
merupakan air yang berada di atas permukaan tanah, dalam kondisi mengalir atau diam. Air
permukaan tidak mampu terserap, karena lapisan tanah sangat keras. Nantinya aliran yang
terkumpul akan mengalir menuju suatu titik, seperti sungai, danau maupun laut. Air permukaan
dibagi dalam dua jenis, yakni perairan darat dan perairan laut. Berikut Ini Merupakan Pengertian
Air Permukaan Menurut Para Ahli.

 Soegianto (2005) Air permukaan adalah air yang berasal dari air hujan yang jatuh ke
permukaan tanah, sebagian menguap dan sebagian lainnya mengalir ke sungai, saluran air
lalu disimpan di dalam danau, waduk dan rawa.
 Limbong (2008) Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Jadi,
Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah yang dapat dengan mudah dilihat
oleh mata. Pada umumnya sumber air yang berasal dari permukaan, merupakan air yang
kurang baik untuk langsung dikonsumsi manusia. Oleh karena itu sumber air yang
berasal dari air permukaan perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum
dimanfaatkan.

Kualitas dan Karakteristik Air Permukaan


Kualitas air adalah variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kehidupan biota air. Variabel-
variabel tersebut meliputi: sifat fisika (warna, kekeruhan, dan temperatur) dan sifat kimia
(kandungan oksigen, karbondioksida, pH, amoniak, dan alkalinitas).

Kualitas air permukaan secara nasional telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 82/2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Kualitas badan air
tergantung dari karakteristik dan kuantitas air yang masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, limbah
cair yang masuk ke perairan juga perlu diatur dalam peraturan perundang-undangan, sehingga
tidak memperuruk kualitas air permukaan.

Pada umumnya air permukaan akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh
lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota, dan sebagainya.Untuk mengenal
karakteristik air baku permukaan maka air ini digolangkan menjadi 6, yaitu;

Jenis Air Permukaan


Sungai

Sungai merupakan air tawar yang memiliki aliran dimana sumbernya ada di daratan yang
bermuara ke laut, danau maupun sungai yang lebih besar. Air hujan, mata air maupun cairan
gletser akan mengalir melalui sebuah saluran menuju tempat yang lebih rendah.

Air hujan yang melimpah ini juga bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Pelajari caranya pada buku Memanen Air Hujan: Sumber baru air minum.

Mula-mula saluran yang dilalui ini relative sempit dan pendek. Tetapi secara proses alamiah
aliran ini mengikis daerah-daerah yang di laluinya. Akibatnya saluran ini semakin lama semakin
lebar serta panjang dan terbentuklah sungai.

Danau

Danau merupakan cekungan-cekungan yang ada di permukaan bumi, baik itu akibat proses
tektonik, vulkanik atau proses lain yang membuat adanya cekungan lama kelamaan akan terisi
oleh air sungai yang mengalir dan bermuara di cekungan tersebut.

Danau sangat penting keberadaannya bagi kehidupan khususnya manusia antara lain sebagai
cadangan air untuk kepentingan perairan ( irigasi ), air minum sebagai sumber pembangkit
tenaga listrik, sebagai sarana olahraga dab rekreasi sebagai pengatur air untuk mencegah banjir
dan sebagai tempat untuk kegiatan perikanan ( tambak udang dan ikan ) serta manfaat lainnya.
Danau ialah suatu badan air yang dikelilingi oleh tanah.

Ada jutaan danau di dunia. Salah satu yang bertinggi ialah Danau Titicaca di pegunungan Andes
antara Boliyia dan peru yang berada di sekitar 3810 meter ( 12.500 kaki ) diatas permukaan laut.
Danau terendah ialah Laut Mati antara Israel dan Yordania. Ini lebih dari 395 meter ( 1.300
kaki ) dibawah permukaan laut Air di danau berasal dari hujan, salju, es mencair, sungai dan air
tanah rembesan. Kebanyak danau berisi air tawar.

Rawa

Rawa ialah daerah yang selalu tergenang air dan memiliki kadar air yang relative tinggi. Air di
rawa terlihat kotor karena tempat itu mengandung bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan
hewan yang mati. Akibatnya air yang menggenang menyebabkan tanah menjadi asam. Sebuah
rawa merupakan daerah lahan secara permanen jenuh atau diisi dengan air.
Banyak rawa bahkan tertutup oleh air ada dua jenis utama dari rawa yaitu Rawa air tawar Dan
Rawa-rawa air asin. Rawa yang didominasi oleh pohon-pohon, mereka sering disebut untuk jenis
pohon yang tumbuh di dalamnya seperti rawa cemara atau rawa kayu. Rawa air tawar biasanya
ditemukan didaratan sedangkan rawa air asin biasanya ditemukan di sepanjang daerah pesisir.
Rawa merupakan daerah transisi mereka tidak benar-benar tanah atau benar-benar air.

Laut

Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang
berada di laut. Berdasarkan luas dan bentuknya, klasifikasi laut terdiri dari Teluk adalah bagian
laut yang menjorok ke darat, Selat adalah laut yang relative sempit dan terletak antara dua pulau,
Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relative lebih luas dibandingkan
dengan selat dan Samudera adalah laut yang sangat luas dan terletak diantara benua.

Cara Menghitung Debit Air Permukaan


Debit adalah jumlah aliran air (volume) yang mengalir melalui suatu penampang dalam waktu
tertentu, umumnya dinyatakan dalam satuan volume/waktu yaitu (m3/detik). Pengukuran debit
air permukaan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu langsung dan tidak langsung.

 Pengukuran Langsung: Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar,


tinggi air, tinggi saluran drainase, sisi miring, dan diameter pada masing-masing saluran
drainase.
 Pengukuran tidak langsung Velocity area methods, Pada prinsipnya untuk mengetahui
debit suatu aliran, dilakukan pengukuran kecepatan aliran dan penampang basah sungai.
Kecepatan aliran dianggap seragam di setiap titik pada tampang lintang yang besarnya
sama dengan kecepatan.

Pengolahan Air Permukaan


Pada umumnya, sumber air baku dari air permukaan harus diperhatikan segi kekeruhan dan segi
mikrobiologisnya. Kondisi air baku yang buruk menyebabkan biaya pengolahan yang
dibutuhkan semakin tinggi karena bahan kimia yang diperlukan akan semakin banyak atau
bahkan diperlukan unit pengolahan yang baru untuk menjaga agar kualitas air sesuai dengan
baku mutu.

Tujuan pengolahan air permukaan adalah agar air permukaan dapat digunakan oleh masyarakat
sebagai air bersih dan air minum yang sesuai dengan standar kualitas air bersih dan air minum
yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan hal tersebut dapat Grameds temukan pada buku
Hukum Sumber Daya Air.
Pengolahan Fisika

Prinsip menggunakan proses penyaringan dan gravitasi. Tujuannya untuk menghilangkan


kekeruhan yang disebabkan oleh partikel-partikel terlarut dalam air baku.

 Sedimentasi Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan cairan
dengan menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel tersusupensi
yang terdapat dalam cairan tersebut (Reynols, 1982).
 Filter Karbon Karbon aktif dengan media granular (Granular Activated Carbon) merupakan
proses filtrasi yang berfungsi untuk menghilangkan bahan-bahan organik, desinfeksi, serta
menghilangkan bau dan rasa yang disebabkan oleh senyawa-senyawa organik. Prinsip :
mengadsorbsi bahan-bahan pencemar menggunakan media karbon. Proses adsorbsi yang
berlangsung dalam karbon aktif tergantung pada luas permukaan media yang digunakan dan
berhubungan dengan luas total pori-pori yang terdapat dalam media.
 Membran atau Filtrasi Proses ini untuk menyaring air yang telah dikoagulasi dan diendapkan
untuk menghasilkan air minum dengan kualitas yang baik. Filtrasi dapat dilakukan menggunakan
beberapa jenis filter, antara lain : saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, atau dengan
menggunakan teknologi membran. Keunggulan utama membran dibandingkan filtrasi pasir
lambat adalah unit pengolahan yang dibutuhkan mempunyai ukuran yang lebih kecil, kapasitas
pengolahan lebih besar, serta mampu menghasilkan air layak minum.

Pengolahan Kimia

Pengolahan kimia dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang bertujuan untuk
menyisihkan senyawa organik maupun senyawa anorganik dalam air. Penambahan bahan kimia
ini bersifat spesifik, tergantung jenis dan konsentrasi polutan dalam air baku.

Flokulasi

Flokulasi adalah tahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk cepat. Proses ini
bertujuan untuk mempercepat laju tumbukan partikel, sehingga menyebabkan aglomerasi dari
partikel koloid terdestabilisasi secara elektrolitik kepada ukuran yang terendapkan dan tersaring.

Flokulasi dicapai dengan mengaplikasikan pengadukan yang tepat untuk memperbesar flok-flok
hasil koagulasi. Pada umumnya waktu detensi pada bak ini adalah 20 – 40 menit. Hal tersebut
dilakukan karena flok yang telah mencapai ukuran tertentu tidak bisa menahan gaya tarik dari
aliran air dan menyebabkan flok pecah kembali, oleh sebab itu kecepatan pengadukan dan waktu
detensi dibatasi.

Desinfeksi

Desinfeksi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang
terdapat di dalam air baku yang masuk ke dalam instalasi pengolahan air minum. Proses ini tidak
berlaku bagi mikroorganisme yang berada dalam bentuk spora.
Terdapat berbagai metode untuk melakukan desinfeksi, antara lain dengan penggunaan zat
pengoksidasi (ozon, halogen, senyawa halogen), kation dari logam berat (perak, emas, merkuri),
senyawa organik, senyawa berbentuk gas, dan pengolahan fisik (panas, UV, pH) (Chang, 1971
dikutip dalam Reynolds, 1982).

Pengertian Akuifer atau Aquifer dan Macamnya


Posted on 25 January 2022 by admin

Akuifer merupakan lapisan batuan dibawah permukaan tanah yg mengandung air dan bisa
dirembesi air. Akuifer merupakan perpaduan geologi atau gerombolan gugusan yg mengandung
air dan secara signifikan bisa mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yg
digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa
akuifer dari dari Bahasa Latin yaitu aqui berasal aqua yang berarti air dan ferre yg berarti
membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.Pengertian Akuifer atau Aquifer

air tanah ialah air yg bergerak pada dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar buah-buah
tanah yang meresap ke pada tanah serta bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer.
Lapisan yang simpel dilalui sang air tanah diklaim lapisan permeable, seperti lapisan yg terdapat
di pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yg sulit dilewati air tanah diklaim lapisan impermeable,
mirip lapisan lempung atau geluh. Lapisan yg dapat menangkap dan meloloskan air diklaim
akuifer.

Suatu akuifer mempunyai 2 fungsi penting, yaitu menjadi penyimpan laksana sebuah waduk
serta menjadi penyalur air seperti jaringan pipa. ke 2 fungsi itu diemban oleh pori-pori atau
rongga di pada batuan akuifer itu. 2 sifat yg berafiliasi dengan kegunaannya sebagai penyimpan
adalah porositas (porosity) dan akibat jenis (specific yield).Pengertian Akuifer atau Aquifer

Macam Akuifer

dari Krussman serta Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam akifer menjadi
berikut:Pengertian Akuifer atau Aquifer

a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer)


yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air.
bagian atas tanah di aquifer ini dianggap dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air
yang memiliki tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

b. Akifer stress (Confined Aquifer)


yaitu aquifer yg seluruh jumlahnya air yg dibatasi sang lapisan rapat air, baik yang di atas juga
pada bawah, serta memiliki tekanan jenuh lebih akbar asal pada tekanan atmosfer.Pengertian
Akuifer atau Aquifer
c. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)
yaitu aquifer yg seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air
dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.

d. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)


yaitu aquifer yang bagian bawahnya yg adalah lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya
merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan
adanya gerakan air. dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas
menggunakan aquifer semi stress.

Berikut merupakan beberapa kata lain yang dipergunakan dalam menamakan ciri suatu
perpaduan batuan:

1. Aquiclude
artinya deretan geologi yg mungkin mengandung air, tetapi pada kondisi alami tidak bisa
mengalirkannya, misalnya lapisan lempung. untuk keperluan simpel, aquiclude dipandang
menjadi lapisan kedap air.
2. .Aquitard
ialah gugusan geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air tetapidengan laju yang sangat
lambat Jika dibandingkan menggunakan akuifer. Meskipun demikian dalam daerah yang sangat
luas, mungkin bisa membawa sejumlah akbar air antara akuifer yang satu dengan lainnya.
Aquiclude ini juga dikenaldengan nama formasi semi rapat atau leaky aquifer.
3. Aquifuge
adalah perpaduan rapat yg tidak mengandung dan tidak bisa mengalirkan air.

Akuifer sintesis

Akuifer buatan ialah media / lapisan tanah yg didesain atau ditata ulang untuk menyimpan dan
mengalirkan air pada pada tanah sebagai akibatnya bisa menjadi asal air yg berkelanjutan. Air
bagian atas yg mempunya kuantitas yang melimpah namun kadang-kadang mempunyai kualitas
yang kurang baik. Air tanah yang memiliki kualitas baik, tapi kuantitasnya sering sangat terbatas.
Pengeksploitasian asal air tanah yang berlebihan menimbulkan terjadinya pencemaran air tanah
dari akuifer sekitarnya, terjadinya land subsidence, dll. oleh sebab itu pembuatan akuifer
dibutuhkan buat mengatasinya.

Akuifer buatan bisa digunakan sebagai sarana penyediaan air standar penduduk yang
berkelanjutan. Air permukaan yang pada-“recharge”-kan ke pada akuifer sintesis akan mengalir
(menggunakan kecepatan sangat lambat) pada pada lapisan tanah batuan (bahan akuifer).
Kualitas air akan ter-“update” oleh akuifer selama perjalanan (semakin lama semakin baik)
menuju tempat pengambilan. Akuifer buatan akan dapat menjadi asal air tanah yg berkualitas
serta berkelanjutan.

Akuifer sintesis sebagai Prasarana perlindungan daerah sirkulasi Sungai

Kegersangan DAS pada daerah pegunungan ditimbulkan sang kelangkaan air atau kekeringan di
lapisan tanah permukaan. ad interim itu, pada alur-alur lembah terdapat sisa -sisa sirkulasi
berasal mata air yang mengalir ke hilir serta menghilang. menggunakan fasilitas akuifer sintesis
sirkulasi air dapat ditangkap dan disalurkan balik ke areal pegunungan menjadi sarana hadiah air
tumbuhan penghijauan yang berupa tumbuhan produksi atau tanaman reboisasi.

Komponen Bangunan Akuifer sintesis

Bangunan dan Saluran Supplesi


Saluran Intake
Bangunan Akuifer sintesis
Pipa-pipa Distribusi dan Bak Distribusi
Jaringan Saluran Irigasi

https://sipil.uma.ac.id/pengertian-akuifer-atau-aquifer/

Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?

Seorang kawan (Rachmat Fajar Lubis) yg sedang berada di Jepang, bukan belajar gempa tetapi
tentang air tanah. Ya, belajar tentang air tanah. mengapa ? Karena air akan menjadi bahan
komoditi ketika nanti kita kesulitan mencari air tawar dan air baku untuk kehidupan sehari-hari.
Pak Fajar ini mempelajari pengelolaan air tanah, beliau bekerja di Indonesia sebagai ahli air
tanah di Geotek LIPI, Bandung. Pak Fajar saat ini berada di Chiba, Jepang dalam rangka Joint
Research.

Berikut tulisan sekelumit beliau tentang air tanah.

Airtanah? Apa dan Bagaimana Mencarinya?


Rachmat Fajar Lubis

Pertanyaan diatas seringkali muncul ketika sumber air yang kita gunakan selama ini seperti air
sungai, danau atau air hujan tidak bisa kita dapatkan. Satu hal yang pasti ini adalah salahsatu
jenis air juga.

Hanya dikarenakan jenis air ini tidak terlihat secara langsung, banyak kesalahfahaman dalam
masalah ini. Banyak orang secara umum menganggap airtanah itu sebagai suatu danau atau
sungai yang mengalir di bawah tanah. Padahal, hanya dalam kasus dimana suatu daerah yang
memiliki gua dibawah tanahlah kondisi ini adalah benar. Secara umum airtanah akan mengalir
sangat perlahan melalui suatu celah yang sangat kecil dan atau melalui butiran antar batuan
(Model aliran airtanah melewati rekahan dan butir batuan)

Batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah ini kita sebut dengan akifer.
Bagaimana interaksi kita dalam penggunaan airtanah? Yang alami adalah dengan mengambil
airtanah yang muncul di permukaan sebagai mataair atau secara buatan. Untuk pengambilan
airtanah secara buatan, mungkin analogi yang baik adalah apabila kita memegang suatu gelas
yang berisi air dan es. Apabila kita masukkan sedotan, maka akan terlihat bahwa air yang berada
di dalam sedotan akan sama dengan tinggi air di gelas. Ketika kita menghisap air dalam gelas
tersebut terus menerus pada akhirnya kita akan menghisap udara, apabila kita masih ingin
menghisap air yang tersimpan diantara es maka kita harus menghisapnya lebih keras atau
mengubah posisi sedotan. Nah konsep ini hampirlah sama dengan teknis pengambilan airtanah
dalam lapisan akifer (dalam hal ini diwakili oleh es batu) dengan menggunakan pompa (diwakili
oleh sedotan)

Hal yang menarik, jika kita tutup permukaan sedotan maka akan terlihat bahwa muka air di
dalam sedotan akan berbeda dengan muka air didalam gelas. Perbedaan ini akan mengakibatkan
pergerakan air. Sama dengan analog ini, airtanahpun akan bergerak dari tekanan tinggi menuju
ke tekanan rendah. Perbedaan tekanan ini secara umum diakibatkan oleh gaya gravitasi
(perbedaan ketinggian antara daerah pegunungan dengan permukaan laut), adanya lapisan
penutup yang impermeabel diatas lapisan akifer, gaya lainnya yang diakibatkan oleh pola
struktur batuan atau fenomena lainnya yang ada di bawah permukaan tanah. Pergerakan ini
secara umum disebut gradien aliran airtanah (potentiometrik). Secara alamiah pola gradien ini
dapat ditentukan dengan menarik kesamaan muka airtanah yang berada dalam satu sistem aliran
airtanah yang sama.

Mengapa pergerakan atau aliran airtanah ini menjadi penting? Karena disinilah kunci dari
penentuan suatu daerah kaya dengan airtanah atau tidak. Perlu dicatat : tidak seluruh daerah
memiliki potensi airtanah alami yang baik.

Model aliran airtanah itu sendiri akan dimulai pada daerah resapan airtanah atau sering juga
disebut sebagai daerah imbuhan airtanah (recharge zone). Daerah ini adalah wilayah dimana air
yang berada di permukaan tanah baik air hujan ataupun air permukaan mengalami proses
penyusupan (infiltrasi) secara gravitasi melalui lubang pori tanah/batuan atau celah/rekahan pada
tanah/batuan.
(Model siklus hidrologi, dimodifikasi dari konsep Gunung Merapi-GunungKidul)

Proses penyusupan ini akan berakumulasi pada satu titik dimana air tersebut menemui suatu lapisan 
atau struktur batuan yang bersifat kedap air (impermeabel). Titik akumulasi ini akan membentuk suatu
zona jenuh air (saturated zone) yang seringkali disebut sebagai daerah luahan airtanah (discharge zone).
Perbedaan kondisi fisik secara alami akan mengakibatkan air dalam zonasi ini akan bergerak/mengalir
baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan dan parameter lainnya. Kondisi inilah
yang disebut sebagai aliran airtanah. Daerah aliran airtanah ini selanjutnya disebut sebagai daerah aliran
(flow zone).

Dalam perjalananya aliran airtanah ini seringkali melewati suatu lapisan akifer yang diatasnya
memiliki lapisan penutup yang bersifat kedap air (impermeabel) hal ini mengakibatkan
perubahan tekanan antara airtanah yang berada di bawah lapisan penutup dan airtanah yang
berada diatasnya. Perubahan tekanan inilah yang didefinisikan sebagai airtanah tertekan
(confined aquifer) dan airtanah bebas (unconfined aquifer). Dalam kehidupan sehari-hari pola
pemanfaatan airtanah bebas sering kita lihat dalam penggunaan sumur gali oleh penduduk,
sedangkan airtanah tertekan dalam sumur bor yang sebelumnya telah menembus lapisan
penutupnya.

Airtanah bebas (water table) memiliki karakter berfluktuasi terhadap iklim sekitar, mudah
tercemar dan cenderung memiliki kesamaan karakter kimia dengan air hujan. Kemudahannya
untuk didapatkan membuat kecenderungan disebut sebagai airtanah dangkal (Padahal dangkal
atau dalam itu sangat relatif lho).
Airtanah tertekan/ airtanah terhalang inilah yang seringkali disebut sebagai air sumur artesis (artesian
well). Pola pergerakannya yang menghasilkan gradient potensial, mengakibatkan adanya istilah artesis
positif ; kejadian dimana potensial airtanah ini berada diatas permukaan tanah sehingga airtanah akan
mengalir vertikal secara alami menuju kestimbangan garis potensial khayal ini. Artesis nol ; kejadian
dimana garis potensial khayal ini sama dengan permukaan tanah sehingga muka airtanah akan sama
dengan muka tanah. Terakhir artesis negatif ; kejadian dimana garis potensial khayal ini dibawah
permukaan tanah sehingga muka airtanah akan berada di bawah permukaan tanah..

Jadi, kalau tukang sumur bilang bahwa dia akan membuat sumur artesis, itu artinya dia akan
mencari airtanah tertekan/airtanah terhalang ini.. belum tentu airnya akan muncrat dari tanah ;p

Lalu airtanah mana yang akan dicari?

Itulah yang pertama kali harus kita tentukan. Tiap jenis airtanah memerlukan metode pencarian
yang spesifik. Tapi secara umum bisa kita bagi menjadi :

Metode berdasarkan aspek fisika (Hidrogeofisika) : Penekanannya pada aspek fisik yaitu
merekonstruksi pola sebaran lapisan akuifer. Beberapa metode yang sudah umum kita dengar
dalam metode ini adalah pengukuran geolistrik yang meliputi pengukuran tahanan jenis, induce
polarisation (IP) dan lain-lain. Pengukuran lainnya adalah dengan menggunakan sesimik, gaya
berat dan banyak lagi.

Metode berdasarkan aspek kimia (Hidrogeokimia) : Penekanannya pada aspek kimia yaitu
mencoba merunut pola pergerakan airtanah. Secara teori ketika air melewati suatu media, maka
air ini akan melarutkan komponen yang dilewatinya. Sebagai contoh air yang telah lama
mengalir di bawah permukaan tanah akan memiliki kandungan mineral yang berasal dari batuan
yang dilewatinya secara melimpah.

Metode manakah yang terbaik?

Kombinasi dari kedua metode ini akan saling melengkapi dan akan memudahkan kita untuk
mengetahui lebih lengkap mengenai informasi keberadaan airtanah di daerah kita.
Selamat mencari airtanah… untuk kehidupan yang lebih baik.
Chiba, 23 Agustus 2006

https://geologi.co.id/2006/08/24/airtanah-apa-dan-bagaimana-mencarinya/

Berdasarkan kedudukan air tanah dapat dibagi menjadi dua yaitu:


a. Air tanah Dangkal/Air tanah bebas/Air tanah freatis yaitu air yang berada pada
suatu lapisan batuan/tanah, yang bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air dan
bagian atasnya dibatasi oleh lapisan tidak kedap air.

b. Air tanah Dalam/Air tanah Tertekan/Air tanah Pizometri yaitu air yang berada di
dalam tanah dan terletak antara dua lapisan batuan kedap air. 

Terdapatnya air tanah tertekan biasanya jauh berada di bawah permukaan tanah,
dengan kedalaman sampai mencapai ratusan meter, sehingga untuk pengambilannya
sering menggunakan pompa air yang berkekuatan besar. 

Akan tetapi tidak jarang air tanah ini ditemukan dalam bentuk air tanah artesis,
bahkan kadang-kadang muncul sebagai mata air.

Air yang berada di permukaan tanah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian jenuh dan
bagian tidak jenuh. 

Pada bagian jenuh seluruh rongga/pori-pori tanah terisi oleh air, sedangkan pada bagian tidak
jenuh tidak semua rongga/pori-pori tanah terisi air, tetapi hanya sebagian yang terisi oleh air
dan sebagian lain terisi udara.

Kebesaran Tuhan yang telah menciptakan air dengan berbagai bentuk hendaknya
menjadikan manusia pandai mensyukuri dan menjaga keberadaan dan kualitas dengan
sebaik-baiknya. 

Di Indonesia air tanah ditemukan hampir di seluruh wilayah daratan yang ada. Akan
tetapi jumlah/potensinya tidak sama dan bervariasi menurut kondisi lahan dan curah
hujan. 

Pada lahan dataran yang sifat tanahnya porus dan tebal, serta curah hujan tinggi
cenderung memiliki potensi airtanah yang besar. Sebaliknya lahan yang
bergelombang, berbukit, dan berpegunungan, serta sifat tanahnya kurang porus, tipis,
dan curah hujan kecil akan cenderung memiliki potensi airtanah kecil.
Bagan vertikal air tanah
Rakyat Indonesia hendaknya bersyukur karena Tuhan menganugerahkan air tanah yang
memiliki manfaat sangat besar sebagai penopang utama kehidupan. Hingga saat ini
sebagian besar rakyat Indonesia masih menggunakan air tanah sebagai sumber air
minum. 

Hal ini terjadi karena selain murah (tidak perlu membeli air), ditinjau dari segi
lokasinya sangat menguntungkan karena relatif terdapat secara merata di berbagai
wilayah, sehingga penduduk tidak perlu mengusahakan transportasi untuk mengangkut
air bersih.

Selain untuk memenuhi kebutuhan air minum (domestik) baik oleh penduduk maupun
sebagai bahan baku air minum PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), ternyata di
beberapa tempat air tanah sudah dimanfaatkan untuk kepentingan lain, seperti
industri dan pertanian yang banyak memanfaatkan air tanah dalam/tertekan.

Dalam hal ini para industriawan dan petani dengan menggunakan bor menggali air
tanah secara langsung dan dimanfaatkan untuk kepentingan masing-masing. 

Anda mungkin juga menyukai