Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

PRODI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN KELAS ALIH JENJANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

SEMESTER VI

MATA KULIAH Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


HARI/TANGGAL SENIN, TANGGAL 26 SEPETEMBER 2022
WAKTU/BOBOT 60 MENIT
SIFAT CLOSE BOOK
DOSEN DR.H.HERU SUBARIS KASJONO.SKM.MKES

1. Jelaskan perlindungan dan keselamatan kerja kaitannya penurunan kecelakaan kerja serta
penyakit akibat kerja dengan contohnya di Industri (E1, E2, E3, BB dan CC)
2. Apa tujuan koreksi tempat kerja? Dan Bagaimana Caranya?
3. Jelaskan jenis radiasi non-pengion dan bagaimana cara pengukurannya?
4. Bagaimana penanggulangan bahaya biologi di tempat kerja?
5. Jelaskan Macam Dekontaminasi! dan masing masing tersebut apa tujuannya?
6. Jelaskan Rekayasa Perlindungan dari Bahan Kimia di Tempat Kerja!
7. Bagaimnana Pengukuran Faktor Kimia di Tempat Kerja?
NAMA : DWI RIZKI KARDINA
NIM : P07133322010

Jawaban :
1. Perlindungan keselamat kerja kerja kaitannya penurunan kecelakaan kerja serta penyakit
akibat kerja dengan contohnya di Industri (E1, E2, E3, BB dan CC) :
- Engineering ( E1) dimana penanggulanagan bahaya melalui rekayasa engineering
Contohnya : karyawan menggunakan APD namun tidak lengkapi dengan aturan yang
melekat dari perusahaan di karenakan belum terjadi kecelakan yang siknifikan pada
perusahan tersebut.
- Envorformnet (E2) dimana adanya pengawasan dari perusahaan terhadap karyawan
yang tidak menggunakan APD
Contohnya : karyawan terpaksa menggunakan APD untuk mengikuti prosedur kerja
di sebuah industri karna adanya pengawasan dari atasan
- Education (E3) dimana karyawan sudah mendapatkan ilmu terkait bahaya yang
ditimbulkan dari proses produksi di sebuah industri yang dimana pihak industry telah
memberikan semacam sosialisasi atau pelatihan kepada petugas tentang bahaya-
bahaya yang timbulkan dari kegiatan prouksi dan dapat menimbulkan penyakit akibat
kerja.
Contohnya : karyawan sudah tau cara menggunakan APD yang benar namun masih
kurang dalam hal kebiasan tanpa adanya pengawasan dari pihak industry.
- Behafior Based (BB) dimana perlindungan dengan mengandalkan perilaku orang
dalam hal keselamatan artinya sudah terbiasa menggunakan APD dalam bekerja
Contohnya : karyawan secara sadar menggunakan APD sebagai pelindung diri dalam
bekerja
- Culture Change (CC) dimana pada suatu industry perlindungan melalui pembentukan
budaya masyarakat yang memiliki kesadaran, kebiasaan dan kepekaan yang sama.
Contoh nya : karyawan baik secara sadar menggunakan APD sebagai pelindung diri
dalam bekerja maupun sebagai perlindungan bahaya terhadap orang lain dan
lingkungan sekitar.

2. Koreksi tempat kerja bertujuan untuk menganalisa potensi bahaya dari factor lingkungan
baik secara fisik, kimia dan biologi menjadi aman di tempat kerja sesuai dengan NAB
(Nilai Ambang Batas) yang di persyaratkan sehingga dapat mencegah terjadinya PAK
(Penyakit Akibat Kerja) di tempat kerja melalui factor lingkungan fisik, kimia dan
biologi dan adapun caranya :
- Subsitusi bahan atau alat (yaitu memilih bahan atau alat yang aman digunakan dalam
proses produksi)
- Pencegahan pengotoran tempat kerja
- Dengan pemberian percikan air untuk mengurangi debu yang mengotori udara
- Penataan dan perawatan alat industry yang baik (selalu melakukan pengecekan alat
yang digunakan dalam bekerja/mentence alat sangat penting)
- Pengaturan ventilasi dan dilusi

3. Jenis radiasi non-pengion :


- Sinar ultra violet adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang berasal dari
matahari dan alat yang digunakan untuk mengukur sinar UV ini yaitu dengan UV
Light Meter, cara penggunaan yaitu dengan meletakkan alat di bawah sinar dan
membuka penutup alat lihat di monitor sinar UV yang di dapat.
- Sinar inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.
Panjang gelombang antara 700 nm dan 1 nm. Alat yang digunakan untuk mengukur
yaitu infraretdetektor
- Microwafe (gelombang).

4. Bagaimana penanggulangan bahaya perlindungan biologi di tempat kerja :


- Mengenal bahaya-bahaya biologi yang ada di tempat kerja
- Menghindari kontak langsung dengan sumber penular
- Melakukan tindakan asepsis yang benar
- Menjaga kebersihan diri
- Menggunakan alat perlindungan diri yang sesuai

5. Macam-macam dekontaminasi :
- Sterilisai adalah penghancuran atau penghilangan mikroorganisme secara menyeluruh
termasuk spora, tujuannya untuk membunuh segala jenis mikroorganisme yang
bersifat pathogen. Sterilisasi dibagi menjadi 2 metode yaitu metode fisika dan kimia :
dengan metode fisika yaitu pemanasan kering, pembakaran, pemijaran, dengan oven,
dan insenerator, selain itu ada pemanasan basah dengan menggunakan autoklaf,
radiasi, dan filtrasi
- Disinfection adalah penghancuran atau penghilangan mikroorganisme sampai tahap
yang tidak membahayakan kesehatan dan aman untuk dikerjakan namun tidak
termasuk penghancuran spora.
Desinfektan dengan metode fisika yaitu dengan merebus pada sushu 1000 oC selama
15 menit dapat membunuh bakteri vegetative
- Cleaning adalah dekontaminasi secara fisik menghilangkan kotoran, debu atau benda
asing, tujuan nya untuk membersihkan lingkungan sekitar yang terlihat sepeti debu
atau benda asing.

6. Rekayasi perlindungan kimia di tempat kerja


- Penekan emisi dimana sebagai petugas sanitarian melakukan modifikasi terhadap
sumber pencemar yang menghasilkan emisi misal pada cerobong asap pablik tahu
yang menggunakan tungku diberi absorban pada cerobong untuk menguragi kadar
CO2 yang di keluarkan dari proses pembakaran.
- Penekanan penghamburan dan penebaran, dimana alat yang digunakan pada sumber
pencemar bisa di beri pelindung terlebih dahulu untuk mengurangi partikel yang
dilepas ke udara ambien missal dengan pemerian absorban atau filter pada alat.
- Pengurangan konsentrasi dan pengenceran dan pemindahan yang dimana pada
sumber pencemar diberi semprotan air atau percikan air untuk mengikat partikel-
partike kecil sehingga partikel tersebut ikut terjatuh dengan air tersebut karena
memiliki massa yang berat.
- Perawatan fasilitas dimana mesin yang digunakan dalam suatu proses produksi harus
selalu di mantenes atau di rawat minimal 3 bulan sekali baik melakukan penggantian
atau perawatn pada alat.

7. Bagaimana pengukuran factor kimia ditempat kerja :


- Dilakukan pada tempat kerja yang memiliki potensi bahaya bahan kimia
- Dilakukan terhadap pajanannya dan terhadap pekerja yang terpajan
- Pengukuran terhadap yang hasilnya untuk dibagikan dengan NAB harus dilakukan
paling singkat selama 6 (enam) jam
- Pengukuran yang hasil untuk dibandingkan dengan PSD harus dilakukan paling
singkat selama 15 menit
- Pengukuran pada pekerja yang mengalami pajanan dilakukan melalui pemeriksan
kesehatan khusus pada specimen tubuh tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai