PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui
upaya promotif, prefentif, penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum,
lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, serta lingkungan lainnya terhadap
substansi yaitu air, udara, tanah, limba padat, cair, gas, kebisingan,
pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan, minuman
dan bahan berbahaya. Adapun indikator dalam membuat profil ini yaitu indikator
dan target capean kesehatan lingkungan tahun 2016-2021 :
N Target
Indikator
O 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Prosentassi Desa yang melaksanakan STBM 92,7 95,1 96,4 97,6 98,8 100
2 Persentase Desa ODF 21,2 23,1 42,4 61,8 81,2 100
3 Prosentase TPPM yang diawasi dan dibina 100 100 100 100 100 100
4 Prosentase TTU yang memenuhi syarat 2,4 22,4 41,8 61,2 80,6 100
kesehatan
5 Persentase pengelola TTU yang diawasi dan 11,5 19,7 39,3 60,7 80,3 100
dibina
6 Prosentase TTU yang memenuhi syarat 11,5 30 48 67 85 100
kesehatan
7 Prosentase sekolah yang diawasi dan dibina 16,7 20,2 40,1 60,2 80,1 100
kesehatan lingkungannya
8 Prosentase sekolah yang memenuuhi syarat 46,5 60 58 65 73 75
kesehatan
9 Prosentase KK yang dibina berkaitan dengan 78 82 88 93 100 100
rumah sehat
10 Prosentase rumah yang terkategori rumah 76,7 78,2 80,5 82 84 85
sehat
B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan, penyuluhan,
pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu
terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu
atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana,
terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang menekankan
kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada
manusia.
Selain untuk kepentingan kabupaten dan nasional, penataan sistem
informasi kesehatan ini juga sangat penting untuk kesehatan sendiri yakni
sebagai sarana penyedia indikator-indikator yang menunjukkan tercapai atau
tidaknya pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan Lenangguar. Lebih
lanjut, sistem informasi kesehatan tingkat kecamatan ini adalah tulang punggung
bagi pelaksanaan pemabngunan daerah berwawasan kesehatan di kecamatan,
sistem ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi sebagai landasan
pengembangan sumberdaya dan lain sebagainya. Dengan kata lain sistem
informasi ini harus dapat memberikan kepada para penentu kebijakan di
kabupaten sebagi bukti-bukti untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan
berlandaskan fakta.
Profil kesehatan lingkungan puskesmas Lenangguar yang setiap tahunnya
dibuat dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten Sumbawa digunakan
sebagai sarana penyedia informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan-
kegiatan dan pemantauan pencapaian pembangunan kesehatan di tingkat
kabupaten Sumbawa.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mencapai
tujuan nasional sebagaimana termuat dalam UUD 1945. Pembangunan
kesehatan secara berkesinambungan telah dimulai sejak tahun 1969, sehingga
secara nyata telah berhasil mengembangkan sumberdaya kesehatan dan upaya
kesehatan yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Membuat profil tahunan hasil kinerja kesehatan lingkungan selama tahun 2018
Tujuan Khusus:
1. Mendaptkan hasil kinerja kesehatan lingkungan selama satu tahun
2. Membandingkan hasil kinerja yang di dapat dengan indikator capean program
kesehatan lingkungan pada tahun 2018
3. Membuat rencana tindaklanjut program kesehatan lingkungan untuk tahun
berikutnya yang masih belum mencapai target
D. Sistematika Penyajian
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Gambaran Umum
Bab 3. Situasi Derajat Kesehatan
Bab 4. Kesimpulan dan Saran
Bab 5. Penutup
BAB II
Letak Grografis
Letak Topografi
Kondisi Hidrologi
N Target
Indikator
O 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Prosentassi Desa yang melaksanakan STBM 92,7 95,1 96,4 97,6 98,8 100
2 Persentase Desa ODF 21,2 23,1 42,4 61,8 81,2 100
3 Prosentase TPM yang diawasi dan dibina 100 100 100 100 100 100
4 Prosentase TTU yang memenuhi syarat 2,4 22,4 41,8 61,2 80,6 100
kesehatan
5 Persentase pengelola TTU yang diawasi dan 11,5 19,7 39,3 60,7 80,3 100
dibina
6 Prosentase TTU yang memenuhi syarat 11,5 30 48 67 85 100
kesehatan
7 Prosentase sekolah yang diawasi dan dibina 16,7 20,2 40,1 60,2 80,1 100
kesehatan lingkungannya
8 Prosentase sekolah yang memenuuhi syarat 46,5 60 58 65 73 75
kesehatan
9 Prosentase KK yang dibina berkaitan dengan 78 82 88 93 100 100
rumah sehat
10 Prosentase rumah yang terkategori rumah 76,7 78,2 80,5 82 84 85
sehat
Keadaan Lingkungan
Rumah Sehat
Lingkungan fisik maupun biotik mempunyai kontribusi yang sangat besar
terhadap kesehatan masyarakat. Kondisi perumahan mempunyai
kontribusi yang besar terhadap kesehatan penghuninya. Kondisi
perumahan tersebut dapat dilihat dari vntilasi, lantai maupun luas rumah.
Persyaratan umum rumah sehat serta fasilitas sarana pembuangan air
limbah (SPAL) pemeriksaan terhadap rumah di wilayah kecamatan
Lenangguar tahun 2018 berjumlah 1.060 rumah yang memenuhi syarat
kesehatan dari 1.636 jumlah selulur rumah yang ada di wilayah
puskesmas lenangguar dengan persentasi rumah sehat sebesar 64,79%.
Berdasarkan hasil tersebut bahwa capain untuk rumah sehat di wilayah
puskesmas lenangguar belum mencapai target berdasarkan indicator target
capean kesehatan lingkungan pada tahun 2018 yaitu 80,5%. (lihat table 2).
Dari 8 TPM dan DAM tersebut telah dilakukan pengawasan dan pembinaan
dan didapat hasil bahwa 8 TPM tersebut memenuhi syarat higene sanitasi
berdasarkan tabel 4.
BAB IV
B. Saran
1. Sebaiknya dilakukan kerja sama lintas sektor dalam penaganan rumah sehat,
akses air besih dan jamban untuk meningkatkan capean target di tahun depan.
2. Terus melakukan monitoring dan pemantauan terkait kesehatan llingkungan di
masyarakat.
3. Membentuk kader kesling dalam membantu dan mendukung program
kesehatan lingkungan di masyarakat untuk meningkatkan capain program yang
belum mencapai target di tahun ini.
4. Membentuk komitmen ulang dalam mewujutkan desa STBM di wilayah
puskesmas lenangguar dengan melakukan advokasi kepada linsektoral yang
memiliki peran dalam pembangunan desa di Kecamatan Lenangguar.
5. Terus melakukan pemicuan untuk mewujutkan desa ODF di tahun 2019
6. Terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap TPM di wilayah
puskesmas lenangguar.
BAB V
PENUTUP
Mengetahui, Penulis,
KUPT Puskesmas Lenangguar Pengelola Program Kesling Puskesmas
Lenangguar
Tabel 1 Data penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
(Jamban Sehat) dan jenis jamban
Tabel 2 Data persentase rumah sehat
Tabel 3 Data persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehtan
Tabel 4 Tempat pengolahan makanan (TPM)memenuhi syarat higene sanitasi
Tabel 5 Data tempat pengolahan makanan
Tabel 6 Data persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang
memenuhi syarat kesehatan
Tabel 7 Data penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak) menurut kecamatan dan puskesmas
Tabel 8 Laporan kemajuan kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
PROFIL KESEHATAN LINGKUNGAN
UPT PUSKESMAS KECAMATAN LENANGGUAR