Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

SARJANA TERPAN SANITASI DAN KESEHATAN LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATANG LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Kuliah Metodologi Penelitian (3 SKS)


Hari/Tanggal 14 November 2022
Waktu 100 menit
Sifat OPEN BOOK
Dosen Dr. Heru Subaris Kasjono, SKM,MKes

Berdasarkan proposal/Tugas selama perkuliahan yang sudah saudara susun.

1. Populasi dan sampel penelitian saudara apa?, Dasar apa yang digunakan untuk mengetahui
besar sampel dan berapa besar sampelnya?, serta bagaimana teknik pengambilan sampelnya?
2. Jelaskan variabel penelitian saudara dan hubungan variabelnya?, serta bagaimana cara
mengendalikan variabel pengganggunya?
3. Jelaskan Definisi Oprasiona; Variabel Penelitian saudara (sesuai dengan kriteria definisi
operasional variabel penelitian)
4. Jelaskan terkait Uji Validitas dan Reabiitas ( apa, bilamana dan instrument apa saja yang perlu uji
validitas dan reabilitas)
5. Tuliskan hal hal apa yang harus ada pada BAB Hasil Penelitian dan Pembahasan.
6. Bagaimana kesimpulan hasil penelitian disusun ?
7. Saran harus operasional, jelaskan dan berikan contohnya !
8. Jelaskan prinsip penulisan rujukan/referensi antara Vancover Style dan Harvard Style !
Nama : Dwi Rizki Kardina

NIM : P07133322010

Prodi : D-IV Ahli Jenjang Kesehatan Lingkungan

Mata Kuliah : Metodelogi Penelitian

Jawaban !

1. Populasi dan semple penelitian saudara apa ? dasar apa yang digunakan untuk mengetahui besar
sampel dan berapa besar sampelnya ? serta bagimana teknik pengambilannya ?
a. Populasi penelitian saya :
Limbah cair yang di keluarkan dari proses industry tahu “Patuh Padju” yang ada di Desa Nowa
Kecamatan Woja, NTB
b. Sampel penelitian saya :
Sebagain dari limbah hasil dari produksi tahu “Patuh Padju” yang ada di Desa Nowa
Kecamatan Woja, yang limbahnya diambil di pipa pembuangan akhir industri.
c. Dasar yang saya gunakan untuk mengetahui besaran sampel :
Dikarenakan penelitian saya merupakan penelitian ekperimen kuantitatif namun ukuran
sampel yang saya gunakan yaitu secara homogenitas populasi artinya saya mengabil semua
populasi untuk di jadikan sampel.
d. Teknik pengambilan sample yang digunakan yaitu area sampling.

2. Jelaskan variabel saudara dan hubungan variabelnya? Serta baimana cara mengendalikan
variabel penganggunya ?
Judul penelitian “Pengaruh Metode Kombinasi Filtrasi (Zeolit dan Arang Aktif) dan Fitoremidiasi
(Tanaman Enceng Gondok) Terhadap Penurunan Kadar BOD, COD dan TSS di Home Industri
Tahu Patuh Padju Desa Nowa Kecamatan Eoja Kabupaten Dompu”
a. Variabel penelitian saya dan hubungan antar variabel :
- Variabel bebas nya yaitu ketebalan ukuran dari metode kombinasi filtrasi (Zeolit dan Arang
Aktif) dan Fitoremidiasi (tanaman enceng gondok) yang dimana ketebalan kombinasi
tersebut apakah dapat menurunkan kadar BOD, COD, dan TSS dari limbah cair produksi
tahu?
Skala pengukuran : interval
Satuan : cm
- Variabel terikat nya yaitu hasil dari proses pengolahan limbah menggunakan metode
kombinasi ketebalan ukuran dari media filtrasi dan fitoremidiasi apakah dapat menurunkan
kadar BOD, COD, dan TSS pada limbah cair tahu?
Skala pengukuran : Rasio
Satuan : mg/liter
- Variabel penganggu nya yaitu suhu limbah, pH limbah dan Volume Limbah
b. Hubungan antar variabel dimana :
- Ketebalan dari media filtrasi yang digunakan yaitu dari zeolite dan arang aktif dengan di
tambah dengan menggunakan tanaman enceng gondok dapat mempengaruhi penurunan
kadar BOD, COD, dan TSS pada limbah cair industry tahu.
- Jadi variabel bebas dari penelitian saya apakah metode kombinasi filtrasi (zeolite dan
arang aktif) dan fitoremidiasi (tanaman enceng gonduk) dengan berbagai ukuran
ketebalan dapat menurunkan kadadar BOD, COD dan TSS pada limbah tahu yang
merupakan variabel terikat penelitian ini.
c. Cara mengatasi variabel penganggu :
Tetap melakukan pengukuran kadar ph dan suhu pada limbah dengan menyesuakan jumlah
volume limbah yang di ambil untuk penelitian. Jadi jumlah volume limbah yang diambil di oulet
produksi tahu dan di ukur dan di catat kemudian dilakukan treatmen dengan media
pengolahan yang dibuat dan di cocokkan dengan limbah control yang dimana limbah control
tidak di lakukan treatmen.

3. Jelaskan Definisi Oprasiona; Variabel Penelitian saudara (sesuai dengan kriteria definisi
operasional variabel penelitian).
a. Metode Kombinasi Filtrasi (Zeolit dan Arang Aktif) dan Fitoremidiasi (Tanaman Enceng
Gondok) :
Definisi operasionalnya adalah kombinasi dari kedua metode filtrasi yaitu penyaringan
limbah menggunakan zeolite dan arang aktif serta pemanfaatan sedian tanah lahan
basah sebagai tempat pertumbuhan tanaman enceng gondok yang diberi air limbah
sebagai absorban dalam menurunkan kadar BOD, COD dan TSS limbah cair tahu yang
nantinya akan di bandingkan dengan Baku Mutu yang ada sesuai dengan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi
Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Kedelai.
Adapun kombinasi desai penelitian yang akan digunakan untuk menurunkan kadar BOD,
COD dan TSS pada limbah cair tahu yaitu :
1) Desai efektif media kombinasi filtrasi menggunakan zeolite dan arang aktif dengan
ketebatan 5 cm dan penambahan tanaman enceng gondok sebagai fitoremidiasi
saat pengolahan terakhir dalam penurunan kadar BOD, COD, dan TSS.
2) Desain efektif media kombinasi filtrasi menggunakan zeolite dan arang aktif dengan
ketebalan 10 cm dan penambahan tanaman eceng gondok sebagai fitoremidiasi
saat pengolahan terakhir dalam penurunan kadar BOD, COD dan TSS.
3) Desain efektif media kombinasi filtrasi menggunakan zeolite dan arang aktif dengan
ketebalan 15 cm dan penambahan tanaman eceng gondok sebagai fitoremidiasi
saat pengolahan terakhir dalam penurunan kadar BOD, COD dan TSS.
4) Desain efektif media kombinasi filtrasi menggunakan zeolite dan arang aktif dengan
ketebalan 20 cm dan penambahan tanaman eceng gondok sebagai fitoremidiasi
saat pengolahan terakhir dalam penurunan kadar BOD, COD dan TSS.
5) Desain efektif media kombinasi filtrasi menggunakan zeolite dan arang aktif dengan
ketebalan 25 cm dan penambahan tanaman eceng gondok sebagai fitoremidiasi
saat pengolahan terakhir dalam penurunan kadar BOD, COD dan TSS.
Keterenagan :
a) Dikatakan memenuhi persyaratan apabila kombinasi media filtrasi dan
fitoremidiasi dengan ketebelan 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm, hingga 25 cm
mampu menurunkan kadar BOD, COD dan TSS disesuaikan dengan Baku
Mutu yang ada sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 15
Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan
Pengolahan Kedelai.
b) Dikatakan tidak memenuhi persyaratan apabila kombinasi media filtrasi dan
fitoremidiasi dengan ketebelan 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm, hingga 25 cm tidak
mampu menurunkan kadar BOD, COD dan TSS sesuai dengan Baku Mutu
yang ada sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun
2008 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan
Pengolahan Kedelai.
b. Kadar BOD, COD dan TSS pada limbah industry tahu patuh padju
Definisi operasional nya kadar limbah yang di keluarkan oleh proses produksi limbah tahu
patuh padju yang akan diukur dan dilakukan pengendalian yang hasil akhir akan di
sandingkan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Kedelai apakah setelah
dilakukan eksperiman menggunakan metode filtrasi dan fitoremidiasi kadar BOD, COD dan
TSS pada limbah tahu yang dibuang ke badan air dapat memenuhi baku mutu sesuai
dengan peraturan yang di persyaratkan.

4. Jelaskan terkait Uji Validitas dan Reabiitas ( apa, bilamana dan instrument apa saja yang perlu uji
validitas dan reabilitas)
- Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. Dalam
menetukan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, biasanya digunakan uji signifikan
valid jika berkolerasi signifikan terhadap skor total. Teknik pengujian SPSS sering digunakan
untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi bivariate pearson (Produk Momen Pearson)
dan Corrected Item-Total Correlation.
- Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang
digunakan dapat diandalkan dan tatap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada
beberapa metode pengujian reabilitas di antaranya metode tes ulang, formula Flanagan,
cronbach’s Alpha, metode formula KR (Kuder-Richardson) – 20, KR, dan metode Anova Hoyt,
metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode Cronbach Alpha. Alat ukur
intrumen dikategorikan reliable jika menunjukkan konstanta hasil pengukuran dan mempunyai
ketepatan hasil pengukuran sehingga terbukti bahwa alat ukur itu benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
a. Relibiasi skala
Untuk mengukur relibiasi skala atau kuisioner dapat digunakan rumus cronbach’s alpha
sebagai berikut :
b. Reliabilitas Tes
Untuk mengukur releabilitas tes menggunakan rumus KR-20, karena skor tes bersifat
dikotami yaitu untuk jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0.

5. Tuliskan hal hal apa yang harus ada pada BAB Hasil Penelitian dan Pembahasan.
Yang harus ada pada BAB Hasil Penelitian dan Pembahasan yaitu :
- Gambaran Lokasi
Di dalam gambaran lokasi terdapat lokasi penelitian, hal-hal yang terkait dengan topic
penelitian, SDM penelitian, sasaran penelitian dan prasarana penelitian
- Karekteristik responden
Karekteristik responden terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan, agama dan lain-lain
- Hasil penelitian
 Hasil penelitian terdiri dari hasill penelitian per-variabel yang di teliti, table, grafik serta
narasi hasil penelitian.
 Penyajian hasil untuk kedua variabel dilakukan secara bersamaan, dengan
menggunakan table silang atau cros table (skala nominal dan ordinal). Bila sakala
interval atau rasio maka table yang disajikan dapat memuat dua variabel dan siap di uji.
- Hasil analisa data
 Untuk hasil analisa data diurutkan sesuai dengan tujuan atau hipotesis penelitian
 Tampilkan hasil ringkasan analisis dalam bentuk table dan ulas atau di interprestasikan
secara ringkas
- Untuk pembahasan dimana :
- Membahas sesuai dengan rumusan masalah/tujuan, hipotesis, desain penelitian
- Pembahasan berdasarkan hasil yang sudah disampaikan pada sub hasil, baik deskriptif,
karekteristik dan hasl analitik
- Memberikan penjelasan kenapa, mengapa demikian dengan didukung teori dan hasil
penelitian orang lain
- Ada upaya atau implementasinya bila diterapkan
- Ada beberap langkah dalam pembahsan :
- Dimana kemukakan ekor dari uraian pada hasil penelitian
- Bahas hasil penelitian dengan menggunakan teori yang sesuai
- Kemukakan hasil penelitian orang lain yang mendukung hasil penelitian tersebut
- Cari data yang kontras dan kemukakan alasannya
- Bandingkan antara hasil penelitian anda dengan hasil penelitian orang lain (compare)
- Uraikan juga aplikasinya dari hasil penelitian saudara
- Factor [endukung dan penghambat penelitian dimana hal-hal yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan atau jalannya penelitian.
- Faktor penghambat yang disampaikan adalah factor yang tidak dapat diatasi oleh sipeneliti
- Keterbatasan penelitian adalah konsekuensi logis dari pengambilan keputusan penelit yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian
- Keterbatasan penelitian merupakan cerminan peneliti yang jujur dan mengemukakan apa
adanya serta mencegah adopsi yang tidak semestinya dari hasil penelitian

6. Bagaimana kesimpulan hasil penelitian disusun ?


- Disusun sesuai tujuan dan hipotesis (tercapai atau tidak tercapai)
- Hal yang menarik muncul pada hasil dan pembahasan (diluar tujuan dan hipotesis)
- Agar mudah dibaca kesimpulan diberi nomor
- Hal-hal yang tidak muncul pada hasil dan pembahasan tidak dikemukakan dalam kesimpulan

7. Saran harus operasional, jelaskan dan berikan contohnya !


- Saran tersebut harus jelas apa materi sarannya
- Harus secara jelas kepada siapa saran itu ditujukan
- Harus dimukakan juga cara untuk melaksanakan saran tersebut
- Semua yang disarankan harus sudah ada dalam pembahasan dan sesuai dengan kesimpulan
yang diperoleh.

8. Jelaskan prinsip penulisan rujukan/referensi antara Vancover Style dan Harvard Style !
- Prinsip penulisan rujukan/referensi dengan sistem vancover style dimana :
 Menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukan
rujukan pustaka (sitasi)
 Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurutan
menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan
 Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan dibidang kedokteran dan kesehatan
- Prinsip penulisan rujukan/referensi dengan sistem Harvard syle (author-date style)
 Nama penulisan dan tahun publikasi dengan urutan dengan urutan pemunculan
berdasarkan nama penulisan secara alfabetis
 Publikasi dari penulisan yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara
menambahkan huruf a, b atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik
penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan)
 Alamat internet ditulis menggunakan huruf italic
 Untuk judul, sistem Harvard menerapkan kapitalisasi di awal judul. Penggunaan huruf
besar ini berlainan dan tergantung dari jenis informasi yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai