Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM KECAMATAN CITANGKIL

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Unit Pelaksana Teknis


Dinas Kesehatan Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Sehingga Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga, dan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.

UPTD Puskesmas Citangkil yang berada di wilayah Kecamatan Citangkil


Kota Cilegon yang memiliki sarana 1 Puskesmas Induk Non DTP dengan 3
Pustu yang salah satu nya buka 24 jam; 1 Poskeskel; 2 Polindes berupaya untuk
dapat memberikan pelayanan di bidang kesehatan secara maksimal kepada
masyarakat di Kecamatan Citangkil sehingga dapat meningkatkan kualitas
penduduk nya sehingga dapat mensejahterakan masyakarat di Kecamatan
Citangkil secara khusus dan kepada masyarakat di Kota Cilegon secara umum.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas beserta jaringannya


sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang bertanggungjawab di
wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014, Upaya Kesehatan Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Essensial, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan, dan
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP).
Yang termasuk dalam UKM Esensial adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Gizi, Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit. UKM Pengembangan antara lain Pelayanan Usaha
Kesehatan Sekolah, Pelayanan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah/Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat, Pelayanan Kesehatan Jiwa, Pelayanan Kesehatan

1
Usia Lanjut, Upaya Kesehatan Kerja Dan Olahraga, dan Pelayanan Kesehatan
Tradisional yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas dan dapat pula bersifat upaya inovasi. Sedangkan Upaya
Kesehatan perseorangan (UKP) meliputi Rawat Jalan, Pelayanan Kefarmasian,
dan Pelayanan Laboratorium. UPTD Puskesmas Citangkil melayani Rawat jalan
meliputi ; Pelayanan Umum, Pelayanan Gigi Dan Mulut, Pelayanan KIA-KB,
Pelayanan MTBS dan Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Kesehatan peduli
Remaja, Pelayanan Lansia, Pelayanan Kesehatan Jiwa, Pelayanan Kesehatan
TBC, Pelayanan Kesehatan Kusta, Pelayanan Kesehatan HIV&IMS, Pelayanan
Imunisasi, Pelayanan Konseling Kesehatan Lingkungan, Pelayanan Konseling
PTM, Pelayanan Konseling Gizi, Pelayanan Konseling Laktasi.
Selain itu pedoman lain nya yang perlu diperhatikan adalah : Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.
Terdapat beberapa masalah yang masih dihadapi oleh Puskesmas dan
jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya, antara lain adalah keterbatasan sarana dan prasarana untuk
pelayanan kesehatan masyarakat. Berbagai upaya telah dan terus ditingkatkan
baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar peran dan fungsi
Puskesmas dan jaringannya semakin meningkat.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan
mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory)
berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak
yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah. Kepesertaan JKN ada iurannya yang dibayar oleh
Pemerintah Pusat dan ada peserta tambahan yang iurannya dibayar oleh
Pemerintah Daerah, ini merupakan dukungan dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, ditambah lagi dengan diluncurkannya Bantuan Operasional
2
Kesehatan (BOK), sehingga diharapkan dapat meningkatkan upaya kesehatan
promotif dan preventif bagi masyarakat, sehingga target Standar Pelayanan
Minimum (SPM) bidang kesehatan menuju Sustainable Development Goals
(SDGs) tahun 2030 dapat tercapai.
Puskesmas dan jaringannya sebagai salah satu pelaksana pelayanan
bidang kesehatan masyarakat mengemban amanat untuk mencapai target
tersebut, sehingga masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan yang
semakin merata, berkualitas, dan berkeadilan.
Data yang ditampilkan merupakan data hasil kegiatan Puskesmas selama
satu tahun, data dari Biro Pusat Statistik, dan data lintas sektor yang terkait di
wilayah Kecamatan Citangkil.
Gambar 1

PETA WILAYAH KECAMATAN CITANGKIL

3
UPTD Puskesmas Citangkil berada di daerah industri di Kecamatan Citangkil
yang mempunyai luas wilayah 2,177,36 Ha dan dengan batas wilayah sebaga
iberikut :

i. Sebelah Utara : Kecamatan Purwakarta


ii. Sebelah Timur : Kecamatan Cilegon
iii. Sebelah Selatan : Kecamatan Mancak KabupatenSerang
iv. Sebelah Barat : Kecamatan Ciwandan

Wilayah kerja Puskesmas UPT Citangkil adalah Kecamatan Citangkil yang terdiri
dari 7 Kelurahan yaitu :

i. KelurahanDeringo : Luas 263,25 Ha


ii. KelurahanSamangraya : Luas 293,9 Ha
iii. KelurahanLebakDenok : Luas 309,11 Ha
iv. KelurahanTamanbaru : Luas 273,9 Ha
v. KelurahanKebonsari : Luas 225,16 Ha
vi. KelurahanWarnasari : Luas 652,20 Ha
vii. KelurahanCitangkil : Luas 159,84 Ha

Semua wilayah Kecamatan Citangkil dapat dilalui dengan kendaraan roda dua
dan empat. Hal ini merupakan suatu keuntungan karena baik petugas kesehatan,
sarana kesehatan maupun masyarakat umum dapat menjangkau semua wilayah
Kecamatan Citangkil, yang tentu saja berdampak positif bagi pencapaian dan
keberhasilan program kesehatan.

B. ASPEK STRATEGIS

1. KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Citangkil pada


tahun2018 kurang lebih 73.196 jiwa dengan jumlah KK ada kurang lebih
17.930 kk. Sebagian besar penduduk memeluk agama Islam, dengan mata
pencaharian sebagian besar sebagai petani dan buruh pabrik. Pendidikan
rata-rata penduduk adalah Lulus SMP. Saat ini upaya-upaya pengembangan
kesehatan masih cenderung sulit diterima oleh masyarakat, karena tingkat

4
kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan bidang
kesehatan masih kurang.

2. LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI


Kecamatan Citangkil dengan lebih separuh wilayahnya yang merupakan
daerah perkotaan, seperti daerah lain juga memiliki permasalahan sosial
ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari besarnya beban tanggungan (dependency
ratio), yang berarti perbandingan usia non produktif (usia < 15 tahun dan > 65
tahun) terhadap usia kerja. Besarnya beban tanggungan tersebut adalah
50,02 %.

3. LINGKUNGAN FISIK BIOLOGIK

Sebagian besar wilayah Kecamatan Citangkil adalah daerah pemukiman dan


perkantoran dinas-dinas maupun instansi pemerintah lainnya. Ada beberapa
industri besar di Kecamatan Citangkil yang berdampak terutama di bidang
kesehatan yaitu adanya polusi dari limbah pabrik yang dapat menyebabkan
tingginya jumlah kejadian beberapa penyakit di masyarakat. Kepemilikan
sarana air bersih, jamban keluarga, dan sarana pembuangan air limbah masih
merupakan masalah di Kecamatan Citangkil, berikut data-datanya.

5
TABEL 1.1
SARANA AIR BERSIH, JAMBAN, RUMAH SEHAT, SEKOLAH SEHAT, TPM,TTU
MENURUT KELURAHAN DI KECAMATAN CITANGKIL TAHUN 2018

AKSES RUMAH SEKOLH TPM


SAB TTU
NO KELURAHAN JAMBAN SEHAT SEHAT SEHAT
(%) SEHAT
(%) (%) (%) (%)

1 Citangkil 118 100 99,1 100 % 100 88,89

2 Kebonsari 38 100 99,02 100 % 120 75

3 Warnasari 34 89,9 99,6 100 % 75 83,33

4 Samangraya 19 99,5 92,34 100 % 107,1 66,67

5 Deringo 25 88,9 86,52 100 % 60 83,33

6 Lebak Denok 21 98,9 97,43 100 % 75 77,78

7 Taman Baru 44 96,2 94,73 0 116,6 83,33

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

UPTD Puskesmas Citangkil adalah unsur pelaksana teknis Dinas yang dipimpin
oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas serta dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala UPT
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang yang terkait pada Dinas.

UPTD Puskesmas Citangkil mempunyai tugas pokok sesuai dengan Tugas dan
Fungsi Puskesmas yang telah terakreditasi yaitu : Melaksanakan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat melalui bidang pengelolaan Pusat Kesehatan
Masyarakat meliputiUpaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan
Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perseorangan di wilayah kerjanya.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, UPTD


Puskesmas Citangkil menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan program, kegiatan, dan anggaran UPTD Puskesmas;

6
b. penyelenggaraan ketatausahaan UPTD Puskesmas;

c. penyelenggaraan promosi kesehatan;

d. penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular;

e. penyelenggaraan pembinaan di bidang gizi terhadap masyarakat;

f. penyelenggaraan pembinaan di bidang kesehatan ibu dan anak;

g. penyelenggaraan sosialisasi dan pembinaan di bidang kesehatan


masyarakat;

h. penyelenggaraan pembinaan di bidang kesehatan lingkungan;

i. penyelenggaraan pengobatan kesehatan terhadap masyarakat;

j. penyelenggaraan pembinaan terhadap jaringan Puskesmas;

k. penyelenggaraan evaluasi kegiatan UPTD Puskesmas.

Susunan Organisasi UPTD Puskesmas terdiri atas :

a. Kepala UPTD;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Unit Pelayanan Kesehatan;

d. Unit Kesehatan Masyarakat; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

7
Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi berdasarkan Peraturan Walikota Cilegon
Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat Dengan
Tempat Perawatan (UPTD Puskesmas DTP) Kota Cilegon:

I. KEPALA UPTD

Tugas Pokok :

Kepala UPT berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala


Dinas, yang mempunyai tugas Memimpin, Merencanakan, Mengkoordinasikan,
Melaksanakan, Dan Mengawasi serta Mengevaluasi kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan masyarakat, membagi tugas dan mengatur serta
memberikan petunjuk kegiatan kepada bawahan dan memberikan laporan
kepada pimpinan sehingga kegiatan di UPT Puskesmas/UPT Puskesmas DTP
berjalan baik, efektif, dan efisien dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Fungsi :

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala UPT


menyelenggarakan fungsi :

a) perumusan dan perencanaan program, kegiatan, pelayanan, dan


anggaran UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP;
b) pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat;
c) pengendalian dan pembinaan ketatausahaan UPTD Puskesmas/UPTD
Puskesmas DTP yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, rumah
tangga, dan keuangan;
d) pengendalian dan pembinaan unit-unit pada UPTD Puskesmas/UPTD
Puskesmas DTP;
e) pelaksanaan pembinaan aparatur UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas
DTP;
f) pengendalian dan pembinaan terhadap jaringan Puskesmas;
g) pelaksanaan koordinasi dengan instansi/pihak terkait di bidang kesehatan
masyarakat; dan

8
h) pelaksanaan penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja terhadap
pelaksanaan semua kegiatan UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP.

II. SUB BAGIAN TATA USAHA


Tugas Pokok :

Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata
Usaha berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD,
yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD dalam mengelola
penyusunan perencanaan, ketatausahaan, administrasi pegawai, administrasi
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dan memberikan pelayanan
administrasi kepada perangkat UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP
serta pelaksanaan laporan akuntabilitas dan evaluasi kinerja di UPTD
Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP agar terlaksana dengan baik, efektif dan
efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Fungsi :

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat


menyelenggarakan fungsi:

a) penyusunan perencanaan Sub Bagian Tata Usaha;


b) pelaksanaan penyusunan visi dan misi UPTD Puskesmas/UPTD
Puskesmas DTP;
c) penyusunan rencana strategis UPTD Puskesmas/UPTD
Puskesmas DTP;
d) penyusunan program kerja UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas
DTP;
e) pelaksanaan pelayanan ketatausahaan UPTD Puskesmas/UPTD
Puskesmas DTP;
f) pelaksanaan administrasi umum dan kepegawaian UPTD
Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP;
g) pelaksanaan pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga UPTD
Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP.
h) pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan UPTD
Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP.

9
i) pengkoordinasian dan sinkronisasi tugas, program, dan kegiatan
unit-unit pada UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP.
j) pengumpulan dan pengolahan data laporan hasil kegiatan UPTD
Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP.
k) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, dan penganalisaan data
pada seksi Registrasi dan Akreditasi.
l) Penyiapan bahan pelayanan penyelenggaraan seksi Registrasi dan
Akreditasi.
m) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dibidang Registrasi dan
Akreditasi.
n) Pelaksanaan kegiatan dibidang Registrasi dan Akreditasi.
o) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/pihak terkait dibidang
Registrasi dan Akreditasi.
p) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Registrasi dan
Akreditasi.

Memperhatikan Peraturan Walikota Cilegon Nomor 33 Tahun 2008 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Cilegon maka dibuatlah
Peraturan maka diterbitkanlah Peraturan Walikota Nomor 6 Tahun 2015
Tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Cilegon Nomor 63 Tahun 2008
Tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Kesehatan,
yang kemudian dirinci lebih detail melalui Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kota Cilegon Nomor: 800 / 495 / Sekr Tentang Penetapan Rincian Tugas dan
Jabatan di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2015.

10
D. STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS CITANGKIL

Kepala Puskesmas
drg. Novita Ambar Uma

Ka Sub Tata Usaha


Sunenah S.IP

SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN
PUSKESMAS
WAJAROTUL FENTI AGUSTINI RENI ARISULISTIA,
GITA ESTRELITA
ANDRIANA, HAKONIAH , S ST Keb Am d. Kep
Am d.Keb

Unit Kerja Unit Kerja


Upaya Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKM) (UKP)
TutI Alawiyah, SST Keb dr. Annisa

PENUNJANG
PELAYANAN GAWAT
RAWAT JALAN MEDIS
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN DARURAT
drg. Nensi R Aditya Irawan, S.
Nuranita, AMK drg. Nensi Rahmawati Eli M uflihah,A.M d.Kep
Farm,Apt

Pelayanan Umum
UKS
PROMKES KESLING KIA & KB GIZI PENCEGAHAN Laboratorium
Pelayanan Gigi dan
DAN UKGS & UKGM Mulut
Mastuatullaily, Amd Keb. SKM Juwita M, SKM Eti R, SST Keb Esi W, S.Gz PENGENDALIAN Farmasi
KESWA Pelayanan KIA& KB
PENYAKIT (P2)
Rekam Medis
USILA Pelayanan MTBS
Suprihatin, Amd
Kep YANKESTRAD Pelayanan Kes Anak

UKK & Pelayanan Kes


OLAHRAGA Remaja

Pelayanan Lansia

Pelayanan Kes Jiw a

Pelayanan Kes TBC

Pelayanan Kes Kusta

Pelayanan Kes HIV&


IMS

Pelayanan Imunisasi

Pelayanan konseling
obat Tradisional

Pelayanan Konseling
Kesehatan
Lingkungan

Pelayanan Konseling
PTM

Pelayanan Konseling
Gizi

Pelayanan Konseling
Laktasi

Jaringan Pelayanan Puskesmas

PUSTU PUSTU PUSTU POSKESKEL POLINDES POLINDES


PUSLING
TAMAN BARU SAMANG RAYA LEBAK DENOK WARNA SARI CITANGKIL DERINGO

Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan
Bidan Kelurahan
Taman Baru Lebak Denok Warna Sari Citangkil Deringo Kebon Sari
Samang Raya

11
E. SUMBER DAYA MANUSIA

1. SARANA KESEHATAN

No Prasarana Jumlah Keterangan


Kesehatan

1 Puskesmas 1 Kelurahan Kebonsari


Induk

2 Puskesmas 3 Kelurahan Lebak Denok (1), Kelurahan


Pembantu Samangraya (1), Kelurahan Taman Baru (1).

3 Pos 2 Kelurahan Citangkil Dan Deringo


Persalinan
Kelurahan

4 Pos 1 Kelurahan Warnasari


Kesehatan
Kelurahan

5 Puskesmas 4 Kendaraan Roda 4


Keliling
(Pusling)

6 Dokter 5 Kelurahan Kebon Sari (2), Kelurahan


Swasta Warnasari (2), Kelurahan Samangraya (1)

7 Bidan 12 Kelurahan Deringo (2), Kelurahan Kebon Sari


Praktek (2), Kelurahan Samangraya (2), Warnasari (2),
Swasta Kelurahan Citangkil (1), Kelurahan Taman
Baru (2), Kelurahan Lebak Denok (1)

8 Balai 4 Kelurahan Citangkil (2), Kelurahan Warna Sari


Pengobatan (1), Kelurahan Kebon Sari (1).

9 Rumah 1 Kelurahan Taman Baru (1)

12
Sakit Bedah

UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat )

10 Pos 2 Kelurahan Citangkil (2)


Kesehatan
Pesantren
(Poskestren
)

11 Pos 66 Kelurahan Citangkil (12), Kelurahan Taman


Pelayanan Baru (8), Kelurahan Lebak Denok (7),
Terpadu Kelurahan Kebon Sari (10), Kelurahan
(Posyandu) Warnasari (11), Kelurahan Deringo (10),
Kelurahan Samang Raya (8).

12 Posbindu 15 Kelurahan Citangkil (6), Kelurahan Kebonsari


(2), Kelurahan Warnasari (1), Kelurahan
Samangraya (1), Kelurahan Deringo (1),
Kelurahan Lebak Denok (2), Kelurahan
Tamanbaru (2)

13 Pos UKK 3 Kelurahan Warnasari (1), Kelurahan Kebon


Sari (1), Kelurahan Citangkil (1).

13
2. SUMBER DAYA MANUSIA / TENAGA KESEHATAN

Rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap penduduk di UPTD Puskesmas


Citangkil tahun 2018 adalah sebagai berikut :

 Dokter Umum terhadap penduduk 1 : 36.598

 Dokter Gigi terhadap penduduk 1 : 73.196

 Bidan terhadap penduduk 1 : 4.574

 Perawat terhadap penduduk 1 : 3.049

 Tenaga Gizi terhadap penduduk 1 : 36.598

 Tenaga Sanitarian terhadap penduduk 1 : 73.196

 Tenaga Kesehatan Masyarakat terhadap penduduk 1 : 73.196

 Assisten Apoteker terhadap penduduk 1 : 73.196

 AnalisLaboratorium terhadap penduduk 1 : 73.196

 Tenaga non kesehatan terhadap penduduk 1 : 4.879

 Tenaga promotor kesehatan 1: 73.196

14
BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

2.1 TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Kesehatan di Kota Cilegon disusun bertujuan untuk


“Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat”. Untuk Mewujudkannya
maka upaya tujuan tersebut disusun dalam kerangka rencana jangka
menengah dalam penentuan sasaran sebagai berikut:

TUJUAN SASARAN

Meningkatkan Derajat 1. Meningkatnya ketersediaan dan


Kesehatan Masyarakat Keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
bermutu bagi seluruh masyarakat.

2. Menurunnya penyakit menular, penyakit tidak


menular dan peningkatan kualitas lingkungan.

3. Meningkatnya akses dan mutu sediaan


farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan, terlindunginya masyarakat dari
bahan berbahaya, dan meningkatnya kualitas
tenaga kesehatan dan sarana kesehatan
swasta.

4. Meningkatnya pengetahuan kesehatan pada


masyarakat dan terselenggaranya JKN.

15
B. VISI DAN MISI UPTD PUSKESMAS CITANGKIL

VISI

Visi yang ingin dicapai oleh UPTD Puskesmas Citangkil dalam mencapai
Pembangunan Kesehatan di Kota Cilegon adalah “Puskesmas UPT
Citangkil sebagai pilihan utama bagi masyarakat di Kota Cilegon
Khususnya di wilayah Citangkil Tahun 2025”

Merupakan kelanjutan perwujudan dari Visi Dinas Kesehatan Kota


Cilegon dalam mencapai Pembangunan Kesehatan di Kota Cilegon adalah :
“M
Masyarakat Cilegon Sehat, Peduli, Mandiri dan Berkeadilan” dan Visi
Pembangunan Kota Cilegon Tahun 2010-2015 yaitu:“Masyarakat Cilegon
Sejahtera Melalui Daya Dukung Industri, Perdagangan dan Jasa”

MISI

Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi


kesehatan di seluruh wilayah Kota Cilegon, yang bertanggung jawab secara teknis
terhadap pencapaian sasaran pembangunan kesehatan Kota Cilegon

Misi Puskesmas UPT Citangkil Kota Cilegon yaitu:

1. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat dan kesehatan


perseorangan;

2. Mengembangkan sumber daya manusia;

3. Menggalang kerja sama dengan sektor-sektor terkait;

4. Memberdayakan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat

16
C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Tujuan dan sasaran Pembangunan Kesehatan di Kecamatan Citangkil di


implementasikan dalam strategi sebagai berikut:

NO STRATEGI KEBIJAKAN SKPD

1 Meningkatkan 1. Meningkatkan akses dan kualitas


Cakupan dan pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
Kualitas Pelayanan
2. Meningkatkan akses dan kualitas
Kesehatan
pelayanan kesehatan, anak, remaja dan
usila.

3. Meningkatkan pelayanan gizi


masyarakat.

2 Meningkatkan 1. Menurunkan angka kesakitan dan


Pemberantasan kematian akibat penyakit menular
dan Pengendalian langsung dan Meningkatnya
Penyakit serta Pencegahan dan Penanggulangan
Penyehatan Penyakit Bersumber Binatang.
Lingkungan
2. Menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit tidak menular;
Meningkatnya pencegahan dan
Penanggulangan penyakit tidak
menular.

3. Meningkatkan penyehatan dan


pengawasan kualitas lingkungan.

4. Menurunkan angka kesakitan akibat


penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi, peningkatan surveilans.

17
5. Meningkatkan Kesehatan Matra.

3 Meningkatkan 1. Meningkatkan mutu tenaga kesehatan


Perlindungan dan sarana kesehatan sesuai standar.
Kesehatan
2. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan
Masyarakat dan
usaha kesehatan berbasis masyarakat.
Pembinaan Sarana
Kesehatan Swasta 3. Menyediakan obat, vaksin dan
perbekalan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau di pelayanan
kesehatan pemerintah.

4 Meningkatkan 1. Menyelenggarakan Penguatan JKN/


Komunikasi, KIS.
Informasi, dan
2. Meningkatkan Pengembangan
Edukasi Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan
serta Pembiayaan
Kesehatan Nasional (JKN/KIS).
Kesehatan
3. Meningkatkan Pembinaan pelayanan
keperawatan dan keteknisian medik.

4. Meningkatkan Pembinaan upaya


kesehatan dasar.

5. Meningkatkan Pembinaan upaya


kesehatan rujukan.

6. Meningkatkan Pembinaan pelayanan


kesehatan jiwa.

7. Meningkatkan pengembangan dan


pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan.

8. Meningkatkan Penelitian dan

18
Pengembangan kesehatan.

9. Meningkatkan mutu dan pelayanan


kesehatan dasar.

19
BAB III

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2018

A. Pengumpulan Data Cakupan Unit Kerja


I. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

Tabel 3.1
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018

TARGET CAKUPAN
PENCA
SASARA SUB VARIABE
NO JENIS KEGIATAN SATUAN PAIAN
N VARIABEL L
(H)
(T) ( SV ) (V)
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT ESENSIAL 85,6%

PELAYANAN PROMOSI
I. KESEHATAN 88%
Persentase rumah tangga ber-
1 PHBS % 14233 8223 58%
Persentase Tatanan Institusi
Pendidikan
(TK,SD,SMP,SMA,Perguruan
2 tinggi) yang melaksanakan PHBS % 97 97 100%
Persentase Sarana Kesehatan
(klinik,polindes,poskesdes,rumah
3 sakit) yang ber-PHBS % 118 118 100%
Persentase Tatanan Tempat
4 Ibadah yang melaksanakan PHBS % 120 120 100%
Persentase Posyandu Aktif
Posyandu Aktif (Purnama &
5 Mandiri) % 66 66 100%
Persentase Desa Siaga Aktif
6 (Pratama, Purnama & Mandiri) % 7 7 100%
Persentase Kelurahan yang
Memanfaatkan Dana Kelurahan 10
7 % untuk UKBM % 7 3 43%
Kegiatan asuhan keperawatan
8 pada kelompok masyarakat kelompok 1378 1378 100%
Kegiatan asuhan keperawatan
9 pada keluarga keluarga 581 528 91%

PELAYANAN KESEHATAN
II. LINGKUNGAN 96%
A. Penyehatan Air 100%
1. Persentasi penduduk memliki Sarana 100%

20
Akses Air Bersih 80% 56187 72825

Hygiene dan Sanitasi Makanan


B. dan Minuman 100%
1.Pembinaan Tempat Pengelolaan
Makanan 80 % Sarana 7 7 100%
2.Persentase TPM yang memenuhi
syarat kesehatan 75% Sarana 7 7 100%

Penyehatan Lingkungan
C. pemukiman dan jamban keluarga 94,5%

1.Persentase rumah sehat 87% Sarana 14915 13618 91,3%

2.Persentase penduduk yang


menggunakan jamban sehat 87% Sarana 72825 71095 97,6%

D. Sanitasi Berbasis Masyarakat 100%


1.Jumlah Kelurahan yang
melaksanakan STBM 100% Sarana 2 2 100%

Pengawasan Sanitasi Tempat


E. Umum 86%
1.Persentase TTU yang memenuhi
syarat kesehatan 76 % Sarana 230 174 75,7%
2.Persentase Depot Air Minum
yang memenuhi syarat kesehatan
36 30
80 % Sarana 83,3%
3.Persentase Sarana air minum
yang dilakukan pengawasan 80 % Sarana 19495 17925 92%
4.Inspeksi Sanitasi Sumber air 50
% Sarana 2186 2027 93%

PELAYANAN KESEHATAN
IBU, ANAK DAN
III. KELUARGA BERENCANA 85%
A. Kesehatan Ibu 74%
1.Jumlah Kematian Ibu ibu hamil 1541 2 0,1%
2.Persentase ibu hamil
mendapatkan pelayanan ibu hamil
sesuai standar 100% ibu hamil 1680 1454 87%
3.persentase Ibu bersalin
mendapatkan pelayanan persalinan ibu
sesuai standar 100% bersalin 1606 1546 96,3%
4.Persentase persalinan di fasilitas ibu
pelayanan kesehatan (PF) 79% bersalin 1606 1546 96%
5.Persentase Bumil yang mengikuti
kelas Ibu Hamil ibu 1680 862 51%
6.Persentase Kunjungan Bumil K1
100% ibu hamil 1680 1661 99%
7.Persentase kunjungan Bumil
dengan K4 95 % ibu hamil 1680 1454 87%
8.Persentase persalianan ditolong ibu
tenaga kesehatan terlatih 99% bersalin 1606 1550 97%
9.Persentase ibu nifas yang ibu nifas 1606 1372 85,4%

21
memperoleh 3 kali pelayanan
sesuai standar 90 %
10.Persentase Bumil dengan
komplikasi yang ditangani 80 % ibu hamil 336 232 69,4%
11.Persentasi ibu hamil dengan
resiko tinggi terdeteksi 80% ibu hamil 1680 794 47,26%

B. Kesehatan Bayi 79,05%


1. Jumlah Kematian Bayi Bayi 24 2 8,3%
2.Cakupan pelayanan neonatus
lengkap (KN lengkap) 85 % Bayi 1526 1532 100%
3.Persentase anak usia 0-59 bulan
yang mendapat pelayanan
kesehatan balita sesuai standar
100% Balita 7614 7867 100%
4.Cakupan neonatal dengan
kompliasi yang ditangani 80 % neonatal 229 152 66%
5.Cakupan kunjungan neonatus ke
sarana kesehatan (KN1) 90% neonatus 1526 1538 100%
6.Persentase bayi yang mendapat
pelayanan kesehatan 90% Bayi 1543 1795 100%

Upaya Kesehatan Balita dan


C. Anak Usia Sekolah dan Remaja 100%
1.Persentase anak usia 0-59 bulan
yang mendapatkan pelayanan
kesehatan balita sesuai standar
100% balita 7614 7867 100%

2.Persentase warga negara usia


15-59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar 100% Anak 48.703 61.622 100%

Upaya Kesehatan Anak Pra


D. Sekolah 97%
1.Persentasi balita yang mendapat
SDIDTK 100% Balita 2089 1960 94%
2.Cakupan penjaringan kesehatan
siswa TK/RA/PAUD(20) Anak 1960 1960 100%

E. Pelayanan Keluarga Berencana 75%


1.Akseptor KB aktif di Puskesmas (
CU ) 70% PUS 9964 7473 75%

IV. PELAYANAN GIZI 73%


1. Pemberian kapsul vitamin A (
dosis 100.000 SI ) pada balita 1 kali 1543 1434
/ tahun % 92,94%
2. Pemberian kapsul vitamin A (
dosis 200.000 SI ) pada balita 2 kali 6071 5279
/ tahun % 86,95%
3. Pemberian kapsul Vitamin A
1606 1533
pada ibu nifas 2 kapsul % 95,45%
4. Pemberian Tablet Tambah
1680 1487
Darah(90 tablet) pada ibu hamil % 88,51%

22
5. Persentase balita kurus (BB/TB)
yang mendapat makanan 113 113
tambahan % 100%
6. Persentase balitaditimbang berat
80 72
badannya(D/S) % 72%
7. Persentase balita ditimbang
70 58
berat badannya (N/S) % 58%
8. Persentase balita kasus gizi
20 20
buruk mendapatkan perawatan % 100%
9. Persentase balita dengan kasus
20 20
gizi buruk % 100%
10. Persentase balita dengan kasus
100 100
gizi kurang % 100%
11. Prevalensi stunting
(pendek&sangat pendek)pada anak 6141 133
baduta(Bawah 2 tahun) % 2,17%
12. Persentase ibu hamil
KEK(Kurang Energi Kronis)yang 197 156
mendapat PMT % 79,19%
13. Persentase anemia pada ibu
1015 104
hamil % 10,25%
14. Bayi mendapat ASI eksklusif
969 294
(Recall) % 30,34%
15. Bayi mendapat ASI eksklusif
1049 261
(pemetaan) % 24,88%
16. Persentase bayi baru lahir
mendapat inisiasi menyusu 1550 1428
dini(IMD) % 92,13%
17. Rujukan balita kasus gizi buruk % 7 7 100%

PELAYANAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
V. PENYAKIT (P2) 86%
A. TB Paru 84,6%
1.Cakupan pengobatan semua
kasus TB/CDR (Case Detection
Rate)yang diobati 90% % 233 122 52,36%
2. Angka notifikasi semua
kasus/CNR (Case notification
rate)yang diobati per 100.000 pddk 142 142 122 86%
3. Angka keberhasilan
pengobatan/SR (Success rate) 90
% % 128 134 100%
4. Cakupan penemuan TB RO 40% % 40 0 0%
5. Keberhasilan pengobatan TB RO
70% % 70 0 0%
6. Pasien TB mengetahui status
HIV 40% % 122 122 100%

B. Kusta 89%
Per
10.000
1. Prevalensi Kusta <1 Pddk <1 4 0,55
2. Penemuan kasus Baru Kusta Per
(CDR) < 5 100.000 <5 4 5,46

23
Pddk
3. Proporsi Kasus Kusta Anak % <5 0 0%
4. Proporsi cacat tingkat 2 % <5 0 0%
Per
1000.000
5. Angka cacat tingkat 2 Pddk <1 0 0%
6. Angka kesembuhan/RFT (rate)
yang PB 100% 2017 % 90 0 0%
7. Angka kesembuhan/RFT (Rate)
yang MB 90% 2016 % 95 88,8 93,47%
8. Proporsi kusta MB <65% % <65 75 84,6%

C. Pelayanan Imunisasi 99%


1. Persentase anak usia 0 - 11
bulan yang mendapatkan imunisasi
dasar lengkap 90% Bayi 1466 1466 100%
2. Persentase kelurahan yang
mencapai Universal Child Imunisasi
(UCI) 100% Bayi 7 7 100%
3. Persentase anak SD yang
mendapat Imunisasi (kelas 1, 2)
100% Siswa 4359 4134 95%

4. Persentase supervisi (pelayanan


imunisasi) di UPS (Unit Pelayanan
Swasta) Oleh petugas puskesmas
2X Setahun 100% Bayi 2 2 100%

D. Diare 100%
1. Penemuan kasus Diare 100% Orang 1976 2843 100%
2. Kasus Diare ditangani Orang 1976 2843 100%

E. ISPA 44%
1. Penemuan kasus Pneumonia
dan Pneumonia berat oleh
Puskesmas dan kader 85% Orang 302 133 44%
2. Jumlah kasus Pneumonia dan
Pneumonia berat yang ditangani
56%-- (135 Org) Orang 302 133 44%
3. Jumlah kasus Pneumonia berat /
dengan tanda bahaya yang
ditangani / dirujuk 100% % 302 133 44%

Pencegahan Dan
Penangulangan Penyakit
F. berbasis Binatang 100%
1. Pencegahan dan
penanggulangan kecacingan
(12.867 org) % 14979 15535 100%
2. Cakupan penyelidikan
epidemiologi (41) % 41 41 100%
Per
3. Angka kesakitan DBD per 100.000
100.000 pddk Pddk 56 41 100%

24
4. Pencegahan dan
penanggulangan Rabies (8) % 7 7 100%

G. Prevalensi HIV/AIDS 86,5%


1. Persentasi orang beresiko
terinfeksi HIV mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar
100% Orang 1927 1927 100%
2. Persentase ODHA dapat ARV
80% Orang 0 0 0%
3. Persentase distribusi kondom
pada populasi beresiko tinggi 80% Kondom 0 0 0%
4. Pengetahuan HIV-AIDS
komprehensif usia 15-24 thn 70% Orang 205 112 54,63%
5. Cakupan prevalensi tes HIV
pada ibu hamil di puskesmas 100% Orang 1661 1297 78,09%
6. Prevalensi HIV/AIDS Orang 6865 15 100%
7. Orang berkunjung ke layanan
HIV Orang 1927 1927 100%

II. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


Tabel 3.2
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018

TARGET CAKUPAN
PENCAPAIA SUB VARI
NO JENIS KEGIATAN SATUAN
SASARAN N (H) VARIABEL ABEL
(T) ( SV ) (V)

UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
PENGEMBANGAN 90%

Pelayanan Usaha
I Kesehatan Sekolah 85%
1.Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD kelas 1 Siswa 1419 1343 95%
2.Cakupan skrining anak
sekolah kesehatan remaja
(SMP & SMA) Siswa 832 622 75%

Pelayanan Usaha
II Kesehatan Gigi Sekolah 100%
1.Pembinaan kesehatan gigi
di posyandu (12 ) Posyandu 12 12 100%
2.Jumlah SD/MI/SKH dengan
penyuluhan KESGILUT SD / MI 24 24 100%
3.Pembinaan dan bimbingan
sikat gigi massal pada SD /
MI 80% SD / MI 24 24 100%

25
4.Jumlah murid SD/MI/SKH
yang di periksa Orang 2402 2402 100%
5.Perawatan kesehatan gigi
pada SD / MI 60% Orang 1996 1996 100%
6.Murid SD / MI mendapat
perawatan kesehatan gigi
60% Gigi 333 333 100%

III Pelayanan Kesehatan Jiwa 92,5%


1.Pasien jiwa yang ditemukan Orang 249 175 70,28%
2.Pasien jiwa yang dirujuk Orang 38 38 100%
3.Pasien jiwa yang ditangani Orang 175 175 100%
4.Pasien jiwa yang dipasung Orang 1 1 100%

Pelayanan Kesehatan Usia


IV Lanjut . 66,9%
1.Presentasi warga negara
usia 60 tahun keatas
mendapatkan skrining
3692
kesehatan sesuai standar Orang 679 18,39%
2.Cakupan lansia yang
mendapatkan pelayanan 3692
kesehatan orang 3054 82,72%
3.Cakupan posyandu lansia
180
yang dibina Posyandu 179 99,44%

Pelayanan Kesehatan
V Tradisional 100%
1.Pembinaan TOGA dan
pemanfaatannya pada
sasaran masyarakat Kelurahan 7 7 100%
2.Pembinaan pengobatan
Tradisional yang
menggunakan tanaman obat Kelurahan 7 7 100%
3.Pembinaan pengobatan
Tradisional dengan
keterampilan Kelurahan 7 7 100%
4.Pembinaan pengobatan
Tradisional lainnya Kelurahan 7 7 100%

Pelayanan Kesehatan Kerja


VI dan Olahraga 96%
1.Jumlah tempat kerja yang
melaksanakan upaya
kesehatan kerja Orang 10 9 90%
2.Presentasi puskesmas
yang menyelenggarakan
kegiatan kesehatan kerja
dasar Kelompok 10 7 70%
3.Jumlah pos UKK yang di
bentuk dan di bina oleh
Puskesmas Orang 3 3 100%
4.Jumlah instansi yang
melaksanakan upaya
kesehatan kerja Orang 10 10 100%
5.Jumlah kelompok yang Kelompok 3 3 100%

26
melaksanakan upaya
kesehatan kerja informal
6.Presentasi Puskesmas
yang menyelenggarakan
kesehatan olah raga Kelompok 10 10 100%
7.Presentasi ruang
Puskesmas yang
menyelenggarakan
kesehatan olah raga pada
kelompok masyarakat di
wilayah kerja kelompok 10 10 100%
8.Presentasi puskesmas
yang menyelenggarakan olah 100%
raga bagi SD Kelompok 36 36
9.Presentasi haji yang di
periksa kebugaran 100%
jasmaninya Orang 100 100
10.Ruang puskesmas yang
melaksanakan kesehatan
olah raga Ruang 10 10 100%

27
III. Upaya Kesehatan Perseorangan
Tabel 3.3
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan
UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018

TARGET CAKUPAN
PENCAP
NO JENIS KEGIATAN SATUAN AIAN SUB VARIAB
SASARAN (H) VARIABEL EL
(T) ( SV ) (V)
UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN 100%

A. Rawat Jalan 100%


Kunjungan rawat jalan
umum 15% Jmlh Pddk
1. (80% + LW) Orang 10979 41434 100%
Kunjungan rawat jalan gigi
3% Jmlh Pddk = 80% ( 10
2. % + LW) Orang 2195 5530 100%
3. UGD Orang 1221 1221 100%

B. Home care 100%


Kegiatan asuhan
1. keperawatan pada individu Orang 185 185 100%

C. Pelayanan Kefarmasian 100%


1. Pemberian informasi obat Orang 46964 46964 100%
Tidak terjadi kesalahan
2. pemberian obat Orang 46964 46964 100%
3. Tidak ada obat kadaluarsa Obat 200 200 100%

D. Pelayanan Laboratorium 100%


Pemeriksaan Hemoglobin
1 pada ibu hamil 95% Spesimen 1680 1680 100%
2 Pemeriksaan Gula darah Spesimen 4677 4677 100%
Pemeriksaan test
3 kehamilan 100% Spesimen 301 301 100%
Pemeriksaan sputum TB
4 100% Spesimen 2234 2234 100%
Pemeriksaan urine protein
5 pada ibu hamil 20% Spesimen 1680 1680 100%
6 Pemeriksaan Kolesterol Spesimen 5472 5472 100%
7 Pemeriksaan Asam Urat Spesimen 4700 4700 100%
8 Pemeriksaan Goldar Spesimen 806 806 100%
9 Pemeriksaan HIV AIDS Spesimen 1672 1672 100%

28
BAB IV

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

4.1 Data Kematian Ibu dan Bayi

Berdasarkan data yang didapatkan dari program Kesehatan Ibu dan Anak,
terdapat kelahiran hidup sebanyak 1.526 bayi, yaitu 779 bayi laki-laki dan 747
bayi perempuan, dengan angka lahir mati sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup,
karena terdapat 11 bayi lahir (Neonatus) mati, dan jumlah kematian bayi
sebanyak 2 bayi (7,2 per 1.000 kelahiran hidup). Sedangkan angka kematian ibu
sebanyak 2 per 100.000 kelahiran hidup karena didapatkan 2 orang ibu yang
meninggal.

4.2 Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Kesehatan ibu dan anak perlu menjadi perhatian untuk menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi sehingga target SDGs dapat tercapai,
program KIA berusaha untuk meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil
pertama sebelum usia 12 minggu (K1), kunjungan lengkap (K4), kunjungan
neonatus 1 kali (KN1), persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan
komplikasi obstetri, penanganan neonatus resti, penanganan balita sakit dengan
manajemen terpadu balita sakit (MTBS), kunjungan anak prasekolah (APRAS)
dengan melihat pertumbuhan dan perkembangannya (SDIDTK), dan kunjungan
ke SMP/SMA serta kelas Calon Pengantin (Catin) di KUA Kecamatan Citangkil
untuk memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi.
Hasil Kegiatan untuk program KIA dan KB lebih meningkat tetapi, kegiatan
program KB yaitu hanya 75,11 %. Selain itu angka kematian ibu berjumlah 2, dan
meningkat nya cakupan persalinan ibu hamil di faskes dan dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan terlatih.

29
Pada Penemuan Kasus Bayi BBLR juga terjadi penurunan dari 3,9% menjadi
2,1%. Hal ini menunjukkan meningkat nya kesehatan dan kesadaran pada Bumil
untuk asupan gizi sesuai dengan program 1000 hari kelahiran.
Gambar 4.1
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
UPTD Puskesmas Citangkil Tahun 2018

Tabel 4.1
Hasil Cakupan Program KB thn 2016,2017 dan 2018

30
Tabel 4.2
Hasil Cakupan Program Kesehatan Anak thn 2016, 2017 dan 2018

Tabel 4.3
Hasil Cakupan Program Kesehatan Ibu thn 2016 ,2017 dan 2018

31
4.3 PERBAIKAN GIZI
Masalah gizi erat hubungannya dengan kondisi kesejahteraan
masyarakat dan berakibat buruk pada kualitas SDM-nya bila tidak ditangani
dengan baik. Masalah gizi yang ditemukan di UPTD Puskesmas Citangkil
adalah Persentase anemia pada ibu hamil, Bayi mendapat ASI eksklusif (
recall ), dan Bayi mendapat ASI eksklusif ( Pemetaan ). Di Kecamatan
Citangkil masih ditemukan 9 kasus gizi buruk dan 100 kasus gizi kurang.
Untuk peningkatan status gizi masyarakat, UPTD Puskesmas Citangkil
memberikan penyuluhan tentang gizi, melakukan kunjungan rumah kasus gizi
buruk, mengadakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan
untuk kasus gizi kurang, penimbangan rutin kasus gizi buruk, validasi kasus
gizi buruk, monitoring Posyandu, pengujian garam beryodium, pemetaan
kadarzi, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi bulan Februari dan Agustus,
serta mengadakan Lomba Balita Indonesia (LBI) tingkat Kecamatan yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua tentang pertumbuhan
dan perkembangan anaknya.
Masalah gizi di Kecamatan Citangkil adalah Kurang Energi Protein
(KEP), tidak ditemukan kekurangan Yodium (GAKY), kekurangan vitamin A,
dan anemia gizi. Meskipun upaya penyuluhan, pembinaan, dan kunjungan
rumah terus-menerus dilakukan, namun masih juga ditemukan kasus balita
dengan gizi kurang dan gizi buruk.Salah satu penyebabnya adalah kondisi
sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan masih kurang.
Hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan balita pada program Gizi
Puskesmas UPT Citangkil didapatkan dari data Posyandu, sebagai berikut :
 Cakupan program (K/S) 100 %, sudah mencapai target yaitu 100 %. Hal ini
disebabkan karena pengetahuan mengenai pentingnya posyandu bagi
pemantauan pertumbuhan bayi dan balita sudah dipahami dengan baik.

 Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 71,62%, belum mencapai target yaitu 85


%. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih kurang memahami manfaat
Posyandu.

32
 Cakupan keberhasilan program (N/S) 41,67%, belum mencapai target yaitu 60
%. Keberhasilan program belum mencapai target karena beberapa balita yang
ditimbang tidak naik berat badannya.

 Cakupan efek program (N/D) 57,67%, belum mencapai target yaitu 60 %. Hal
ini disebabkan karena masih ditemukannya kasus gizi kurang dan gizi buruk
balita di masyarakat.

 Distribusi vitamin A pada bulan Februari untuk bayi 100% dan balita 100%, dan
distribusi vitamin A bulan Agustus untuk bayi 100% dan balita 100%, serta
vitamin A Bufas 95,45%.

 Penanggulangan anemia gizi di masyarakat dengan pemberian tablet Fe untuk


ibu hamil, cakupan Fe I yaitu 99,17 %, dan Fe III yaitu 88,41 %, cakupan masih
dibawah target karena adanya drop out di K4 Ibu hamil.

Gambar 4.2
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Gizi UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018

33
Upaya Kesehatan Usia Lanjut merupakan upaya pengembangan dari
Program Perbaikan Gizi. Puskesmas Citangkil mempunyai 15 Posbindu PTM
Plus yang berjalan setiap bulan dengan kegiatannya yaitu senam jantung
sehat, penyuluhan, penimbangan, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan
laboratorium. Kunjungan usia lanjut diatas usia 60 tahun yang datang ke
Posbindu mencapai 35,6% (1314orang) dari sasaran 3692orang, dikarenakan
golongan usia lanjut laki-laki hanya sedikit yang berkunjung (291 orang) ke
Posbindu dibandingkan dengan golongan usia lanjut perempuan (1.266
orang), karena bekerja di kantor ataupun di sawah pada saat Posbindu
dilaksanakan.

4.4 PROMOSI KESEHATAN


Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat, merubah cara pandang masyarakat, dan prilaku masyarakat
untuk menjaga dan melindungi diri sendiri maupun keluarganya agar selalu
tetap sehat. Dalam pelaksanaannya dilakukan melalui upaya petugas
Puskesmas seperti penyuluhan kelompok dan massa, talkshow di radio,
promosi kesehatan pada website Puskesmas (www.puskesmas-
citangkil.blogspot.com), penjaringan kesehatan anak SD kelas 1 dan
setingkat pada usaha kesehatan sekolah (UKS) yang sudah mencapai 100%
dan penjaringan kesehatan gigi sekolah (UKGS) padaanak SD dansetingkat
yang mencapai100%. Kegiatan yang bersumber daya masyarakat seperti
Kelurahan Siaga Aktif termasuk dalam program ini, Kecamatan Citangkil
mempunyai 7 Kelurahan Siaga Aktif dari 7 kelurahan yang ada (100 %).
Kelurahan merupakan Kelurahan Siaga Aktif karena mempunyai sarana
pelayanan kesehatan untuk masyarakat di wilayah Kelurahannya.

34
Gambar 4.3
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018

4.5 KESEHATAN LINGKUNGAN


Kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan atau
gangguan kesehatan dari factor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi maupun social.
Pengelolaan lingkungan merupakan upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu lingkungan sehingga lingkungan dapat berfungsi dengan
baik dalam mendukung kelangsungan hidup manusia.Upaya kesehatan
pengembangannya adalah Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas dan di
lingkungan wilayah kerja Puskesmas.

35
Gambar 3.4
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018

Kondisi kesehatan lingkungan di wilayah kerja UPTD Puskesmas


Citangkil berharap terjadi peningkatan sesuai dengan standard kesehatan
lingkungan hal ini dapat di lihat dari cakupan lingkungan pemukiman dan
jamban keluarga sebesar 94,5%, pengawasan tempat-tempat umum sebesar
85,91% sedangkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sudah mencapai
100%.

4.6 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


Kota Cilegon merupakan daerah urban dan transit, yang
memungkinkan mobilisasi yang cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan
kejadian penyakit menular, seperti DBD, Polio, HIV/AIDS, Campak, TB Paru,
Kusta, Hepatitis, ISPA, Diare. Peningkatan kasus penyakit menular dapat
juga disebabkan karena masih rendahnya cakupan program Kesehatan
Lingkungan di wilayah Puskesmas Citangkil. Kasus penyakit tidak menular di
wilayah Puskesmas Citangkil juga mulai mengalami peningkatan karena

36
perubahan gaya hidup, pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas
fisik, dan stress.
Tujuan yang ingin dicapai dalam program ini adalah penyakit menular
dan penyakit tidak menular tidak lagi menjadi masalah di Kecamatan Citangkil
dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan diri dan lingkungannya, dengan beberapa kegiatan yaitu
meningkatkan penemuan suspek TB, Kusta, Diare, Pneumonia, Chikungunya,
dan DBD, melakukan kunjungan rumah dan kontak serumah serta kontak
lingkungan, meningkatkan cakupan surveilans, meningkatkan cakupan target
imunisasi dasar, BIAS, dan imunisasi bagi wanita usia subur, serta melakukan
penjaringan penyakit tidak menular di Pemeriksaan Umum, Poli PTM, dan
Posbindu PTM Plus.

TB Paru
Tahun 2018 CDR 122 org (52,36%), Pada tahun 2017 penemuan
kasus BTA (+)atauCase Detection Rate / CDR mencapai 65 orang(52, 36%)
sehingga belum mencapai target yaitu 90 %. Jumlah kasus TB Paru BTA (+)
122 orang. Dan yang diobati yaitu BTA (+) sebanyak 142 % dan yang
mendapatkan kesembuhan adalah 94,37%.

Kusta
Kasus penyakit Kusta pada tahun 2018 ada 4 kasus di sekecamatan
Citangkil yang merupakan kasus baruyaitu 1 orang perempuan di Kelurahan
Samangraya, 1 orang Laki-laki di Kelurahan Deringo, 1 orang Laki-laki di
Kelurahan Kebon Sari, dan 1 orang perempuan di Kelurahan Warnasari.
Program Kusta memprioritaskan penemuan kasus baru, kontak serumah, dan
kontak lingkungan agar penderita dapat diobati sedini mungkin dan
mencegah kecacatan yang mungkin dapat terjadi.
ISPA, Diare, dan Hepatitis
Pneumonia balita yang ditemukan ada 133 kasus atau 44% dari balita
yang mendapat pemeriksaan yaitu 133, kasus ini ditemukan melalui
penjaringan di Poli MTBS, Posyandu, Poskesdes, Polindes, Pustu, dan
Pusling. Target penemuan Diare yaitu 1976 kasus dan yang mendapatkan
pengobatan yaitu 2843 kasus (100%) dan semua kasus dapat ditangani
37
dengan baik sehingga tidak menyebabkan diare akut dengan dehidrasi yang
berat.
Pemeriksaan Laboratorium untuk Hepatitis dilakukan pada semua Ibu
Hamil yang memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke Puskesmas,
didapatkan 21 kasus Ibu Hamil dengan HbSAg positif.2 bumil di Kelurahan
Deringo, 2 bumil di KelurahanKebon Sari, 4 bumil di Kelurahan Taman Baru,
1 bumil di Kelurahan Lebak Denok, 4 bumil di Kelurahan Samang Raya, 5
bumil di Kelurahan Citangkil dan 3 bumil di Kelurahan Warna sari.

Gambar 3.5
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018

P2
TB Paru 84,6%

Prevalensi HIV/AIDS Kusta


89%

86,5%

Pencegahan Dan
Penangulangan Penyakit Pelayanan Imunisasi
berbasis Binatang
99,0%

100%

ISPA Diare
44% 100%

4.7 Penyakit Menular Bersumber Binatang (P2BB)


1. Filariasis dan Malaria
Tidak ditemukan kasus Filariasis dan Malaria di Kecamatan Citangkil pada
tahun 2018.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kasus Demam Berdarah Dengue yang ditemukan adalah sebanyak
46kasus, dan tidakdi temukan kasus kematian karena DBD.

38
Pada tahun 2018 kasus DBD angka incidence rate (IR) sebesar 84 per
100.000 penduduk.

Tabel 4.4
JUMLAH PENDERITA DBD DAN JUMLAH KEMATIAN DBD
TAHUN 2018

KELURAHAN JUMLAH JUMLAH


PENDERITA KEMATIAN
CITANGKIL 7 0
KEBONSARI 3 0
WARNASARI 19 0
SAMANGRAYA 6 0
DERINGO 4 0
LEBAK DENOK 1 0
TAMANBARU 1 0
JUMLAH 41 0

PENGOBATAN
Program pengobatan di Puskesmas Citangkil dilakukan di dalam
gedung yaitu Pemeriksaan Umum, Pemeriksaan Gigi, KIA/KB, MTBS,
Laboratorium, Apotek, dan di luar gedung yaitu Posyandu, Pusling, Posbindu
PTM, Pos UKK, Poskesdes, Polindes, Pustu, dan Poskestren.
Program pengobatan di UPTD Puskesmas Citangkil dilakukan di dalam
gedung dan luar gedung. Untuk dalam gedung jumlah kunjungan pasien
rawat jalan UPTD Puskesmas Citangkil tahun 2018 adalah sebanyak 136.014
kunjungan (64.630 laki-laki dan 71.384 perempuan), jumlah kunjungannya
meningkat bila dibandingkan kunjungan tahun 2017 yaitu 85.860 kunjungan,
dengan rata-rata kunjungan pasien rawat jalan 193 orang/hari, dan utilisasi
pasien BPJS dengan UPTD Puskesmas Citangkil sebesar 21,4% dari jumlah
kepesertaan BPJS. Sedangkan jumlah kunjungan luar gedung UPTD
Puskesmas Citangkil sebanyak 16.556 kunjungan.

39
Kesehatan Jiwa merupakan upaya program pengembangan dari Unit
pengobatan di UPTD Puskesmas Citangkil yang dilaksanakan setiap hari
Rabu. Dalam melaksanakan kegiatan program kesehatan jiwa dilaksanakan
kunjungan rumah sebanyak dua kali dalam sebulan, dalam kegiatan ini
bertujuan untuk memenuhi hasil dari laporan masyarakat tentang adanya
penderita gangguan jiwa baru dan juga memvalidasi gangguan jiwa yang
belum pernah berobat ke Puskesmas.
UPTD Puskesmas Citangkil tahun 2018 terdapat 249 Penderita
gangguan jiwa sebagai berikut.
TABEL 4.5
JUMLAH PENDERITA GANGGUAN JIWA DI UPTD PUSKESMAS
CITANGKIL
TAHUN 2018

NO. DIAGNOSA JUMLAH

1. Skizofrenia Dan Gangguan Psikotik Kronik 170

2. Gangguan Mental Organic 1

3. Gangguan Pengguna Napza Berjumlah 1

4. Gangguan Anxietas 13

5. Gangguan Neurotic 15

6. Gangguan Depresi 39

7. Epilepsy 10

Total 249 orang

40
TABEL 4.6
DATA KESEHATAN JIWA PERKELURAHAN DI UPTD PUSKESMAS
CITANGKIL
TAHUN 2018

NO. KELURAHAN JUMLAH

1. Kelurahan Citangkil 52 kasus baru

2. Kelurahan Lebak Denok 11 kasus baru

3. Kelurahan Taman Baru 17 kasus baru

4. Kelurahan Kebonsari 30 kasus baru

5. Kelurahan Warnasari 23 kasus baru

6. Kelurahan Deringo 17 kasus baru

7. Kelurahan Samang raya 19 kasus baru

Total 169 kasus baru

GAMBAR 3.6
HASIL PENILAIAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN
KOMPONEN PELAYANAN KESEHATAN JIWA UPTD PUSKESMAS
CITANGKIL TAHUN 2018

41
Penyakit Menular Langsung (P2ML)

Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS


Infeksi menular seksual pada tahun 2018 ditemukan 55 kasus, Kasus dijaring di
Balai Pengobatan (BP) Umum Puskesmas, Mobile VCT, KelasIbuHamil, Kelas Calon
Pengantin (Catin) di KUA Kecamatan Citangkil, KIA, dan Klinik Swasta. Puskesmas
Citangkil sudah memiliki ruangan tersendiri untuk Poli IMS danKlinik VCT Gendhis,
sehingga bila ditemukan kasus IMS dantersangka HIV/AIDS, akan ditangani di Klinik
VCT Gendhis. Sedangkan untuk pengobatan kasus HIV/AIDS ditangani oleh Klinik
Flamboyan RSUD Cilegon, Puskesmas bertugas melaksanakantugas promotif dan
preventif kepadamasyarakat agar tidak terjadi peningkatan kasus IMS dan HIV/AIDS
di wilayah kerja Puskesmas.
TABEL 4.6
CAKUPAN PROGRAM HIV AIDS THN 2016, 2017 DAN 2018

42
Program Pencegahan dan Pengandalian Penyakit
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah program imunisasi rutin yang diadakan
untuk murid SD/MI kelas 1 dan 2, dengan cakupan BIAS Campak kelas 1 yaitu
94,45 %, BIAS DT kelas 1 yaitu 98,1 %, sedangkan BIAS Td kelas2 yaitu 98 %,
target BIAS yaitu 98 %, capaian BIAS 94% belum mencapai target.

TABEL 4.7
CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI THN 2016, 2017 DAN 2018

Penyakit Tidak Menular (PTM)


Penyakit tidak menular diantaranya penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus,
Hiperkolesterol, Stroke, Gagal Ginjal, Ashma Bronchiale, PPOK, dan Kecelakaan.
Penjaringan kasus ini dilakukan di BP Umum, Poli PTM, Posbindu PTM, Poskesdes,
Polindes, Pustu, dan Pusling.
Kegiatan yang telah dilakukan pada Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas
Citangkil adalah pembentukan Tim K3 Puskesmas, pembuatan Surat Keputusan
Kesehatan Kerja di Puskesmas dan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) beserta
struktur organisasinya, identifikasi hazard pada tiap ruangan di Puskesmas dan Pos
UKK, pembuatan SOP setiap tindakan pelayanan di Puskesmas, pemeriksaan

43
kesehatan rutin petugas Puskesmas, melakukan senam, melakukan Rockport test
(tes kebugaran) pada petugas Puskesmas, pengajian rutin bulanan di Puskesmas,
pembinaan Pos UKK setiap bulan, dan kunjungan ke perusahaan formal untuk
sosialisasi kesehatan kerja serta penyuluhan kesehatan bagi pekerjanya.

TABEL 4.8
CAKUPAN USILA DAN PTM THN 2016, 2017 DAN 2018

44
TABEL 4.9
JUMLAH PENDERITA PENYAKIT TIDAK MENULAR
TAHUN 2018

NO. DIAGNOSA JUMLAH

1. Hiperkolesterolemia 982

2. Hipertensi 921

3. Diabetes Melitus 772

4. Asma Bronchiale 266

5. PPOK 225

6. Stroke 142

7. Penyakit Jantung Koroner 120

8. Kecelakaan Lalu Lintas 69

9. Kanker Payudara 2

10. Obesitas 0

11. Gagal Ginjal 0

12. Osteoporosis 0

13. Kanker Rahim 0

45
TABEL 4.10
CAKUPAN KUNJUNGAN PASIEN UMUM DAN JKN THN 2016, 2017 DAN
2018

4.8 PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan kesehatan Puskesmas bersumber dari anggaran Daerah dan
Pusat, yang bersumber dari anggaran Daerah adalah APBD Kota Cilegon,
sedangkan yang bersumber dari Pusat yaitu Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Anggaran kesehatan UPTD
Puskesmas Citangkil tahun 2018 sebagai berikut:
 APBD Kota Cilegon Rp 124.904.200,-

 JKN Rp 1.700.707.694,-

 BOK Rp 616.426.000,-

Pembiayaan kesehatan Puskesmas baik dari Daerah maupun Pusat


sangat mendukung pelaksanaan kegiatan Puskesmas yang bersifat promotif
dan preventif, yang dilengkapi juga oleh kegiatan kuratif dan rehabilitatifnya.
Penyerapan anggaran APBD Kota Cilegon untuk biaya operasional
Puskesmas tahun 2018 mencapai 100%, meliputi penyedia jasa komunikasi
telepon, listrik dan internet sebesar 89,2%.

46
Penyerapan dana JKN mencapai 97,01 %, Penyerapan dana APBN
mencapai 100% Sedangkan untuk dana BOK yang dialokasikan untuk
pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas dapat diserap
mencapai 100 %.

TABEL 4.11
ANGGARAN KEGIATAN PUSKESMAS CITANGKIL THN 2016, 2017 DAN
2018

47
BAB IV

KESIMPULAN

Evaluasi Kinerja Puskesmas Citangkil tahun 2018 ini merupakan sumber


informasi keberhasilan pencapaian program Puskesmas dan evaluasi berbagai
program kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Citangkil selama tahun
2018. Berdasarkan data program Puskesmas dapat disimpulkan bahwa :

1. Kecamatan Citangkil yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Citangkil yang


terdiri dari 7 Kelurahan merupakan daerah pemukiman yang padat penduduk,
dengan jumlah penduduk 73.196 jiwa dan laju pertumbuhan penduduknya 1%.

2. Dari program Kesehatan Ibu dan Anak, terdapat kelahiran hidup sebanyak 1.526
bayi, yaitu 779 bayi laki-laki dan 747 bayi perempuan, dengan angka lahir mati
sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup, karena terdapat 11 bayi lahir (Neonatus)
mati, dan jumlah kematian bayi sebanyak 2 bayi sebanyak 1 per 1.000 kelahiran
hidup. Sedangkan angka kematian ibu sebesar 2 per 100.000 kelahiran hidup
karena didapatkan 2 orang ibu yang meninggal.

3. Peningkatan derajat kesehatan dapat dilihat dari status gizi balita yang
menunjukkan bahwa 5985 gizi normal namun masih ditemukannya 9 balita gizi
buruk, dan 100 balita kasus gizi kurang. Serta jumlah cakupan pemakaian air
bersih 100%, cakupan jamban keluarga 97,6 %, dan yang memenuhi sebagai
rumah sehat 91,3 %.

4. Cakupan program (K/S) 100 %, sudah mencapai target yaitu 100 %. Hal ini
disebabkan karena pengetahuan mengenai pentingnya posyandu bagi
pemantauan pertumbuhan bayi dan balita sudah dipahami dengan baik.
Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 71,62%, belum mencapai target yaitu 85
%. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih kurang memahami manfaat
Posyandu. Cakupan keberhasilan program (N/S) 41,67%, belum mencapai
target yaitu 60 %. Keberhasilan program belum mencapai target karena
beberapa balita yang ditimbang tidak naik berat badannya. Cakupan efek

48
program (N/D) 57,67%, belum mencapai target yaitu 60 %. Hal ini disebabkan
karena masih ditemukannya kasus gizi kurang dan gizi buruk balita di
masyarakat. Distribusi vitamin A pada bulan Februari untuk bayi 100% dan balita
100%, dan distribusi vitamin A bulan Agustus untuk bayi 100% dan balita 100%,
serta vitamin A Bufas 95,45%. Penanggulangan anemia gizi di masyarakat
dengan pemberian tablet Fe untuk ibu hamil, cakupan Fe I yaitu 99,17 %, dan
Fe III yaitu 88,41 %, cakupan masih dibawah target karena adanya drop out di
K4 Ibu hamil.Program kesehatan yang menjadi Upaya Kesehatan Esensial
adalah Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Perbaikan Gizi, Pengendalian Penyakit, serta Upaya
Kesehatan Pengembangan yaitu inovasi Program Pengobatan seperti Poli Jiwa,
Pojok Dahak, sistem antrian di Pendaftaran.

5. Pemanfaatan sarana kesehatan Puskesmas sudah baik, hal ini dapat dilihat dari
jumlah kunjungan dan peningkatan pelayanan kesehatan menuju kearah yang
lebih baik lagi.

6. Jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Citangkil sudah cukup,


akan tetapi masih dibutuhkan SDM administrasi dan keuangan, sementara ini
administrasi dan keuangan Puskesmas Citangkil masih ditangani oleh
paramedis, tetapi Puskesmas tetap berusaha memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh kepada masyarakat dengan optimal.

7. Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan terlihat semakin baik,


dapat dilihat dari lintas sektor yang terkait yang sangat membantu Puskesmas
Citangkil dalam melaksanakan berbagai program kesehatan di masyarakat.

49

Anda mungkin juga menyukai