PENDAHULUAN
1
Usia Lanjut, Upaya Kesehatan Kerja Dan Olahraga, dan Pelayanan Kesehatan
Tradisional yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas dan dapat pula bersifat upaya inovasi. Sedangkan Upaya
Kesehatan perseorangan (UKP) meliputi Rawat Jalan, Pelayanan Kefarmasian,
dan Pelayanan Laboratorium. UPTD Puskesmas Citangkil melayani Rawat jalan
meliputi ; Pelayanan Umum, Pelayanan Gigi Dan Mulut, Pelayanan KIA-KB,
Pelayanan MTBS dan Pelayanan Kesehatan Anak, Pelayanan Kesehatan peduli
Remaja, Pelayanan Lansia, Pelayanan Kesehatan Jiwa, Pelayanan Kesehatan
TBC, Pelayanan Kesehatan Kusta, Pelayanan Kesehatan HIV&IMS, Pelayanan
Imunisasi, Pelayanan Konseling Kesehatan Lingkungan, Pelayanan Konseling
PTM, Pelayanan Konseling Gizi, Pelayanan Konseling Laktasi.
Selain itu pedoman lain nya yang perlu diperhatikan adalah : Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.
Terdapat beberapa masalah yang masih dihadapi oleh Puskesmas dan
jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya, antara lain adalah keterbatasan sarana dan prasarana untuk
pelayanan kesehatan masyarakat. Berbagai upaya telah dan terus ditingkatkan
baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar peran dan fungsi
Puskesmas dan jaringannya semakin meningkat.
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan
mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory)
berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak
yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah. Kepesertaan JKN ada iurannya yang dibayar oleh
Pemerintah Pusat dan ada peserta tambahan yang iurannya dibayar oleh
Pemerintah Daerah, ini merupakan dukungan dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, ditambah lagi dengan diluncurkannya Bantuan Operasional
2
Kesehatan (BOK), sehingga diharapkan dapat meningkatkan upaya kesehatan
promotif dan preventif bagi masyarakat, sehingga target Standar Pelayanan
Minimum (SPM) bidang kesehatan menuju Sustainable Development Goals
(SDGs) tahun 2030 dapat tercapai.
Puskesmas dan jaringannya sebagai salah satu pelaksana pelayanan
bidang kesehatan masyarakat mengemban amanat untuk mencapai target
tersebut, sehingga masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan yang
semakin merata, berkualitas, dan berkeadilan.
Data yang ditampilkan merupakan data hasil kegiatan Puskesmas selama
satu tahun, data dari Biro Pusat Statistik, dan data lintas sektor yang terkait di
wilayah Kecamatan Citangkil.
Gambar 1
3
UPTD Puskesmas Citangkil berada di daerah industri di Kecamatan Citangkil
yang mempunyai luas wilayah 2,177,36 Ha dan dengan batas wilayah sebaga
iberikut :
Wilayah kerja Puskesmas UPT Citangkil adalah Kecamatan Citangkil yang terdiri
dari 7 Kelurahan yaitu :
Semua wilayah Kecamatan Citangkil dapat dilalui dengan kendaraan roda dua
dan empat. Hal ini merupakan suatu keuntungan karena baik petugas kesehatan,
sarana kesehatan maupun masyarakat umum dapat menjangkau semua wilayah
Kecamatan Citangkil, yang tentu saja berdampak positif bagi pencapaian dan
keberhasilan program kesehatan.
B. ASPEK STRATEGIS
1. KEPENDUDUKAN
4
kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan bidang
kesehatan masih kurang.
5
TABEL 1.1
SARANA AIR BERSIH, JAMBAN, RUMAH SEHAT, SEKOLAH SEHAT, TPM,TTU
MENURUT KELURAHAN DI KECAMATAN CITANGKIL TAHUN 2018
UPTD Puskesmas Citangkil adalah unsur pelaksana teknis Dinas yang dipimpin
oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas serta dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala UPT
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang yang terkait pada Dinas.
UPTD Puskesmas Citangkil mempunyai tugas pokok sesuai dengan Tugas dan
Fungsi Puskesmas yang telah terakreditasi yaitu : Melaksanakan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat melalui bidang pengelolaan Pusat Kesehatan
Masyarakat meliputiUpaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan
Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perseorangan di wilayah kerjanya.
6
b. penyelenggaraan ketatausahaan UPTD Puskesmas;
a. Kepala UPTD;
7
Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi berdasarkan Peraturan Walikota Cilegon
Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat Dengan
Tempat Perawatan (UPTD Puskesmas DTP) Kota Cilegon:
I. KEPALA UPTD
Tugas Pokok :
Fungsi :
8
h) pelaksanaan penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja terhadap
pelaksanaan semua kegiatan UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP.
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata
Usaha berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTD,
yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD dalam mengelola
penyusunan perencanaan, ketatausahaan, administrasi pegawai, administrasi
keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dan memberikan pelayanan
administrasi kepada perangkat UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP
serta pelaksanaan laporan akuntabilitas dan evaluasi kinerja di UPTD
Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP agar terlaksana dengan baik, efektif dan
efisien, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Fungsi :
9
i) pengkoordinasian dan sinkronisasi tugas, program, dan kegiatan
unit-unit pada UPTD Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP.
j) pengumpulan dan pengolahan data laporan hasil kegiatan UPTD
Puskesmas/UPTD Puskesmas DTP.
k) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, dan penganalisaan data
pada seksi Registrasi dan Akreditasi.
l) Penyiapan bahan pelayanan penyelenggaraan seksi Registrasi dan
Akreditasi.
m) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dibidang Registrasi dan
Akreditasi.
n) Pelaksanaan kegiatan dibidang Registrasi dan Akreditasi.
o) Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/pihak terkait dibidang
Registrasi dan Akreditasi.
p) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Registrasi dan
Akreditasi.
10
D. STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS CITANGKIL
Kepala Puskesmas
drg. Novita Ambar Uma
SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN
PUSKESMAS
WAJAROTUL FENTI AGUSTINI RENI ARISULISTIA,
GITA ESTRELITA
ANDRIANA, HAKONIAH , S ST Keb Am d. Kep
Am d.Keb
PENUNJANG
PELAYANAN GAWAT
RAWAT JALAN MEDIS
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN DARURAT
drg. Nensi R Aditya Irawan, S.
Nuranita, AMK drg. Nensi Rahmawati Eli M uflihah,A.M d.Kep
Farm,Apt
Pelayanan Umum
UKS
PROMKES KESLING KIA & KB GIZI PENCEGAHAN Laboratorium
Pelayanan Gigi dan
DAN UKGS & UKGM Mulut
Mastuatullaily, Amd Keb. SKM Juwita M, SKM Eti R, SST Keb Esi W, S.Gz PENGENDALIAN Farmasi
KESWA Pelayanan KIA& KB
PENYAKIT (P2)
Rekam Medis
USILA Pelayanan MTBS
Suprihatin, Amd
Kep YANKESTRAD Pelayanan Kes Anak
Pelayanan Lansia
Pelayanan Imunisasi
Pelayanan konseling
obat Tradisional
Pelayanan Konseling
Kesehatan
Lingkungan
Pelayanan Konseling
PTM
Pelayanan Konseling
Gizi
Pelayanan Konseling
Laktasi
Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan Bidan Kelurahan
Bidan Kelurahan
Taman Baru Lebak Denok Warna Sari Citangkil Deringo Kebon Sari
Samang Raya
11
E. SUMBER DAYA MANUSIA
1. SARANA KESEHATAN
12
Sakit Bedah
13
2. SUMBER DAYA MANUSIA / TENAGA KESEHATAN
14
BAB II
A. RENCANA STRATEGIS
TUJUAN SASARAN
15
B. VISI DAN MISI UPTD PUSKESMAS CITANGKIL
VISI
Visi yang ingin dicapai oleh UPTD Puskesmas Citangkil dalam mencapai
Pembangunan Kesehatan di Kota Cilegon adalah “Puskesmas UPT
Citangkil sebagai pilihan utama bagi masyarakat di Kota Cilegon
Khususnya di wilayah Citangkil Tahun 2025”
MISI
16
C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
17
5. Meningkatkan Kesehatan Matra.
18
Pengembangan kesehatan.
19
BAB III
Tabel 3.1
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018
TARGET CAKUPAN
PENCA
SASARA SUB VARIABE
NO JENIS KEGIATAN SATUAN PAIAN
N VARIABEL L
(H)
(T) ( SV ) (V)
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT ESENSIAL 85,6%
PELAYANAN PROMOSI
I. KESEHATAN 88%
Persentase rumah tangga ber-
1 PHBS % 14233 8223 58%
Persentase Tatanan Institusi
Pendidikan
(TK,SD,SMP,SMA,Perguruan
2 tinggi) yang melaksanakan PHBS % 97 97 100%
Persentase Sarana Kesehatan
(klinik,polindes,poskesdes,rumah
3 sakit) yang ber-PHBS % 118 118 100%
Persentase Tatanan Tempat
4 Ibadah yang melaksanakan PHBS % 120 120 100%
Persentase Posyandu Aktif
Posyandu Aktif (Purnama &
5 Mandiri) % 66 66 100%
Persentase Desa Siaga Aktif
6 (Pratama, Purnama & Mandiri) % 7 7 100%
Persentase Kelurahan yang
Memanfaatkan Dana Kelurahan 10
7 % untuk UKBM % 7 3 43%
Kegiatan asuhan keperawatan
8 pada kelompok masyarakat kelompok 1378 1378 100%
Kegiatan asuhan keperawatan
9 pada keluarga keluarga 581 528 91%
PELAYANAN KESEHATAN
II. LINGKUNGAN 96%
A. Penyehatan Air 100%
1. Persentasi penduduk memliki Sarana 100%
20
Akses Air Bersih 80% 56187 72825
Penyehatan Lingkungan
C. pemukiman dan jamban keluarga 94,5%
PELAYANAN KESEHATAN
IBU, ANAK DAN
III. KELUARGA BERENCANA 85%
A. Kesehatan Ibu 74%
1.Jumlah Kematian Ibu ibu hamil 1541 2 0,1%
2.Persentase ibu hamil
mendapatkan pelayanan ibu hamil
sesuai standar 100% ibu hamil 1680 1454 87%
3.persentase Ibu bersalin
mendapatkan pelayanan persalinan ibu
sesuai standar 100% bersalin 1606 1546 96,3%
4.Persentase persalinan di fasilitas ibu
pelayanan kesehatan (PF) 79% bersalin 1606 1546 96%
5.Persentase Bumil yang mengikuti
kelas Ibu Hamil ibu 1680 862 51%
6.Persentase Kunjungan Bumil K1
100% ibu hamil 1680 1661 99%
7.Persentase kunjungan Bumil
dengan K4 95 % ibu hamil 1680 1454 87%
8.Persentase persalianan ditolong ibu
tenaga kesehatan terlatih 99% bersalin 1606 1550 97%
9.Persentase ibu nifas yang ibu nifas 1606 1372 85,4%
21
memperoleh 3 kali pelayanan
sesuai standar 90 %
10.Persentase Bumil dengan
komplikasi yang ditangani 80 % ibu hamil 336 232 69,4%
11.Persentasi ibu hamil dengan
resiko tinggi terdeteksi 80% ibu hamil 1680 794 47,26%
22
5. Persentase balita kurus (BB/TB)
yang mendapat makanan 113 113
tambahan % 100%
6. Persentase balitaditimbang berat
80 72
badannya(D/S) % 72%
7. Persentase balita ditimbang
70 58
berat badannya (N/S) % 58%
8. Persentase balita kasus gizi
20 20
buruk mendapatkan perawatan % 100%
9. Persentase balita dengan kasus
20 20
gizi buruk % 100%
10. Persentase balita dengan kasus
100 100
gizi kurang % 100%
11. Prevalensi stunting
(pendek&sangat pendek)pada anak 6141 133
baduta(Bawah 2 tahun) % 2,17%
12. Persentase ibu hamil
KEK(Kurang Energi Kronis)yang 197 156
mendapat PMT % 79,19%
13. Persentase anemia pada ibu
1015 104
hamil % 10,25%
14. Bayi mendapat ASI eksklusif
969 294
(Recall) % 30,34%
15. Bayi mendapat ASI eksklusif
1049 261
(pemetaan) % 24,88%
16. Persentase bayi baru lahir
mendapat inisiasi menyusu 1550 1428
dini(IMD) % 92,13%
17. Rujukan balita kasus gizi buruk % 7 7 100%
PELAYANAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
V. PENYAKIT (P2) 86%
A. TB Paru 84,6%
1.Cakupan pengobatan semua
kasus TB/CDR (Case Detection
Rate)yang diobati 90% % 233 122 52,36%
2. Angka notifikasi semua
kasus/CNR (Case notification
rate)yang diobati per 100.000 pddk 142 142 122 86%
3. Angka keberhasilan
pengobatan/SR (Success rate) 90
% % 128 134 100%
4. Cakupan penemuan TB RO 40% % 40 0 0%
5. Keberhasilan pengobatan TB RO
70% % 70 0 0%
6. Pasien TB mengetahui status
HIV 40% % 122 122 100%
B. Kusta 89%
Per
10.000
1. Prevalensi Kusta <1 Pddk <1 4 0,55
2. Penemuan kasus Baru Kusta Per
(CDR) < 5 100.000 <5 4 5,46
23
Pddk
3. Proporsi Kasus Kusta Anak % <5 0 0%
4. Proporsi cacat tingkat 2 % <5 0 0%
Per
1000.000
5. Angka cacat tingkat 2 Pddk <1 0 0%
6. Angka kesembuhan/RFT (rate)
yang PB 100% 2017 % 90 0 0%
7. Angka kesembuhan/RFT (Rate)
yang MB 90% 2016 % 95 88,8 93,47%
8. Proporsi kusta MB <65% % <65 75 84,6%
D. Diare 100%
1. Penemuan kasus Diare 100% Orang 1976 2843 100%
2. Kasus Diare ditangani Orang 1976 2843 100%
E. ISPA 44%
1. Penemuan kasus Pneumonia
dan Pneumonia berat oleh
Puskesmas dan kader 85% Orang 302 133 44%
2. Jumlah kasus Pneumonia dan
Pneumonia berat yang ditangani
56%-- (135 Org) Orang 302 133 44%
3. Jumlah kasus Pneumonia berat /
dengan tanda bahaya yang
ditangani / dirujuk 100% % 302 133 44%
Pencegahan Dan
Penangulangan Penyakit
F. berbasis Binatang 100%
1. Pencegahan dan
penanggulangan kecacingan
(12.867 org) % 14979 15535 100%
2. Cakupan penyelidikan
epidemiologi (41) % 41 41 100%
Per
3. Angka kesakitan DBD per 100.000
100.000 pddk Pddk 56 41 100%
24
4. Pencegahan dan
penanggulangan Rabies (8) % 7 7 100%
TARGET CAKUPAN
PENCAPAIA SUB VARI
NO JENIS KEGIATAN SATUAN
SASARAN N (H) VARIABEL ABEL
(T) ( SV ) (V)
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
PENGEMBANGAN 90%
Pelayanan Usaha
I Kesehatan Sekolah 85%
1.Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD kelas 1 Siswa 1419 1343 95%
2.Cakupan skrining anak
sekolah kesehatan remaja
(SMP & SMA) Siswa 832 622 75%
Pelayanan Usaha
II Kesehatan Gigi Sekolah 100%
1.Pembinaan kesehatan gigi
di posyandu (12 ) Posyandu 12 12 100%
2.Jumlah SD/MI/SKH dengan
penyuluhan KESGILUT SD / MI 24 24 100%
3.Pembinaan dan bimbingan
sikat gigi massal pada SD /
MI 80% SD / MI 24 24 100%
25
4.Jumlah murid SD/MI/SKH
yang di periksa Orang 2402 2402 100%
5.Perawatan kesehatan gigi
pada SD / MI 60% Orang 1996 1996 100%
6.Murid SD / MI mendapat
perawatan kesehatan gigi
60% Gigi 333 333 100%
Pelayanan Kesehatan
V Tradisional 100%
1.Pembinaan TOGA dan
pemanfaatannya pada
sasaran masyarakat Kelurahan 7 7 100%
2.Pembinaan pengobatan
Tradisional yang
menggunakan tanaman obat Kelurahan 7 7 100%
3.Pembinaan pengobatan
Tradisional dengan
keterampilan Kelurahan 7 7 100%
4.Pembinaan pengobatan
Tradisional lainnya Kelurahan 7 7 100%
26
melaksanakan upaya
kesehatan kerja informal
6.Presentasi Puskesmas
yang menyelenggarakan
kesehatan olah raga Kelompok 10 10 100%
7.Presentasi ruang
Puskesmas yang
menyelenggarakan
kesehatan olah raga pada
kelompok masyarakat di
wilayah kerja kelompok 10 10 100%
8.Presentasi puskesmas
yang menyelenggarakan olah 100%
raga bagi SD Kelompok 36 36
9.Presentasi haji yang di
periksa kebugaran 100%
jasmaninya Orang 100 100
10.Ruang puskesmas yang
melaksanakan kesehatan
olah raga Ruang 10 10 100%
27
III. Upaya Kesehatan Perseorangan
Tabel 3.3
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan
UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018
TARGET CAKUPAN
PENCAP
NO JENIS KEGIATAN SATUAN AIAN SUB VARIAB
SASARAN (H) VARIABEL EL
(T) ( SV ) (V)
UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN 100%
28
BAB IV
AKUNTABILITAS KINERJA
Berdasarkan data yang didapatkan dari program Kesehatan Ibu dan Anak,
terdapat kelahiran hidup sebanyak 1.526 bayi, yaitu 779 bayi laki-laki dan 747
bayi perempuan, dengan angka lahir mati sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup,
karena terdapat 11 bayi lahir (Neonatus) mati, dan jumlah kematian bayi
sebanyak 2 bayi (7,2 per 1.000 kelahiran hidup). Sedangkan angka kematian ibu
sebanyak 2 per 100.000 kelahiran hidup karena didapatkan 2 orang ibu yang
meninggal.
Kesehatan ibu dan anak perlu menjadi perhatian untuk menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi sehingga target SDGs dapat tercapai,
program KIA berusaha untuk meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil
pertama sebelum usia 12 minggu (K1), kunjungan lengkap (K4), kunjungan
neonatus 1 kali (KN1), persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan
komplikasi obstetri, penanganan neonatus resti, penanganan balita sakit dengan
manajemen terpadu balita sakit (MTBS), kunjungan anak prasekolah (APRAS)
dengan melihat pertumbuhan dan perkembangannya (SDIDTK), dan kunjungan
ke SMP/SMA serta kelas Calon Pengantin (Catin) di KUA Kecamatan Citangkil
untuk memberikan penyuluhan kesehatan reproduksi.
Hasil Kegiatan untuk program KIA dan KB lebih meningkat tetapi, kegiatan
program KB yaitu hanya 75,11 %. Selain itu angka kematian ibu berjumlah 2, dan
meningkat nya cakupan persalinan ibu hamil di faskes dan dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan terlatih.
29
Pada Penemuan Kasus Bayi BBLR juga terjadi penurunan dari 3,9% menjadi
2,1%. Hal ini menunjukkan meningkat nya kesehatan dan kesadaran pada Bumil
untuk asupan gizi sesuai dengan program 1000 hari kelahiran.
Gambar 4.1
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
UPTD Puskesmas Citangkil Tahun 2018
Tabel 4.1
Hasil Cakupan Program KB thn 2016,2017 dan 2018
30
Tabel 4.2
Hasil Cakupan Program Kesehatan Anak thn 2016, 2017 dan 2018
Tabel 4.3
Hasil Cakupan Program Kesehatan Ibu thn 2016 ,2017 dan 2018
31
4.3 PERBAIKAN GIZI
Masalah gizi erat hubungannya dengan kondisi kesejahteraan
masyarakat dan berakibat buruk pada kualitas SDM-nya bila tidak ditangani
dengan baik. Masalah gizi yang ditemukan di UPTD Puskesmas Citangkil
adalah Persentase anemia pada ibu hamil, Bayi mendapat ASI eksklusif (
recall ), dan Bayi mendapat ASI eksklusif ( Pemetaan ). Di Kecamatan
Citangkil masih ditemukan 9 kasus gizi buruk dan 100 kasus gizi kurang.
Untuk peningkatan status gizi masyarakat, UPTD Puskesmas Citangkil
memberikan penyuluhan tentang gizi, melakukan kunjungan rumah kasus gizi
buruk, mengadakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan
untuk kasus gizi kurang, penimbangan rutin kasus gizi buruk, validasi kasus
gizi buruk, monitoring Posyandu, pengujian garam beryodium, pemetaan
kadarzi, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi bulan Februari dan Agustus,
serta mengadakan Lomba Balita Indonesia (LBI) tingkat Kecamatan yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua tentang pertumbuhan
dan perkembangan anaknya.
Masalah gizi di Kecamatan Citangkil adalah Kurang Energi Protein
(KEP), tidak ditemukan kekurangan Yodium (GAKY), kekurangan vitamin A,
dan anemia gizi. Meskipun upaya penyuluhan, pembinaan, dan kunjungan
rumah terus-menerus dilakukan, namun masih juga ditemukan kasus balita
dengan gizi kurang dan gizi buruk.Salah satu penyebabnya adalah kondisi
sosial ekonomi masyarakat yang masih rendah dan kesadaran masyarakat
tentang kesehatan masih kurang.
Hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan balita pada program Gizi
Puskesmas UPT Citangkil didapatkan dari data Posyandu, sebagai berikut :
Cakupan program (K/S) 100 %, sudah mencapai target yaitu 100 %. Hal ini
disebabkan karena pengetahuan mengenai pentingnya posyandu bagi
pemantauan pertumbuhan bayi dan balita sudah dipahami dengan baik.
32
Cakupan keberhasilan program (N/S) 41,67%, belum mencapai target yaitu 60
%. Keberhasilan program belum mencapai target karena beberapa balita yang
ditimbang tidak naik berat badannya.
Cakupan efek program (N/D) 57,67%, belum mencapai target yaitu 60 %. Hal
ini disebabkan karena masih ditemukannya kasus gizi kurang dan gizi buruk
balita di masyarakat.
Distribusi vitamin A pada bulan Februari untuk bayi 100% dan balita 100%, dan
distribusi vitamin A bulan Agustus untuk bayi 100% dan balita 100%, serta
vitamin A Bufas 95,45%.
Gambar 4.2
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Gizi UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018
33
Upaya Kesehatan Usia Lanjut merupakan upaya pengembangan dari
Program Perbaikan Gizi. Puskesmas Citangkil mempunyai 15 Posbindu PTM
Plus yang berjalan setiap bulan dengan kegiatannya yaitu senam jantung
sehat, penyuluhan, penimbangan, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan
laboratorium. Kunjungan usia lanjut diatas usia 60 tahun yang datang ke
Posbindu mencapai 35,6% (1314orang) dari sasaran 3692orang, dikarenakan
golongan usia lanjut laki-laki hanya sedikit yang berkunjung (291 orang) ke
Posbindu dibandingkan dengan golongan usia lanjut perempuan (1.266
orang), karena bekerja di kantor ataupun di sawah pada saat Posbindu
dilaksanakan.
34
Gambar 4.3
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018
35
Gambar 3.4
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018
36
perubahan gaya hidup, pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas
fisik, dan stress.
Tujuan yang ingin dicapai dalam program ini adalah penyakit menular
dan penyakit tidak menular tidak lagi menjadi masalah di Kecamatan Citangkil
dan meningkatkan kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan diri dan lingkungannya, dengan beberapa kegiatan yaitu
meningkatkan penemuan suspek TB, Kusta, Diare, Pneumonia, Chikungunya,
dan DBD, melakukan kunjungan rumah dan kontak serumah serta kontak
lingkungan, meningkatkan cakupan surveilans, meningkatkan cakupan target
imunisasi dasar, BIAS, dan imunisasi bagi wanita usia subur, serta melakukan
penjaringan penyakit tidak menular di Pemeriksaan Umum, Poli PTM, dan
Posbindu PTM Plus.
TB Paru
Tahun 2018 CDR 122 org (52,36%), Pada tahun 2017 penemuan
kasus BTA (+)atauCase Detection Rate / CDR mencapai 65 orang(52, 36%)
sehingga belum mencapai target yaitu 90 %. Jumlah kasus TB Paru BTA (+)
122 orang. Dan yang diobati yaitu BTA (+) sebanyak 142 % dan yang
mendapatkan kesembuhan adalah 94,37%.
Kusta
Kasus penyakit Kusta pada tahun 2018 ada 4 kasus di sekecamatan
Citangkil yang merupakan kasus baruyaitu 1 orang perempuan di Kelurahan
Samangraya, 1 orang Laki-laki di Kelurahan Deringo, 1 orang Laki-laki di
Kelurahan Kebon Sari, dan 1 orang perempuan di Kelurahan Warnasari.
Program Kusta memprioritaskan penemuan kasus baru, kontak serumah, dan
kontak lingkungan agar penderita dapat diobati sedini mungkin dan
mencegah kecacatan yang mungkin dapat terjadi.
ISPA, Diare, dan Hepatitis
Pneumonia balita yang ditemukan ada 133 kasus atau 44% dari balita
yang mendapat pemeriksaan yaitu 133, kasus ini ditemukan melalui
penjaringan di Poli MTBS, Posyandu, Poskesdes, Polindes, Pustu, dan
Pusling. Target penemuan Diare yaitu 1976 kasus dan yang mendapatkan
pengobatan yaitu 2843 kasus (100%) dan semua kasus dapat ditangani
37
dengan baik sehingga tidak menyebabkan diare akut dengan dehidrasi yang
berat.
Pemeriksaan Laboratorium untuk Hepatitis dilakukan pada semua Ibu
Hamil yang memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke Puskesmas,
didapatkan 21 kasus Ibu Hamil dengan HbSAg positif.2 bumil di Kelurahan
Deringo, 2 bumil di KelurahanKebon Sari, 4 bumil di Kelurahan Taman Baru,
1 bumil di Kelurahan Lebak Denok, 4 bumil di Kelurahan Samang Raya, 5
bumil di Kelurahan Citangkil dan 3 bumil di Kelurahan Warna sari.
Gambar 3.5
Hasil Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Komponen Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit UPTD Puskesmas Citangkil
Tahun 2018
P2
TB Paru 84,6%
86,5%
Pencegahan Dan
Penangulangan Penyakit Pelayanan Imunisasi
berbasis Binatang
99,0%
100%
ISPA Diare
44% 100%
38
Pada tahun 2018 kasus DBD angka incidence rate (IR) sebesar 84 per
100.000 penduduk.
Tabel 4.4
JUMLAH PENDERITA DBD DAN JUMLAH KEMATIAN DBD
TAHUN 2018
PENGOBATAN
Program pengobatan di Puskesmas Citangkil dilakukan di dalam
gedung yaitu Pemeriksaan Umum, Pemeriksaan Gigi, KIA/KB, MTBS,
Laboratorium, Apotek, dan di luar gedung yaitu Posyandu, Pusling, Posbindu
PTM, Pos UKK, Poskesdes, Polindes, Pustu, dan Poskestren.
Program pengobatan di UPTD Puskesmas Citangkil dilakukan di dalam
gedung dan luar gedung. Untuk dalam gedung jumlah kunjungan pasien
rawat jalan UPTD Puskesmas Citangkil tahun 2018 adalah sebanyak 136.014
kunjungan (64.630 laki-laki dan 71.384 perempuan), jumlah kunjungannya
meningkat bila dibandingkan kunjungan tahun 2017 yaitu 85.860 kunjungan,
dengan rata-rata kunjungan pasien rawat jalan 193 orang/hari, dan utilisasi
pasien BPJS dengan UPTD Puskesmas Citangkil sebesar 21,4% dari jumlah
kepesertaan BPJS. Sedangkan jumlah kunjungan luar gedung UPTD
Puskesmas Citangkil sebanyak 16.556 kunjungan.
39
Kesehatan Jiwa merupakan upaya program pengembangan dari Unit
pengobatan di UPTD Puskesmas Citangkil yang dilaksanakan setiap hari
Rabu. Dalam melaksanakan kegiatan program kesehatan jiwa dilaksanakan
kunjungan rumah sebanyak dua kali dalam sebulan, dalam kegiatan ini
bertujuan untuk memenuhi hasil dari laporan masyarakat tentang adanya
penderita gangguan jiwa baru dan juga memvalidasi gangguan jiwa yang
belum pernah berobat ke Puskesmas.
UPTD Puskesmas Citangkil tahun 2018 terdapat 249 Penderita
gangguan jiwa sebagai berikut.
TABEL 4.5
JUMLAH PENDERITA GANGGUAN JIWA DI UPTD PUSKESMAS
CITANGKIL
TAHUN 2018
4. Gangguan Anxietas 13
5. Gangguan Neurotic 15
6. Gangguan Depresi 39
7. Epilepsy 10
40
TABEL 4.6
DATA KESEHATAN JIWA PERKELURAHAN DI UPTD PUSKESMAS
CITANGKIL
TAHUN 2018
GAMBAR 3.6
HASIL PENILAIAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN
KOMPONEN PELAYANAN KESEHATAN JIWA UPTD PUSKESMAS
CITANGKIL TAHUN 2018
41
Penyakit Menular Langsung (P2ML)
42
Program Pencegahan dan Pengandalian Penyakit
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah program imunisasi rutin yang diadakan
untuk murid SD/MI kelas 1 dan 2, dengan cakupan BIAS Campak kelas 1 yaitu
94,45 %, BIAS DT kelas 1 yaitu 98,1 %, sedangkan BIAS Td kelas2 yaitu 98 %,
target BIAS yaitu 98 %, capaian BIAS 94% belum mencapai target.
TABEL 4.7
CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI THN 2016, 2017 DAN 2018
43
kesehatan rutin petugas Puskesmas, melakukan senam, melakukan Rockport test
(tes kebugaran) pada petugas Puskesmas, pengajian rutin bulanan di Puskesmas,
pembinaan Pos UKK setiap bulan, dan kunjungan ke perusahaan formal untuk
sosialisasi kesehatan kerja serta penyuluhan kesehatan bagi pekerjanya.
TABEL 4.8
CAKUPAN USILA DAN PTM THN 2016, 2017 DAN 2018
44
TABEL 4.9
JUMLAH PENDERITA PENYAKIT TIDAK MENULAR
TAHUN 2018
1. Hiperkolesterolemia 982
2. Hipertensi 921
5. PPOK 225
6. Stroke 142
9. Kanker Payudara 2
10. Obesitas 0
12. Osteoporosis 0
45
TABEL 4.10
CAKUPAN KUNJUNGAN PASIEN UMUM DAN JKN THN 2016, 2017 DAN
2018
JKN Rp 1.700.707.694,-
BOK Rp 616.426.000,-
46
Penyerapan dana JKN mencapai 97,01 %, Penyerapan dana APBN
mencapai 100% Sedangkan untuk dana BOK yang dialokasikan untuk
pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas dapat diserap
mencapai 100 %.
TABEL 4.11
ANGGARAN KEGIATAN PUSKESMAS CITANGKIL THN 2016, 2017 DAN
2018
47
BAB IV
KESIMPULAN
2. Dari program Kesehatan Ibu dan Anak, terdapat kelahiran hidup sebanyak 1.526
bayi, yaitu 779 bayi laki-laki dan 747 bayi perempuan, dengan angka lahir mati
sebesar 7,2 per 1.000 kelahiran hidup, karena terdapat 11 bayi lahir (Neonatus)
mati, dan jumlah kematian bayi sebanyak 2 bayi sebanyak 1 per 1.000 kelahiran
hidup. Sedangkan angka kematian ibu sebesar 2 per 100.000 kelahiran hidup
karena didapatkan 2 orang ibu yang meninggal.
3. Peningkatan derajat kesehatan dapat dilihat dari status gizi balita yang
menunjukkan bahwa 5985 gizi normal namun masih ditemukannya 9 balita gizi
buruk, dan 100 balita kasus gizi kurang. Serta jumlah cakupan pemakaian air
bersih 100%, cakupan jamban keluarga 97,6 %, dan yang memenuhi sebagai
rumah sehat 91,3 %.
4. Cakupan program (K/S) 100 %, sudah mencapai target yaitu 100 %. Hal ini
disebabkan karena pengetahuan mengenai pentingnya posyandu bagi
pemantauan pertumbuhan bayi dan balita sudah dipahami dengan baik.
Cakupan partisipasi masyarakat (D/S) 71,62%, belum mencapai target yaitu 85
%. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih kurang memahami manfaat
Posyandu. Cakupan keberhasilan program (N/S) 41,67%, belum mencapai
target yaitu 60 %. Keberhasilan program belum mencapai target karena
beberapa balita yang ditimbang tidak naik berat badannya. Cakupan efek
48
program (N/D) 57,67%, belum mencapai target yaitu 60 %. Hal ini disebabkan
karena masih ditemukannya kasus gizi kurang dan gizi buruk balita di
masyarakat. Distribusi vitamin A pada bulan Februari untuk bayi 100% dan balita
100%, dan distribusi vitamin A bulan Agustus untuk bayi 100% dan balita 100%,
serta vitamin A Bufas 95,45%. Penanggulangan anemia gizi di masyarakat
dengan pemberian tablet Fe untuk ibu hamil, cakupan Fe I yaitu 99,17 %, dan
Fe III yaitu 88,41 %, cakupan masih dibawah target karena adanya drop out di
K4 Ibu hamil.Program kesehatan yang menjadi Upaya Kesehatan Esensial
adalah Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan, Perbaikan Gizi, Pengendalian Penyakit, serta Upaya
Kesehatan Pengembangan yaitu inovasi Program Pengobatan seperti Poli Jiwa,
Pojok Dahak, sistem antrian di Pendaftaran.
5. Pemanfaatan sarana kesehatan Puskesmas sudah baik, hal ini dapat dilihat dari
jumlah kunjungan dan peningkatan pelayanan kesehatan menuju kearah yang
lebih baik lagi.
49