NIM : N1A118146
1. Perawat yang setiap hari kontak dengan pasien dalam tempo yang lumayan
lama 6 sampai 8 jam /hari, hingga tetap terpajan pada mikroorganisme pathogen
bisa membawa infeksi dari satu pasien ke pasien yang lainnya. Hasil riset
menunjukkan jika tenaga kerja perawat banyak diketemukan cedera sprain serta
strain, nyeri pinggang, adalah keluhan paling banyak yang diketemukan pekerja
perawat di dalam rumah sakit. Luka sayat serta tusukan jarum yang tidak sesuai
mekanisme penggunaannya atau saat pencucian instrument tajam yang beresiko
tersayat.
2. Dokter bisa tertular penyakit dari pasien, terkena bahan kimia anesthesi halotan
yang gampang menguap merembes menembus masker hingga mengakibatkan
masalah somatic, nyeri kepala, mual sampai masalah fungsi saraf pusat.
Robeknya sarung tangan bisa mengakibatkan cedera sayatan serta tusukan
jarum.
5. Petugas laundry rumah sakit yang setiap hari terpajan dengan bahan linen yang
berasal dari bekas pakai pasien dengan semua jenis penyakit menyebar, perihal
ini bisa mengakibatkan penyebaran bakteri ataupun virus yang berasal dari linen
kotor. Bakteri serta virus menebar saat petugas londri melakukan seleksi jenis
linen, hingga sangatlah berdampak pada penyakit gangguan pernapasan.
Analisis dan hierarki pengendalian:
Pada 5 kasus tersebut, ditemukannya human factor atau human error dari masing-
masing kasus dan hal ini bisa diatasi dengan 5 hierarki pengendalian bahaya
berdasarkan OHSAS 18001:2007 yaitu meliputi:
3. Perancangan yaitu ada baiknya dirancangnya sistem atau cara kerja agar dapat
mengurang penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja. Pengendalian ini
dikerjakan mempunyai tujuan untuk memisahkan bahaya dengan pekerja dan
untuk mencegah terjadinya kekeliruan manusia. Pengendalian ini terpasang
pada suatu unit sistem mesin atau perlengkapan. Beberapa contoh implementasi
cara ini contoh ialah sistem tekanan negatif pada ruangan perawatan air borne
dissease, pemakaian laminar airflow, pemasangan shield /sekat Pb pada
pesawat fluoroscopy (X-Ray), dan sebagainya. Hal ini berlaku kepada petugas
radiologi.
4. Kontrol administratif yaitu pengendalian dari bagian orang yang akan melakukan
pekerjaan. Dengan dikendalikan cara kerja diharapkan orang akan mematuhi,
mempunyai potensi serta ketrampilan cukup untuk merampungkan pekerjaan
dengan aman. Jenis pengendalian ini diantaranya seleksi karyawan, terdapatnya
standard operasional Mekanisme (SOP), pelatihan, pengawasan, modifikasi
prilaku, agenda kerja, perputaran kerja, pemeliharaan, manajemen pergantian,
agenda istirahat, dan sebagainya.
5. Dan yang terakhir adalah penentuan serta pemakaian alat pelindung diri adalah
merupakan perihal yang sekiranya efisien dalam pengendalian bahaya. APD
cuma dipakai oleh pekerja yang akan bertemu langsung dengan kemungkinan
bahaya dengan memerhatikan jarak serta waktu kontak dengan kemungkinan
bahaya itu. APD terdiri dari sarung tangan, kacamata safety, dan sebagainya.
Selain 5 hierarki itu ada beberapa upaya yang bisa dikerjakan untuk mengurangi
dan menghindari kecelakaan kerja: