Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANAJEMEN RESIKO I

Nama : Rolles Sagala


NIM : 71231045
Kelas : 12F MMRS ARS University

1. Apa perbedaan Manajemen Risiko dan Pengendalian Risiko?

Manajemen risiko adalah sebuah proses identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian,


pemantauan dan pelaporan resiko, suatu proses end-to-end dari sebuah identifikasi dan
penanganan risiko, dimana setiap risiko dianalisa dan keputusan dibuat untuk menghindari,
menerima, memitigasi, mentransfer, dan membagi setiap risiko

Pengendalian risiko adalah teknik yang memanfaatkan temuan dari penilaian risiko, yang
melibatkan identifikasi faktor risiko potensial dalam operasi perusahaan, seperti aspek teknis
dan nonteknis dari bisnis, kebijakan keuangan, dan masalah lain yang dapat mempengaruhi
kesejahteraan perusahaan.

2. Seberapa penting pengendalian risiko bagi Perusahaan/RS

Tindakan pengendalian risiko sangat penting untuk pencegahan kecelakaan dan kerugian pada
suatu perusahaan/RS. Mereka menyediakan semacam jaring pengaman dengan
mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengurangi risiko yang ada dalam suatu organisasi.

Manfaat Pengendalian risiko bagi perusahaan:

a. mengidentifikasi karyawan yang berisiko


b. mengetahui faktor apa yang mereka hadapi. Kesadaran akan faktor-faktor yang tidak
dapat dihilangkan dan beberapa faktor yang dapat dihilangkan sepenuhnya
c. membantu untuk mengetahui apa yang harus diwaspadai
d. mendapatkan pengetahuan tentang metode mitigasi

3. Bagaimana tingkat pengendalian resiko yang biasa diterapkan perusahaan/RS

Hierarki pengendalian risiko digunakan saat melakukan aktivitas penilaian risiko, untuk
mengendalikan bahaya dan meminimalkan risiko.
• Eliminasi : Meskipun paling efektif dalam mengurangi bahaya, juga cenderung paling sulit
diterapkan dalam proses yang ada. Untuk proses yang ada, perubahan besar dalam peralatan
dan prosedur mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau menggantikan bahaya.

• Substitusi : Substitusi adalah tindakan pengendalian umum dengan mengganti alternatif lain
yang lebih aman.

• Kontrol : Teknik Kontrol teknik adalah cara yang baik untuk mengendalikan bahaya pada
sumbernya. Penutup, pembatas, pelindung dan isolasi. Apa pun yang dapat dirancang dan
dibangun untuk membuat lingkungan kerja lebih aman.

• Kontrol Administratif : Sistem kerja yang aman seperti izin kerja dapat digunakan untuk
aktivitas berisiko tinggi. Pelatihan dan induksi dapat dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran. Kegiatan rutin dan terjadwal dapat digunakan untuk menjaga keselamatan. Seperti
inspeksi, pengujian, tata graha yang baik, dan pembersihan.

• PPE (Personal Protective Equipment) : Jika risiko tetap ada, PPE bisa menjadi cara yang
baik untuk melindungi individu. Ini dapat memberi perlindungan jika PPE yang benar dipilih
untuk bahaya, dan digunakan serta dirawat dengan benar. Program PPE mungkin relatif
murah untuk dibuat, tetapi dalam jangka panjang, bisa sangat mahal untuk dipertahankan

4. Apa perbedaan eliminasi dan substitusi dalam hierarki pengendalian risiko?

Salah satu tingkat yang paling penting dan efisien dalam hierarki pengendalian risiko adalah
eliminasi, yang berfokus pada menghilangkan bahaya dari sumbernya sepenuhnya.
Penghapusan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengganti bahan atau peralatan
berbahaya dengan yang lebih aman, mengubah desain untuk menghilangkan bahaya, atau
menghilangkan proses yang tidak diperlukan.

Hierarki berikutnya dalam pengendalian risiko adalah substitusi, yang berfokus pada
penggantian suatu bahaya dengan sesuatu yang lebih aman. Substitusi dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti mengganti bahan atau peralatan berbahaya dengan yang lebih aman,
mengganti proses berbahaya dengan yang lebih aman, atau mengganti metode kerja
berbahaya dengan yang lebih aman.
5. Berikan contoh dan jenisnya pengendalian risiko perusahaan/RS
Ada beberapa contoh risiko dan pengendalian resiko di perusahaan, dalam hal ini di RS :

1. Risiko bahaya mekanik : contoh yang paling sering terjadi adalah tertusuk jarum.
Terpeleset di tangga, lantai licin atau di kamar mandi. Pengendalian yang harus
dilakukan adalah penggunaan safety box untuk limbah medis tajam, membuang jarum
suntik langsung ke safety box tanpa menutup kembali jarum suntik, memakai
penanda/rambu “awas licin” pada lantai basah,
2. Risiko bahaya radiasi : contoh yang mungkin akan terjadi dari ruang radiologi.
Pengendalian yang dapat dilakukan adalah adanya rambu peringatan akan adanya
bahaya radiasi dan juga pemeriksaan berkala terhadap tingkat paparan radiasi.
3. Risiko bahaya kimia : Risiko ini terdapat pada bahan bahan kimia golongan berbahaya
dan beracun. Pengendalian yang harus dilakukan adalah pelabelan dan penyimpanan
dan pemusnahan khusus untuk limbah berbahaya dan beracun.
4. Risiko bahaya listrik : risiko ini bisa terjadi dari korsleting listrik. Penegndalian yang
harus dilakukan adalah kebijakan penggunaan peralatan listrik yang sesuai standar dan
pengecekan fungsi pelaratan dan instalasi listrik secara berkala dan rutin.
5. Risiko bahaya pencahayaan : contoh risiko ini biasanya terjadi di ruang laboratorium
dan ruang operasi. Pengendalian yang harus dilakukan adalah pemantauan tingkat
pencahayaan secara berkala dan memperbaiki kondisi pencahayaan yang tidak sesuai
standar.

Anda mungkin juga menyukai