Anda di halaman 1dari 4

KISI- KISI ujian Mid Test (soal ujian mid dari sini diambil silahkan kerjakan)

Petunjuk: Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat, jelas dan benar

1. Sebutkan Jenis-jenis APD yang dapat tersedia di Fasilitas pelayanan Kesehatan sesuai
dengan kebutuhan nya (minimal 10)
2. Jelaskan hirarki pengendalian risiko dan berikan contoh (masing masing 1 contoh)
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Patient Safety (keselamatan pasien)

4. Jelaskan Sembilan Solusi Keselamatan Pasien di RS (Daud, 2007)


5. Apa itu Resiko Dan Hazard
6. Berikan Contoh Hazard Dan Resiko Bagi Perawat Saat Melakukan
Pengkajian
7. Jelaskan Upaya Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Perawat dalam Tahap
Pengkajian
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen risiko
9. Jelaskan Hirarki Pengendalian Risiko K3

JAWAB

NAMA MAHASISWI : BETTY TAMBA


NIM : 2014201015
KELAS : B

1. Jenis-jenis APD yang dapat tersedia di Fasyankes sesuai dengan kebutuhan sebagai
berikut:
a). Penutup kepala (shower cap)
b). Kacamata Khusus (safety goggle)
c). Pelindung wajah (face shield)
d). Masker
e). Sarung Tangan (hand schoon/sarung tangan karet)
f). Jas Lab
g). Apron
h). Pelindung kaki (safety shoes dan sepatu boots)
i). Coverall
k). Penutup telinga (ear muff atau ear plug)

2. Pengendalian risiko keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu upaya pengendalian
potensi bahaya yang ditemukan di tempat kerja. Pengendalian risiko perlu dilakukan sesudah
menentukan prioritas risiko. Metode pengendalian dapat diterapkan berdasarkan hierarki dan
lokasi pengendalian.
Berikut penjelasan dari hierarki pengendalian:
1). Eliminasi Eliminasi merupakan langkah pengendalian yang menjadi pilihan pertama
untuk mengendalikan pajanan karena menghilangkan bahaya dari tempat kerja. Namun,
beberapa bahaya sulit untuk benar-benar dihilangkan dari tempat kerja.
2). Substitusi Subtitusi merupakan upaya penggantian bahan, alat atau cara kerja dengan
alternatif lain dengan tingkat bahaya yang lebih rendah sehingga dapat menekan
kemungkinan terjadinya dampak yang serius.
Contohnya:
a). Mengganti tensi air raksa dengan tensi digital
b). Mengganti kompresor tingkat kebisingan tinggi dengan tipe yang kebisingan
rendah (tipe silent kompresor)
3). Pengendalian Teknik Pengendalian teknik merupakan pengendalian rekayasa desain alat
dan/atau tempat kerja. Pengendalian risiko ini memberikan perlindungan terhadap
pekerja termasuk tempat kerjanya. Untuk mengurangi risiko penularan penyakit infeksi
harus dilakukan penyekatan menggunakan kaca antara petugas loket dengan
pengunjung/pasien. Contoh pengendalian teknik yaitu: untuk meredam suara pada ruang
dengan tingkat bising yang tinggi seperti:
a). Pada poli gigi khususnya menggunakan unit dental dan kompresor
b). Pada ruang genset
4). Pengendalian Administrasi Pengendalian administrasi berfungsi untuk membatasi
pajanan pada pekerja. Pengendalian administrasi diimplementasikan bersamaan dengan
pengendalian yang lain sebagai pendukung.
Contoh pengendalian administrasi diantaranya:
a). Pelatihan/sosialisasi/penyuluhan pada SDM Fasyankes -33-
b). Penyusunan prosedur kerja bagi SDM Fasyankes
c). Pengaturan terkait pemeliharaan alat
d). Pengaturan shift kerja
5). Alat Pelindung Diri Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam mengendalikan
risiko keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang sangat penting, khususnya
terkait bahaya biologi dengan risiko yang paling tinggi terjadi, sehingga penggunaan
APD menjadi satu prosedur utama di dalam proses asuhan pelayanan kesehatan. APD
adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh sumber daya manusia dari potensi
bahaya di Fasyankes. Alat pelindung diri tidak mengurangi pajanan dari sumbernya,
hanya saja mengurangi jumlah pajanan yang masuk ke tubuh. APD bersifat eksklusif
(hanya melindungi individu) dan spesifik (setiap alat memiliki spesifikasi bahaya yang
dapat dikendalikan). Implementasi APD seharusnya menjadi komplementer dari upaya
pengendalian di atasnya dan/atau apabila pengendalian di atasnya belum cukup efektif.

3. Keselamatan pasien adalah suatu sitem dimana RS membuat asuhan pasien lebih aman,
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko ,identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan
risiko.

4. Sembilan Solusi Keselamatan Pasien di RS yaitu (Daud, 2007)


1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip(look, alike, sound-alike medication names).
2. Pastikan identifikasi pasien
3. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien.
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yg benar.
5. Kendalikan cairan elektrolit pekat
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan.
7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang.
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai
9. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial

5. Hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan
cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja.

Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa yang
berhubungan dengan cidera parah atau sakit akibat kerja dan terpaparnya seseorang atau alat
pada suatu bahaya

6. Contoh Hazard Dan Resiko Bagi Perawat Saat Melakukan Pengkajian


1. Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
2. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian
3. Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang di ajukan perawat
4. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik.
5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya

7. Upaya Meminimalkan Resiko dan Hazard pada Perawat dalam Tahap Pengkajian
Berdasarkan
1. Perawat harus melakukan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk apapun kepada
pihak rumah sakit
2. Memberikan pengertian kepada pasien agar memperlakukan sesame manusia dengan dasar
martabat dan rasa hormat
3. Dalam melakukan kontak kepada pasien,perawat seharusnya menjadi pendengar yang
baiksalah satu teknik pengumpulan data pada pengkajian adalah wawancarta.saat melakukan
wawancaraperawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik
mungkin
4. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada perawat tentang cara menghindari tindakann
kekerasan verbal dan fisik
5. Ketika pasien terlihat sedang dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk di dekati,
perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarga pasien terlebih dahulu.
6. Saat mengkaji, perawat tidak boleh menyampaikan kata-kata yang menyingung pasien dan
keluarga.
7. Saat melakukan tindakan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari pasien
terlebih dahulu.
8. Manajemen rumah sakit perlu memfasilitasi perawat mempersiapkan diri untuk menghadapi
hazard dan resiko. 9. Manajemen harus terbuka serta tidak berusaha menutupi terhadap laporan-
laporan kekerasan fisikmaupun verbal terhadap perawat
10. Memodifikasi lingkungan yang nyaman dirumah sakit mulai dari poli, ruangan rawat inap,
sampai ke unit gawat darurat dan ruang intensif untuk menentramkan suasana hati pasien dan
keluarga

8. Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif utuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun
prioritas risiko dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.

9. Hirarki Pengendalian Risiko K3


1.Eliminasi Yaitu dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja.
2.Subtitusi Yaitu mengganti dengan bahan/proses yang lebih aman
-Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
-Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
-Proses pengecatan spray diganti dengan pencelu
3. Rekayasa Teknik
-Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)
-Pemasangan general dan local ventilation
-Pemasangan alat sensor otomatis
4. Pengendalian Administratif
-Pemisahan lokasi
-Pergantian shift kerja
-Pemberlakuan sistim ijin kerja
-Pelatihan karyawan
5. Alat pelindung diri (APD)

Anda mungkin juga menyukai