NIM : 17106022
Prodi/Kelas : MAH/A
Resiko yang telah diketahui besar dan potensi akibatnya harus dikelola dengan
tepat, efektif dan sesuai dengan kemampuan dan kondisi perusahaan. Pengendalian resiko
dapat dilakukan dengan berbagai pilihan, misalnya dengan dihindarkan, dialihkan kepada
pihak lain, atau dikelola dengan baik. OHSAS 18001 memberikan pedoman pengendalian
resiko yang lebih spesifik untuk bahaya K3 dengan pendekatan eliminasi, substitusi,
pengendalian teknis (engineering control), pengendalian administrative, penggunaan alat
pelindung diri (APD).
1. Menekan Likelihood
a. Pendekatan teknis
Eliminasi
Subtitusi
Isolasi
Pengendalian jarak
b. Pendekatan administratif
2. Menekan konsekuensi
Opsi ketiga adalah pengalihan resiko ke pihak lain, sehingga beban resiko
yang ditanggung perusahaan menurun. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara misalnya:
Pemilihan teknik pengendalian resiko yang paling tepat sangat penting untuk
memperoleh hasil yang paling baik. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam
menentukan teknik pengendalian, antara lain dengan teknik hirarki pengendalian.
Sebagai contoh, penyedia APD dapat dengan segera dilaksanakan. Akan tetapi
untuk melakukan langkah eliminasi atau perbaikan rancangan akan memerlukan waktu
yang lama untuk dapat dilaksanakan. Namun dampak atau sasaran pengendaliannya akan
berbeda.
Manajemen harus memperoleh informasi yang jelas mengenai semua risiko yang ada di
bawah kendalinya. Dengan mengetahui dan memahami semua risiko yang ada di lingkungannya,
maka semua pihak akan dapat bertindak hati-hati.
Komunikasi yang digunakan apat berupa edaran, petunjuk praktis, forum komunikasi,
buku panduan atau pedoman kerja. Untuk pekerja tingkat bawah, aspek manajemen risiko harus
di komunikasikan dengan Bahasa yang praktis dan sederhana agar mudah dipahami. Sedangkan
untuk pekerja tingkat yang lebih tinggi, komunikasi dapat dilakukan dalam bahasa dan lingkup
yang lebih rinci dan teknis.
Manajemen risiko perlu partisipasi semua pihak dalam pengembangan dan penerapannya
sesuai dengan porsinya masing-masing. Bentuk konsultasi atau partisipasi dalam manajemen
risiko dapat dilakukan dengan: