NAMA KELOMPOK :
Anisahrin (1532121519)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengendalian Risiko :
a. Menghindari resiko
Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni adalah menghindari harta,
orang, atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :
boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko, makin luas risiko
yang dihadapi, maka makin besar ketidakmungkinan menghindarinya.
faedah atau laba potensial yang bakal diterima dari sebab pemilikan suatu
harta, memperkerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas
suatu kegiatan, akan hilang, jika dilaksanakan penghindaran risiko.
Makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar
kemungkinan akan tercipta risiko yang baru
B. Mengendalikan resiko/kerugian
d. Menurut timing-nya.
a. Pendekatan engineering.
kerusakan.
Dr, Haddon menegaskan bahwa kemungkinan dan keparahan kerugian dari kecelakaan
lalu-lintas tergantung atas kondisi-kondisi dalam :
b. Kendaraan
c. Lingkungan umum jalan raya yang melingkupi faktor-faktor seperti desain,
pemeliharaan, keadaan lalu-lintas, dan peraturan.
Hazard yang menyebabkan kerugian itu atau yang mungkin menyebabkan kerugian di
masa datang.
Untuk mendapatkan informasi atas kerugian, maka pengendali kerugian perlu untuk
membangun :
E. Analisis Hazard
Hazard adalah suatu keadaan atau kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya suatu peril. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana
yang menimbulkan kerugian, dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak
diharapkan.
Physical Hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik
dari suatu obyek yang dapat memperbesar kemungkinan terjadi suatu peril ataupun
memperbesar terjadinya suatu kerugian.
Moral Hazard, adalah suatu kondisi yang bersumber dari orang yang bersangkutan
yang berkaitan dengan sikap mental atau pandangan hidup serta kebiasaannya yang
dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril ataupun suatu kerugian.
Morale Hazard. Meskipun pada dasarnya setiap orang tidak mengingatkan terjadinya
suatu kerugian, akan tetapi karena merasa bahwa ia telah memperoleh jaminan baik
atas diri maupun harta miliknya, maka seringkali menimbulkan kecerobohan atau
kurang hati-hati. Keadaan yang demikian itu akan dapat memperbesar terjadinya suatu
kerugian.
a. Memisahkan resiko
Yang dimaksud pemisahan disini ialah menyebarkan harta yang menghadapi resiko
yang sama, menggantikan penempatan dalam suatu lokasi Misalnya jika banyak
mempunyai truck, maka tindakan pemisahan dilakukan dengan menempatkannya
dalam beberapa pool yang berlainan, penempatan barang persediaan tidak dalam satu
gudang saja, tetapi dipisahkan dalam dua atau lebih.
Merupakan suatu metode pengendalian resiko yang dilakukan dengan cara melakukan
tindakan kombinasi dari metode-metode yang ada, baik itu penghindaran resiko,
pengendalian resiko, pemisahan resiko maupun pemindahan resiko. Dengan tujuan
untuk meminimalkan dampak resiko yang mungkin terjadi.
c Memindahkan resiko
Harta milik atau kegiatan yang menghadapi resiko dapat dipindahkan kepada pihak
lain, baik dinyatakan dengan tegas maupun dengan berbagai transaksi atau kontrak.
Cara terpenting untuk memindahkan risiko adalah asuransi.Dengan asuransi,
seseorang atau perusahaan memindahkan atau menggeser risiko tertentu yang
dipikulnya kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi.
Mengurangi (manajemen/mengatur)
Menahan: menyediakan sesuatu lebih dari satu
Memindahkan: meminjam sesuatu ke orang lain/tempat lain agar tidak terkena
resiko
Menghindari: tidak usah punya sesuatu(contoh barang atau rencana)
b. Mengurangi probabilitas
c. Mengurangi konsekuensi
d. Transfer risiko
Alternatif transfer risiko ini, dilakukan setelah dihitung keuntungan dan kerugiannya.
Transfer risiko ini bisa berupa pengalihan risiko kepada pihak kontraktor. Oleh karena
itu didalam perjanjian kontrak dengan pihak kontraktor harus jelas tercantum ruang
lingkup pekerjaan dan juga risiko yang akan ditransfer. Selain itu konsekuensi yang
mungkin terjadi dapat juga di transfer risikonya dengan pihak asuransi.
Memindahkan risiko melalui risk financing transfer berarti mencari dana eksternal
yang akan membayar kerugian yang bersangkutan, jika kerugian itu nanti sungguh
terjadi. Risk financing transfer dapat dilakukan dengan cara :
· Transfer risiko kepada perusahaan lain yang bukan perusahaan asuransi (nonisurance
transfer) yang meliputi harta, kerugian atas net income, kerugian personil dan
tanggung gugat kepada pihak ketiga.
b. Risk Retention
Metode yang paling umum penanganan risiko adalah penanggungan sendiri oleh
perusahaan yang bersangkutan.Sumber dananya diusahakan oleh perusahaan yang
bersangkutan. Penanggungan sendiri ini bisa bersifat pasif atau tidak direncanakan
bias juga bersifat aktif atau direncanakan.
3.Bila perkiraan expected loss dari manajer risiko lebih rendah dari pada perkiraan
perusahaan asuransi.
1.Jika biayanya lebih rendah dibandingkan dengan yang akan dibebankan oleh
perusahaan asuransi.
2 .Jika expected loss-nya lebih rendah dari pada yang diperkirakan perusahaan
asuransi.
3. Jika unit yang menghadapi risiko yang sama banyak jumlahnya, sehingga risikonya
lebih rendah dan probabilitasnya dapat diperhitungkan dengan lebih akurat.
4.Tujuan manajemen risiko menerima variasi yang besar dalam kerugian tahunan.
1. Sering biaya yang dikeluarkan dengan meretensi lebih besar dari pada biaya yang
dibebankan oleh pihak asuransi.
2. Expected losses lebih besar dari pada yang diperkirakan oleh perusahaa asuransi.
secara memuaskan.
5. Tujuan manajemen risiko ditekankan pada ketenangan pikiran dari variasi laba
6. Jumlah kerugian dan biaya membengkak selama jangka waktu pendek, sehingga
7. Peluang investasi yang terbatas dengan tingkat pengembalian (return) yang rendah.
Dalam hal ini perusahaan tidak menyediakan dana khusus untuk meretensi
risiko. Bila terjadi peril, kerugiannya diperhitungkan sebagai biaya.Jadi
langsung mengurangi kentungan.
b. Dengan membentuk dana cadangan.
Membentuk dana cadangan dari bagian laba yang disisihkan, sehingga bila
terjadi peril akan mengurangi besarnya dana cadangan. Tujuan pembentukan
dana yaitu untuk menciptakan keteraturan atau regulasi dari pada kerugian
yang tidak teratur atau irreguler terhadap harta kekayaan perusahaan.
· Adanya jaminan tersedianya dana dalam perusahaan yang tidak dapat diganggu
gugat, hanya untuk mengatasi kerugian yang telah ditentukan.
Adanya kemungkinan peristiwa kerugian ternyata lebih sering atau lebih cepat dari
yang diperkirakan.
Pembentukan dana yang terlalu besar dapat mengganggu penyediaan kas untuk
melaksanakan rencana kegiatan operasional perusahaan. Disamping itu, dana yang
terbentuk akan mengganggur (idle) dan tidak bisa digunakan untuk keperluan lain.
Usaha memperoleh keringanan pajak tidak mungkin karena biasanya pihak kantor
pajak hanya mengakui pengurangan beban pajak apabila kerugian-kerugian yang
diperhitungkan dalam laba rugi perusahaan benar-benar telah terjadi.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian risiko diambil
Sesudah manajer risiko mengidentifikasikan dan mengukur resiko yang dihadapi
perusahaannya, maka ia harus memutuskan bagaimana menangani resiko tersebut.
Dengan kata lain, pengendalian resiko ( risk control ) adalah suatu tindakan untuk
menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
.
DAFTAR PUSTAKA
Kangari, R. 1995. Risk Management Perceptions and Trends of U.S. Construction. Journal
of Construction Engineering and Management.ASCE.December.
file:///D:/File%20Download/Manajemen%20Risiko%20_%20Evi%20Gustami.htm
http://www.-FE-Unlam-Banjarmasin-Abdul-Hadi-,-2010.html
http://www.slideshare.net/mobile/twenty2in/bab-1-ruang-lingkup-29279180
http://www.slideshare.net/mobile/twenty2in/manajemen-risiko
http://elip.unicom.ac.id/download.php?id=905
http://www.read.omdidien.com/jurnal/jurnal-manajemen-resiko-penanggulangan resiko.html
http://Disaster-Risk-Reduction-Strategies-and-Risk-Management-Practices:-Critical-
Elements-for-Adaptation-to-Climate-Change.html