Anda di halaman 1dari 2

Identifikasi Risiko

Menurut The Australian standard/New Zealand standard (2004) identifikasi risiko merupakan
proses menentukan apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana suatu risiko dapat terjadi.
Identifikasi risiko adalah langkah dalam proses manajemen risiko untuk mengidentifikasi apa
yang memungkinkan terjadinya penyebab kegagalan (kegiatan, proses, produk, benda, bahan dan
lingkungan) dan bagaimana skenario kegagalan tersebut terjadi (Supriyadi, 200).
Identifikasi risiko dimulai dengan mengidentifikasi semua sumber risiko area dampak. !isiko
penting dipertimbangkan lebih detail untuk mengidentifikasi sesuatu yang khusus yang bisa
terjadi dan bagaimana sesuatu itu mun"ul, apa yang bisa salah selalu mudah ditinjau kembali
setelah terjadinya kerugian. #ntuk membantu menjamin bah$a semua risiko diidentifikasi
membutuhkan metodologi atau "ara yang logis dan terstruktur yang menunjukkan bah$a tidak
ada area lain yang terle$atkan. Struktur ini digunakan sebagai dasar untuk menanyakan
pertanyaan dengan "ara yang imajinatif tentang apa yang mungkin terjadi dan bagaimana itu bisa
terjadi (%ross, &''(). )fektifitas identifikasi risiko tergantung pada (*endra, 200+),
&. -engetahuan tentang substansi risiko yang akan diidentifikasi
2. Imajinasi tentang skenario kemungkinan.kemungkinan dampak yang akan terjadi, dari suatu
proses atau sistem kegiatan.
/. 0erangka berfikir yang logis.
1ujuan dilakukannnya identifikasi risiko yaitu untuk mengidentifikasi apa yang mungkin terjadi
yang dapat menyebabkan suatu kerugian dan bagaimana skenario kerugian dapat timbul (%ross,
&''(). 2alam melakukan identifikasi risiko menurut %ross (&''() seperti dengan "ara
brainstorming atau berdiskusi dan melakukan identifikasi bersama dengan orang.orang yang ada
di dalam tim
sangat dapat membantu, tetapi risiko yang diidentifikasi "enderung menjadi sempit. 3da
beberapa metode efektif yang dapat digunakan dalam melakukan identifikasi risiko untuk
mengetahui faktor penyebab dan proses terjadinya konsekuensi atau dampak. 4eberapa "ontoh
metode identifikasi risiko tersebut adalah sebagai berikut,
a. Preeliminary Hazard Analysis (PHA)
Preeliminary Hazard Analysis adalah suatu metode yang dilakukan dalam mengetahui bahaya.
bahaya a$al pada suatu sistem baru. PHA dilakukan jika tidak ada suatu informasi mengenai
sistem tersebut (%olling, &''0).
b. Failure Mode !!e"t Analysis (FMA)
Failure Mode !!e"t Analysis (FMA) adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis
sistem yang berhubungan dengan engineering yang mungkin mengalami kegagalan (!ailure) dan
efek yang ditimbulkan dari kegagalan. FMA se"ara sistematis menilai komponen dari suatu
sistem tentang bagaimana sistem dapat gagal, lalu menge5aluasi efek dari kegagalan tersebut,
tingkat bahaya yang dihasilkan dari kegagalan, dan bagaimana kegagalan tersebut di"egah atau
diminimalisasi (%olling, &''0).
". #he"$ %ist
#he"$ %ist digunakan sebagai "ara untuk mengetahui kondisi a$al pada suatu kondisi yang
meliputi aspek.aspek sa!ety. &a!ety "he"$ list dapat
digunakan untuk menge5aluasi perangkat peralatan, fasilitas, konsep design atau prosedur
operasi (2iberardinis, &''').
d. Hazard and '(erability &tudy (HAZ'P&)
Hazard and '(erability &tudy (HAZ'P&) dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahaya pada
indusrti kimia. HAZ'P& digunakan untuk mengidentifikasi dan menge5aluasi proses yang
berhubungan dengan sa!ety dan bahaya pada lingkungan dan memproses masalah yang dapat
berdampak pada efisiensi operasi (0olluru, &''6).
e. Fault Tree Analysis (FTA)
Fault Tree Analysis dapat digunakan untuk memprediksi dan men"egah terjadinya ke"elakaan
atau digunakan sebagai alat in5estigasi setelah terjadi suatu ke"elakaan (7eots"h, &''6).
f. )ob &a!ety Analysis ()&A)
)ob &a!ety Analysis ()&A) adalah suatu proses yang dilakukan dalam mengidentifikasi bahaya
melalui langkah.langkah kerja yang ada. Setiap langkah dianalisis untuk mengidentifikasi
potensi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut (7eots"h, &''6).

Anda mungkin juga menyukai