0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
82 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar analisis risiko lingkungan dan manajemen risiko. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa risiko pasti terjadi dan dapat dikelola, serta manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian melalui identifikasi, evaluasi, pengendalian, dan pemantauan risiko secara terus-menerus. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah kunci dalam man
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar analisis risiko lingkungan dan manajemen risiko. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa risiko pasti terjadi dan dapat dikelola, serta manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian melalui identifikasi, evaluasi, pengendalian, dan pemantauan risiko secara terus-menerus. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah kunci dalam man
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar analisis risiko lingkungan dan manajemen risiko. Beberapa poin penting yang diangkat adalah bahwa risiko pasti terjadi dan dapat dikelola, serta manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian melalui identifikasi, evaluasi, pengendalian, dan pemantauan risiko secara terus-menerus. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah kunci dalam man
Risiko dapat dihilangkan Baku Mutu& pedoman dianggap sebagai batas mutlak aman& tidak aman Baku Mutu& pedoman yang diadopsi dari negara maju/badan dunia dianggap paling baik Biomarker pemajanan= Biomarker efek Biomarker pemajanansebagai justifikasi gangguan kesehatan oleh lingkungan Apa itu Resiko? The probability of an adverse effect in an organism, system, or (sub)population caused under specified circumstances by exposure to an agent (IPCS 2004) Kebolehjadian dampak yang merugikan kesehatan pada suatu organisme, sistem, atau(sub)populasi yang disebabkan oleh pajanan suatu agen dalam jumlah dan dengan jalur pajanan tertentu Environmental Hazard Segala zat, organisme atau energi yang mempunyai kapasitas atau potensi menimbulkan cedera, sakit atau mati Cedera, sakit atau mati tidak akan terjadi akibat bahaya lingkungan, kecuali kondisi-kondisi tertentu yang spesifik terpenuhi Bahaya adalah sumber risiko tetapi bukan risiko itu sendiri Manajemen Resiko
Manajemen risiko mulai diperkenalkan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja pada era tahun 1980- an setelah berkembangnya teori accident model dari ILCI dan juga semakin maraknya isu lingkungan dan kesehatan. Manajemen risiko bertujuan untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun peluang. Manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun ‘accident’. Ruang lingkup proses manajemen risiko Penentuan konteks kegiatan yang akan dikelola risikonya Identifikasi risiko, Analisis risiko, Evaluasi risiko, Pengendalian risiko, Pemantauan dan telaah ulang, Koordinasi dan komunikasi. Pelaksanaan manajemen risiko haruslah menjadi bagian integral dari pelaksanaan sistem manajemen perusahaan/ organisasi. Proses manajemen risiko Ini merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk terciptanya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement). Proses manajemen risiko juga sering dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko. Proses ini dapat diterapkan di semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek, produk ataupun asset. Manajemen risiko dapat memberikan manfaat optimal jika diterapkan sejak awal kegiatan. Terdapat empat prasyarat utama manajemen resiko, yaitu: 1. Kebijakan Manajemen Risiko 2. Perencanaan Dan Pengelolaan Hasil 3. Implementasi Program 4. Tinjauan Manajemen 1. Kebijakan Manajemen Risiko
Eksekutif organisasi harus dapat mendefinisikan dan
membuktikan kebenaran dari kebijakan manajemen risikonya, termasuk tujuannya untuk apa, dan komitmennya. Kebijakan manajemen risiko harus relevan dengan konteks strategi dan tujuan organisasi, objektif dan sesuai dengan sifat dasar bisnis (organisasi) tersebut. Manejemen akan memastikan bahwa kebijakan tersebut dapat dimengerti, dapat diimplementasikan di setiap tingkatan organisasi. 2. Perencanaan Dan Pengelolaan Hasil
1. Komitmen Manajemen; Organisasi harus dapat memastikan
bahwa: a. Sistem manejemen risiko telah dapat dilaksanakan, dan telah sesuai dengan standar b. Hasil/ performa dari sistem manajemen risiko dilaporkan ke manajemen organisasi, agar dapat digunakan dalam meninjau (review) dan sebagai dasar (acuan) dalam pengambilan keputusan. 2.Tanggung jawab dan kewenangan; Tanggung jawab, kekuasaan dan hubungan antar anggota yang dapat menunjukkan dan membedakan fungsi kerja didalam manajemen risiko harus terdokumentasikan khususnya untuk hal-hal sebagai berikut: a. Tindakan pencegahan atau pengurangan efek dari risiko. b. Pengendalian yang akan dilakukan agar faktor risiko tetap pada batas yang masih dapat diterima. c. Pencatatan faktor-faktor yang berhubungan dengan kegiatan manajemen risiko. d. Rekomendasi solusi sesuai cara yang telah ditentukan. e. Memeriksa validitas implementasi solusi yang ada. f. Komunikasi dan konsultasi secara internal dan eksternal. 3. Sumber Daya Manusia; Organisasi harus dapat mengidentifikasikan persyaratan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang diperlukan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualifikasi SDM perlu untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang relevan dengan pekerjaannya seperti pelatihan manajerial, dan lain sebagainya. 3. Implementasi Program
Sejumlah langkah perlu dilakukan agar
implementasi sistem manajemen risiko dapat berjalan secara efektif pada sebuah organisasi. Langkah-langkah yang akan dilakukan tergantung pada filosofi, budaya dan struktur dari organisasi tersebut 4. Tinjauan Manajemen
Tinjauan sistem manajemen risiko pada tahap yang
spesifik, harus dapat memastikan kesesuaian kegiatan manajemen risiko yang sedang dilakukan dengan standar yang digunakan dan dengan tahap-tahap berikutnya. Manajemen risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen proses. Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari mutlidisiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko adalah proses yang berjalan terus menerus. Beberapa Istilah Penting Dalam Manajemen Risiko
1. Konsekuensi Akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara
kualitatif atau kuantitatif, berupa kerugian, sakit,
cedera, keadaan merugikan atau menguntungkan. Bisa juga berupa rentangan akibat-akibat yang mungkin terjadi dan berhubungan dengan suatu kejadian. 2. Biaya Dari suatu kegiatan, baik langsung dan tidak langsung, meliputi berbagai dampak negatif, termasuk uang, waktu, tenaga kerja, gangguan, nama baik, politik dan kerugian-kerugian lain yang tidak dinyatakan secara jelas. 3. Kejadian Suatu peristiwa (insiden) atau situasi, yang terjadi pada tempat tertentu selama interval waktu tertentu. 4. Frekuensi Ukuran angka dari peristiwa suatu kejadian yang dinyatakan sebagai jumlah peristiwa suatu kejadian dalam waktu tertentu. Terlihat juga seperti kemungkinan dan peluang. 5. Bahaya (hazard) Faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu dan mempunyai potensi untuk menimbulkan kerugian. 6. Monitoring/ Pemantauan Pengecekan, Pengawasan, Pengamatan secara kritis, atau Pencatatan kemajuan dari suatu kegiatan, tindakan, atau sistem untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. 7. Risiko Peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap sasaran. Ini diukur dengan hukum sebab akibat. Variabel yang diukur biasanya probabilitas, konsekuensi dan juga pemajanan. 8. Penerimaan Risiko (acceptable risk) Keputusan untuk menerima konsekuensi dan kemungkinan risiko tertentu. 9. Analisis risiko Sebuah sistematika yang menggunakan informasi yang didapat untuk menentukan seberapa sering kejadian tertentu dapat terjadi dan besarnya konsekuensi tersebut. 10. Penilaian risiko Proses analisis risiko dan evalusi risiko secara keseluruhan. 11. Penghindaran risiko Keputusan yang diberitahukan tidak menjadi terlibat dalam situasi risiko. 12. Pengendalian risiko Bagian dari manajemen risiko yang melibatkan penerapan kebijakan, standar, prosedur perubahan fisik untuk menghilangkan atau mengurangi risiko yang kurang baik. 13. Evaluasi risiko Proses yang biasa digunakan untuk menentukan manajemen risiko dengan membandingkan tingkat risiko terhadap standar yang telah ditentukan, target tingkat risiko dan kriteria lainnya. 14. Identifikasi Risiko Proses menentukan apa yang dapat terjadi, mengapa dan bagaimana. 15. Pengurangan Risiko Penggunaan/ penerapan prinsip-prinsip manajemen dan teknik- teknik yang tepat secara selektif, dalam rangka mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau konsekuensinya, atau keduanya. 16. Pemindahan Risiko (risk transfer) Mendelegasikan atau memindahkan suatu beban kerugian ke suatu kelompok/ bagian lain melalui jalur hukum, perjanjian/ kontrak, asuransi, dan lain-lain. Pemindahan risiko mengacu pada pemindahan risiko fisik dan bagiannya ke tempat lain.