Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN RESIKO K3 DAN LINGKUNGAN

Disusun Oleh:

Nama : Suci Rahma Dini


No Bp : 2330132

DOSEN PENGAMPU
Dr. Candrianto, ST., M. Pd

PROGRAM STUDI MANAGEMENT LOGISTIC


INDUSTRI AGRO
POLITEKNIK ATI PADANG
TA. 2023/2024
I. Manajemen Resiko
Manajemen Resiko adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajamen,
prosedur dan aktifitas identifikasi bahaya, kegiatan analisisnya, penilaiannya,
penanganannya, pemantauannya, dan resikonya.
II. Definisi Manajemen Resiko
1.HAZARD (BAHAYA) adalah potensi yg dpt menyebabkan kerusakan atau
kerugian. Hazard dapat berupa: bahan kimia, mesin, bentuk energi, metoda / situasi
kerja.
2.DANGER (BAHAYA) adalah merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana
atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan kata dari safe (aman atau
selamat).
3.SAFE (SELAMAT / AMAN) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat dikendalikan ketingkat yang memadai (dapat diterima),
dan ini adalah lawan kata dari bahaya (danger)

III. Definisi Resiko K3 dan Lingkungan


1. Resiko K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah kombinasi dari
kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari
cedera tau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan
tersebut.
2. Risk Assessment (Penilaian Resiko): adalah penilaian suatu risiko dgn cara
memban-dingkannya terhadap tingkat atau atau kriteria risiko ditetapkan. yang
telah ditetapkan

IV. Identifikasi Resiko K3 Dan Lingkungan


Identifikasi bahaya adalah salah satu tahapan dari manajemen risiko K3 yang
bertujuan untuk mengetahui semua potensi bahaya yang ada pada suatu kegiatan
kerja/proses kerja tertentu.

Menurut Soehatman Ramli, identifikasi bahaya memberikan berbagai manfaat, antara


lain:
a. Mengurangi peluang kecelakaan karena dengan melakukan identifikasi dapat
diketahui faktor penyebab terjadinya kecelakaan.
b. Untuk memberikan pemahaman bagi semua pihak mengenal potensi bahaya yang
ada dari setiap aktivitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
karyawan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran akan safety saat
bekerja.
c. Sebagai landasan sekaligus masukan untuk menentukan strategi pencegahan dan
penanganan yang tepat, selain itu perusahaan dapat memprioritaskan tindakan
pengendalian berdasarkan potensi bahaya tertinggi.

d. Memberikan informasi yang terdokumentasi mengenai sumber bahaya dalam


perusahaan.
V. Pengendalian Resiko K3 Dan Lingkungan

1. Eliminasi
Eliminasi merupakan suatu pengendalian risiko yang bersifat permanen dan harus dicoba
untuk diterapkan sebagai pilihan prioritas utama. Eliminasi adalah cara untuk
menghilangkan sumber bahaya.
Contoh: seorang pekerja harus menghindari bekerja di ketinggian namun pekerjaan tetap
dilakukan dengan menggunakan alat bantu.

2. Substitusi
Substitusi adalah cara untuk mengganti metode atau alat/mesin/bahan yang lebih aman
dan tingkat bahayanya lebih rendah.
Contoh: penggunaan tangga diganti dengan alat angkat mekanik kecil untuk bekerja di
ketinggian.

3. Rekayasa Teknik
Rekayasa Teknik adalah cara untuk memodifikasi atau perancangan alat/mesin/tempat
kerja yang lebih aman.
Contoh: menggunakan perlengkapan kerja atau peralatan lainnya untuk menghindari
terjatuh pada saat bekerja di ketinggian.
4. Pengendalian Administrasi
Pengendalian administrasi adalah cara meniadakan risiko dengan membuat prosedur,
aturan, pelatihan, tanda bahaya, rambu, poster, label, atau merubah durasi kerja.
Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja) untuk mengurangi terpaparnya/
tereksposnya pekerja terhadap sumber bahaya, larangan menggunakan telepon seluler di
tempat tertentu, pemasangan rambu-rambu keselamatan.

5. Alat Pelindung Diri


Alat Pelindung Diri yang dimaksud adalah melengkapi tenaga kerja dengan alat
pelindugan diri agar meniadakan risiko.
Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangan kulit pada pekerjaan pengelasan.

Gambar APD Kerja


VI. Penilaian Resiko K3 Dan Lingkungan
Penilaian Resiko merupakan hasil kali antara nilai frekuensi dengan nilai keparahan
suatu resiko. Untuk menentukan kagori suatu resiko apakah itu rendah, sedang, tinggi
ataupun ekstrim dapat menggunakan metode matriks resiko seperti pada tabel matriks
resiko di bawah :

Anda mungkin juga menyukai