Anda di halaman 1dari 20

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIANNYA

(Laporan Praktikum Eksplorasi Geomagnetik)

Oleh
Rizky MF Naibaho
1715051042

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Judul Praktikum : Identifikasi Bahaya Dan Pengendaliannya

Tanggal Praktikum : 18 Maret 2019

Tempat Praktikum : Laboratorium Teknik Geofisika

Nama : Rizky MF Naibaho

NPM : 1715051042

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : II (Dua)

Bandar Lampung, 18 Maret 2019


Mengetahui,
Asisten

Helton Wopari
NPM. 1315051062
i
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIANNYA

Oleh
Rizky MF Naibaho

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum mengenai identifikasi bahaya dan pengendaliannya.


Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui makna dari resiko,
baha dan pengendaliannya dari suatu aktivitas yang dilakukan, dapat menganalisis
resiko dan mengetahui besar kecilnya resiko dari suatu aktivitas, dapat
mengetahui bahaya dan besarnya dampak yang terjadi jika bahaya tersebut terjadi,
dan mampu membuat perencanaan mengenai pengendaliannya bahaya setelah
resiko.Resiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam
bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di
mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan
suatu kerugian.Bahaya sendiri merupakan suatu kondisi yang mengancam yang
biasanya disebabkan oleh berbagai macam yang dilakukan oleh manusia,
sedangkan untuk pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen.
Pengendalian dilakukan dengan tujuan supaya apa yang telah direncanakan dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai target maupun tujuan yang
ingin dicapai. Dalam teknik geofisika pada saat sebelum akuisisi lapangan sangat
perlu memahami ketiga point ini agar tidak terjadi hal yang buruk ketika sudah
dilapangan dan tidak ada dampak yang merugikan.

KATA KUNCI : identifikasi, bahaya, resiko, manajemen, akuisisi.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i
ABSTRAK ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................1
B. Tujuan Percobaan .......................................................................1

II. TEORI DASAR


III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat Praktikum ........................................................................... 4
B. Prosedur Praktikum ....................................................................4
C. Diagram Alir ...............................................................................5

IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


A. Data Praktikum ...........................................................................6
B. Pembahasan ................................................................................6

V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Diagram Alir................................................................................. 5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pekerjaan apapun, bahaya selalu ada dan tidak mungkin


menghilangkannya secara mutlak, tapi risikolah yang dapat ditekan
sehingga tingkatannya menjadi lebih rendah dan dapat diterima oleh semua
pihak yang terkait dalam pekerjaan tersebut. (dapat diterima artinya upaya
keselamatan sudah dilakukan secara maksimal dan risiko yang ada tidak
begitu berarti jikapun terjadi insiden maka proses pekerjaan tidak akan
terganggu secara signifikan). Jadi aman itu bukan karena tidak ada
kecelakaan, tapi bahaya yang sudah terkendali dan risiko sudah dikelola dan
dapat diterima. Maka dari penjelasan diatas jelas sangat penting
membedakan antara bahaya, risiko dan insiden dalam bersosialisasi dengan
pekerja. Bahaya merupakan segala kondisi yang dapat merugikan baik
cidera atau kerugian lainnya, atau bahaya adalah sumber, situasi atau
tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau
kombinasi dari semuanya. bahaya ini tidak dapat diukur sehingga tidak
mungkin bisa di-manage tapi penting bahwa bahaya tetap bahaya tidak ada
efeknya dengan pekerjaan kecuali bahaya terpapar dengan pekerja, peralatan
dan lainnya, barulah itu beresiko.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum geomagnetik ini adalah sebagai berikut:


1. Mahasiswa dapat mengetahui makna dari resiko, bahaya dan pengendalian
dari suatu aktivitas yang dilakukan.
2. Mahasiswa dapat menganalisis resiko dan mengetahui besar kecilnya
resiko dari suatu aktivitas.
3. Mahasiswa mengetahui bahaya dan besarnya dampak yang terjadi jika
bahaya tersebut terjadi.
4. Mahasiswa mampu membuat perencanaan mengenai pengendalian bahaya
setelah menganalisis bahaya dan resiko.
II. TEORI DASAR

Pengertian resiko dapat adalah sesuatu atau peluang yang kemungkinan terjadi
dan berdampak pada pencapaian sasaran. Resiko merupakan kemungkinan
terjadinya sesuatu dan tidak dapat diduga/tidak diinginkan di masa depan. Jadi
merupakan ketidakpastian atau kemungkinan terjadinya sesuatu, yang jika terjadi
akan menimbulkan keuntungan/kerugian. Ketidakpastian mengakibatkan adanya
resiko bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Resiko yang merugikan adalah
faktor penyebab terjadinya kondisi yang tidak diharapkan (unexpected condition)
yang dapat menimbulkan kerugian, kerusakan, atau kehilangan (Salim, 1993).

Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian)


Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana
terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan Kerugian.
sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam statistik, maka
chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan
munculnya situasi tertentu.

Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian)


Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol
dan satu. Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian risiko yang
dipakai sehari-hari, akan tetapi definisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai
dalam analisis secara kuantitatif

Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian)


Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian.
Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko itu sama artinya dengan
ketidakpastian (Herman Darmawi, 1997).

Bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah


pengendalian untuk menurunkan tingkat resiko/bahaya-nya menuju ke titik yang
aman. Pengendalian Resiko/Bahaya dengan cara eliminasi memiliki tingkat
keefektifan, kehandalan dan proteksi tertinggi di antara pengendalian lainnya.
Dan pada urutan hierarki setelahnya, tingkat keefektifan, kehandalan dan
proteksi menurun seperti diilustrasikan pada gambar di bawah :
3

Gambar 2.1 Klasifikasi Pengendalian

Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai


dengan tingkat resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman). Hierarki
pengendalian tersebut antara lain ialah eliminasi, substitusi, perancangan,
administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang terdapat pada tabel di bawah :

Hierarki Pengendalian Resiko K3

Eliminasi Eliminasi Sumber Bahaya

Substitusi Substitusi Alat/Mesin/Bahan Tempat Kerja/Pekerjaan


Aman
Mengurangi Bahaya
Modifikasi/Perancangan
Perancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja yang
Lebih Aman

Prosedur, Aturan, Pelatihan,


Administrasi Durasi Kerja, Tanda
Bahaya, Rambu, Poster, Label Tenaga Kerja Aman
Mengurangi Paparan
Alat Perlindungan Diri Tenaga
APD
Kerja

(Hebbie Ilma Adzim, 2013)


III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Kertas HVS.
2. Alat tulis

B. ProsedurPercobaan.

 Asisten menjelaskan resiko dalam aktivitas pekerjaan.


 Asisten menjelaskan bahaya dalam resiko pada aktivitas pekerjaan.
 Asisten menjelaskan dampak yang diakibatkan dari bahaya dalam aktivitas
pekerjaan.
 Asisten menjelaskan analisa dari dampak pada bahaya aktivitas pekerjaan.
 Asisten menjelaskan identifikasi dan pengendalian dari bahaya yang
ditibulkan pada aktivitas pekerjaan.
5

C. Diagram Alir

Mulai

Analisis aktifitas kerja

Resiko/Bahaya Dampak

Hasil analisis

Perencanaan pengendalian bahaya

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir


IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

A. Data Praktikum

Adapun data hasil praktikum pada praktikum ini terdapat pada lampiran.

B. Pembahasan

Telah dilakukan praktikum Geomagnetik mengenai identifikasi bahaya dan


pengendaliannya pada tanggal 18 Maret 2019 di basement teknik geofisika yang
bertujuan agar dapat mengetahui makna dari resiko, bahaya dan
pengendaliannya dari suatu aktivitas yang dilakukan, dapat menganalisis resiko
dan mengetahui besar kecilnya resiko dari suatu aktivitas, dapat mengetahui
bahaya dan besarnya dampak yang terjadi jika bahaya tersebut terjadi serta
mampu membuat perencanaan mengenai pengendalian bahaya setelah
menganalisis bahaya dan resiko. Resiko merupakan bahaya, akibat atau
konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung
atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, resiko dapat diartikan
sebagai suatu keadaan ketidakpastian, dimana jika terjadi suatu keadaan yang
tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Dalam dunia
pertambangan perlu adanya manajemen resiko yaitu suatu proses interaksi yang
digunakan oleh perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan menanggulangi bahaya ditempat kerja guna mengurangi
resiko bahaya. Bahaya merupakan suatu kondisi yang mengancam yang
biasanya disebabkan oleh berbagai macam yang dilakukan oleh manusia. Yang
terpenting dari segala upaya keselamatan kerja sebenarnya adalah bagaimana
bahaya tersebut terkendali dan semua risiko dapat diterima sehingga pekerja
nyaman dan aman dalam menyelesaikan tugasnya. Bahaya juga merupakan
segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau kerugian lainnya, atau
bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai
manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. Bahaya dapat
dikelompokan dalam beberapa cara dan beberapa jenis. Pengelompokan hanya
untuk mempermudah kita untuk mengklasifikasikan berbagai bahaya
7

yang ada di lingkungan kerja kita. Masing-masing pihak memiliki tujuan


sendiri-sendiri atas sistem pengelompokan yang dilakukannya. Pada
kesempatan ini, diperkenalkan beberapa cara pengelompokan yang dapat kita
lakukan, sebagaimana yang tersaji pada bagian dibawah ini

Bila kita melihat “Teori Domino” Henrich, maka bahaya dapat dikelompokan
atas :

1.1. Bahaya-Bahaya Tindakan Tak Aman (Unsafe Act Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat dilakukannya suatu tindakan


tak aman oleh seseorang (karyawan) di suatu lingkungan kerja.

1.2. Bahaya-Bahaya Kondisi Tak Aman (Unsafe Condition Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat adanya suatu kondisi yang


tak aman di suatu lingkungan kerja.

1.3. Bahaya-Bahaya Faktor Pribadi (Personal Factor Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat adanya faktor pribadi


seseorang (karyawan / atasan) yang tidak / kurang baik (tidak / kurang
aman) di suatu lingkungan kerja.

1.4. Bahaya-Bahaya Faktor Tugas (Job Factor Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat adanya suatu tugas yang tak
aman untuk dilakukan oleh seseorang di suatu lingkungan kerja.

1.5. Bahaya-Bahaya Manajerial (Managerial Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat adanya suatu kelemahan


sistem manajemen di suatu lingkungan kerja.

Bila dikaitkan dengan unsur-unsur utama sistem yang ada pada suatu
lingkungan kerja, maka bahaya dapat dikelompokan atas :

2.1. Bahaya Manusiawi (Human Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat adanya sifat-sifat tak aman


dari manusia (karya-wan), baik terhadap dirinya sendiri atau terhadap
pihak dan / atau lingkungan sekitarnya.

2.2. Bahaya Peralatan (Equipment Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat adanya sifat-sifat tak aman


dari suatu peralatan / mesin, baik terhadap dirinya sendiri atau terhadap
unsur sistem lainnya.
8

2.3. Bahaya Bahan (Material Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat adanya sifat-sifat tak aman


dari suatu peralatan / mesin, baik terhadap dirinya sendiri atau terhadap
unsur sistem lainnya.

2.4. Bahaya Lingkungan (Material Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang timbul sebagai akibat adanya sifat-sifat tak aman


dari suatu lingkungan tertentu, baik terhadap dirinya sendiri atau
terhadap unsur sistem lainnya.

Ada juga mengklasifikasikan bahaya kedalam beberapa jenis :

3.1. Bahaya-Bahaya Fisik (Physical Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang berhubungan dengan sifat fisik suatu benda yang


memiliki resiko (berpotensi) menimbulkan suatu kecelakaan (cidera /
kerusakan).

3.2. Bahaya-Bahaya Biologi (Biological Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang berhubungan dengan sifat-sifat biologis dari suatu


mahluk hidup yang memiliki resiko (berpotensi) menimbulkan suatu
cidera / kerusakan, terutama terjangkitnya suatu penyakit.

3.3. Bahaya-Bahaya Kimia (Chemical Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang berhubungan dengan sifat kimia dari suatu benda


yang memiliki resiko (berpotensi) menimbulkan suatu kecelakaan
(cidera, gangguan kesehatan atau kerusakan).

3.4. Bahaya-Bahaya Psikologis (Psychological Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang berhubungan dengan sifat psikologis yang dimiliki


suatu makhluk hidup (dalam hal ini karyawan) yang memiliki resiko
(berpotensi) menimbulkan suatu kecelakaan.

3.5. Bahaya-Bahaya Ergonomik (Ergonomical Hazards) adalah :

bahaya-bahaya yang berhubungan dengan pengaruh jelek ergonomik


dari peralatan atau lingkungan kerja terhadap diri seseorang (karyawan)
dan memiliki resiko (berpotensi) menimbulkan suatu kecelakaan (cidera,
gangguan kesehatan atau kerusakan).
9

Pada dasarnya kita selama ini telah melakukan beberapa kegiatan


pengidentifikasian bahaya yang ada didalam atau disekitar lingkungan kerja
kita, misalkan melalui kegiatan-kegiatan :

1. Observasi (Observation) adalah kegiatan peninjauan umum dan tidak


mendalam atas suatu daerah atau proses kerja.

2. Pengecekan (Checking) adalah kegiatan pengamatan tertentu secara lebih


menda-lam atas suatu benda (peralatan dan bahan).

3. Inspeksi (Inspection) adalah kegiatan pengamatan umum, mendalam dan


berkala atas suatu objek atau daerah yang sedang diinspeksi.

4. Pengauditan (Auditing) adalah kegiatan pengamatan umum, menyeluruh,


mendalam dan berkala atas suatu objek, daerah atau proses kerja dan
membanding-kannya dengan standar tertentu, guna menilai dan memberikan
rekomendasi-rekomendasi perbaikannya.

5. Survei Keselamatan (Safety Survey) adalah kegiatan pengamatan khusus,


pada suatu objek tertentu, mendalam dan menggunakan peralatan tertentu
pada suatu daerah kerja untuk melihat potensi bahaya tertentu di daerah kerja
tersebut.

6. Pengidentifikasian Bahaya Pekerjaan - Secara Resmi (Identifying Job


Hazards - Formally) adalah kegiatan pengamatan khusus, menyeluruh, dan
mendalam atas bahaya-bahaya yang berhubungan dengan suatu pekerjaan
yang ada di suatu lingkungan daerah kerja.

Pengendalian rekayasa harus dilakukan secara berurutan atau berdasarkan


hirarki yang telah direkomendasikan. Pengendalian resiko harus mulai dicoba
dengan menggunakan cara/teknik pengendalian urutan pertama. Bila teknik
pertama tersbut tidak memungkinkan maka harus dicoba dengan teknik
kedua. Demikian seterusnya hingga keurutan teknik terakhir. Dimana urutan
cara pengendalian ini tidak boleh dipertukarkan.

Adapun urutan cara-cara pengendalian tersbut adalah :

 Teknik Eliminasi / Penghapusan (Elimination Technique); Hilangkan


benda, daerah atau proses yang berbahaya.
 Teknik Substitusi / Penggantian (Substitution Technique); Ganti benda,
daerah atau proses yang berbahaya tersebut dengan sesuatu yang kurang
berbahaya.
 Teknik Pengendalian Rekayasa (Engineering Control Technique); Isolasi
atau pisahkan benda, daerah atau proses yang berbahaya tersebut dari diri
10

karyawan, peralatan atau lingkungan di daerah kerja tersebut melalui teknik-


teknik rekayasa yang ada.
 Teknik Pengendalian Administratif (Administrative Control Technique);
Kurangi resiko yang ada dengan menggunakan teknik-teknik administratif,
termasuk penetapan standar keselamatan, prosedur, dan berbagai kegiatan
observasi, inspeksi dan audit.
 Penggunaan Alat Pelindung Diri (Wearing - Personal Protective Equipment);
Harus diingat bahwa cara ini merupakan cara terakhir yang hanya dilakukan
bila cara-cara diatas tidak dapat / mungkin dilakukan.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan hasil praktikum yang telah dilakukan yaitu adalah sebagai
berikut :
1. Resiko merupakan bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat
sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
2. Resiko yaitu suatu proses interaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan menanggulangi bahaya ditempat kerja guna mengurangi
resiko bahaya.
3. Bahaya merupakan segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau
kerugian lainnya, atau bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang
berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari
semuanya.
4. Pengendalian resiko dicoba dengan menggunakan cara/teknik eliminasi,
substitusi, rekayasa, administratif, dan alat pelindung diri.
DAFTAR PUSTAKA

Herman Darmawi, 1997. http://mafiaturatea.blogspot.co.id/2009/08/pengertian


resiko.html. Diakses pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 11.43 WIB.

Hebbie, 2013. http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id/2013/09


/pengendalian-resikobahaya.html. Diakses pada tanggal 24 Maret 2019
pukul 13.35 WIB.

Salim, 1993.Pengertian Resiko, Bandung; Remaja Rosdakarya.


LAMPIRAN
PEMBAHASAN

1. JELASKAN MACAM-MACAM BAHAYA


2. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENANGGULANGANNYA
3. JELASKAN PENGENDALIAN REKAYASA

Anda mungkin juga menyukai