DR BENY WITJAKSONO
PERTEMUAN KE-5
PENGEDALIAN RISIKO
RISK CONTROL
www.esaunggul.ac.id
Pertemuan ke-1 Pengantar
Risiko& Manajemen Risiko
www.esaunggul.ac.id
ISO 31000:2018 MANAJEMEN RISIKO
www.esaunggul.ac.id
4
www.esaunggul.ac.id
..https://drive.google.com/file/d/1srHSxahsvkCohVjxFURCAfOnCuY6IfQV/view?usp=sharing
5
www.esaunggul.ac.id
DISRUPSI
VUCA + DISRUPSI TEKNOLOGI
+ DISRUPSI TEKNOLOGI
§TRADE WAR
§CURRENCYWAR
§OIL WAR
§CYBER MALWARE WAR
6
www.esaunggul.ac.id
7
www.esaunggul.ac.id
8
www.esaunggul.ac.id
Pertemuan ke-2 Identifikasi Risiko
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Metode Identifikasi Risiko
oQuestionnaire Analisis Risiko ( Risk Analysis
Questionnaire ) memastikan bahwa informasi diperlukan
berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada
yang terlewatkan
oMetode Laporan Keuangan Menganalisis neraca, laba –
rugi dan catatan lain yang mendukung
oMetode Flow Chart Analisis kerugian yang meliputi kerugian
berkenaan dengan harta, tanggung jawab dan personil.
oInspeksi Langsung Pada Objek, dengan mengamati
langsung jalannya operasi bekerjanya peralatan, lingkungan
kerja, kebiasaan kerja pegawai dll. Manajer risiko dapat
mempelajari hazard
www.esaunggul.ac.id
Metode Identifikasi Risiko
oInteraksi Dengan Bagian Lain, Keberhasilan manajer
risiko mengidentifikasi resiko terutama tergantung pada
kerjasama yang erat dengan bagian – bagian dalam
perusahaan. Manajer bagian – bagian ini menjadi awas
terhadap risiko yang dihadapinya.
oStatistik Kerugian, Pengidentifikasian risiko dapat
dilakukan berdasakan data statistic tentang kerugian
yang lalu dan kerugian mana yang sering terjadi.
oAnalisis Lingkungan, Prof.O’Connell menyatakan
bahwa penggunaan analisis lingkungan eksternal sama
baiknya dengan penggunaan analisis internal dalam
mengidentifikasi risiko.
www.esaunggul.ac.id
CONTOH IDENTIFIKASI RISIKO
www.esaunggul.ac.id
Daftar Risiko Sektor Sumber Daya Laut
www.esaunggul.ac.id
Pertemuan ke-3 Pengukuran
Risiko
www.esaunggul.ac.id
Yg Diukur
Yg
Diukur
www.esaunggul.ac.id
1.Tujuan pengukuran risiko
oTujuan dari pengukuran risiko adalah memahami
karakteristik risiko dengan lebih baik, mengetahui dampak
risiko tersebut terhadap organisasi dan melakukan
prioritisasi risiko. Jika kita memahami risiko dengan lebih
baik, maka risiko akan lebih mudah dikendalikan
oMANFAAT PENGUKURAN RESIKO
1.Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang
dihadapi.
2.Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh
Manajer Risiko dalam upaya menentukan cara dan kombinasi
cara-cara yang paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko.
www.esaunggul.ac.id
2. Dimensi (bagian) risiko yang diukur
1. Frekuensi atau jumlah kejadian yang akan terjadi
o Besarnya kemungkinan kejadian artinya berapa besar
kemungkinan suatu peril (Suatu peristiwa (event) yang
kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab
langsung kerugian) yang dapat menimbulkan risiko
dapat terjadi dalam suatu periode.
2. Keparahan dari kerugian
o Besarnya kerugian bila suatu risiko terjadi, artinya
berapa besar kerugian yang diderita bila suatu risiko
terjadi. Jadi dalam hal ini tingkat kegawatan (reverity)
atau keparahan dari kerugian-kerugian tersebut,
www.esaunggul.ac.id
2.Dimensi (bagian) risiko yang diukur
osampai seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi
perusahaan, terutama kondisi finansialnya. Dari hasil
pengukuran yang mencakup dua dimensi (bagian)
tersebut paling tidak diketahui:
oNilai rata-rata dari kerugian selama suatu periode
anggaran.
oVariasi nilai kerugian dari satu periode anggaran ke
periode anggaran yang lain naik-turunnya nilai kerugian
dari waktu ke waktu.
3. Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian
oYaitu kerugian yang ditanggung sendiri (diretensi), jadi
tidak hanya nilai rupiahnya saja.
www.esaunggul.ac.id
Pengukuran Untuk Beberapa Risiko
Tipe risiko Definisi Teknik pengukuran
Risiko pasar Harga pasar bergerak kearah yang Value at Risk
tidak menguntungkan (merugikan ) (VAR), stress testing
Risiko kredit Counterparty tidak bisa membayar Credit rating, creditmetrics
kewajibannya gagal
bayar ke perusahaan
Risiko perubahan Tingkat bunga berubah, shg terjadi Metode pengukuran jangka waktu,
tingkat bunga kerugian pada portopolio perusahaan durasi
Risiko operasional Kerugian yang terjadi melalui operasi Matriks frekuensi dan signifikansi
perusahaan ( misal system yang gagal, kerugian, VAR Operasional
serangan teroris )
Risiko kematian Manusia mengalami kematian dini Probabilitas kematian dengan table
(lebih cepat dr usia kematian wajar ) mortalitas
Risiko kesehatan Manusia terkena penyakit tertentu Probabilitas berpenyakit dengan
menggunakan table
morbiditas
Risiko teknologi Perubahan teknologi mempunyai Analisis skenario
konsekuensi negative terhadap
perusahaan
www.esaunggul.ac.id
Pertemuan 4. Pemetaan Risiko-
Risk Mapping
www.esaunggul.ac.id
PETA RISIKO / HEAT MAP
Peta risiko atau heat map memetakan frekuensi risiko dan dampak
risiko dalam satu matriks misalnya 3X4, 4X4 atau 5X5, masing2
diberikan atribut: rendah, sedang, tinggi dan diberikan angka penilaian
sesuai kebijakan perusahaan, misalnya: 1 = rendah, 2 = sedang, 3 =
tinggi. Kalau matriks nya 5X5, sebutan nya mungkin: 1 = rendah, 2 =
rendah ke sedang, 3 = Sedang, 4= sedang ke tinggi, 5= tinggi
Graham*) menulis:
“…penting untuk diingat bahwa risiko
ditentukan oleh dua sumbu: probabilitas dan
dampak. Biasanya, peta risiko dibangun
menggunakan dua sumbu ini. Mereka adalah
bagian penting dari proses karena mereka
mulai menetapkan pemahaman kolektif
tentang lanskap risiko secara keseluruhan.
Secara sederhana, proses pemetaan ini akan
menghasilkan empat kuadran yang masing-
masing memiliki karakteristik unik.
www.esaunggul.ac.id
2
4
Risiko A dari risiko sangat
tinggi (merah-5) setelah
dilakukan treatment menjadi
sedang (3)
www.esaunggul.ac.id
2
5
www.esaunggul.ac.id
2
6
www.esaunggul.ac.id
2
7
www.esaunggul.ac.id
Pertemuan 5. Pengendalian
Risiko-Risk Control
www.esaunggul.ac.id
PENGEDALIAN RISIKO
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan
Pada perkuliahan kelima ini mahasiswa
diharapkan :
1. Mampu memahami cara menanggulangi risiko
2. Mampu memahami metode penangangan risiko
(Risk control).
3. Mampu memahami metode pembiayaan risiko
(Risk financing).
www.esaunggul.ac.id
Pengertian Risk Management
o Risk Control/pengendalian risiko
Merupakan tahapan manajemen risiko setelah mengetahui
risiko yang akan dihadapi sbg hasil analisis risiko tersebut,
terdapat 2 cara yaitu pengendalian risiko fisik (pengurangan
dan penghapusan) dan finansial.
o Risk Financing/pembiayaan risiko
adalah menyediakan dana untuk mengurangi dampak
finansial dari efek yang tidak diinginkan yang dialami oleh
suatu organisasi.
o Risk Treatment/perlakuan risiko
Tindak Lindung Risiko (Risk Treatment) adalah tindakan
spesifik yang dilakukan dengan tujuan dimaksudkan untuk
menurunkan tingkat risiko dalam rangka menghindari atau
mengurangi kerugian perusahaan.
www.esaunggul.ac.id
Pengertian Risk Management
o Risk Handling/penanganan/pengendalian risiko
yaitu aktivitas untuk mengelola risiko dengan tindakan
avoidance (menghidari risiko), retention (menerima
risiko), sharing (berbagi risiko), transferring
(pengalihan risiko) dan loss preventing & reduction
(pencegahan risiko).
o Risk Response/respons risiko
Proses pengendalian risiko yang terindentifikasi. Ini
merupakan langkah dasar dalam dalam setiap
manajemen risiko. Response risiko meliputi proses
perencanaan dan pengambilan keputusan dimana para
pemangku kepentingan memutuskan bagaimana
menangani setiap risiko
www.esaunggul.ac.id
Pengertian Risk Management
o Risk Mitigation/mitigasi risiko
Satu langkah yang melibatkan usaha2 unt
memprioritaskan, mengevaluasi, dan menjalankan
control atau pengendalian yang dapat mengurangi
risiko yang tepat yang direkomendasikan dari proses
risk assesement
o Risk appetite/selera risiko
Jenis dan tingkat risiko yang dapat diterima
perusahaan dalam upaya mewujudkan sasaran2
perusahaan baik yang tertuang dalam kontrak
manajemen maupun rencana kerja dan anggaran
perusahaan (RKAP)
www.esaunggul.ac.id
Pengertian Risk Management
o Risk Capacity/kapasitas risiko
Tingkat risiko maksimum yang dapat ditangani/tolerasi
oleh organisasi.
o Risk tolerance/toleransi risiko
Kesiapan organisasi/perusahaan untuk menanggung
risiko setelah melakukan treatment dalam rangka
mencapai tujuan organisasi/perusahaan.
www.esaunggul.ac.id
Risk Treatment
Contoh Peta Risiko Setelah Penilaian Risiko
www.esaunggul.ac.id
34
3
5
Risk Treatment
RESPONS RISIKO
Ya Tidak
Perlu Perlakuan?
www.esaunggul.ac.id
3
6
Risk Treatment
Tahapan Perlakuan Risiko
www.esaunggul.ac.id
3
7
Risiko A dari risiko sangat
tinggi (merah-5) setelah
dilakukan treatment menjadi
sedang (3)
www.esaunggul.ac.id
3
8
Risk Treatment
Tahapan Analisis Biaya Manfaat (CBA)
6. CBA Ratio >100% means the benefit is higher than cost so that the
treatment plan is feasible to be implemented.
www.esaunggul.ac.id
Risk Response-Respon Risiko
o Respons risiko adalah proses pengendalian risiko yang
teridentifikasi. Ini merupakan langkah dasar dalam setiap
proses manajemen risiko. Respons risiko adalah
proses perencanaan dan pengambilan keputusan di
mana para pemangku kepentingan memutuskan
bagaimana menangani setiap risiko.
Terdapat 8 jenis respons risiko, yaitu:
1. Avoid, Ubah strategi atau rencana Kita untuk
menghindari risiko.
2. Mitigate, Lakukan tindakan untuk mengurangi risiko.
Misalnya, prosedur dan peralatan kerja yang dirancang
untuk mengurangi risiko keselamatan di tempat kerja.
www.esaunggul.ac.id
Risk Response-Respon Risiko
3. Transfer, Mentransfer risiko ke pihak ketiga. Misalnya, beli
asuransi kebakaran untuk bangunan yang belum selesai.
4. Accept, Putuskan untuk mengambil risiko. Secara umum,
semua strategi dan rencana melibatkan beberapa tingkat risiko.
Risiko juga memiliki hubungan dengan imbalan sehingga
mengurangi risiko terhadap nol juga dapat mengurangi potensi
pengembalian.
5. Share, Mendistribusikan risiko ke berbagai mitra, tim, atau
proyek. Sebagai contoh, 4 proyek memiliki arsitek perangkat
lunak Mereka memutuskan untuk membagi risiko dengan
mengumpulkan arsitek perangkat lunak ke dalam tim yang
menyediakan layanan untuk semua empat proyek. Jika salah
satu arsitek berhenti, layanan dapat dilanjutkan.
www.esaunggul.ac.id
Risk Response-Respon Risiko
6. Contingency ,Membuat rencana untuk menangani risiko jika
itu terjadi. Sebagai contoh, prosedur back-out yang dapat
mengembalikan sistem jika peluncuran gagal.
7. Enhance, Peningkatan adalah respons untuk risiko positif.
Metodologi manajemen proyek dapat melihat menyelesaikan
tugas awal atau di bawah anggaran sebagai risiko positif.
Peningkatan adalah tindakan yang diambil untuk meningkatkan
kemungkinan risiko yang terjadi.
8. Exploit, Perawatan lain untuk risiko positif. Memanfaatkan
risiko adalah memanfaatkan sumber daya yang tersedia jika
risiko terjadi. Misalnya, jika tugas selesai lebih awal, Kita
berencana untuk menetapkan kembali sumber daya untuk lebih
banyak pekerjaan.
www.esaunggul.ac.id
Risk Treatment-Perlakuan Risiko
o Tindak Lindung Risiko (Risk Treatment) adalah tindakan
spesifik yang dilakukan dengan tujuan dimaksudkan untuk
menurunkan tingkat risiko dalam rangka menghindari
atau mengurangi kerugian perusahaan
o Dalam menghadapi risiko pada umumnya terdapat empat
penanganan yang dapat dilakukan oleh organisasi:
1. Menghindari risiko (risk avoidance);
2. Mitigasi risiko atau mengurangi risiko (risk reduction),
dapat dilakukan dengan mengurangi kemungkinan atau
dampak;
3. Transfer risiko atau pengalihan kepada pihak lain (risk
sharing/ tranfer);
4. Menerima risiko (risk acceptance).
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
https://msyarif.id/manajemen-risiko-dalam-pengadaan-barang-jasa/
www.esaunggul.ac.id
2. metode penanganan risiko (Risk Control)
www.esaunggul.ac.id
1. Menghindari risiko (risk avoidance)
www.esaunggul.ac.id
2. Mengendalikan kerugian (risk controlling)
www.esaunggul.ac.id
3. Pemisahan (risk reduction)
www.esaunggul.ac.id
4. Kombinasi (Pooling)
www.esaunggul.ac.id
5&6. Pemindahan Risiko & Risk Deferal
www.esaunggul.ac.id
Pemindahan Risiko
www.esaunggul.ac.id
3. Metode Pembiayaan Risiko
www.esaunggul.ac.id
3.1. Risk Financing Transfers
a. Transfer risiko kepada perusahaan asuransi
(mengasuransikan).
b. Transfer risiko kepada perusahaan yang bukan
perusahaan asuransi (noninsurance transfer).
www.esaunggul.ac.id
non insurance Transfer
adalah berkenaan dengan pemindahan tanggung jawab atas kerugian
terhadap :
1) Harta kekayaan
2) Net Income.
3) Personil.
4) Tanggung jawab (liabilities) kepada pihak ketiga.
www.esaunggul.ac.id
keterbatasan” dari noninsurance
transfer
• Kontrak mungkin hanya memindahkan sebagian dari risiko yang menurut
pendapat Manajer Risiko harus dipindahkan ke pihak lain.
• Kontrak dapat dibatalkan oleh pengadilan bila isinya bertentangan dengan undang-
undang, Peraturan Pemerintah, kebijaksanaan Pemerintah atau dianggap tidak wajar
bagi tertanggung.
www.esaunggul.ac.id
3.2 Meretensi (Risk Retention)
www.esaunggul.ac.id
Alasan melakukan Retensi
1) Merupakan keharusan,
2) Berdasarkan pertimbangan biaya,
3) Bila perkiraan expected loss dari Manajer Risiko
lebih rendah daripada perkiraan perusahaan
asuransi.
4) Berdasarkan prinsip ”opportunity cost”
5) Kualitas servis dari penanggung dianggap kurang
memuaskan, dibandingkan dengan bila risiko
tersebut ditangani sendiri.
www.esaunggul.ac.id
Hal-hal yang Mendorong Penggunaan Retensi
1) Jika biayanya lebih rendah
2) Jika expected lossnya lebih rendah
3) Jika unit yang menghadapi risiko yang sama banyak
jumlahnya, sehingga risikonya lebih rendah dan
probabilitasnya dapat diperhitungkan dengan lebih
akurat.
4) Tujuan manajemen risiko menerima variasi yang besar
dalam kerugian tahunan.
5) Jika pembiayaan untuk memindahkan kerugian
membengkak selama jangka waktu yang cukup
panjang,
6) Adanya peluang yang kuat untuk melakukan investasi,
7) Keuntungan pelayanan internal
www.esaunggul.ac.id
Kelemahan Penggunaan Retensi
1) Sering biaya yang dikeluarkan dengan meretensi
lebih besar dari pada biaya yang dibebankan oleh
pihak asuransi.
2) Expected lossesnya lebih besar dari pada yang
diperkirakan oleh perusahaan asuransi.
Exposure unitnya sedikit, yang berarti bahwa risikonya tinggi, sehingga perusahaan
yang bersangkutan tidak sanggup meramalkan besarnya kerugian secara
memuaskan.
3) Ketidak-mampuan keuangan perusahaan untuk
menopang maximum possible losses atau maximum
probable losses dalam jangka pendek (short run).
www.esaunggul.ac.id
Kelemahan Penggunaan Retensi
1) Tujuan manajemen risiko ditekankan pada
”ketenangan pikiran” dan ”variasi laba tahunan yang
kecil” (relatif stabil).
2) Jumlah kerugian dan biaya membengkak selama
jangka waktu pendek, sehingga mengurangi
opportunity cost.
3) Peluang investasi yang terbatas dengan tingkat
pengembalian (return) yang rendah.
4) Peraturan perpajakan yang lebih menguntungkan bila
risiko diasuransikan (biaya pemindahan termasuk
biaya).
www.esaunggul.ac.id
Penyediaan Dana untuk Retensi
1) Tidak perlu penyediaan dana sebelumnya.
2) Dengan membentuk dana cadangan.
a. Pembentukan dana cadangan adalah pemindah-
bukuan secara akunting. Penaksiran besarnya
expected loss jarang yang tepat.
b. Apakah pembentukan dana semacam ini dapat
diijinkan oleh Pemerintah ditinjau dari segi
perpajakan.
www.esaunggul.ac.id
Penyediaan Dana untuk Retensi
www.esaunggul.ac.id
Risk Response Strategies
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jkdp/arti
cle/view/1230/815 Jurnal Pengendalian Risiko
www.esaunggul.ac.id
7
1
TUGAS Presentasi Kelompok
Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok, diberikan tugas dan topik bahasan per
kelompok untuk dilakukan analisis studi kasus, Pertemuan ke-2, kel-1 presentasi,
penanggap utama kel-2, dst sampai pertemuan 7 kel 6 bertugas, penanggap kel 1.
Pertemuan ke Topik Presentasi Hasil Analisis Studi Kasus Kel.Mahasiswa yang bertugas
Chp 10 Developing Accountability in Risk Management:
2 The British Columbia Lottery Corporation Case Study Kelompok-1
p.179 Jacquetta C. M. Goy
3
Chp 11 Starting from Scratch: The Evolution of ERM at the Kelompok-2
Workers’ Compensation Fund p. 207 Dan M. Hair
4
Chp 12 Measuring Performance at Intuit: A Value-Added Kelompok-3
Component in ERM Programs p. 227 Janet Nasburg
Chp 13 TD Bank’s Approach to an Enterprise Risk
5 Management Program p. 241 Paul Cunha and Kristina Kelompok-4
Narvaez
Chp 14 A Strategic Approach to Enterprise Risk
6 Management at Zurich Insurance Group p. 253 Linda Kelompok-5
Conrad and Kristina Narvaez
Chp 15 Embedding ERM into Strategic Planning at the City
7 Kelompok-6
of Edmonton p. 281 Ken Baker
Referensi : IMPLEMENTING ENTERPRISE RISK MANAGEMENT, Case Studies and Best Practices,
John R.S. Fraser, Betty J. Simkins, Kristina Narvaev (2015)
www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih
Beny.witjaksono@esaunggul.ac.id
benywitjak@gmail.com
www.esaunggul.ac.id