Anda di halaman 1dari 72

MANAJEMEN RESIKO

DR BENY WITJAKSONO

PERTEMUAN KE-5

PENGEDALIAN RISIKO
RISK CONTROL

www.esaunggul.ac.id
Pertemuan ke-1 Pengantar
Risiko& Manajemen Risiko

www.esaunggul.ac.id
ISO 31000:2018 MANAJEMEN RISIKO

Ketidakpastian yang berdampak pada sasaran/tujuan/objectives

www.esaunggul.ac.id
4
www.esaunggul.ac.id
..https://drive.google.com/file/d/1srHSxahsvkCohVjxFURCAfOnCuY6IfQV/view?usp=sharing

5
www.esaunggul.ac.id
DISRUPSI
VUCA + DISRUPSI TEKNOLOGI

+ DISRUPSI TEKNOLOGI
§TRADE WAR
§CURRENCYWAR
§OIL WAR
§CYBER MALWARE WAR

6
www.esaunggul.ac.id
7

www.esaunggul.ac.id
8

www.esaunggul.ac.id
Pertemuan ke-2 Identifikasi Risiko

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Metode Identifikasi Risiko
oQuestionnaire Analisis Risiko ( Risk Analysis
Questionnaire ) memastikan bahwa informasi diperlukan
berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada
yang terlewatkan
oMetode Laporan Keuangan Menganalisis neraca, laba –
rugi dan catatan lain yang mendukung
oMetode Flow Chart Analisis kerugian yang meliputi kerugian
berkenaan dengan harta, tanggung jawab dan personil.
oInspeksi Langsung Pada Objek, dengan mengamati
langsung jalannya operasi bekerjanya peralatan, lingkungan
kerja, kebiasaan kerja pegawai dll. Manajer risiko dapat
mempelajari hazard

www.esaunggul.ac.id
Metode Identifikasi Risiko
oInteraksi Dengan Bagian Lain, Keberhasilan manajer
risiko mengidentifikasi resiko terutama tergantung pada
kerjasama yang erat dengan bagian – bagian dalam
perusahaan. Manajer bagian – bagian ini menjadi awas
terhadap risiko yang dihadapinya.
oStatistik Kerugian, Pengidentifikasian risiko dapat
dilakukan berdasakan data statistic tentang kerugian
yang lalu dan kerugian mana yang sering terjadi.
oAnalisis Lingkungan, Prof.O’Connell menyatakan
bahwa penggunaan analisis lingkungan eksternal sama
baiknya dengan penggunaan analisis internal dalam
mengidentifikasi risiko.

www.esaunggul.ac.id
CONTOH IDENTIFIKASI RISIKO

Informasi apa yang dikumpulkan dalam proses


identifikasi risiko?

www.esaunggul.ac.id
Daftar Risiko Sektor Sumber Daya Laut

www.esaunggul.ac.id
Pertemuan ke-3 Pengukuran
Risiko

www.esaunggul.ac.id
Yg Diukur

Yg
Diukur

Setelah diidentifikasi, risiko harus diukur, Pengukuran risiko adalah


usaha untuk mengetahui besar atau kecilnya risiko yang akan terjadi. Hal ini
dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya risiko yang dihadapi perusahaan
dan dampak terhadap kinerja perusahaan.

www.esaunggul.ac.id
1.Tujuan pengukuran risiko
oTujuan dari pengukuran risiko adalah memahami
karakteristik risiko dengan lebih baik, mengetahui dampak
risiko tersebut terhadap organisasi dan melakukan
prioritisasi risiko. Jika kita memahami risiko dengan lebih
baik, maka risiko akan lebih mudah dikendalikan
oMANFAAT PENGUKURAN RESIKO
1.Untuk menentukan kepentingan relatif dari suatu risiko yang
dihadapi.
2.Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh
Manajer Risiko dalam upaya menentukan cara dan kombinasi
cara-cara yang paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko.

www.esaunggul.ac.id
2. Dimensi (bagian) risiko yang diukur
1. Frekuensi atau jumlah kejadian yang akan terjadi
o Besarnya kemungkinan kejadian artinya berapa besar
kemungkinan suatu peril (Suatu peristiwa (event) yang
kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab
langsung kerugian) yang dapat menimbulkan risiko
dapat terjadi dalam suatu periode.
2. Keparahan dari kerugian
o Besarnya kerugian bila suatu risiko terjadi, artinya
berapa besar kerugian yang diderita bila suatu risiko
terjadi. Jadi dalam hal ini tingkat kegawatan (reverity)
atau keparahan dari kerugian-kerugian tersebut,

www.esaunggul.ac.id
2.Dimensi (bagian) risiko yang diukur
osampai seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi
perusahaan, terutama kondisi finansialnya. Dari hasil
pengukuran yang mencakup dua dimensi (bagian)
tersebut paling tidak diketahui:
oNilai rata-rata dari kerugian selama suatu periode
anggaran.
oVariasi nilai kerugian dari satu periode anggaran ke
periode anggaran yang lain naik-turunnya nilai kerugian
dari waktu ke waktu.
3. Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian
oYaitu kerugian yang ditanggung sendiri (diretensi), jadi
tidak hanya nilai rupiahnya saja.

www.esaunggul.ac.id
Pengukuran Untuk Beberapa Risiko
Tipe risiko Definisi Teknik pengukuran
Risiko pasar Harga pasar bergerak kearah yang Value at Risk
tidak menguntungkan (merugikan ) (VAR), stress testing
Risiko kredit Counterparty tidak bisa membayar Credit rating, creditmetrics
kewajibannya gagal
bayar ke perusahaan
Risiko perubahan Tingkat bunga berubah, shg terjadi Metode pengukuran jangka waktu,
tingkat bunga kerugian pada portopolio perusahaan durasi
Risiko operasional Kerugian yang terjadi melalui operasi Matriks frekuensi dan signifikansi
perusahaan ( misal system yang gagal, kerugian, VAR Operasional
serangan teroris )
Risiko kematian Manusia mengalami kematian dini Probabilitas kematian dengan table
(lebih cepat dr usia kematian wajar ) mortalitas
Risiko kesehatan Manusia terkena penyakit tertentu Probabilitas berpenyakit dengan
menggunakan table
morbiditas
Risiko teknologi Perubahan teknologi mempunyai Analisis skenario
konsekuensi negative terhadap
perusahaan

www.esaunggul.ac.id
Pertemuan 4. Pemetaan Risiko-
Risk Mapping

www.esaunggul.ac.id
PETA RISIKO / HEAT MAP
Peta risiko atau heat map memetakan frekuensi risiko dan dampak
risiko dalam satu matriks misalnya 3X4, 4X4 atau 5X5, masing2
diberikan atribut: rendah, sedang, tinggi dan diberikan angka penilaian
sesuai kebijakan perusahaan, misalnya: 1 = rendah, 2 = sedang, 3 =
tinggi. Kalau matriks nya 5X5, sebutan nya mungkin: 1 = rendah, 2 =
rendah ke sedang, 3 = Sedang, 4= sedang ke tinggi, 5= tinggi

Tingkat risiko juga dapat


ditetapkan misalnya:
hijau = Very Low, Low,
Kuning = Medium, merah
= High, Very High seperti
gambar dibawah ini.
Risiko pada warna merah
berarti risiko tinggi, dan
risiko pada warna hijau
berarti aman.
www.esaunggul.ac.id
Risk Mapping
Deskripsi konsep
Andrew Graham (referensi di bawah, e-book di sebelah kanan) menjelaskan
pemetaan risiko sebagai menampilkan penilaian di sepanjang dua sumbu
yang mendefinisikan risiko: probabilitas dan dampak.

Graham*) menulis:
“…penting untuk diingat bahwa risiko
ditentukan oleh dua sumbu: probabilitas dan
dampak. Biasanya, peta risiko dibangun
menggunakan dua sumbu ini. Mereka adalah
bagian penting dari proses karena mereka
mulai menetapkan pemahaman kolektif
tentang lanskap risiko secara keseluruhan.
Secara sederhana, proses pemetaan ini akan
menghasilkan empat kuadran yang masing-
masing memiliki karakteristik unik.

*)Andrew Graham (2008), Integrated Risk Management


Implementation Guide, free e-book
at http://www.andrewbgraham.ca/integrated-risk-
management-implementation-an-e-book.html, accessed 21

www.esaunggul.ac.id
2
4
Risiko A dari risiko sangat
tinggi (merah-5) setelah
dilakukan treatment menjadi
sedang (3)

Risiko B dari risiko sangat


tinggi (merah-5) setelah
dilakukan treatment menjadi
sedang (3)

Risiko C dari risiko tinggi


(orange-4) setelah dilakukan
treatment menjadi sedang
(3)

www.esaunggul.ac.id
2
5

Daftar Risiko, Peta Risiko, Tabel likelihood dan Tabel


Monitoring worksheet
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=e_P9exrypiM&t=571s

www.esaunggul.ac.id
2
6

Pemahaman Likelihood dengan impact


Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=3cJmkdjepMw

www.esaunggul.ac.id
2
7

Pemahaman Likelihood dengan impact


Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=3cJmkdjepMw

www.esaunggul.ac.id
Pertemuan 5. Pengendalian
Risiko-Risk Control

www.esaunggul.ac.id
PENGEDALIAN RISIKO
Kemampuan Akhir Yang Diharapkan
Pada perkuliahan kelima ini mahasiswa
diharapkan :
1. Mampu memahami cara menanggulangi risiko
2. Mampu memahami metode penangangan risiko
(Risk control).
3. Mampu memahami metode pembiayaan risiko
(Risk financing).

www.esaunggul.ac.id
Pengertian Risk Management
o Risk Control/pengendalian risiko
Merupakan tahapan manajemen risiko setelah mengetahui
risiko yang akan dihadapi sbg hasil analisis risiko tersebut,
terdapat 2 cara yaitu pengendalian risiko fisik (pengurangan
dan penghapusan) dan finansial.
o Risk Financing/pembiayaan risiko
adalah menyediakan dana untuk mengurangi dampak
finansial dari efek yang tidak diinginkan yang dialami oleh
suatu organisasi.
o Risk Treatment/perlakuan risiko
Tindak Lindung Risiko (Risk Treatment) adalah tindakan
spesifik yang dilakukan dengan tujuan dimaksudkan untuk
menurunkan tingkat risiko dalam rangka menghindari atau
mengurangi kerugian perusahaan.

www.esaunggul.ac.id
Pengertian Risk Management
o Risk Handling/penanganan/pengendalian risiko
yaitu aktivitas untuk mengelola risiko dengan tindakan
avoidance (menghidari risiko), retention (menerima
risiko), sharing (berbagi risiko), transferring
(pengalihan risiko) dan loss preventing & reduction
(pencegahan risiko).
o Risk Response/respons risiko
Proses pengendalian risiko yang terindentifikasi. Ini
merupakan langkah dasar dalam dalam setiap
manajemen risiko. Response risiko meliputi proses
perencanaan dan pengambilan keputusan dimana para
pemangku kepentingan memutuskan bagaimana
menangani setiap risiko

www.esaunggul.ac.id
Pengertian Risk Management
o Risk Mitigation/mitigasi risiko
Satu langkah yang melibatkan usaha2 unt
memprioritaskan, mengevaluasi, dan menjalankan
control atau pengendalian yang dapat mengurangi
risiko yang tepat yang direkomendasikan dari proses
risk assesement
o Risk appetite/selera risiko
Jenis dan tingkat risiko yang dapat diterima
perusahaan dalam upaya mewujudkan sasaran2
perusahaan baik yang tertuang dalam kontrak
manajemen maupun rencana kerja dan anggaran
perusahaan (RKAP)

www.esaunggul.ac.id
Pengertian Risk Management
o Risk Capacity/kapasitas risiko
Tingkat risiko maksimum yang dapat ditangani/tolerasi
oleh organisasi.
o Risk tolerance/toleransi risiko
Kesiapan organisasi/perusahaan untuk menanggung
risiko setelah melakukan treatment dalam rangka
mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

www.esaunggul.ac.id
Risk Treatment
Contoh Peta Risiko Setelah Penilaian Risiko

• Pengembangan rencana perlakuan


risiko yang efektif melibatkan:
– Keputusan untuk menghindari, menerima,
mentransfer, atau mengurangi risiko
– Analisis biaya manfaat (CBA)
– Rencana tindakan detail
– Jadwal/durasi implementasi
– Pelaksana dan pihak yang terlibat
Risk Treatment
– Sumber daya yang diperlukan
– Biaya perlakuan
• Identifikasikan apakah perlakuan yang
dipilih akan menghasilkan risiko baru.

www.esaunggul.ac.id
34
3
5
Risk Treatment
RESPONS RISIKO

Ya Tidak
Perlu Perlakuan?

• Berbagi risiko • Penghindaran risiko


Organisasi tidak memiliki semua Dampak risiko ekstrem, melebihi
sumber daya untuk menangani risiko kemampuan organisasi, sehingga
sehingga harus berbagi dengan pihak proyek atau program tidak dapat
lain. diterapkan.
• Mitigasi risiko • Pengambilan risiko
Organisasi memiliki semua sumber Risiko rendah sehingga tidak
daya yang diperlukan untuk menangani memerlukan perlakuan khusus,
risiko. hanya perlu dipantau.

www.esaunggul.ac.id
3
6

Risk Treatment
Tahapan Perlakuan Risiko

RISK ASSESSMENT Risk is accept and need a special treatment plan to


share with other parties or to mitigate.

RISK TREATMENT Purpose [targetted residual risk], Control Activities,


[Action] PLAN Cost per activitiy, Schedule, Control Owner, Risk
Owner, etc.

COST-BENEFIT CBA is a technique for evaluating the feasibility of


ANALYSIS the risk treatment plan by comparing the economic
benefits with the economic costs of the activity.

Implementation of the RTP which followed by


RISK TREATMENT monitoring & review including, documentation and
reporting [part of communication & consultation].

www.esaunggul.ac.id
3
7
Risiko A dari risiko sangat
tinggi (merah-5) setelah
dilakukan treatment menjadi
sedang (3)

Risiko B dari risiko sangat


tinggi (merah-5) setelah
dilakukan treatment menjadi
sedang (3)

Risiko C dari risiko tinggi


(orange-4) setelah dilakukan
treatment menjadi sedang
(3)

www.esaunggul.ac.id
3
8
Risk Treatment
Tahapan Analisis Biaya Manfaat (CBA)

1. Baseline cost = (Financial impact) x (current risk level/total risk level)


2. Residual cost = (Financial impact) x (residual risk level/total risk level)
3. Total implementation cost = total cost for risk treatment
4. Benefit = Baseline cost – Residual cost

5. CBA Ratio: Benefit x 100


Total Implementation cost

6. CBA Ratio >100% means the benefit is higher than cost so that the
treatment plan is feasible to be implemented.

www.esaunggul.ac.id
Risk Response-Respon Risiko
o Respons risiko adalah proses pengendalian risiko yang
teridentifikasi. Ini merupakan langkah dasar dalam setiap
proses manajemen risiko. Respons risiko adalah
proses perencanaan dan pengambilan keputusan di
mana para pemangku kepentingan memutuskan
bagaimana menangani setiap risiko.
Terdapat 8 jenis respons risiko, yaitu:
1. Avoid, Ubah strategi atau rencana Kita untuk
menghindari risiko.
2. Mitigate, Lakukan tindakan untuk mengurangi risiko.
Misalnya, prosedur dan peralatan kerja yang dirancang
untuk mengurangi risiko keselamatan di tempat kerja.

www.esaunggul.ac.id
Risk Response-Respon Risiko
3. Transfer, Mentransfer risiko ke pihak ketiga. Misalnya, beli
asuransi kebakaran untuk bangunan yang belum selesai.
4. Accept, Putuskan untuk mengambil risiko. Secara umum,
semua strategi dan rencana melibatkan beberapa tingkat risiko.
Risiko juga memiliki hubungan dengan imbalan sehingga
mengurangi risiko terhadap nol juga dapat mengurangi potensi
pengembalian.
5. Share, Mendistribusikan risiko ke berbagai mitra, tim, atau
proyek. Sebagai contoh, 4 proyek memiliki arsitek perangkat
lunak Mereka memutuskan untuk membagi risiko dengan
mengumpulkan arsitek perangkat lunak ke dalam tim yang
menyediakan layanan untuk semua empat proyek. Jika salah
satu arsitek berhenti, layanan dapat dilanjutkan.

www.esaunggul.ac.id
Risk Response-Respon Risiko
6. Contingency ,Membuat rencana untuk menangani risiko jika
itu terjadi. Sebagai contoh, prosedur back-out yang dapat
mengembalikan sistem jika peluncuran gagal.
7. Enhance, Peningkatan adalah respons untuk risiko positif.
Metodologi manajemen proyek dapat melihat menyelesaikan
tugas awal atau di bawah anggaran sebagai risiko positif.
Peningkatan adalah tindakan yang diambil untuk meningkatkan
kemungkinan risiko yang terjadi.
8. Exploit, Perawatan lain untuk risiko positif. Memanfaatkan
risiko adalah memanfaatkan sumber daya yang tersedia jika
risiko terjadi. Misalnya, jika tugas selesai lebih awal, Kita
berencana untuk menetapkan kembali sumber daya untuk lebih
banyak pekerjaan.

www.esaunggul.ac.id
Risk Treatment-Perlakuan Risiko
o Tindak Lindung Risiko (Risk Treatment) adalah tindakan
spesifik yang dilakukan dengan tujuan dimaksudkan untuk
menurunkan tingkat risiko dalam rangka menghindari
atau mengurangi kerugian perusahaan
o Dalam menghadapi risiko pada umumnya terdapat empat
penanganan yang dapat dilakukan oleh organisasi:
1. Menghindari risiko (risk avoidance);
2. Mitigasi risiko atau mengurangi risiko (risk reduction),
dapat dilakukan dengan mengurangi kemungkinan atau
dampak;
3. Transfer risiko atau pengalihan kepada pihak lain (risk
sharing/ tranfer);
4. Menerima risiko (risk acceptance).

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
https://msyarif.id/manajemen-risiko-dalam-pengadaan-barang-jasa/

www.esaunggul.ac.id
2. metode penanganan risiko (Risk Control)

1). Risks avoidance (penghindaran risiko);


2). Risks controlling (mengendalikan risiko);
3). Risks reduction (pemisahan risiko);
4). Risks pooling (kombinasi),
5) Risks transfer (pemindahan risiko).
6) Risks deferral (menunda eksekusi)

www.esaunggul.ac.id
1. Menghindari risiko (risk avoidance)

www.esaunggul.ac.id
2. Mengendalikan kerugian (risk controlling)

www.esaunggul.ac.id
3. Pemisahan (risk reduction)

www.esaunggul.ac.id
4. Kombinasi (Pooling)

www.esaunggul.ac.id
5&6. Pemindahan Risiko & Risk Deferal

www.esaunggul.ac.id
Pemindahan Risiko

1. Harta milik atau kegiatan yang


menghadapi risiko dipindahkan
kepada pihak lain, yang dinyatakan
dengan tegas dengan berbagai
transaksi atau kontrak.
2. Risikonya sendiri yang dipindahkan.

www.esaunggul.ac.id
3. Metode Pembiayaan Risiko

Penanggulangan risiko dapat pula


dilakukan dengan mengeluarkan dana,
meliputi :
1.Memindahkan risiko dengan pembiayaan
(risk financing)
2.Menangani sendiri risiko yang dihadapi,
dengan meretensi (retention risk)

www.esaunggul.ac.id
3.1. Risk Financing Transfers
a. Transfer risiko kepada perusahaan asuransi
(mengasuransikan).
b. Transfer risiko kepada perusahaan yang bukan
perusahaan asuransi (noninsurance transfer).

www.esaunggul.ac.id
non insurance Transfer
adalah berkenaan dengan pemindahan tanggung jawab atas kerugian
terhadap :
1) Harta kekayaan
2) Net Income.
3) Personil.
4) Tanggung jawab (liabilities) kepada pihak ketiga.

www.esaunggul.ac.id
keterbatasan” dari noninsurance
transfer
• Kontrak mungkin hanya memindahkan sebagian dari risiko yang menurut
pendapat Manajer Risiko harus dipindahkan ke pihak lain.

• Bahasa yang digunakan dalam kontrak adalah "Bahasa Hukum", sehingga


kadang-kadang sukar dipahami oleh orang awam sehingga mudah
menimbulkan salah pengertian.

• Kontrak dapat dibatalkan oleh pengadilan bila isinya bertentangan dengan undang-
undang, Peraturan Pemerintah, kebijaksanaan Pemerintah atau dianggap tidak wajar
bagi tertanggung.

www.esaunggul.ac.id
3.2 Meretensi (Risk Retention)

perusahaan menanggung sendiri risiko


finansiil dari suatu peril dan ini adalah
bentuk penanggulangan risiko yang
paling banyak/umum

www.esaunggul.ac.id
Alasan melakukan Retensi
1) Merupakan keharusan,
2) Berdasarkan pertimbangan biaya,
3) Bila perkiraan expected loss dari Manajer Risiko
lebih rendah daripada perkiraan perusahaan
asuransi.
4) Berdasarkan prinsip ”opportunity cost”
5) Kualitas servis dari penanggung dianggap kurang
memuaskan, dibandingkan dengan bila risiko
tersebut ditangani sendiri.

www.esaunggul.ac.id
Hal-hal yang Mendorong Penggunaan Retensi
1) Jika biayanya lebih rendah
2) Jika expected lossnya lebih rendah
3) Jika unit yang menghadapi risiko yang sama banyak
jumlahnya, sehingga risikonya lebih rendah dan
probabilitasnya dapat diperhitungkan dengan lebih
akurat.
4) Tujuan manajemen risiko menerima variasi yang besar
dalam kerugian tahunan.
5) Jika pembiayaan untuk memindahkan kerugian
membengkak selama jangka waktu yang cukup
panjang,
6) Adanya peluang yang kuat untuk melakukan investasi,
7) Keuntungan pelayanan internal

www.esaunggul.ac.id
Kelemahan Penggunaan Retensi
1) Sering biaya yang dikeluarkan dengan meretensi
lebih besar dari pada biaya yang dibebankan oleh
pihak asuransi.
2) Expected lossesnya lebih besar dari pada yang
diperkirakan oleh perusahaan asuransi.
Exposure unitnya sedikit, yang berarti bahwa risikonya tinggi, sehingga perusahaan
yang bersangkutan tidak sanggup meramalkan besarnya kerugian secara
memuaskan.
3) Ketidak-mampuan keuangan perusahaan untuk
menopang maximum possible losses atau maximum
probable losses dalam jangka pendek (short run).

www.esaunggul.ac.id
Kelemahan Penggunaan Retensi
1) Tujuan manajemen risiko ditekankan pada
”ketenangan pikiran” dan ”variasi laba tahunan yang
kecil” (relatif stabil).
2) Jumlah kerugian dan biaya membengkak selama
jangka waktu pendek, sehingga mengurangi
opportunity cost.
3) Peluang investasi yang terbatas dengan tingkat
pengembalian (return) yang rendah.
4) Peraturan perpajakan yang lebih menguntungkan bila
risiko diasuransikan (biaya pemindahan termasuk
biaya).
www.esaunggul.ac.id
Penyediaan Dana untuk Retensi
1) Tidak perlu penyediaan dana sebelumnya.
2) Dengan membentuk dana cadangan.
a. Pembentukan dana cadangan adalah pemindah-
bukuan secara akunting. Penaksiran besarnya
expected loss jarang yang tepat.
b. Apakah pembentukan dana semacam ini dapat
diijinkan oleh Pemerintah ditinjau dari segi
perpajakan.

www.esaunggul.ac.id
Penyediaan Dana untuk Retensi

3) Dengan Asuransi sendiri (“self-insurance”).


Perusahaan membentuk organisasi asuransi sendiri ("Self-
Insurer"), yang bertugas mengelola dana cadangan untuk
membiayai pengelolaan risiko. Badan ini merupakan badan
otonom, yang berhak menginvestasikan dana cadangan yang
sedang nganggur, tetapi badan itu bukan perusahaan asuransi.
4). Dengan "Captive Insurer".
Dimana perusahaan membentuk sebuah perusahaan asuransi, dimana
nasabahnya seluruhnya atau sebagian besar perusahaan pendiri itu
sendiri. Keuntungan cara ini adalah bahwa Captive-Insurer dapat
melakukan re-asuransi.

www.esaunggul.ac.id
Risk Response Strategies

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jkdp/arti
cle/view/1230/815 Jurnal Pengendalian Risiko

www.esaunggul.ac.id
7
1
TUGAS Presentasi Kelompok

Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok, diberikan tugas dan topik bahasan per
kelompok untuk dilakukan analisis studi kasus, Pertemuan ke-2, kel-1 presentasi,
penanggap utama kel-2, dst sampai pertemuan 7 kel 6 bertugas, penanggap kel 1.
Pertemuan ke Topik Presentasi Hasil Analisis Studi Kasus Kel.Mahasiswa yang bertugas
Chp 10 Developing Accountability in Risk Management:
2 The British Columbia Lottery Corporation Case Study Kelompok-1
p.179 Jacquetta C. M. Goy
3
Chp 11 Starting from Scratch: The Evolution of ERM at the Kelompok-2
Workers’ Compensation Fund p. 207 Dan M. Hair
4
Chp 12 Measuring Performance at Intuit: A Value-Added Kelompok-3
Component in ERM Programs p. 227 Janet Nasburg
Chp 13 TD Bank’s Approach to an Enterprise Risk
5 Management Program p. 241 Paul Cunha and Kristina Kelompok-4
Narvaez
Chp 14 A Strategic Approach to Enterprise Risk
6 Management at Zurich Insurance Group p. 253 Linda Kelompok-5
Conrad and Kristina Narvaez
Chp 15 Embedding ERM into Strategic Planning at the City
7 Kelompok-6
of Edmonton p. 281 Ken Baker
Referensi : IMPLEMENTING ENTERPRISE RISK MANAGEMENT, Case Studies and Best Practices,
John R.S. Fraser, Betty J. Simkins, Kristina Narvaev (2015)

www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih
Beny.witjaksono@esaunggul.ac.id
benywitjak@gmail.com

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai