RISIKO
teori
MEMAHAMI RISIKO
MEMAHAMI RISIKO
Risiko:
ketidakpastian yang berdampak pada sasaran
Sasaran:
Ketidakpastian: kurangnya
harus jelas, agar risiko menjadi informasi (tidak jelas) mengenai
jelas. suatu peristiwa, seberapa besar
…karena definisi risiko bersifat tingkat kemungkinan terjadinya
objective centric. (likelihood), dan berapa besar
dampaknya pada sasaran.
… tidak ada risiko tanpa sasaran
Dampak: Penyimpangan
(deviasi) dari sasaran yang
diharapkan, baik penyimpangan
negatif/positif.
MEMAHAMI Atribut risiko: atribut ketidakpastian,
yaitu ketidakpastian atas kemungkinan
RISIKO terjadinya dan besarnya dampak.
Risiko:
• Belum terjadi.
• Mempunyai potensi dampak (positif dan negatif) terhadap sasaran
• Penanganan: melalui manajemen risiko, dengan memitigasi
kemungkinan terjadinya peristiwa yang berisiko dan memitigasi dampak.
Masalah:
• Sudah terjadi
• Mempunyai dampak negatif pada sasaran.
• Penanganan: perbaikan, manajemen krisis.
PENAMAAN RISIKO
01 02 03
Risiko merokok bagi ibu- Risiko jika tidak hati-hati Tinju adalah olahraga
ibu hamil adalah menyeberang jalan dengan risiko gegar otak.
kerentanan terhadap adalah tertabrak mobil. Risiko gegar otak adalah
kanker bagi janin yang Risiko tertabrak mobil penamaan risiko
dikandungnya. Risiko adalah penamaan risiko berdasarkan dampak.
merokok adalah berdasarkan peristiwa
penamaan berdasarkan risiko.
penyebab risiko.
JENIS RISIKO
KATEGORI RISIKO
Menurut Anderson & Schroeder (2010)
Risiko
Risiko
bencana
ekonomi
(hazard)
Risiko Risiko
operasional strategis
KATEGORI RISIKO Kategori risiko Faktor-faktor risiko
Risk identification & risk analysis: melihat atau memperkirakan peristiwa apa saja yang dapat
mengganggu pencapaian sasaran
Risk treatment: melakukan tindakan untuk mengatasi kemungkinan dan dampak terjadinya
peristiwa-peristiwa yang gawat tersebut
Monitoring & review: memeriksa apakah tindakan perlakuan risiko yang dilakukan berhasil,
apakah terjadi perubahan lingkungan/organisasi yang memengaruhi perlakuan risiko
Prinsip Manajemen
Risiko *
Analisis risiko:
Risk Matrix
(kemungkinan vs. dampak)
https://www.youtube.com/watch?v=-E-jfcoR2W0
Contoh analisis risiko ketika menyeberang jalan.
Visualisasi level kemungkinan, dampak, risiko ke dalam
Matriks Risiko *
Analisis risiko:
Risk Matrix
(kemungkinan vs. dampak)
1 2 3
Pernyataan kondisional atas Sesuatu yang tidak Sesuatu yang diharapkan
peristiwa/keadaan yang diharapkan namun terjadi namun tidak terwujud yaitu
berpotensi menggagalkan, yaitu kerugian, kesempatan yang tidak
menunda, menghambat pelanggaran, kegagalan, dapat dimanfaatkan
atau tidak atau kesalahan
mengoptimalkan
pencapaian Sasaran
Organisasi (SO),
Proses sistematis dan terstruktur yang didukung
budaya sadar Risiko untuk mengelola Risiko
organisasi pada tingkat yang dapat diterima
guna memberikan keyakinan yang memadai
dalam pencapaian sasaran organisasi,
MANAJEMEN
RISIKO
Bertujuan untuk:
Meningkatkan kemungkinan
Melindungi dan meningkatkan nilai
pencapaian visi, misi, sasaran
tambah organisasi
organisasi, dan peningkatan kinerja
1 Inklusif
2 Komprehensif dan
sistematis
Terintegrasi dengan
3 proses organisasi secara
PRINSIP keseluruhan
RISIKO
5 Berdasarkan informasi
terbaik yang tersedia
6 Dinamis
SADAR
Risiko dalam setiap pentingnya
pengambilan manajemen Risiko
keputusan baik top-down
RISIKO maupun bottom-up
Penghargaan
terhadap organisasi Pengintegrasian
dan/atau pegawai Manajemen Risiko
yang dapat mengelola dalam proses bisnis
Risiko dengan baik; organisasi
dan
STRUKTUR MANAJEMEN RISIKO KEMENKEU
Inspektorat Jenderal
STRUKTUR UNIT PEMILIK RISIKO
Penerapan kebijakan, prosedur,
dan praktik manajemen yang
bersifat sistematis atas aktivitas:
PROSES • komunikasi dan konsultasi,
MANAJEMEN • perumusan konteks,
RISIKO • identifikasi risiko,
• analisis risiko,
• evaluasi risiko,
• mitigasi risiko, dan
• pemantauan dan review
PROSES
MANAJEMEN
RISIKO
1. Komunikasi dan Konsultasi
Kejadian risiko
Penyebab risiko
Dampak risiko
Kategori risiko
Komponen inti risiko
karena
sehingga
Contoh 1:
Kantor mengalami kebakaran karena terjadi korsleting pada instalasi kelistrikan
sehingga pelayanan kepada Wajib Pajak tidak dapat dilaksanakan
Contoh 2:
Pemberian layanan kepada WP terganggu karena sistem informasi perpajakan
mengalami downtime sehingga tersiar pemberitaan negatif tentang DJP
Tahapan Identifikasi risiko
1
Pahami Sasaran Organisasi
Perhatikan Sasaran Organisasi pada Kontrak Kinerja
dan Manual IKU pimpinan unit kerja
2
3 Identifikasi Kejadian
Cari Penyebab ▪ Tentukan kejadian yang 4
berpotensi Tentukan Dampak
▪ Tentukan penyebab
menggagalkan, ▪ Tentukan akibat langsung
langsung kejadian risiko
menunda, menghambat yang timbul dan dirasakan
▪ Dapat berasal dari:
atau tidak setelah Risiko terjadi
▪ Internal
mengoptimalkan ▪ Dampak harus mengacu
▪ Eksternal
pencapaian sasaran pada salah satu area
▪ Bukan Negasi dampak yang ada
Sasaran
5
Kategori Risiko
▪ Tentukan kategori risiko
berdasarkan kejadian risiko
Memahami Keselarasan Risiko dan SS
Memahami Keselarasan Risiko dan SS
!
1.Kejadian risiko harus relevan dan
berhubungan dengan SS
2.Bukan merupakan negasi (lawan) dari SS
Risiko
Sasaran Organisasi
Kejadian Penyebab Dampak
Kepatuhan wajib Kepatuhan wajib pajak yang 1.Rendahnya tingkat Realisasi penerimaan pajak
pajak yang tinggi rendah kepercayaan masyarakat tidak tercapai
terhadap DJP
2.Lemahnya pengawasan
dan penegakan hukum
!
1.Kejadian risiko harus relevan dan
berhubungan dengan SS
2.Bukan merupakan negasi (lawan) dari SS
Risiko
Sasaran Organisasi
Kejadian Penyebab Dampak
Kepatuhan wajib Rendahnya kepatuhan WP 1.Rendahnya tingkat Realisasi penerimaan pajak
pajak yang tinggi baru yang melakukan kepercayaan masyarakat tidak tercapai
pembayaran terhadap DJP
2.Lemahnya pengawasan
dan penegakan hukum
!
1.Kejadian risiko harus relevan dan
berhubungan dengan SS
2.Bukan merupakan negasi (lawan) dari SS
Risiko
Sasaran Organisasi
Kejadian Penyebab Dampak
Pelayanan perpajakan Pelaksanaan layanan Beban kerja seksi pelayanan Layanan unggulan tidak
yang optimal unggulan tidak tepat waktu tidak sebanding dengan dilaksanakan sesuai
SDM dengan jadwal yang
ditetapkan
Kejadian Dampak
Kejadian sama dengan Pelaksanaan layanan
Dampak unggulan tidak tepat waktu
Ketidakpuasan Wajib Pajak
Fraud Risiko yang berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan,
niat, menguntungkan diri sendiri atau orang lain, penipuan, penyembunyian/
penggelapan dan penyalahgunaan wewenang yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan secara tidak sah
Kepatuhan Risiko yang berkaitan dengan ketidakpatuhan organisasi / pihak eksternal terhadap
peraturan perundang-undangan, kesepakatan intnasional atau ketentuan lain yg
berlaku
Operasional Risiko yang berkaitan dengan tidak berfungsinya proses bisnis
organisasi, sistem informasi, atau keselamatan kerja individu
Penentuan Kategori Risiko
KATEGORI RISIKO
Definisi
perangkat manajemen yang bertujuan menurunkan
Besaran Risiko dan/atau Level Risiko dalam rangka pencapaian
sasaran organisasi.
2 pengawasan melekat
Dapat
berupa: 3 review berjenjang
4 regulasi
Kriteria Kemungkinan
Kriteria Risiko
Kriteria Dampak
4c. Kriteria Kemungkinan
Kolusi antara Pemeriksa Tahun 2014 s.d. 2018 1 ≤ 1 kejadian dalam lebih
Pajak dengan WP tidak terdapat kasus kolusi dari 5 tahun terakhir
4d. Kriteria Dampak UPR
Level Dampak
Area Dampak Level
Tidak Signifikan Sangat Signifikan
Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4)
(1) (5)
Rp 1 juta < x ≤ Rp 10 juta < x ≤
K-Two - x ≤ Rp 1 juta x > Rp 100 juta
Rp 10 juta Rp 100 juta
Fraud
Rp 1 juta < x ≤
K-Three - - x ≤ Rp 1 juta x > Rp 10 juta
Rp 10 juta
Non fraud
0,1%< x ≤ 0,5% 0,5%< x ≤ 1% 1%< x ≤ 2% dari
Penerimaa x≤ 0,1% dari nilai > 2% dari nilai
Beban dari nilai dari nilai nilai
n dan K-Two-Three penerimaan/ penerimaan/
Keuanga penerimaan/ penerimaan/ penerimaan/
Pembiayaa pembiayaan pembiayaan
n Negara pembiayaan pembiayaan pembiayaan
n
0,25%< x ≤
x≤ 0,05% dari 0,05%< x ≤ 0,25% 0,5%< x ≤ 1%
0,5% dari nilai dari nilai belanja/
Non fraud nilai belanja/ dari nilai belanja/ dari nilai belanja/
K-Two-Three belanja/ aset/kegiatan
Lainnya aset/kegiatan aset/kegiatan aset/kegiatan
aset/kegiatan lainnya
lainnya lainnya lainnya
lainnya
▪ Jumlah keluhan ▪ Jumlah keluhan ▪ Jumlah keluhan ▪ Pemberitaan ▪ Pemberitaan negatif
secara lisan (dapat secara lisan (dapat secara lisan negatif di media di media massa
didokumentasikan) didokumentasikan)/ (dapat massa lokal nasional dan
/ tertulis ke tertulis ke organisasi didokumentasika ▪ Pemberitaan internasional
organisasi ≤ 3 sebanyak 3 s.d. 5 n)/ tertulis ke negatif yang masif ▪ Tingkat kepuasan
Penurunan Reputasi
K-Two-Three ▪ Tingkat kepuasan ▪ Tingkat kepuasan organisasi >5 di media sosial pengguna layanan <
pengguna layanan pengguna layanan ▪ Tingkat kepuasan ▪ Tingkat kepuasan 3,5 (skala 5)
sebesar 4,25 ≤ x ≤ sebesar 4 ≤ x < 4,25 pengguna pengguna layanan
5 (skala 5) (skala 5) layanan sebesar sebesar 3,5 ≤ x <
3,75 ≤ x < 4 (skala 3,75 (skala 5)
5)
49
Kriteria Dampak UPR Level Dampak
Area Dampak Level Tidak Signifikan Sangat
Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4)
(1) Signifikan (5)
- - Perdata: x ≤ 100juta Pidana: x ≤ 1tahun Pidana: x > 1tahun
Administratif: atau atau
tergugat merupakan tersangka/terdakwa: tersangka/terdakwa:
Pejabat Eselon III, IV Pejabat Eselon III, IV, Pejabat Eselon II
atau pejabat yang atau pejabat yang Perdata: x > 1M
setara, pejabat setara, pejabat
K-Two fungsional, dan fungsional, dan pejabat
pejabat fungsional fungsional umum.
Sanksi pidana, umum. Perdata: 100juta < x ≤
1M
perdata, dan/atau
Administratif: tergugat
administratif merupakan Pejabat
Eselon II
- - Administratif: Pidana: x ≤ 1 tahun Pidana: x > 1 tahun
tergugat merupakan Perdata: ≤ 100juta Atau
Pejabat Eselon IV, Administratif: tergugat tersangka/terdakwa:
atau pejabat yang merupakan Pejabat Eselon III
K-Three
setara, pejabat Pejabat Eselon III Perdata > 100juta
fungsional, dan
pejabat fungsional
umum.
Ancaman fisik ▪ Cedera fisik ringan ▪ Cedera fisik sedang ▪ Cedera fisik berat Kematian
dan/atau psikis ▪ Gangguan ▪ Gangguan ▪ Gangguan kesehatan
kesehatan fisik kesehatan fisik fisik berat
Kecelakaan
K-Two-Three ringan sedang ▪ Gangguan kesehatan
Kerja ▪ Gangguan ▪ Gangguan mental berat
kesehatan mental kesehatan mental
ringan sedang
x < 10% dari jam 10% ≤ x < 25% dari 25% ≤ x < 50% dari 50 % ≤ x < 65% dari jam x ≥ 65 % dari jam
K-Two operasional layanan jam operasional jam operasional operasional layanan operasional layanan
harian layanan harian layanan harian harian harian
Gangguan terhadap
Layanan Organisasi x < 5% dari jam 5% ≤ x < 15% dari 15% ≤ x < 35% dari 35% ≤ x < 50% dari jam x ≥ 50 % dari jam
K-Three operasional layanan jam operasional jam operasional operasional layanan operasional layanan
harian layanan harian layanan harian harian harian
x ≤ 5% dari target 5% < x ≤ 10% dari 10% < x ≤ 20% dari 20% < x ≤ 25% dari x > 25% dari target
Penurunan Kinerja K-Two-Three kinerja target kinerja target kinerja target kinerja kinerja
50
Memahami Penentuan Level Dampak (LD)
Level Dampak
Area Dampak Level
Tidak Signifikan Sangat Signifikan
Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4)
(1) (5)
Rp 1 juta < x ≤ Rp 10 juta < x ≤
K-Two - x ≤ Rp 1 juta x > Rp 100 juta
Rp 10 juta Rp 100 juta
Fraud
Rp 1 juta < x ≤
K-Three - - x ≤ Rp 1 juta x > Rp 10 juta
Rp 10 juta
Non fraud
x≤ 0,1% dari 0,1%< x ≤ 0,5% 1%< x ≤ 2% dari
Penerimaa 0,5%< x ≤ 1% dari > 2% dari nilai x≤ 0,1% dari nilai
Beban nilai dari nilai nilai
n dan nilai penerimaan/ penerimaan/ penerimaan/
Keuanga penerimaan/ penerimaan/ penerimaan/
Pembiayaa pembiayaan pembiayaan pembiayaan
n Negara pembiayaan pembiayaan pembiayaan
n
0,1%< x ≤
x≤ 0,05% 0,05%< x ≤ 0,5%< x ≤ 1%
0,5% dari 0,25%< x ≤ 0,5% x≤ 0,05% dari nilai
dari nilai 0,25% dari nilai dari nilai dari nilai belanja/
Non fraud nilai aset dari nilai belanja/ belanja/
belanja/ belanja/
yang belanja/ aset/kegiatan
Lainnya aset/kegiatan aset/kegiatan
aset/kegiata aset/kegiatan
dikelola aset/kegiatan lainnya
lainnya lainnya
n lainnya lainnya lainnya
Contoh:
x → jumlah uang yang menjadi Risiko Dampak
beban keuangan negara
Kebakaran Rusaknya aset berupa bangunan dan
Pengukuran dampak berdasarkan kendaraan dinas senilai Rp 2 miliar
persentase terhadap nilai asset yang
Aset yang dikelola Kanwil Rp 4 triliun
dikelola
% kerusakan aset = Rp 2 miliar : Rp 4 triliun = 0,05 %
maka
Level dampak (LD): 1
4e. Penentuan Level dan Besaran Risiko
LK LD LR Besaran
4 5 5 24
LK LD LR Besaran
3 4 4 18
LK LD LR Besaran
1 2 1 5
TUJUAN
Menentukan Prioritas Risiko, Besaran/Level Risiko Residual Harapan,
keputusan mitigasi Risiko, dan Indikator Risiko Utama (IRU).
1 Prioritas Risiko
1 Besaran Risiko
Besaran risiko tertinggi mendapat prioritas paling
tinggi
2 Area Dampak
Kekayaan Negara
LK LD LR Besaran
4 5 5 24 YA
LK LD LR Besaran
3 4 4 18 YA
LK LD LR Besaran
1 2 1 5 TIDAK
Mitigasi Risiko
Selera Risiko: Batasan besaran kuantitatif Level
Kemungkinan dan Level Dampak Risiko yang dapat diterima.
IRU
Suatu ukuran yang dapat memberikan informasi sebagai sinyal
awal tentang adanya peningkatan atau penurunan besaran Risiko
Perumusan IRU
01 Identifikasi sebab akibat kejadian risiko (chain of events)
Periode pemantauan IRU paling lama kuartalan, dalam hal tidak ada
06 maka boleh semesteran
Contoh Penentuan IRU
TUJUAN
Mitigasi Risiko merupakan tindakan yang bertujuan untuk
menurunkan dan/atau menjaga Besaran dan/atau Level Risiko Utama
hingga mencapai Risiko Residual Harapan.
Mengurangi Dampak
mitigasi terhadap dampak Risiko agar dampak Risiko semakin
kecil
Bukan
merupakan Pemilihan rencana
pengendalian Harus diupayakan mitigasi Risiko Merupakan kegiatan
internal yang mampu mepertimbang- yang berada pada
sudah menurunkan kan biaya dan kewenangan dan
dilaksanakan dan dan mencapai manfaat atau nilai tanggung jawab
bukan merupakan Besaran/Level Risiko tambah UPR
bagian dari SOP Residual Harapan
yang berlaku
7. Pemantauan dan Review
TUJUAN
Memastikan bahwa implementasi Manajemen Risiko berjalan secara
efektif sesuai dengan rencana dan memberikan umpan balik bagi
penyempurnaan proses Manajemen Risiko.
7a. Pemantauan
Bentuk Pemantauan :
2 Pemantauan berkala
Jenis Review:
2 Penilaian TKPMR
(Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Risiko)