1. PENDAHULUAN
2. PRINSIP DAN KERANGKA KERJA
MANAJEMEN RISIKO
3. PENGELOLAAN RISIKO
4. PROSES MANAJEMEN RISIKO
5. PENCATATAN DAN PELAPORAN
6. MANRISK DALAM STANDAR
AKREDITASI PUSKESMAS
PENDAHULUAN 1. UU NO 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan
2. PMK NO 25 Tahun 2017 Tentang manajemen Risiko
DASAR HUKUM di Kementerian Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien di Pelayanan
Kesehatan
4. KMK 165 Tahun 2023 Tentang Standar Akreditasi
Puskesmas
5. ISO 31000 Tahun 2018 tentang Manajemen Risiko
PENGERTIAN RISIKO
POTENSI TERJADI
• SEBAB adalah fakta / masalah yang sudah terjadi, / sedang SEBAB FAKTA
terjadi tapi bukan risiko karena bukan ketidakpastian.
Kita tidak bisa mengelola SEBAB karena itu FAKTA, AKIBAT karena MUNGKIN
BELUM TERJADI.
YANG BISA KITA KELOLA ADALAH “RISIKO”
Penjelasan terstruktur dari sebuah risiko
memisahkan antara SEBAB, RISIKO, DAN AKIBAT.
2 TETAPKAN KONTEKS
1 IDENTIFIKASI RISIKO
Stratejik,Operasional, Finansial, P 5
reputasional ,Kepatuhan, E R
KOMUNIKASI DAN KONSULTASI
N I 3
PENANGANAN RISIKO
Rapat internal
Rapat insidential
Seminar, sosialisasi, workshop atau
Forum pengelola risiko
Penetapan Konteks Internal
menjabarkan kondisi Puskesmas
terkait hal-hal yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan. Penetapan Konteks External
menjabarkan kondisi eksternal
Puskesmas mencakup hal-hal yang
dapat mempengaruhi pencapaian tujuan
(pesaing, otoritas, perkembangan
teknologi,dll).
Konteks Manajemen Risiko
bagaimana manajemen risiko diberlakukan
dan bagaimana hal tersebut akan diterapkan di
masa yang akan datang
RISIKO KEUANGAN
RISIKO STRATEGIS
RISIKO OPERASIONAL
RISIKO KEPATUHAN
Risiko yang disebabkan oleh organisasi atau pihak eksternal
yang tidak mematuhi dan/ atau tidak melaksanankan
peraturan perundang-undang dan ketentuan lain yang
berlaku
Misalnya: Puskesmas tidak patuh terhadap regulasi
eksternal
RISIKO REPUTASIONAL
Risiko yang disebabkan oleh menurunnya kepercayaan
public/masyarakat yang bersumber dari persepsi negative tentang
Puskesmas…
Misalnya: Kesalahpahaman antara pelanggan dan Puskesmas
sehingga menyebabkan citra Puskesmas menjadi kurang baik
ANALISIS
RISIKO
Proses analisa pada potensi risiko dengan mempertimbangkan frekuensi dan
dampak risiko
Analisis Risiko menggunakan :
Risiko Klinis Risiko Non Klinis
Can be manage by procedure Clinical Manager / Lead Clinician should assess Detailed review & urgent treatment Immediate review & action required
(Tindak lanjuti sesuai SPO) the consequences againts cost of treating the should be undertaken by senior at Board level. Director must be
risk management informed
(Manajer analisa dampak yg akan timbul (Analisa detail & urget (RCA) oleh (Analisa segera (RCA) di BOD. Dirut
terkait cost) Manajemen senior) di informasikan
RISIKO NON KLINIS MENGGUNAKAN KRITERIA RISIKO:
1. Probabilitas
Dampak pada Kesehatan dan
Penundaan Pelayanan Keselamatan
Skor Derajat (tingkat) Dampak Tuntutan Ganti Rugi Reputasi Dampak pada pihak terkait
Keuangan
Luka kecil pada orang atau Diketahui oleh seisi kantor Hanya berdampak pada
1 Sangat rendah ≤ 3% anggaran ≤ Rp 1.000.000 ≤ 1 hari kerja beberapa orang satu pihak
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisa risiko dengan
grading / kriteria / kelompok risiko sesuai yang ditetapkan untuk menentukan
apakah risiko dapat diterima / ditoleransi.
Profil risiko adalah prioritas dari daftar risiko yang akan dilakukan penilaian risiko.
Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud berisi urutan prioritas risiko dan daftar risiko
yang akan ditangani dengan mengalikan skor risiko dengan menentukan rangking
prioritas risiko dengan mengalikan score risiko (Frekuensi X Dampak) X Skor
Kontrolibilitas .
PROBABILITAS
PROBABILITAS
4 4 8 12 16 20 4 4 8 12 16 20 Tinggi 10 - 14
Tinggi
3 3 6 9 12 15 3 3 6 9 12 15
Sedang 5 - 9
2 2 4 6 8 10 Sedang 2 2 4 6 8 10 Rendah 3 - 4
1 2 3 4 5 1 1 2 3 4 5 Sangat Rendah 1 - 2
1 Rendah
4 1 2 3 4 5
1 2 3 5
DAMPAK
DAMPAK
Garis putus-putus berwarna merah menjelaskan batas selera risiko yang akan ditagani.
Area yang berada diatas garis putus-putus adalah risiko yang akan ditangani sedangkan area yang berada
dibawah garis putus-putus adalah risiko yang tidak ditangani
PETA RISIKO
Peta Risiko adalah gambaran
total Risiko dan distribusi
posisinya dalam grafik dengan
frekuensi pada sumbu horizontal
(x) dan konsekuensi pada sumbu a. Impact/dampak low (rendah) dan probability/
vertikal (y) kemungkinan low (rendah) maka penanganan risiko adalah
accept
High
b. Impact/dampak medium (sedang) dan probability
kemungkinan medium (sedang) maka metode penanganan
I Medium Risk High Risk
M risiko dengan cara di share
P
A Share Mitigate and control c. Impact/dampak low (rendah) dan probability/
C
T kemungkinan high (tinggi) maka metode penanganan risiko
Low Risk Medium Risk
dengan cara dikontrol
Accept Control
d. Impact/dampak high (tinggi) dan probability/
Low Probability kemungkinan high (tinggi) maka metode penanganan risiko
High dengan cara dilakukan mitigasi dan control
PENANAGANAN RISIKO
PENANAGANAN
Membayar kerugian yang terjadi
RISIKO
1. HINDARI RISIKO
- Menghindari kegiatan yang berisiko
yg menimbulkan banyak risiko dari
pada peluang
- Satu-satunya teknik kontrol risiko
PENGENDALIAN/RISK yg menghilangkan kerugian dgn
CONTROL tidak terlibat dalam risiko tersebut
- Tidak berdampak pada finansial dan
tidak perlu mitigasi
2. CEGAH KERUGIAN
Reduksi/eliminasi potensial
kerugian (inspeksi fasilitas,
pelaporan nilai kritis, hand hygiene,
survei kepuasan,dll
PENGENDALIAN/RISK CONTROL
3. REDUKSI KERUGIAN
Mitigasi dampak saat pertama kejadian
dan reduksi kerugian selanjutnya
(Sprinkle System)
5. CONTRACTUAL TRANSFFER
Mereduksi kerugian dengan membuat Kontrak
dan Pergeseran Tanggung Jawab Hukum
kerugian dari satu pihak ke pihak lain.
Contohnya Kontrak perjanjian
Risk Retention
Dilakukan bila Puskesmas
berasumsi beban keuangan
risiko lebih ringan daripada
PEMBIAYAAN RISIKO
membayar asuransi
RiskTransfer
5.3
Upaya manajemen risiko dilaksanakan dengan menyusun program manajemen risiko setiap tahun
yang mancakup proses manajemen risiko yaitu komunikasi dan konsultasi, menetapkan konteks,
identifikasi, analisis, evaluasi, penatalaksanaan risiko, dan pemantauan dan reviu yang dilakukan.
Kriteria 5.2.1
Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga,
masyarakat, petugas, dan lingkungan diidentifikasi, dianalisis.
Pokok Pikiran
Kategori risiko di Puskesmas meliputi
risiko klinis yang berhubungan dengan Risiko dikelola penanggung jawab dan pelaksana
keselamatan pasien dan risiko non untuk mengupayakan langkah pencegahan
klinis meliputi risiko terkait dan/atau meminimalisasi risiko sehingga tidak
manajemen fasilitas keselamatan
menimbulkan akibat negatif atau kerugian
(MFK), risiko PPI yang tidak berdampak
pada pasien, risiko keuangan, risiko
kepatuhan, risiko reputasional dan
risiko strategis pada KMP, pelayanan
UKM, serta UKP, laboratorium, dan
kefarmasian.
Program Manajemen Resiko merupakan
pendekatan prooaktif yang komponen
Register risiko harus dibuat sebagai dasar
pentingnya meliputi :
1. Proses identifikasi risiko
penyusunan program manajemen risiko dan 2. Integrasi risiko
untuk membantu petugas Puskesmas 3. Pelaporan proses manajemen risiko
mengenal dan mewaspadai kemungkinan 4. Pengelolaan terkait tuntutan
risiko dan akibatnya
a) Disusun program manajemen risiko untuk ditetapkan oleh Kepala Puskesmas (R, W).
Elemen
ElemenPenilaian:
Penilaian: RR DD O
O W S NILAI
a)Disusun
a) Disusunprogram
program Ditetapkan SK
Ditetapkan SK tentang
tentang Penggalian informasi
Penggalian informasi 00
manajemenrisiko
manajemen risiko pelaksanaan
pelaksanaan kepada PJ
kepada PJ Manajemen
Manajemen
untukditetapkan
untuk ditetapkan manajemenresiko
manajemen resikodan
dan resiko tentang
resiko tentang 55
Elemen Elemen
oleh
Penilaian:
olehKepala
Kepala
Puskesmas(R,
Puskesmas (R,W).
W).
SOP nya
SOP nya
D
R
pelaksanaan manajemen
pelaksanaan
manajemen resiko
resiko
10
10
Penilaian O
W
S
di Puskesmas
di Puskesmas
NILAI
b) Tim Mutu
a) Disusun Puskesmas
program manajemen memandu
risiko untuk ditetapkan penatalaksanaan risiko (D, W)
oleh Kepala Puskesmas (R, W).
Ditetapkan SK tentangpelaksanaan manajemen resiko danSOP nya
Elemen Penilaian: R D O W S NILAI
daftar resiko
Penilaian (D, W).
d) Disusun profil risiko yang merupakan risiko prioritas berdasar evaluasi terhadap hasil
identifikasi dan analisis risiko yang ada pada daftar risiko yang memerlukan penanganan
lebih lanjut (D,W)
Upaya manajemen risiko dilaksanakan dengan menyusun program manajemen risiko setiap
tahun yang mancakup proses manajemen risiko yaitu komunikasi dan konsultasi, menetapkan
konteks, identifikasi, analisis, evaluasi, penatalaksanaan risiko, dan pemantauan dan reviu yang
dilakukan.
Kriteria 5.2.2
Puskesmas melaksanakan program manajemen risiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pokok Pikiran
58
TABEL PEMANTAUAN RESIKO
59
c) Dilakukan pelaporan kepada Kepala Puskesmas dan kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
serta lintas program dan lintas sektor terkait (D, W).
d). Ada bukti Puskesmas telah melakukan dan menindaklanjuti analisis efek modus kegagalan (failure mode
effect analysis) minimal setiap setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan (D, W).
ELEMEN PENILAIAN R D O W S NILAI
Ada bukti Puskesmas telah Bukti FMEA Penggalian
melakukan dan informasi proses
menindaklanjuti analisis penyusunan
efek modus kegagalan FMEA
(failure mode effect
analysis) minimal setiap
setahun sekali pada proses
berisiko tinggi yang
diprioritaskan (D, W)
61
CONTOH TABEL FMEA
No Tahapan Failure Mode Penyebab Efek Potensial Control ( barrier ) O S D R Tindakan Penagg O S D R
Proses ( model Potensial yang ada sekarang yang ung
C E E P C E E P
Kesalahan ) direkomend jawab
Potensial C V T N asikan C V T N
E E E E yang
baru
R C R C
I T I T
T A T A
y B y B
I I
L L
I I
T T
y y