Anda di halaman 1dari 34

MANAJEMEN RISIKO DI

LABORATORIUM KESEHATAN

Tim Kerja Mutu Pelayanan Kesehatan Lainnya

Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan


2023
 Pengertian, Manajemen Risiko
 Tujuan, Manfaat dan Keberhasilan Penerapan
Manajemen Risiko
TOPIK  Pernyataan Risiko
 Proses Manajemen Risiko
 Strategi Manajemen Risiko

2
PERMENKES NO.25 TH. 2019

Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak


negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi

Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi


identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi,
pemantauan, dan pelaporan Risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan
untuk mengelola Risiko dan potensinya

Manajemen Risiko terintegrasi adalah proses identifikasi, analisis,


evaluasi dan pengelolaan semua risiko yang potensial dan diterapkan terhadap
semua unit/bagian/program/kegiatan mulai dari penyusunan rencana
strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan anggaran,
pertanggungjawaban dan monitoring dan evaluasi serta pelapora
 Pengertian, Manajemen Risiko
 Tujuan, Manfaat dan Keberhasilan Penerapan
Manajemen Risiko
TOPIK  Pernyataan Risiko
 Proses Manajemen Risiko
 Strategi Manajemen Risiko

4
TUJUAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

1. Mengantisipasi dan menangani segala bentuk Risiko secara


efektif dan efisien
2. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi
3. Memberikan dasar pada setiap pengambilan keputusan dan
perencanaan
4. Meningkatkan pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja

15/11/23 5
MANFAAT PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

1. Meningkatnya mutu informasi untuk pengambilan


keputusan
2. Perlindungan kepada unit kerja dan aparatur sipil
negara
3. Mengurangi kejutan atas Risiko yang tidak
diinginkan
KEBERHASILAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
1. Komitmen Pimpinan terhadap kebijakan, proses, dan
rencana tindakan
2. Pihak yang ditetapkan untuk secara langsung bertanggung
jawab guna mengoordinasikan Proses Manajemen Risiko
3. Kesadaran setiap pejabat dan/atau Pegawai
4. Kebijakan Manajemen Risiko yang merinci peranan dan
tanggung jawab dari unsur pimpinan dan staf
5. Metodologi
7 Manajemen Risiko yang menyeluruh
6. Pelatihan tentang Manajemen Risiko untuk tujuan kepedulian
Risiko bagi seluruh pejabat dan/atau Pegawai
7. Pemantauan yang terus menerus mengenai aktivitas
pengendalian Risiko
 Pengertian, Manajemen Risiko
 Tujuan, Manfaat dan Keberhasilan Penerapan Manajemen
Risiko
TOPIK  Pernyataan Risiko
 Proses Manajemen Risiko
 Strategi Manajemen Risiko

8
RISIKO vs MASALAH

POTENSI TERJADI
ADA WAKTU UNTUK
RISIKO
DITANGANI
SEDANG / SUDAH PREVENTIF
TERJADI
MASALAH
HARUS SEGERA DI TANGANI
KOREKTIF
SEBAB vs RISIKO vs AKIBAT

• SEBAB adalah fakta / masalah yang sudah terjadi, / SEBAB FAKTA


sedang terjadi tapi bukan risiko karena bukan
ketidakpastian.

• RISIKO adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi dan KETIDAKPASTIAN

mungkin saja tidak terjadi RISIKO YANG NEGATIF

• AKIBAT adalah alasan mengapa itu berdampak penting AKIBAT Hasil yang
terhadap tujuan. mungkin terjadi

Risiko berada di antara Sebab dan Akibat.

Kita tidak bisa mengelola SEBAB karena itu FAKTA, AKIBAT karena MUNGKIN BELUM TERJADI.
YANG BISA KITA KELOLA ADALAH “RISIKO”
Penjelasan terstruktur dari sebuah risiko memisahkan
antara SEBAB, RISIKO, DAN AKIBAT.

Karena petugas tidak mengidentifikasi pasien menggunakan


minimal 2 ID, mungkin saja sampel bisa tertukar, sehingga
terjadi kesalahan diagnosis / tindakan

Karena Laboratorium belum menetapkan waktu pelaporan


hasil kritis, mungkin saja hasil lab terlambat dilaporkan
sehingga terjadi keterlambatan penanganan pada pasien

Karena eye wash tidak tersedia di Laboratorium, mungkin


saja petugas tidak dapat segera membersihkan mata saat
terpercik sampel infeksius, sehingga dapat mengakibatkan
cedera pada petugas
 Pengertian, Manajemen Risiko
 Tujuan, Manfaat dan Keberhasilan Penerapan Manajemen
Risiko
TOPIK  Pernyataan Risiko
 Proses Manajemen Risiko
 Strategi Manajemen Risiko

12
PROSES MANAJEMEN RISIKO
Penetapan Konteks Internal  menjabarkan kondisi Labkes
terkait hal-hal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan.

Penetapan Konteks Eksternal  menjabarkan kondisi


eksternal Labkes mencakup hal-hal yang dapat mempengaruhi
pencapaian tujuan (pesaing, otoritas, perkembangan teknologi,dll)

Konteks Manajemen Risiko  bagaimana manajemen risiko


diberlakukan dan bagaimana hal tersebut akan diterapkan di masa
yang akan datang

Konteks Kriteria Risiko  parameter yang disepakati


bersama sebagai kriteria risiko mis. Matriks grading risiko,
kriteria risiko.
Kriteria risiko yang paling sering digunakan : Dampak &
Kemungkinan (Probabilitas)
1 IDENTIFIKASI RISIKO
a. Risiko Klinis  Keselamatan Pasien
b. Risiko Non Klinis  diluar keselamatan
pasien, sperti : risiko PPI, risiko K3, risiko
MFK, risiko keuangan, risiko reputasional,
resiko strategi, risiko operasional, risiko
kepatuhan, dll
PENILAIAN RISIKO : menilai dan c. Biorisiko : Biosafety dan Biosecurity
memprioritaskan risiko sehingga
tingkat risiko dapat dikelola dalam
batas toleransi yang ditentukan
KRITERIA RISIKO
2 ANALISIS RISIKO

Proses analisa pada potensi risiko dengan


mempertimbangkan frekuensi & dampak risiko
Analisis Risiko menggunakan :
a.Risiko Klinis  Matriks Grading Risiko
b.Risiko Non Klinis  Kriteria Risiko

PENILAIAN RISIKO : menilai


dan memprioritaskan risiko sehingga
tingkat risiko dapat dikelola dalam
batas toleransi yang ditentukan
RISIKO KLINIS (KESELAMATAN PASIEN)
1. Probabilitas /Frekuensi / Likelihood 2. Dampak Klinis / Consequences / Severity
Potencial Concequences
Frekuensi/ Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood
1 2 3 4 5

Sangat Sering Terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme


(Tiap mgg /bln)
5
Sering terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme
(Bebrp x /thn)
4
Mungkin terjadi Low Moderate High Extreme Extreme
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi Low Low Moderate High Extreme
(>2-5 thn/x)
2
Sangat jarang sekali (>5 thn/x) Low Low Moderate High Extreme
1

Can be manage by procedure Clinical Manager / Lead Clinician should assess Detailed review & urgent treatment Immediate review & action required
(Tindak lanjuti sesuai SPO) the consequences againts cost of treating the should be undertaken by senior at Board level. Director must be
risk management informed
(Manajer analisa dampak yg akan timbul terkait (Analisa detail & urget (RCA) oleh (Analisa segera (RCA) di BOD. Dirut
cost) Manajemen senior) di informasikan
RISIKO NON KLINIS MENGGUNAKAN KRITERIA RISIKO:
1. Probabilitas
Dampak pada Kesehatan
Skor Derajat (tingkat) Dampak Tuntutan Ganti Rugi Penundaan Pelayanan dan Keselamatan Reputasi Dampak pada pihak terkait
Keuangan

Luka kecil pada orang atau Diketahui oleh seisi kantor Hanya berdampak pada
1 Sangat rendah ≤ 3% anggaran ≤ Rp 1.000.000 ≤ 1 hari kerja beberapa orang satu pihak

Dimuat oleh media massa lokal namun


Luka kecil berarti pada orang cepat dilupakan masyarakat
2 Rendah > 3 - 5% anggaran > Rp 1.000.000 – Rp > 1 - 2 hari kerja atau beberapa orang Berdampak pada 2 - 3 pihak
5.000.000

Dimuat oleh media massa lokal & media


sosial namun cepat dilupakan
3 Sedang >5 - 8% anggaran > Rp 5.000.000 - Rp > 2 - 3 hari kerja Luka berarti pada orang atau
masyarakat Berdampak pada 3 - 4 pihak
25.000.000 beberapa orang

Dimuat di media nasional dan media


online dan diingat
4 Tinggi > 8 - 12% > Rp 25.000.000 - Rp > 3 - 5 hari kerja Luka serius pada orang atau sementara oleh masyarakat Berdampak pada 4-5 pihak
anggaran 50.000.000 beberapa orang

Dimuat oleh media nasional/


Luka berganda atau kematian internasional dan media
5 Sangat Tinggi > 12% anggaran > Rp 50.000.000 > 5 hari kerja sosial/media online Berdampak pada lebih dari 5
atau cacat permanen
diingat lama oleh masyarakat pihak
3 EVALUASI RISIKO

Evaluasi risiko adalah proses membandingkan


antara hasil analisa risiko dengan grading /
kriteria / kelompok risiko sesuai yang ditetapkan
untuk menentukan apakah risiko dapat diterima /
ditoleransi. Tujuan Evaluasi  membantu dalam
pengambilan keputusan berdasarkan hasil
analisis risiko dan risiko yang memerlukan
PENILAIAN RISIKO : menilai dan prioritas penanganan
memprioritaskan risiko sehingga
tingkat risiko dapat dikelola dalam
batas toleransi yang ditentukan Evaluasi Risiko adalah membandingkan antara
biaya dan keuntungan (CBA)
Tingkat Risiko yang bersedia diambil instansi dalam upayanya mewujudkan
tujuan dan sasaran yang dikehendakinya  PMK No.25 th.2019

1 SELERA 2 faktor utama yang menentukan Selera Risiko :


RISIKO a. Dampak kerugian yang mungkin terjadi untuk mencapai tujuan organisasi.
Misalnya: kerugian finansial, rusaknya reputasi
b. Budaya / kecenderungan organisasi terhadap risiko : waspada atau agresif

SELERA RISIKO KLINIS SELERA RISIKO NON KLINIS


5 Sangat Tinggi 5 5 10 15 20 25 Sangat Tinggi 15 - 25
5 10 15 20 25

PROBABILITAS
PROBABILITAS

4 4 8 12 16 20 Tinggi 4 4 8 12 16 20 Tinggi 10 - 14

3 3 6 9 12 15 3 3 6 9 12 15 Sedang 5 - 9
Sedang
2 2 4 6 8 10 2 2 4 6 8 10 Rendah 3 - 4
1 1 2 3 4 5 Rendah 1 1 2 3 4 5 Sangat Rendah 1 - 2
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
DAMPAK DAMPAK
Sejumlah dampak risiko yang berani diambil oleh organisasi untuk mencapai
tujuan

2
TOLERANSI RISIKO Jumlah risiko maksimum yang dapat di terima / ditoleransi organisasi untuk
mencapai tujuannya

Setelah Risiko ditoleransi, maka Risiko akan diterima dan tidak dilakukan
tindakan penanganan terhadap risiko tersebut
PENGENDALIAN
Mencegah atau mitigasi
risiko
RISK CONTROL

PEMBIAYAAN
Membayar kerugian
yang terjadi
RISK FINANCING
PENGENDALIAN
3 REDUKSI KERUGIAN
Mitigasi dampak saat pertama kejadian dan reduksi
kerugian selanjutnya (Sprinkle System)
RISK CONTROL

4 SEGREGASI (PEMISAHAN DAN DUPLIKASI)


1 HINDARI RISIKO PEMISAHAN : Membagi asset/pelayanan menjadi 2 atau lebih
dilokasi yang terpisah untuk mengurangi kerugian dalam
- Menghindari kegiatan yang berisiko yg
menimbulkan banyak risiko dari pada
Satu kejadian
peluang DUPLIKASI : Produk/pelayanan selalu tersedia karena
- Satu-satunya teknik kontrol risiko yg Duplikasi walau produk/pelayanan utama mengalami kerugian
menghilangkan kerugian dgn tidak terlibat
dalam risiko tersebut
- Tidak berdampak pada finansial dan tidak
perlu mitigasi

5 CONTRACTUAL TRANSFFER
2 CEGAH KERUGIAN
Mereduksi kerugian dengan membuat Kontrak dan
Reduksi/eliminasi potensial kerugian Pergeseran Tanggung Jawab Hukum kerugian dari satu
(inspeksi fasilitas, pelaporan nilai kritis, hand pihak ke pihak lain. Contohnya Kontrak perjanjian
hygiene, survei kepuasan,dll
Pemantauan (monitoring) & Reviu  memastikan bahwa
Manajemen Risiko dan usulan perbaikan telah dilaksanakan
sesuai rencana penanganan risiko

Pelaksanaan monitoring & reviu :


1.Pengendalian rutin penanganan risiko dengan cara membandingkan
kinerja actual dengan kinerja yg diharapkan
2.monitoring efektivitas semua langkah dalam proses penanganan
risiko berdasarkan laporan pelaksanaan tahap sebelumnya guna
memastikan bahwa prioritas penanganan Risiko masih selaras dengan
perubahan di dalam lingkungan kerja
3.monitoring dan reviu secara berkala min. 6 bulan

Keluaran pelaksanaan pemantauan (monitoring) & reviu 


Laporan hasil pemantauan (monitoring) & reviu :
Pelaporan kelemahan yang masih ada tanpa meninggalkan
hal-hal positif yang telah dicapai
Laporan Profil Risiko : Laporan Proses Manajemen Risiko : di Laporan Pemantauan & Reviu :
merupakan kumpulan risiko masing-masing unit kerja yang memuat proses manajemen risiko di masing-
kunci (utama) yang disusun informasi mengenai risiko kunci (utama) masing unit kerja
pada di masing-masing unit yang dikelola, rencana mitigasi /
pada saat penyusunan pengelolaan, dan realisasi mitigasi /
rencana kerja dan anggaran pengelolaan Risiko yang telah dijalankan
 Pengertian, Manajemen Risiko
 Tujuan, Manfaat dan Keberhasilan Penerapan Manajemen
Risiko
TOPIK  Pernyataan Risiko
 Proses Manajemen Risiko
 Strategi Manajemen Risiko

30
Melakukan pemantauan secara
4 terus menerus untuk upaya
perbaikan

Melakukan penilaian
Risiko dan
pengendalian Risiko
1 3
Mengintegrasikan Manajemen
Risiko dalam perencanaan,
pelaksanaan dan
pertanggungjawaban program dan
kegiatan
2

Menyiapkan sumber daya (sarana,


prasarana, alat, SDM dan anggaran) dan
SOP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai