Anda di halaman 1dari 47

SEVERITY ASSESSMENT

drg. Tari Tritarayati , S.H.,M.HKes


HP 0815 803 8949
trita.bus@gmail.com
DASAR HUKUM

UU 36 Tahun 2009 tentang


01
Nomor (Lembaran Negara Republik
Kesehatan Tahun 2009 Nomor 144,
Indonesia Lembaran Negara Republik
Tambahan Nomor 5063);
Indonesia

02 PMK Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas

03 PMK Nomor 25 Tahun 2019 tentang Penerapan


Manajemen Risiko Terintegrasi di Lingkungan
Kemkes;
04 Pedoman Tatakelola Mutu di Puskesmas.
 Risiko : potensi tindakan
(action) / aktivitas (activity) yang
dipilih (termasuk pilihan tidak
bertindak) akan menyebabkan
kerugian (loss) / hasil yang tidak
diharapkan

 Risiko : potensial
Kerugian yang mungkin terjadi proses
pada
probabilitasakan gagal dan
menimbulkan error atau event
suatu satuan waktu atau
kegiatan.
RISIK
O
RISIKO adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang
berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi.
(PMK 25 thn 2019)

Risk = Dampak suatu ketidakpastian untuk mencapai sasaran / tujuan

Risiko = Ketidakpastian ??
Risiko adalah ketidakpastian yang penting

positif (value / peluang)


Ketidakpastian
Negatif yang penting (risiko /
ancaman)
MANAJEMEN RISIKO

Proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,


meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara
menyeluruh (NHS)
MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI

Risk
Assessment

Proses identifikasi, analisis, evaluasi dan pengelolaan semua


Risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua unit /
bagian / program / kegiatan mulai dari penyusunan rencana
strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan
anggaran, pertanggungjawaban dan monitoring dan
evaluasi serta pelaporan. (PMK 25 thn 2019)
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI
(SSP)

STRUKTUR STRATEGI PROSES


MANAJEMEN RISIKO MANAJEMEN RISIKO MANAJEMEN
RISIKO
REGULASI :
Ka PKM KEBIJAKAN, PANDUAN, SPO 1. Komunikasi dan
Konsultasi
2. Penetapan konteks
PENILAIAN DAN
PENGENDALIAN RISIKO 3. Identifikasi risiko
PJ Mutu – Koord MR
4. Analisa risiko
SARANA PRASARANA : 5. Evaluasi risiko
• SUMBER DAYA Penanganan risiko
• INFRA STRUKTUR 6.
Ka Unit
7. Monitroing &
Review
INTEGRASI MR DALAM POAC

KATEGORI
RISIKO
Aturan &
Strategik Operational Regulasi
Finansial SDM Teknologi

Arjaty/RMCovid19/2020
PROSES MANAJEMEN RISIKO
K ONTEKS/ LINGKUP
MANAJEMEN RISIKO

KAJIAN
IDENTIFIKASRISIKO
KOMUNIKAS I RISIKO
I DAN
MON ITORING
KONSULTASI
, AUDIT
PD
ANALISIS DAN
STAKEHOLD
RISIKO TINJAUAN
ERS
(REVIEW)
&
DUKUNGAN
INTERNAL EVALUASI
RISIKO
ya
TINDAKAN/
PENANGANAN
RISIKO
PENETAPAN KONTEKS
(PMK 25/2019)

1. KONTEKS EKSTERNAL
Merupakan situasi dari luar yang dapat
memepngaruhi cara organisasi dalam mengelola
risiko.
Mis : Hukum/Regulasi, Sosial, Politik dll.
2. KONTEKS INTERNAL
Merupakan situasi dari dalam organisasi yang
mempengaruhi cara mengelola risiko
Mis : Kebijakan, Struktur, Tatakelola, Standar
dll.
Monitoring & Reviu
(PMK 25/2019)
Tujuannya :
Untuk memberi jaminan yang wajar
terhadap pencapaian sasaran penerapan
sistem Manajemen Risiko secara
keseluruhan.
PROSES MANAJEMEN
RISIKO
Identifikasi / Analisa Paparan Kelola Risiko melalui Tehnik MR

Identifikas Analisa Risiko Risk Control Risk Financing


i Risiko Frequency
Identifikas kerugian
i Kerugian Seberapa sering
kerugian akan Hindari Risiko
(Risk Transfer Retensi
terjadi”
+ Severity Avoidance)
Seberapa serius Cegah kerugian
(Loss Prevention) Non Asuransi Pasif Aktif
dampak asuransi
(frekuensi) Non
kerugian Kontrak, asuransi +
terjadi? perjanjian
Reduksi Self
Kerugian (Loss) kerugian (Loss Insurance
Reduction
) (dampak)
Property Finansial Liability Personil

Segregasi

Kontrak
transfer (Non
asuransi)
ASHR
RISK
ASSESSMENT :

1. Identifikasi risiko
2. Analisis risiko
3. Evaluasi risiko
1. Identifikasi risiko

Adalah pemeriksaan apa yang ada di dalam


organisasi, yang dapat mengakibatkan cedera
pada individu, sehingga bisa ditentukan
apakah organisasi sudah mengambil tindakan
pencegahan (prevent), mitigasi, mendeteksi
error yang dapat menyebabkan cedera (harm)
1. Identifikasi risiko
Dapat di identifikasi
dari :
 Hasil Audit
 Komplain
 Klaim
 Incidents
 Brainstorming
2. Analisis risiko :
Analisis Risiko
dilakukan menilai
Risiko dari sisi
Tingkat Risiko

Tingkat Risiko
ditentukan
berdasarkan tingkat
Dampak Risiko
dan Kemungkinan
Terjadinya Risiko
Analisis risiko
dilakukan dengan
alat sbb:
3. Evaluasi Risiko
(Penilaian
risiko)

Perlu treatment ?
Action Plan
SEVERITY ASSESSMENT
ROOT CAUSE ANALYSIS
FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS
RISK REGISTER
PHRAT
HVA
KATEGORI RISIKO
FKTP

 RISIKO
PELAYANA
N KLINIS

 RISIKO
PELAYANA
N NON
KLINIS
Pendekatan dalam Manajemen Risiko
1. Reaktif:
 Ada kejadian  dilakukan SEVERITY ASSESSMENT 
derajat risiko  dianalisis (RCA)  ditindaklanjuti

1. Proaktif:
 Tidak ada kejadian  lakukan identifikasi risiko-risiko yang
mungkin terjadi  dilakukan analisis (SEVERITY
ASSESSMENT)  upaya meminimalkan  disusun
register risiko.
 Suatu proses yang berpotensi banyak risiko  dilakukan
disain ulang (FMEA)  proses yang sudah didisain ulang
ALAT-ALAT MR
SEVERITY ASSESSMENT

Dimulai dengan menentukan DERAJAT


RISIKO (SEVERITY ASSESSMENT) dengan
mempertimbangkan 2 variabel, yaitu:

1. DAMPAK RISIKO; dan


2. PROBABILITAS
Frequent

Probable

Possible
Unlikely
Rare
Probability

1. Extreme risk
Severity 2. High risk
assessment 3. Moderate risk
4. Low risk
Severity
(Dampak)

Extreme
Major
Moderate
Minor
Minimal
Dampak Risiko (Severity)
TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Minimal/ Tidak ada cedera


tdk
signifikan
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng
penyakit
• Setiap kasus yg memperpanjang
perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel),
tdk berhubungan dng penyakit
5 Ekstrem/katas Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan
tropik penyakit23 t
PROBABILITAS
RUMUS SEVERITY ASSESSMENT

Grading Risiko = Dampak Risiko x Probabilitas


26 dr Luwi - PMKP 7 Okt
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama
(SANGAT TINGGI) 45 hari, membutuhkan tindakan segera,
perhatian sampai ke Pimpinan Faskes
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama
(TINGGI) 45 hari, kaji dng detail & perlu tindakan
segera, serta membutuhkan tindakan
Pimpinan Faskes
MODERAT Risiko sedang dilakukan investigasi
E sederhana paling lama 2 minggu.
(SEDANG) Manajer/pimpinan klinis/unit kerja
sebaiknya menilai dampak terhadap bahaya
& kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi
(RENDA sederhana paling lama 1 minggu
H) diselesaikan27 dng prosedur rutin
RISIKO NON KLINIS
(PMK 25/2019)
KATEGORI RISIKO
Kategori risiko lingkungan di Kementrian Kesehatan

Risiko Klinis, PPI,


MFK, K3
Tabel Kemungkinan (Probabilitas)
Contoh IDENTIFIKASI & SEVERITY ASSESSMENT

NO LINGKUP UNIT PELAYANAN RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI SEVERITY PROBABILITY SKALA WARNA
RISIKO

PASIEN LABORATORIUM 1. Specimen tertukar 4 2 MERAH


2. Terinfeksi MERAH
1 4 2

FARMASI 1. Obat tertukar 4 1 KUNING

4 1 KUNING
2. Salah pemberian obat
3. Efek Samping Obat 3 1 HIJAU

IGD 1. Terlambat penanganan 5 1 MERAH

5 1 MERAH
2. Anafilaktik syok
3. Jatuh 4 1 KUNING

PETUGAS LABORATORIUM 1. Terpapar reagen korosif 2 3 HIJAU


2. Terinfeksi
2

4 2 KUNING

FARMASI 1. Tertimpa mortar 2 2 HIJAU

1. Diamuk keluarga 1 1 BIRU

IGD 4 1 MERAH
2. Terinfeksi
3. Needele stick injury 4 1 MERAH

3 LINGKUNGAN LABORATORIUM Limbah infeksius 4 4 MERAH

FARMASI Limbah obat kadaluarsa 4 3 MERAH

IGD -
RESIKO PELAYANAN RAWAT JALAN

TINGKAT RISIKO
(SANGAT UPAYA
RISIKO YANG PENANGANAN PELAPORAN JIKA
N MUNGKIN TINGGI, TINGGI, PENYEBAB PENCEGAHAN TERJADI
SEVERITY PROBABLILITY TERJADINYA AKIBAT RISIKO JIKA TERKENA PIC
TERJADI SEDANG, PAPARAN
O RENDAH) RISIKO

Penggunaan APD
.Jarum habis pakai Hentikan kegiatan
Terken Kurang berhati- langsung buang tidak yang sedang
Dilaporkan paling
hati dalam dilakukan ,
1 a Moderate Jarang terjadi SEDANG Vulnus laceratum perlu di tutup, jangan PMKP lambat 1 x 24 jam
penggunaan alat mengerjakan tindakan bersihkan luka dan
benda tajam jika sudah terlalu lelah beri pengobatan
kepada tim mutu
sesuai kondisi luka
tajam dan tidak focus

Salah Petugas kurang


Menanyakan kembali
Melakukan
Dilaporkan paling
teliti untuk kunjungan kepada
2 identifikasi Moderate Mungkin terjadi TINGGI mengidentifikasi Salah mendiagnosa identitas pasien di pasien yang PMKP lambat 1 x 24 jam
pasien pasien setiap pelayanan bersangkutan kepada tim mutu

Dilaporkan paling
Membaca kembali lambat 1 x 24 jam
Petugas kurang
Salah teliti dalam meilih
diagnose dan
Melakukan kepada tim mutu
pemilihan Sangat jarang treatment yang Menimbulkan efek
meminta pendapat untuk dilaporkajn
3 Mayor terjadu TINGGI sesuai dengan samping kepada petugas yang penanganan sesuai PMKP
kepada kepala
perawatan diagnose
berwenang jika ada indikasi
puskesmas untuk
yang tidak jelas ditindaklajuti
KETERANGAN
PROSES MANAJEMEN RISIKO
INSIDEN KP
RISIKO NON KLINIS
HV
A
PROGRAM K3
PPI – (ICRA)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai