Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN RISIKO

No. Dokumen
No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit
Halaman

Pemerintah UPTD
Kabupaten Puskesmas
Pangandaran Sindangwangi
H.SUHARTO
NIP. 19690816198903007
1. Pengertian a. Risiko adalah kemungkinan terjadi suatu peristiwa yang
berdampak negative terhadap pencapaian sasaran organisasi.
b. Manajemen risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu
meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, Pengendalian, informasi
komunikasi, pemantauan dan pelaporan risiko, termasuk
berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola risiko dan
potensinya.
c. Manajemen Risiko Terintegrasi adalah proses
identifikasi,analisis, evaluasi dan pengelolaan semua risiko yang
potensial dan diterapkan terhadap semua
unit/bagian/program/kegiatan mulai dari penyusunan dan
pelaksanaan program dan anggaran, pertanggungjawaban dan
monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
d. Unit pemilik risiko adalah satuan kerja yang bertanggung jawab
melaksanakan manajemen risiko terintegrasi.
e. Tindakan perbaikan adalah Tindakan menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya kejadian yang
tidak diinginkan / tidak diharapkan
f. Tindakan pencegahan adalah Tindakan untuk menghilangkan
potensi ketidak sesuaian untuk mencegah terjadinya ketidak
sesuaian proses ,pelayanan / program dan system mutu.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk menjamin bahwa semua kemungkinan risiko
yang akan terjadi dapat diidentifikasi , dinilai dan dilakukan
pengendalian secara efektif
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Program
Manajemen Risiko di UPTD Puskesmas Sindangwangi
4. Referensi
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
Di Lingkungan Kementrian Kesehatan;
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/MENKES/165/2023 Tentang Standar Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat;

5. Prosedur /
1. Masing-masing Penanggung Jawab ( PJ ) melakukan Identifikasi
Langkah - terhadap kemungkinan risiko yang akan terjadi diseluruh bagian
langkah program dan pelayanan di UPTD Puskesmas Sindangwangi
 Pelaksanaan Identifikasi Risiko :
- Memahami dan mengidentifikasi kegiatan utama
unit / bagian
- Mengidentifikasi tujuann dari masing-masing
kegiatan tersebut
- Mengumpulkan data dan informasi tentang risiko
yang mungkin terjadi atas kegiatan tersebut.
- Mencari penyebab dari risiko-risiko yang telah
diidentifikasi untuk mendapatkan penyebab
utamanya
- Mengisi formulir daftar risiko dan memperbaharui
setiap saat terjadi pernyataan risiko.

2. Pemetaan Risiko dituangkan dalam register risiko


a. Tim manajemen risiko Bersama dengan penanggung
jawab program / pelayanan, melakukan identifikasi
kegiatan program / pelayanan yang kemungkinan
memberikan dampak negative terhadap lingkungan. Mulai
dari :
 Kategori Risiko yang terdiri dari
- Risiko keuangan : Risiko yang disebabkan oleh
segala sesuatu yang menimbulkan tekanan
terhadap pendapatan dan belanja Puskesmas
- Risiko strategis : Risiko yang timbul akibat
penetapan dan penerapan strategi yang kurang
tepat, ketidak tepatan dalam pengambilan suatu
keputusan strategis dan kegagalan dalam
menghadapi perubahan-perubahan dilingkungan
bisnis / eksternal, termasuk dan / atau
pengembangan bisnis baru.
- Risiko Operasional : Risiko yang terjadi saat
Fasyankes memberikan pelayanan kepada
pasien baik klinis maupun non klinis.
- Risiko Reputasi : Risiko yang disebabkan citra
fasyankes yang disarankan oleh masyarakat.
- Risiko kepatuhan : Risiko kepatuhan terhadapat
hukum dan reegulasi yang berlaku.
 Nama kegiatan ( proses bisnis )
Kegiatan utama pada proses kerja program / unit
kerja
 Menyusun Tujuan kegiatan secara :
Sistematis, Measureable / Terukur , Akurat,
Realable dan Time /Jangka waktu ( SMART )
b. Melakukan Analisa Risiko dengan cara :
 Menentukan Sebab risiko
 Kode Risiko
 Dampak dari risiko
 Pernyataan risiko
Pernyataan risiko merupakan penjelasan terstruktur
dari sebuah risiko memisahkan antara Sebab, Risiko
dan Akibat ( memiliki unsur Karena, Mungkin ,
Sehingga ).
 Pengendalian yang suda ada atau sudah dilakukan
( Existing Control )
 Menetapkan Analisa risiko menggunakan metode
Analisan Inherent dan mengelompokan jenis risiko ,
tersebut sesuai dengan table Dampak ( Impact ) baik
itu Risiko Klinis ataupun Non Klinis
Tabel penilaian Dampak ( Klinis )

Tabel penilaian Dampak ( Non Klinis )


- Menetukan Probabilitas dari risiko tersebut, berdasarkan level
probabilitas :
Probabilitas Klinis

Probabilitas Non Klinis


c. Menentukan Skor, Peringkat risiko dan level risiko
d. Melakukan penilaian risiko sesuai dengan table Matrix
grading risiko dan Matrix Analisa risiko.
e. Melakukan evaluasi risiko terhadap perlu atau tidaknya
penanganan risko
f. Menetapkan penanggung jawab pengendali risiko tersebut
g. Masing-masing Penanggung Jawab ( PJ ) wajib memantau
, memonitor dan mengdalikan serta mengevaluasi risk
register
h. Merancang penangan risiko hingga mengukur
keefektivitasanya penangan risiko tersebut
i. Pelaksanaan monitoring pemantauan manajenem risiko
dilakukan setiap saat oleh penanggung jawab ( PJ )
masing-masing
Hasil pelaksanaan monitoring dituangkan dalam table register risiko
seperti berikut :
EVALU
PEMILI
ASI RENCANA
T IDENTIFIKASI RISIKO ANALISA RISIKO INHERENT RISIKO RESIDUAL K
RIISIK PENANGANAN RISIKO
(

N P U A RISIKO
O T
A R J R
PENGE A
M O U E
K NDALI P L P L R
A S A A K
A P R E R E G
(

AN APAKA
E N S O P P
T E YANG O V H O V E
K S M / D E OPSI PEMBI E
N E R D R R SUDA D B R E PERLU URAIA B D R E T
E K A S E R TEHNI AYAAN R
O G I A N I A A S L A A S L
(

H ADA I PENAN N I
G B E R L E I 1 K RISIKO I 1 P
O S M Y S (existin M B K S GANA PENAN B M K S W
I I G T O B R N - PENGE (Transf N - I
R I P A I g P I O I R N GANA I P O I R A
A S I K A I G 5 NDALI er / G 5 C
I K A T K A L R I L A R I K
)

control K RISIKO N K
T N A A B S K AN Retens K
O K A O K I S I K S T
)

) O ? RISIKO O
A I T S I A RISIKO i) A
A T I (ya / T I U
N S A I K T T
N A K tidak) A K
N O
S O S O
)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12 (13) (14 (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)

3. Menentukan Profil Risiko

Disusun profil risiko yang merupakan risiko prioritas berdasarkan


evaluasi terhadap hasil identifikasi dan analisis risiko yang ada
pada daftar risiko yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Berikut contoh table profil risiko :
AKAR CONTROL
PROBA
N KATEGORI PERNYATA MASALAH DAMPAK LABILITY
BILITAS SCORING RANGKING
O RISIKO AN RISIKO (PENYEBAB (D) (Pengend
(P)
UTAMA RISIKO) alian)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
(5x6x7)

4. Perencanaan Penanganan dan Pengendalian Risiko.

Tim mutu puskesmas membuat pemantauan risiko terhadap


rencana penanganan risiko.

Berikut contoh tabel rencana penanganan dan pengendalian


risiko:
ALTERNATIF TEHNIK PENGENDALIAN YANG SUDAH ADA RENCANA
K
S K P
E Jenis R
A e e Penangg
G W [Detektif i
S RISIKO (Prioritas Uraian g m ung
N I Opsi Tehnik Pengandali Pengendalian a (D) s
A tinggi/sangat Penanga Efektif/Kura i i Jawab TL
O. A Penanganan an yang yang harus k Preventif i
R tinggi) nan ng Efektif a l Pengend
T Risiko Sudah Ada ada t (P) k
A Risiko t i alian
A u Korektif o
N a k
N (K)]
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

5. Pemantauan Risiko

Tim mutu puskesmas membuat pemantauan risiko terhapat


rencana penanganan risiko.

Berikut contoh tabel pemantauan risiko


PENANGANAN WAKTU
K
S
E
A
G REALISASI
S RENCANA PENANGGUNG
N I RISIKO (Kegiatan USULAN
A Pengendalia YANG BELUM JAWAB
O A (PRIORITAS) Rencana PERBAIKAN RENCANA REALISASI
R n yang TERTANGANI PEMANTAUAN
T Pengendali
A harus ada
A an)
N
N

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

6. Proses tindak lanjut Analisa modus kegagalan ( Failure mode


effect analysis )

Proses ini merupakan alat / metode analisis proaktif terhadap


proses kritis dan beresiko tinggi atau dikenal dengan metode
analisis efek modus kegagalan ( failure mode effect analysis )
yang bertujuan untuk menganalisis minimal satu proses kritis
atau beresiko tinggi yang dipilih setiap tahun / setahun sekali
pada proses beresiko tinggi yang diprioritaskan

7. Pelaporan program manajemen risiko

Pelaporan proses manajemen risiko dilakukan setiap enam bulan


seklai. Pelaporan program manajemen risiko disampaikan
kepada kepala Puskesmas dan kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Pangandaran.

Berikut contoh format laporan program risiko :


Penanganan Risiko Status Risiko
Prioritas
Risiko Waktu Trend Level
Aksi/Pengendalian Output Target Realisasi Penanggung Jawab
Implementasi (naik/turun) Risiko
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

6. Diagram Alir
Petugas melakukan Pencatatan jenis
pemetaan risiko dari pekerjaan yang
setiap Tindakan memiliki risiko
pekerjaan

Petugas Melakukan
identifikasi risiko

Petugas melakukan
penilaian dampak dan
probabilitas dari
setiap risiko

Pencatatan pada
tebel analisa risiko

Perlu
Petugas penangan risko
menentukan Evaluasi
rencana Risiko
penanganan
Petugas
menentukan Skor Tidak perlu
residual penanganan risiko
Penanggung Jawab
( PJ ) memantau ,
memonitor dan
Tim Manajemen mengdalikan serta
Mutu melakukan mengevaluasi risk
pelaporan kepada register
Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas
melakukan pelaporan
langsung kepada
Kepala Dinas

7. Hal - hal yang Ketelitian Mendata semua risiko yang mungkin akan terjadi dan
perlu berpotensi menjadi sumber bahaya.
diperhatikan

8. Unit Terkait
9. Dokumen
Terkait
10.Rekaman
historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan
diberlakukan
JUDUL

No. Dokumen

DAFTAR No. revisi 000

TILIK Tanggal Terbit

Halaman 02/02

Nama petugas :
Jabatan :
Tanggal pelaksanaan :

Tidak
N Kegiat Y Tidak
Berlak
o an a
u
1

CR = …………………. %

Rencana Tindak Lanjut:

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Petugas pelaksana
Penilai/ Observer
program/ kegiatan

............................................... ..............................................
..

Anda mungkin juga menyukai