2019
I. Pendahuluan
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan
di dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Semakin
besar risiko suatu pekerjaan, maka makin besar perhatiannya pada aspek manajemen
risiko ini. Pengertian dari risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan
mempunyai dampak pada pencapaian tujuan (AS/NZS 4360:2004). Sedangkan
manajemen risiko adalah budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk
mewujudkan peluang- peluang sambil mengelola efek yang tidak diharapkan atau
kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan
dengan risiko.
Manajemen risiko bertujuan untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan
kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident
model dari ILCI (The International Loss Control Institute), maka manajemen risiko
dapat memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya
tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap
terjadinya kerugian maupun kecelakaan.
III. Tujuan
Umum
Meminimalisasi dan meniadakan risiko yang ditimbulkan oleh berbagai
potensi bahaya yang ada di Sahid Sahirman Memorial Hospital
sehingga mencegah cedera pada pasien dan staf, serta meminimalkan
kerugian finansial
Khusus
Mengawasi dan memonitor risiko terkait sistem, fasilitas, dan lingkungan
di Sahid Sahirman Memorial Hospital
Menganalisa dan mengelola risiko sehingga dapat memberikan manfaat
bagi peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara menyeluruh di
Sahid Sahirman Memorial Hospital
Meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi pasien, staf dan
pengunjung Rumah Sakit
V. Sasaran
a. pasien;
b. staf medis;
c. tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di rumah sakit;
d. fasilitas rumah sakit;
e. lingkungan rumah sakit;
f. bisnis rumah sakit.
MEMBANGUN KONTEKS
- Faktor yang mendukung & yang
menghambat
- Tentukan Tujuan dan Sasaran
- Struktur Organisasi Manajemen Risiko
IDENTIFIKASI RISIKO
- Apa yang terjadi
- Bagaimana kejadiannya
- Mengapa hal itu terjadi
- Kapan hal itu bisa terjadi
- Dimana hal itu bisa terjadi
- Siapa yang bisa tertimpa
kejadian tersebut?
ANALISA RISIKO
KOMUNIKASI - Dampak & Probabilitas
MONITOR
- Siapa yang terlibat
DAN AUDIT
- Tingkat Risiko
KONSULTASI REVIEW
- Kendali yang sudah ada dan
yang diperlukan
EVALUASI RISIKO
- Bandingkan Tingkat risiko
dengan kriteria
- Analisa Untung Rugi
- Risiko diterima atau tidak
PENGOLAHAN RISIKO
- Tetapkan alternatif/pilihan
- Analisa untung rugi
- Pilih tindakan yang paling sesuai
- Perencanaan tindakan yang diimplementasi
1. Identifikasi Risiko
2. Analisis Risiko
Alat untuk analisis risiko yang dapat dilakukan adalah:
a. Root Cause Analysis
b. Failure Mode and Effect Analysis
c. Risk Matrix Grading
Risiko sebagai suatu fungsi dari probabilitas (change, likelihood) dari suatu
kejadian yang tidak diinginkan dan tingkat keparahan atau besarnya dampak dari
kejadian tersebut.
Level DESKRIPSI
1 2 3 4 5
3. Evaluasi Risiko
Kemudian risiko dievaluasi berdasarkan:
a. Ranking Risiko. Risiko diranking berdasarkan hasil perkalian antara
Peringkat risiko = Probability (kemungkinan) x Consequence (Skor
Dampak)
b. Prioritas Risiko. Setelah diberikan skor untuk menentukan bobot dan
prioritas risiko yang telah terjadi. Sesuai dengan bobotnya ditentukan
tindakan yang akan diberlakukan terhadap masing-masing risiko. Bila
bobotnya ringan dan tidak prioritas tindakannya dapat hanya
mentoleransi saja dan menjadikannya catatan. Namun bila risiko yang
terjadi memiliki bobot besar dan mengganggu pencapaian tujuan rumah
sakit, maka ditentukan sebagai prioritas utama, Tujuan menentukan
prioritas risiko adalah membantu proses pengambilan keputusan
berdasarkan hasil analisis risiko
c. Cost Benefit Analysis (setelah diranking, biaya untuk mengurangi risiko
dibandingkan dengan biaya kalau terjadi risiko). Setelah ditentukan
prioritas maka harus dilakukan analisi untuk melihat biaya untuk
mengurangi risiko dibandingkan dengan biaya kalau terjadi risiko untuk
menentukan apakah resiko akan dilakukan pengendalian
d. Penentuan/Penetapan Risiko
Keputusan untuk menerima risiko dan pengelolaannya berdasarkan
pertimbangan:
(1) Kriteria klinis, operasional, teknis dan kemanusiaan
(2) Kebijakan dan tujuan rumah sakit
(3) Sasaran dan kepentingan stakeholder
(4) Keuangan, hukum dan social
4. Penatalaksanaan Risiko
Penatalaksanaan Risiko diawali dengan menilai konsekuensi yang dapat
diakibatkan sebuah insiden dan kemungkinan terjadinya risiko setelah
teridentifikasi. Perlakukan risiko adalah upaya untuk menyeleksi pilihan-
pilihan yang dapat mengurangi atau meniadakan dampak serta
kemungkinan terjadi risiko. Perlakuan yang dapat dipilih adalah;
a. Pengendalian = upaya-upaya untuk mengubah risiko yang merupakan
langkah-langkah antisipatif yang direncanakan dan dilakukan secara
rutin untuk mengurangi risiko.
b. Penanganan = langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi risiko
jika tindakan pengendalian belum memadai. Dapat juga bermakna
langkah-langkah yang telah direncanakan dan akan dilakukan apabila
risiko benar-benar terjadi.
1
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12
0
Pemberian pelatihan kepada
√
staf
Identifikasi Risiko √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penentuan Prioritas Risiko √ √ √
Analisis Risiko √ √ √
Evaluasi Risiko √ √ √
Pengelolaan Risiko √ √ √
Monitoring √ √ √
Pembuatan Laporan √ √ √
1
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12
0
Pemberian pelatihan kepada
√
staf
Identifikasi Risiko √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penentuan Prioritas Risiko √ √ √
Analisis Risiko √ √ √
Evaluasi Risiko √ √ √
Pengelolaan Risiko √ √ √
Monitoring √ √ √
Pembuatan Laporan √ √ √