Anda di halaman 1dari 10

Manajemen resiko K3 dalam

keselamatan pasien dan perawat


Lailatul Husni, SKM, M. Kes
Manajemen Risiko didefinisikan
sebagai proses,
mengidentifikasi, mengukur
dan memastikan risiko dan
mengembangkan strategi
untuk mengelolah risiko
tersebut.
IV. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM
MANAJEMEN RISIKO

1. Seluruh anggota staf memiliki tanggung jawab pribadi dalam hal


pelaksanaan manajemen risiko, dan seluruh tingkatan manajemen
harus mengerti dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan
manajemen risiko

2. Board / yayasan / Pemilik

• Bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan prinsip – prinsip Good


Governance termasuk mengembangkan proses dan sistem
pengendalian keuangan, pengendalian organisasi, Clinical
Governance, dan manajemen risiko
• Dalam hal pelaksanaan strategi ini board berperan :
- mengarahkan
- mendukung
- memonitor
- persetujuan pembiayaan
3. CEO :
• Memiliki tanggung jawab menyeluruh sesuai dengan Hospital Bylaws
yang telah ditetapkan
• Memastikan bahwa tanggung jawab dan koordinasi dalam hal
manajemen risiko dalam dokumen ini dilaksanakan dengan baik
• Dalam hal pengembangan strategi manajemen risiko ini CEO
mendelegasikan tanggung jawabnya kepada …

4. Direktur Medis :
• Bertanggung jawab kepada CEO dalam hal implementasi dan
pengembangan manajemen risiko klinis dan keselamatan pasien
• Monitor pelaksanaan manajemen risiko klinis
• Monitor pelaksanaan pelaporan insiden
• …

5. Kepala Keperawatan
• Koordinasi manajemen risiko keperawatan
• Identifikasi risiko bidang keperawatan
• …
6. Manajer Risiko / Tim patient safety dan manajemen risiko
- Mengkoordinir pelaksanaan integrated risk management
- Menghimpun laporan insiden
- Melakukan analisa
- Menyusun rekomendasi
- Menyusun Risk Register
7. Direktur Keuangan
- Identifikasi risiko keuangan
- Membantu cost benefit analysis
- Mengelola dukungan biaya untuk manajemen risiko
8. Manajer K3 – RS
- Identifikasi risiko K 3
9. Manajer SDM
- Identifikasi risiko SDM
- Orientasi manajemen risiko untuk pegawai baru
- merencanakan pelatihan manajemen risiko
10. Staf lain :
V. PROSES MANAJEMEN RISIKO

KOMUNIKASI DAN KONSULTASI TEGAKKAN KONTEKS

IDENTIFIKASI RISIKO
ASESMEN RISIKO

MONITOR DAN REVIEW


ANALISA RISIKO

EVALUASI RISIKO

KELOLA RISIKO

RISK REGISTER

6
ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
Pengendalian Risiko
a. Eliminasi : pengendalian ini dilakukan dengan
cara menghilangkan sumber bahaya (hazard).
b. Substitusi : mengurangi risiko dari bahaya
dengan cara mengganti proses, mengganti
input dengan yang lebih rendah risikonya.
c. Engineering : mengurangi risiko dari bahaya
dengan metode rekayasa teknik pada alat,
mesin, infrastruktur, lingkungan, dan atau
bangunan.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
d. Administratif : mengurangi risiko bahaya
dengan cara melakukan pembuatan prosedur,
aturan, pemasangan rambu (safety sign), tanda
peringatan, training dan seleksi terhadap
kontraktor, material serta mesin, cara
pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.
e. Alat Pelindung Diri : mengurangi risiko bahaya
dengan cara menggunakan alat perlindungan
diri misalnya safety helmet, masker, sepatu
safety, coverall, kacamata keselamatan, dan alat
pelindung diri lainnya yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
PENTINGNYA MEMPELAJARI
MANAJEMEN RISIKO

 Sebagai anggota organisasi: dapat


mengetahui cara/metode yang tepat untuk
menghindari/mengurangi besarnya
kerugian sebagai akibat ketidakpastian
terjadinya suatu peristiwa yang
merugikan
 Sebagai pribadi:Dapat menjadi manajer
risiko yg profesional dr rumah sakit & dpt
lebih berhati2 dlm mengatur kehidupan
pribadinya sehari2.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai