Anda di halaman 1dari 28

POA ( Plan Of Action )

LAILATUL HUSNI, SKM, M. Kes


POA
Adalah rencana program
kerja/rencana pelaksanaan
yang ditetapkan secara
umum
Hal–hal yang harus terpenuhi dalam
penyusunan POA yaitu :
1. Identifikasi masalah, Masalah apa yang
dihadapi
2. Tujuan umum, Apa tujuan akhir dari
rencana program tersebut sesuai dengan
masalah yang ada?
3.Tujuan khusus Apa tujuan tiap–tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan akhir tersebut ?
4. Jenis kegiatan apa yg akan dilaksanakan ?
5.Bagaimana program tersebut dilaksanakan ?
6. Metoda dan teknik apa yang digunakan
untuk melaksanakan tiap – tiap kegiatan;
7. Bagaimana urutan kegiatan tersebut
dalam pelaksanaannya, sehingga sampai
pada tujuan akhir kerja ?.
8. Siapa yang melaksanakan dan siapa
sasarannya ?
9. Sarana apa saja yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut (man,
money, material ) kapan dan berapa
lama kegiatan tersebut dilaksanakan (
jadwal kegiatan ) ?
10.Evaluasi ( apa dan bagaimana ) ?
1. IDENTIFIKASI MASALAH

Identifikasi masalah disini tidak


hanya mengidentifikasi /
merumuskan permasalahan yang
terjadi dalam suatu instansi / unit.
Tapi juga kelemahan atau faktor
yang ingin digali / dikembangkan
lebih dalam. Misalnya kompetensi,
skill, sistem kerja, dll.
PRIORITAS MASALAH
Apabila dalam periode tertentu
kita tidak mampu menyelesaikan /
melaksanakan program (yang sesuai
dengan masalah yang ada),maka
dalam situasi demikian harus bisa
ditentukan prioritas mana yang akan
kita laksanakan terlebih dahulu.
Cara Untuk menentukan prioritas
tersebut, antara lain :

Prosentasi tertinggi dari setiap aspek


yang sudah ditentukan/diidentifikasi.
Jumlah tertinggi dari prosentasi semua
aspek setelah dilakukan pembobotan
terlebih dahulu. Jumlah aspek
dikalikan dengan bobot (ditentukan
berdasarkan tingkat permasalahan).
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH
(Problem Solving Cycle)
Secara umum pemecahan masalah ada 6 tahap
kegiatan yaitu :
Identifikasi dan iventarisasi masalah dan
penyebabnya
Penentuan prioritas masalah
Identifikasi alternatif pemecahan masalah dan
prioritas pemecahan masalah
Pembuatan rencana kegiatan/Plan of Action
Pelaksanaan kegiatan
Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan
IDENTIFIKASI
DAN IVENTARISASI MASALAH
Tahap pening terkait upaya penanggulangan
Memerlukan ketersediaan dan validitas
data, informasi lain, hasil pengamatan,
pengalaman
Menguraikan masalah dengan pendekatan
konsep : HL Blum (faktor : lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan, genetika);
Pohon Masalah; Faktor pelayanan kesehatan
/program
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Perlu diperhatikan keterkaitan antar masalah
kemudian dicari yang UTAMA
Metode untuk penentuan prioritas masalah :
Delphi Method, Hanlon, Reinkle Creteria,
Bryant, SWOT
Teknik penentuan prioritas masalah hanyalah
alat bantu untuk mempermudah. Faktor lain
tetap berpengaruh yaitu : kemampuan,
kemauan, ketersediaan data, intuisi,
pengalaman kerja
IDENTIFIKASI ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Pemilihan alternatif pemecahan masalah
mengacu pada kemampuan (ketersediaan
sumber daya : tenaga, dana, sarana,
metode)
Dalam kondisi tertentu seringkali
alternatif pemecahan masalah tidak usah
dipilih krn kegiatan untuk memecahkan
masalah sudah ditentukan
Lanjutan identifikasi
Prioritasalternatif masalah yang dipilih
hendaknya memiliki DAYA UNGKIT yang
besar untuk menyelesaikan masalah lain
Perlu identifikasi faktor pendukung dan
penghambat pemilihan alternatif masalah
sehingga dapat memupuk semangat
pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah
Mengendalikan serta mengantisipasi
hambatan-hambatan yang ada
MENETAPKAN TUJUAN

Dalam penetapan tujuan hendaknya


memperhatikan beberapa aspek berikut :

1.Tujuan Umum
hendaknya selalu memperhatikan dan
mengacu pada tujuan utama diadakannya
kegiatan / aktivitas tersebut.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus adalah pengembangan dari tujuan
umum.
3. JENIS KEGIATAN
 Menetapkan Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan disini adalah
kegiatan yang perlu dilakukan
untuk mempersiapkan kegiatan
utama.
Tahap-tahap Kegiatan

adalah urut – urutan kegiatan apa yang


harus dilaksanakan lebih dahulu sebelum
kegiatan selanjutnya.

Tahap pertama (persiapan),


Selanjutnya (pelaksanaan).
Kegiatan evaluasi (tahap
evaluasi ).
Evaluasi
a. Sasaran evaluasi
b. Tingkat keberhasilan
c. Penyebab
keberhasilan/kegagalan
EVALUASI
• Input : ketenagaan (jumlah dan kualitas), dana,
fasilitas, sarana, pelayanan kesehatan
• Proses : menilai pelaksanaan kegiatan apakah
telah mencapai target yang ditetapkan,
mengidentifikasi kendala dan masalah yang
dihadapi dan pemecahannya
• Out put : menilai pencapaian setiap kegiatan
penanggulangan
• Impact : menilai prevalensi pada sasaran
• Dilakukan oleh pihak ketiga agar bersifat
obyektif misalnya: LSM bidang kesehatan,
Universitas
• Dilakukan secara berkesinambungan dengan
rentang waktu satu tahun sekali. Setiap bulan
dilakukan monitoring kegiatan yang sedang
berjalan
• Hasil evaluasi tahunan digunakan sebagai
dasar perencanaan selanjutnya
ANALISIS SWOT

SWOT singkatan yg diambil dari huruf depan


kata Strength, Weakness, Opportunity dan Threat,
yg dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sbg
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.

Metoda analisa SWOT sbg metoda analisa yg paling


dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau
permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa
biasanya adalah arahan/rekomendasi utk
mempertahankan kekuatan dan menambah
keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman.

Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan


membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan
atau tidak terlihat selama ini.
Maksud dari analisis SWOT ini ialah untuk
meneliti dan menentukan dalam hal manakah
"lembaga":
• Kuat (sehingga dapat dioptimalkan ).
• Lemah (sehingga dapat segera
dibenahi).
• Kesempatan-kesempatan di luar (untuk
dimanfaatkan).
• Ancaman-ancaman dari luar (untuk
diantisipasi).
Tahap awal dalam menjalankan SWOT :
• Membaca/menginventarisir latar
belakang.
• Membaca situasi dan kondisi sekarang

Komponennya :
• Internal organisasi
• Object/sasaran
• Lingkungan lokal
• Lingkungan regional
Secara mudah analisis SWOT bisa
dikelompokkan dalam dua kategori:
1. Internal Lembaga yaitu menyangkut
Strength dan Weakness.
Pertimbangan analisa:
• Sarana dan Prasarana
• Kumpulan pendapat
• Komparasi dengan lembaga lain
• Hasil pengamatan sendiri
Obyek analisa :
• Kemampuan memimpin
• Jumlah dan kualitas anggota
• Kerapian organisasi
(Struktur, AD/ART,
kebijakan-kebijakan)
• Aturan kedisiplinan
2. Eksternal Lembaga, yaitu menyangkut
Opportunities dan Threats
Pertimbangan analisis :
• Pengalaman kita sendiri
• Kumpulan pendapat
• Komparasi dengan lembaga lain
• Pendapat para ahli
Obyek analisa :
• Personal atau lembaga yang tengah berkuasa
• Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
• Kejadian-kejadian atau peristiwa penting
yang pernah terjadi
• Langkah-langkah SWOT :
• Identifikasi semua hal yang
berkaitan dengan SWOT
• Tentukan Faktor penghambat dan
faktor pendukung
• Tentukan alternatif-alternatif
kegiatan
• Rumuskan tujuan dari masing-
masing kegiatan
• Ambil keputusan yang paling
prioritas
Perhatian :
• SWOT analysis bisa sangat-sangat
subjective. Bisa saja terjadi 2 orang
menganalisa 1 tempat yg sama
menghasilkan SWOT yg berbeda. Dgn
demikian, hasil analisa SWOT hanya
boleh digunakan sbg arahan dan bukan
pemecahan masalah.
• Pembuat analisa harus sangat-sangat
realistis dalam menjabarkan kekuatan
dan kelemahan internal. Kelemahan yg
disembunyikan atau kekuatan yg tidak
terjabarkan akan membuat arahan
strategi menjadi tidak bisa digunakan.
• Analisa harus didasarkan atas kondisi
yg sedang terjadi dan bukan situasi
yg seharusnya terjadi.
• Hindari ”grey areas”. Utk
memudahkan membedakan antara
kekuatan dan kelemahan, selalu
hubungkan situasi yg dihadapi dgn
hal yg sedang berjalan.
• Hindari kerumitan yg tidak perlu dan
analisa yg berlebihan. Buatlah
analisa SWOT sesingkat dan
sesederhana mungkin.

Anda mungkin juga menyukai