Anda di halaman 1dari 36

Perencanaan

Kesehatan

Oleh
Lailatul Husni, SKM, M. Kes
Pengertian Perencanaan

Perencanaan yaitu memberi jawaban atas


pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan
(when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana
(how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer
yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan
kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang
dilakukan.
Fungsi Manajemen
Perencanaan Kesehatan

Fungsi perencanaan adalah melihat program-program yang


dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapain tujuan
tujuan di waktu yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan
pengambilan keputusn yang lebih baik.
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan :
1. Untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari
pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pembuatan keputusan.
2. Untuk mencapai “positive benefits” dalam bentuk
meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
r e nc an aa n
- la ng k ah pe
langkah la h s e ba gai
se ha ta n ada
ke ku t:
be r i

1. Identifikasi masalah
2. Menetapkan Prioritas Masalah
3. Menetapkan tujuan
4. Menetapkan rencana kegiatan
5. Menetapkan sasaran
6. Waktu
7. Organisasi staff
8. Rencana anggaran
9. rencana evaluasi
Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat
diperoleh dari berbagai cara antara lain.
1.Laporan kegiatan dari program kesehatn
yang ada
2.Surveilance epidemiologi atau pemantauan
penyebaran penyakit
3.Survei kesehatan yang khusus diadakan
untuk memperoleh masukan prencanaan
kesehatan
4.Hasil kunjungan lapangan suvervisi dan
sebagainya
Pemilihan prioritas masalah dapat dilakukan melalui 2 cara,
yaitu:
a. Melalui teknik skoring , yaitu memberikan nilai (scor)
terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran
(parameter) antara lain:
1.Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah
2.Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah
tersebut (severity)
3.Keinginan masyarakat untuk menyalesaikan masalah
tersebut (degree of umeet need)
4.Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut
diatasi (social benefit)
5.Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah
(technical feasible)
6.Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah (resources availability) termasuk tenaga
kesehatan.
MCUA adalah suatu teknik atau metode
a. Metode
yang digunakan untuk membantu tim
MCUA
dalam mengambil keputusan atas
beberapa alternatif.

Pada metode ini parameter diletakkan pada


baris dan harus ada kesepakatan mengenai
kriteria dan bobot yang akan digunakan.
Metode ini memakai 5 kriteria untuk penilaian
masalah tetapi masing-masing kriteria
diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan
penilaian masalah yang ada.
Matrik MCUA terdiri dari beberap
kolom dan baris. Dalam kolom
pertama terdapat kriteria, kolom
kedua terdapat bobot dan kolom
ketiga terdapat masalah. Banyaknya
kolom masalah bergantung kepada
banyaknya masalah lolos klarifikasi
dan konfirmasi dalam langkah
pertama.
Kriteria Bob Masalah
ot Persalinan Imunisasi TB paru D/s balita Pneumonia

Skor SxB Skor SxB Skor SxB Sk SxB Skor SxB


or
1.Risiko 10 10 10x10 5 10x5 8 10x8 4 10x4 7 10x7

2.Menular 8 3 8x3 2 8x2 10 8x10 1 8x1 4 8x4

3.Cari 6 4 6x4 3 6x3 7 6x7 2 6x2 4 6x4


nafkah
trganggu
4.Prioritas 5 10 5x10 9 5x9 8 5x8 9 5x9 9 5x9
nasional
5.Biaya 3 4 3x4 9 3x9 1o 10x3 9 3x9 5 5x3
layanan
langkah-langkah tata cara penggunaan
matrik MCUA dalam penentuan prioritas
masalah :
1. Menetapkan kriteria
Kriteria disini adalah sesuatu hal yang
dianggap sebagai akibat atau pengaruh
yang sangat signifikan dan spesifik dari
masalah terhadap pasien atau masyarakat
sehingga kita dapat membedakan masalah
mutu tersebut.
2. Memberikan bobot kriteria
Lakukan pembobotan atau penentuan kepentingan relatif
dari setiap kriteria yang dipilih dengan kata lain kriteria
terpenting menurut kelompok jaminan mutu layanan
kesehatan, akan diberi bobot tertinggi dan yang kurang
penting diberi bobot terendah. Misalnya kisaran
pembobotan 1-10 artinya bobot yang terendah 1 dan
yang tertinggi 10. Sedang kriteria lainnya akan mendapat
bobot yang mencerminkan kepentingan relatif dari
masing-masing kriteria terhadap kriteria yang tertinggi.
Hanya 1 kriteria yang akan diberi bobot tertinggi dan
hanya 1 kriteria pula yang diberi bobot terendah. Kisaran
pemberian bobot akan bergantung kepada kesepakatan
dalam kelompok jaminan mutu layanan kesehatan apakah
menggunakan kisaran 1-7, kisaran 1-5, atau lain
sebagainya.
3. Membuat skor masing-masing kriteria
terhadap masing-masing masalah
kemudian setiap kriteria diberi skor
terhadap masing-masing masalah untuk
mengestimasi besarnya pengaruh masalah
terhadap kriteria.
4. Mengalikan nilai skor dengan bobot (S x
Bobot) jumlahkan hasil perkalian tersebut
masing-masing kemudian masalah dengan
jumlah perkalian tertinggi akan dipilih
menjadi prioritas masalah yang akan
dipecahkan.
5. Pemberian skor dan bobot tidak mencapai
konsensus, apabila rapat kelompok jaminan
mutu layanan kesehatan tidak mencapai
konsensus dalam pemberian nilai skor dan
bobot kriteria, maka perhitungan skor dan bobot
didapat dengan menentukan rata-rata hitung
dari nilai-nilai yang diberikan oleh masing-
masing anggota kelompok. Setelah penentuan
prioritas masalah ditetapkan, langkah berikutnya
adalah membuat pernyataan masalah terhadap
masalah mutu yang telah ditetapkan
prioritasnya.
b. Metode USG
Metode USG merupakan cara dalam menetapkan
urutan prioritas, dengan memperhatikan
urgensinya, keseriusannya dan adanya
kemungkinan berkembangnya masalah.

URGENSI

U Adalah tingkat kegawatan sebuah masalah,


artinya apabila masalah tidak segera
ditanggulangi akan semakin gawat .

Seriousness

S Adalah tingkat keseriusan sebuah masalah, apabila


masalah tidak diselesaikan dengan cepat akan
berakibat serius pada masalah lainnya.

Growth

G Adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan


pertumbuhan atau perkembangan, artinya apabila
masalah tersebut tidak segera diatasi
pertumbuhannya akan berjalan terus.
Langkah –langkah cara menentukan masalah
dengan metode USG :
1. Penyusunan daftar masalah
•Setiap peserta pertemuan diminta mengemukakan
masalah bagian yang diwakili
•Pimpinan USG menginstruksikan kepada
peutugas pencatat untuk mencatat setiap masalah
yang dikemukakan di lembar flipchart atau papan
tulis
LEMBAR FLIPCHART
Misal
Nama Anggota Unit/juan khusus Masalah yang dikemukakan
Dina Bina Program Prilaku PHBS masyarakat
Ira Umum rendah
Lina Upakes (A)
Yuli KIA-KB Mutu pelayanan BP rendah (B)
Dewi IGD perhatian keluarga pada bumil
rendah (C)
……. (D)
……. (E)
2.Klarifikasi masalah
•Lakukan klarifikasi masalah yang telah
diidentifikasi dalam rangka menentukan
prioritas masalah
•Setiap anggota dimintai penjelasan
(klarifikasi) dimaksud dari masalah yang
dikemukakan
•Setelah diklarifikasi, maka tulis masalah hasil
dari klarifikasi tersebut.
3. Membandingkan antar masalah
•Bandingkan masalah yang diperoleh, sebagai contoh
masalah A sampai E menurut kriteria urgensi (Urgency),
keseriusan (seriousness) dan kemungkinan berkembangnya
masalah (growth).
•Tulis frekuensi kemunculan tiap masalah telah
diperbandingkan, frekuensi ini dianggap sebagai nilai atau
skor masalah. Kemudian jumlah skor yang diperoleh tiap
masalah berdasarkan kriteria Urgency, Seriousness dan
Growth.
LEMBAR FLIPCHART
 Diperoleh hasil perbandingan sebagai berikut

Aspek urgency Aspek seriousness Aspek growth

A=3 A=3 A=3


B=3 B=3 B=3
C=0 C=0 C=0
D=1 D=1 D=1
E=3 E=3 E=3
Masalah Urgency Seriousness Growth Total

A 3 3 3 9
B 3 3 3 9
C 0 0 0 0
D 1 1 1 3
E 3 3 3 9
Aspek urgency Aspek seriousness Aspek growth

A/B = B A/B = B A/B = B


A/C = A A/C = A A/C = A
A/D = A A/D = A A/D = A
A/E = A A/E = A A/E = A
B/C = B B/C = B B/C = B
B/D = B B/D = B B/D = B
B/E = E B/E = E B/E = E
C/D = D C/D = D C/D = D
C/E = E C/E = E C/E = E
D/E = E D/E = E D/E = E
d. Penyusunan prioritas masalah
Menyusun prioritas masalah berdasarkan
hasil langkah 3 misalnya dari hasil langkah
3 pada contoh maka dapat disusun
prioritas masalah dengan urutan sebagai
berikut :
•Masalah A
•Masalah B
•Masalah E
•Masalah D
•Masalah C
e. Mencari akar penyebab masalah.
Mencari akar penyebab masalah dapat digunakan antara lain
dengan menggunakan alat/tools:
- Diagram sebab akibat ( Diagram Ishikawa ) atau sering juga
disebut diagram tulang ikan.
Langkah-langkah:
1) Tuliskan masalah pada tulang ikan.
2) Buat garis mendatar dengan panah menyentuh kepala
ikan.
3) Tetapkan kategori utama penyebab utama.
4) Buat garis miring dengan anak panah kearah garis datar.
5) Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing masing
kategori sampai mengakomodasi semua unsur dalam
kategori tersebut.
6) Ulangi hal yang sama pada kategori utama yang lain.
7) Setelah semua ide/ gagasan dicatat, lakukan klarifikasi
untuk menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan
masalah tersebut.
machine money man

material market method


b. Melalui teknik non skoring
• Delphi Techique,
yaitu masalah-masalah didiskusikan
oleh sekelompok orang yang memiliki
keahlian yang sama.
•Delbeq Technique,
yaitu masalah-masalah didiskusikan
oleh peserta-peserta yang tidak sama
keahliannya, namun diberikan
penjelasan terlebih dahulu sehingga
mereka memiliki persepsi yang sama.
Tujuan perencanaan pada dasarnya
adalah membuat ketetapan ketetapan
tertentu yang ingin dicapai oleh
perencanaan tersebut. Pada umumnya
tujuan dibagi dalam tujuan umum dan
khusus.
Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan mencakup 3 tahap
pokok, yakni:
1.Kegiatan pada tahap persiapan, yakni kegiatan-kegiatan
yang dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan,
misalnya rapat-rapat kooordinasi, perizinan, dan
sebagainya.
2.Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni kegiatan pokok
program bersangkutan.
3.Kegiatan pada tahap penilaian yakni kegiatan untuk
mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian
program tersebut.
Sasaran adalah kelompok masyarakat tertentu yang akan
digarap oleh program yang direncanakan tersebut.
Sasaran program kesehatan biasanya dibagi 2, yakni:
1.Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung
dikenal oleh program. Misalnya kalau tujuan umumnya
meningkatkan status gizi anak balita, maka sasarannya
adalah anak balita.
2.Sasaran tidak langsung, adalah kelompok yang menjadi
sasaran antara program tersebut, namun berpengaruh
sekali terhadap sasaran langsung. Misalnya, seperti contoh
diatas, anak balita sebagai sasaran langsung sedangkan
ibu dan anak balita sebagai sasaran tidak langsung.
Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat
tergantung dengan jenis perencanaan yang dibuat serta
kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka
mencapai tujuan. Oleh sebab itu, waktu dan kegiatan
sebenarnya dapat dijadikan satu, dan disajikan di dalam
bentuk matriks, yang disebut “Gant Chart”.

Dalam bagian ini diuraikan organisasi dan


sekaligus staf atau personel yang akan
melaksanakan kegiatan-kegiatan atau program
tersebut. Diuraikan juga tugas masing-masing staf
pelaksanan tersebut. Hal ini penting karena
masing-masing orang yang terlibat dalam program
tersebut mengetahui dan melaksanakan kewajiban.
Adalah uraian tentang biaya-biaya yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai
dari persiapan sampai dengan evaluasi.
Biasanya rincian rencana biaya ini
dikelompokkan menjadi:
1.Biaya personalia
2.Biaya operasional
3.Biaya sarana dan fasilitas
4.Biaya penilaian
Rencana evaluasi adalah suatu uraian
tentang kegiatan yang akan
dilakukan untuk menilai sejauh
mana tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan tersebut telah tercapai
hambatan-hambatan dalam sebuah
perencanaan adalah :

1. Tujuan yang Tidak Tepat


2. Sistem Penghargaan yang Tidak Tepat
3. Lingkungan yang Dinamis dan Kompleks
4. Keengganan untuk Menetapkan Tujuan
5. Penolakan terhadap Perubahan
6. Keterbatasan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai