OLEH :
a.Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk yang ada
kemungkinan terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi
terkait.
b.Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas,
kecenderungannya dari waktu ke waktu.
c.Biaya/dana yaitu besar atau jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah baik dari segi instansi yang bertanggung jawab terhadap
penyelesaian masalah atau dari masyarakat yang terkena masalah.
d.Kemudahan yaitu tersediannya tenaga, sarana/peralatan, waktu serta cara
atau metode dan teknologi penyelesaian masalah seperti tersediannya
kebijakan/peraturan, petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis
(juknis) dan sebagainnya.
Langkah-langkah Prioritas Masalah
menurut Delbeq :
Tetapkan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar
Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria (nilai 0-10)
Tentukan skor untuk tiap kriteria. Besarnya skor tidak boleh
melebihi bobot yang telah disepakati. Bila ada perbedaan
pendapat dalam menentukan besarnya bobot dan skor yang
dipilih reratanya.
Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara bobot dengan
skor masing-masing masalah.
Jumlahkan nilai masing-masing kolom dan tentukan
prioritasnya berdasarkan jumlah skor yang tertinggi sampai
terendah.
Contoh Tabel Delbeq
KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIORIT
MASA- AS
LAH BESAR
KEGAW KEMUD
MASAL BIAYA
ATAN AHAN
AH NILAI
TOTAL
8 8 6 7
A
B
C
D
E
F
G
2. Metode Hanlon Kuantitatif
Tujuan :
Identifikasi faktor-faktor yang dapat diiukutsertakan
dalam proses penentuan masalah
Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberi
bobot terhadap kelompok faktor tersebut
Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan
nilai sesuai kebutuhannya.
Terdapat 4 kriteria :
◦ Kelompok A : Besarnya masalah
◦ Kelompok B : Keseriusan masalah
◦ Kelompok C : Efektivitas
◦ Kelompok D : PEARL faktor
Rating/ Besaran Keseriusan masalah Effektivitas
skor masalah (% dari intervensi (masalah
masalah dapat tertangani)
kesehatan)
9-10 > 25% Sangat serius 80-100% efektif
7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%
5-6 1-9,9% Serius 40-60%
3-4 0,1-0,99% Serius sedang 20-40%
1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%
0 Tidak serius < 5%
Besaran masalah Keseriusan masalah Efektivitas intervensi
dapat diperoleh didasarkan pada: dilakukan didasarkan
dari data dasar a. Apakah membutuhkan pada: faktor terkait
individu dan perhatian segera dengan tinggi dan
masyarakat b. Apakah masalah rendahnya Intervensi
merupakan kebutuhan potensial dapat
masyarakat dilakukan.
c. Apa dampak ekonomi
Masalah Besaran Keseriusan Effektivitas
Kesehatan masalah (% dari masalah intervensi (masalah
masalah dapat tertangani)
kesehatan)
A
B
C
D
E
F
G
H
Memasukan nilai rangking dengan metode
PEARL
Propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi
masalah yang ada.
Ekonomis. Apakah yang ditimbulkan dampak ekonomi dari
masalah kesehatan. Apakah masalah ekonomi berdampak
jika masalah tidak ditangani.
Acceptability. Akankan masyarakat dapat menerima program
yang diberikan..? atau apakah masyarakat
menginginkan/membutuhkan..?
Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial
tersedia untuk pelaksanaan program
Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasi
sesuai ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku.
Kriteria D : PEARL factor
P = Propriety (tepat mengatasi masalah)
E = Economics (ekonomis)
A = Acceptable (dapat diterima)
R = Resources Availability (tersedianya sumber)
L = Legality (legalitas terjamin)
Pemberian skor 0-1 (0=tidak, 1=ya)
P E A R L Hasil
Masalah Perkalian
Kesehatan
C
Menghitung prioritas dengan scoring
D = [A+(2xB)]x C
Dimana:
D = prioritas skor
A = besarnya masalah kesehatan
B = Keseriusan masalah kesehatan
C = Efektivitas tindakan dapat dilakukan
Tabel Hanlon Kuantitatif
Indikator A B C D
kesehatan Besaran Keserius- Efektifitas Skor Rangking
masalah an intervensi prioritas
masalah [A+(2xB)]
C
A 3
B 5
C 8
D 3
E 4
F
G
H
Dasar perhitungan skor dalam tahap 3 pada
metode hanlon adalah mengkaji rangking dari
masalah kesehatan
Menentukan skor prioritas tertinggi mendapat
Total Vertikal
Total
Horisontal
Total
Prioritas
Masalah
Buat Prioritas Masalah
dengan metode Hanlon Kuantitatif & Kualitatif
Memanfaatkan pengalaman-pengalaman
anggota
Berhasil menghindari konflik
Komposisi kelompok merupakan unsur penting
Konsumen merupakan anggota kelompok untuk
mengidentifikasikan masalah
Kelompok pakar berorientasi pada pemecahan
masalah.
5. TEKNIK DELPHI