Anda di halaman 1dari 34

PENENTUAN WILAYAH &

IDENTIFIKASI PRIORITAS MASALAH


KESEHATAN DI WILAYAH PESKEP

OLEH :

LADE ALBAR KALZA,SKM.,M.P.H

BAGIAN AKK FKM UHO


Email : ladealbar@gmail.com
WA : 085241469996
PENGANTAR
 Penentuan wilayah dan prioritas masalah dalam
kesehatan perlu dilakukan karena masalah pada satu
wilayah tertentu tidak sama persis dengan wilayah yang
lain.
 Penentuan prioritas masalah dilakukan secara
kualitatifdan kuantitatif
 Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah
suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang
dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan masalah dari yang paling penting
sampai yangkurang penting
Identifikasi masalah,
Perumusan Masalah,
Prioritas Masalah Kesmas
Peskep
Apa MASALAH ?
 Tiga Syarat Menetapkan Masalah :
 Ada kesenjangan
 Ada rasa tidak puas
 Ada rasa tanggung jawab mengatasi masalah

Cara Mengetahui Masalah :


 Melakukan penelitian
 Mempelajari laporan
 Diskusi dengan para ahli
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
1. Yang mempunyai dampak terbesar pada
kematian, kasakitan, lama hari kehilangan
kerja, biaya rehabilitasi, dll
2. Apakah mengenai anak-anak, ibu-ibu
3. Masalah kesehatan yang paling rentan
untuk intervensi.
4. Masalah yang belum pernah
disentuh/diintervensi.
5. Masalah yang merupakan daya ungkit
tinggi dalam meningkatkan status
kesehatan, economic saving,
6. Apakah merupakan prioritas
daerah/nasional
Mengapa perlu Prioritas Masalah?
 Terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan
karena itu tidak mungkin menyelesaikan
semua masalah.
 Adanya hubungan antara satu masalah

dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak


perlu semua masalah diselesaikan
(Azwar, 1996).
1. Metode Delbeq
 adalah metoda kualitatif dimana prioritas
masalah penyakit ditentukan secara kualitatif
oleh panel expert.
 Caranya sekelompok pakar diberi informasi

tentang masalah penyakit yang perlu


ditetapkan prioritasnya termasuk data
kuantitatif yang ada untuk masing-masing
penyakit tersebut.
Metode Delbeq
Pada metode ini diprioritaskan masalah dilakukan dengan memberikan
bobot (yang merupakan nilai maksimum dan berkisar antara 0 sampai 10
dengan kriteria:

a.Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk yang ada
kemungkinan terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi
terkait.
b.Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas,
kecenderungannya dari waktu ke waktu.
c.Biaya/dana yaitu besar atau jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah baik dari segi instansi yang bertanggung jawab terhadap
penyelesaian masalah atau dari masyarakat yang terkena masalah.
d.Kemudahan yaitu tersediannya tenaga, sarana/peralatan, waktu serta cara
atau metode dan teknologi penyelesaian masalah seperti tersediannya
kebijakan/peraturan, petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis
(juknis) dan sebagainnya.
Langkah-langkah Prioritas Masalah
menurut Delbeq :
 Tetapkan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar
 Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria (nilai 0-10)
 Tentukan skor untuk tiap kriteria. Besarnya skor tidak boleh
melebihi bobot yang telah disepakati. Bila ada perbedaan
pendapat dalam menentukan besarnya bobot dan skor yang
dipilih reratanya.
 Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara bobot dengan
skor masing-masing masalah.
 Jumlahkan nilai masing-masing kolom dan tentukan
prioritasnya berdasarkan jumlah skor yang tertinggi sampai
terendah.
Contoh Tabel Delbeq
KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIORIT
MASA- AS
LAH BESAR
KEGAW KEMUD
MASAL BIAYA
ATAN AHAN
AH NILAI
TOTAL
8 8 6 7

A 8X8=64 4X8=32 3X6=18 2x7=14 128 3


B 4X8=32 8X8=64 2X6=12 3X7=21 129 2
C 7x8=56 5X8=40 6X6=36 4X7=28 154 1
D 2x8=16 2X8=16 1X6=6 5X7=35 73 5
E 3x8=24 3X8=24 1X6=6 6X7=42 120 4
Buat Prioritas Masalah
dengan metode Delbeq

A. Angka kematian ibu 346 per 100.000 kelahiran hidup (2010)


dan target
B. Angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup
C. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 19,6
%(2013)
D. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 297 per 100.000 penduduk (2013)
E. Prevalensi HIV 0,46% (2013)
F. Prevalensi tekanan darah tinggi 25,8 %2013)
G. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
15,4 %(2013)
H. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun 7,2% (2013)
Diskusi Kelompok – Metode Delbeq
KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIO-
MASA- RITAS
LAH BESAR
KEGA- KEMU-
MASA- BIAYA
WATAN DAHAN
LAH NILAI
TOTAL

A
B
C
D
E
F
G
2. Metode Hanlon Kuantitatif
 Tujuan :
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat diiukutsertakan
dalam proses penentuan masalah
 Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberi
bobot terhadap kelompok faktor tersebut
 Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan
nilai sesuai kebutuhannya.
 Terdapat 4 kriteria :
◦ Kelompok A : Besarnya masalah
◦ Kelompok B : Keseriusan masalah
◦ Kelompok C : Efektivitas
◦ Kelompok D : PEARL faktor
Rating/ Besaran Keseriusan masalah Effektivitas
skor masalah (% dari intervensi (masalah
masalah dapat tertangani)
kesehatan)
9-10 > 25% Sangat serius 80-100% efektif
7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%
5-6 1-9,9% Serius 40-60%
3-4 0,1-0,99% Serius sedang 20-40%
1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%
0 Tidak serius < 5%
Besaran masalah Keseriusan masalah Efektivitas intervensi
dapat diperoleh didasarkan pada: dilakukan didasarkan
dari data dasar a. Apakah membutuhkan pada: faktor terkait
individu dan perhatian segera dengan tinggi dan
masyarakat b. Apakah masalah rendahnya Intervensi
merupakan kebutuhan potensial dapat
masyarakat dilakukan.
c. Apa dampak ekonomi
Masalah Besaran Keseriusan Effektivitas
Kesehatan masalah (% dari masalah intervensi (masalah
masalah dapat tertangani)
kesehatan)
A
B
C
D
E
F
G
H
Memasukan nilai rangking dengan metode
PEARL
 Propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi
masalah yang ada.
 Ekonomis. Apakah yang ditimbulkan dampak ekonomi dari
masalah kesehatan. Apakah masalah ekonomi berdampak
jika masalah tidak ditangani.
 Acceptability. Akankan masyarakat dapat menerima program
yang diberikan..? atau apakah masyarakat
menginginkan/membutuhkan..?
 Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial
tersedia untuk pelaksanaan program
 Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasi
sesuai ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku.
Kriteria D : PEARL factor
 P = Propriety (tepat mengatasi masalah)
 E = Economics (ekonomis)
 A = Acceptable (dapat diterima)
 R = Resources Availability (tersedianya sumber)
 L = Legality (legalitas terjamin)
 Pemberian skor 0-1 (0=tidak, 1=ya)

P E A R L Hasil
Masalah Perkalian
Kesehatan

C
Menghitung prioritas dengan scoring
 D = [A+(2xB)]x C
Dimana:
 D = prioritas skor
 A = besarnya masalah kesehatan
 B = Keseriusan masalah kesehatan
 C = Efektivitas tindakan dapat dilakukan
Tabel Hanlon Kuantitatif
Indikator A B C D
kesehatan Besaran Keserius- Efektifitas Skor Rangking
masalah an intervensi prioritas
masalah [A+(2xB)]
C
A 3
B 5
C 8
D 3
E 4
F
G
H
 Dasar perhitungan skor dalam tahap 3 pada
metode hanlon adalah mengkaji rangking dari
masalah kesehatan
 Menentukan skor prioritas tertinggi mendapat

rangking 1 kemudian prioritas kedua rangking


2 dan seterusnya.
3. Metode Penetapan Prioritas
Masalah “HANLON KUALITATIF”
adalah membandingkan pentingnya masalah satu dengan masalah
lain melalui cara matching untuk tiap-tiap masalah.
LANGKAH-LANGKAH :
 Buat Matrik
 Tulis semua masalah pada sumbu vertikal dan horisontal
 Bandingkan / match terhadap masalah yang ada dan lakukan
penilaian dengan ketentuan :
◦ Jika masalah pada kolom kiri lebih penting dari atasnya, beri
tanda (+) pada kotaknya, dan bila kalah penting beri tanda (-).
◦ Kerjakan hanya yang sebelah kanan dari garis diagonal
◦ Jumlah tanda (+) secara horisontal dan masukkan pada kotak
Total TOTAL (+) horisontal
◦ Jumlahkan tanda (-) secara vertikal dan masukkan pada kotak
Total (-) vertikal
◦ Jumlahkan hasil vertikal dan horisontal dan masukkan dalam
kotak Total
◦ Hasil penjumlahan pada kotak Total yang mempunyai nilai
tertinggi adalah urutan prioritas masalah
Contoh :
Masalah A B C D E Hori-
sontal
A

Total Vertikal

Total
Horisontal
Total

Prioritas
Masalah
Buat Prioritas Masalah
dengan metode Hanlon Kuantitatif & Kualitatif

A. Angka kematian ibu 346 per 100.000 kelahiran


hidup (2010)
B. Angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup
C. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak
balita 19,6 %(2013)
D. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 297 per 100.000
penduduk (2013)
E. Prevalensi HIV 0,46% (2013)
4. Metode MATEMATIK
Kriteria:
1. Luasnya masalah (magnitude)
2. Beratnya kerugian yang timbul (Severity)
3. Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi
masalah kesehatan tersebut ( Vulnerability
4. Kepedulian/dukungan politis dan
dukungan masyarakat (Community and
political concern)
5. Ketersediaan data (Affordability)
Magnitude masalah, menunjukkan berapa
banyak penduduk yang terkena masalah atau
penyakit tersebut. Ini ditunjukan oleh angka
prevalensi atau insiden penyakit
•Severity adalah besar kerugian yang ditimbulkan.
 Pada masa lalu yang dipakai sebagai ukuran
severity adalah Case Fatality Rate (CFR)
masing-masing penyakit.
 Sekarang severity tersebut bisa juga dilihat
dari jumlah disability days atau disability
years atau disesase burden yang ditimbulkan
oleh penyakit bersangkutan.
 HIV/AIDS misalnya akan mendapat nilai skor
 tinggi dalam skala prioritas yaitu dari sudut
pandang severity ini.
Vulnerability
a. Menunjukkan sejauh mana tersedia teknologi
atau obat yang efektif untuk mengatasi
masalah tersebut.
b. Vulnerability juga bisa dinilai dari tersedianya
infrastruktur untuk melaksanakan program
seperti misalnya ketersediaan tenaga dan
peralatan.
Affordability
• Menunjukkan ada tidaknya dana yang
tersedia.
• Bagi negara maju masalah dana tidak
merupakan masalah akan tetapi di negara
berkembang seringkali pembiayaan program
kesehatan tergantung pada bantuan luar
negeri.

• Kadang kala ada donor yang mengkhususkan


diri untuk menunjang program kesehatan
atau penyakit tertentu katakanlah program
gizi, HIV/AIDS
Spesifikasi Teknik Kelompok Nominal

Memanfaatkan pengalaman-pengalaman
anggota
Berhasil menghindari konflik
Komposisi kelompok merupakan unsur penting
Konsumen merupakan anggota kelompok untuk
mengidentifikasikan masalah
Kelompok pakar berorientasi pada pemecahan
masalah.
5. TEKNIK DELPHI

• Memungkinkan keikutsertaan sejumlah


besar individu
• Tidak memerlukan kehadiran fisik semua
orang
• Pengetahuan kurang bersifat absolut
• Dapat ditempatkan spekulasi pada ujung
lainnya
• Pendapat bedasar pengalaman
• Pengetahuan yang cukup dalam keadaan
sekarang
• Bagaimana menggabungkan opini
beberapa orang, dikombinasikan secara
Estimasi awal

• anggota kelompok secara terpisah


menanggapi dengan estimasi-estimasi
• tanggapan diserahkan pada moderator
• masing-masing individu tidak tahu
estimasi anggota lain dari kelompok
• moderator mencatat probabilitas
• moderator melaporkan hasil kelompok
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai