Anda di halaman 1dari 25

Rakortek Kewilayahan

Barenlitbang – bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah


Oleh
Arief Setiyawan – ITN Malang
29-30 Oktober 2019
Penentuan Prioritas dalam Kajian Ke-Wilayah-an
• Perencanaan adalah rangkaian proses berfikir secara sistematis untuk
mencapai tujuan di masa depan sebagai upaya perwujudan komitmen
bersama
• Ruang-nya tetap (statis) sedangkan keinginan/aspirasi/inspirasi tak terbatas
(dinamis)
• Sumberdaya bersifat terbatas
= Dibutuhkan prioritas =
• Dimensi waktu (jangka Panjang, menengah, pendek)
• Ke-Wilayah-an dalam suatu Sistem  multi dimensi  keserasian spatial,
keselarasan antar sektor, efisiensi dalam kehidupan, optimalisasi investasi,
kelestarian lingkungan
Pergeseran teori perencanaan wilayah
Perspektif materialistik = orientasi pembangunan yang menitikberatkan
pada laju pertumbuhan ekonomi dengan basis peningkatan investasi
= Bergeser =
Pembangunan yang menekankan pada kemampuan masyarakat untuk
mengontrol keadaan dan lingkungannya

Paradigma yang menekankan pada proses partisipatif dan kolaboratif


untuk kesejahteraan sosial dan material yang berkeadilan, kebebasan
dan kemandirian
Prinsip pembangunan dalam Pengembangan Wilayah menekankan:
• Mengedepankan peran serta (partisipasi) masyarakat dan
memprioritaskan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Pemerintah berperan sebagai fasilitator daripada inisiator dan
pelaksana
• Menekankan aspek proses dibandingkan pendekatan yang
menghasilkan produk perencanaan berupa masterplan
Paradigma perencanaan wilayah modern:
Pengkajian yang sistematis dari aspek fisik, ekonomi, social
kelembagaan dan politik untuk mendukung dan mengarahkan
pemanfaatan sumberdaya di dalam memilih cara yang terbaik untuk
meningkatkan produktifitas agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat secara berkelanjutan
Kondisi yang harus dipenuhi:
1. Kebutuhan masyarakat untuk melakukan perubahan, mencegah
perubahan yang tidak diinginkan
2. Political will dan kemampuan untuk mengimplementasikan
perencanaan yang disusun
Pergeseran teori perencanaan kota
• modern planning  comprehensive rational planning  memasukkan
science ke dalam konsep dan kerja perencanaan (Beauregard, 1984)
• Comprehensive rational planning yang bersenyawa dengan Procedural
Planning Theory dari Faludi (1973)  RTRW; RDTRK
• Modern planning telah berpihak kepada market dan kapitalis besar,
berfokus membangun masyarakat kelas menengah perkotaan dan
mengabaikan keberagaman masyarakat bawah perkotaan  perencana
sebagai duta peradaban menjadi hanya sekedar teknisi saja = “deal maker”
Muncul : theoretical pluralism in urban and regional planning, mencakup
ragam pendekatan: (1) incrementalism, (2) implementation and policy, (3)
social planning and advocacy planning, (4) the political economy, (5) the new
humanism, dan (6) pragmatism. (Healy, et al. 1982)
Siklus Dasar Program Daerah
PERENCANAAN

PENGENDALIAN

IMPLEMENTASI PENGANGGARAN

PENGORGANISASIAN
Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Performance based Kinerja

Komponen evaluasi Dimensi Input (input based)

Dimensi Output Seberapa besar


(Output based) keluaran yang dihasilkan

Outcome (hasil)

Impact (Dampak)
Penentuan prioritas masalah untuk mengetahui
sejauh mana masalah itu penting dan apakah masalah
tersebut dapat teratasi

• Masalah sosial budaya,


ekonomi, biologi, psikologi,
Prioritas Masalah faktor lingkungan;
• Perbaikan manajemen
Hal yang penting untuk diketahui dalam prioritas
masalah:
1. Masalah yang perlu diprioritaskan
2. Siapa yang melakukan prioritas masalah
3. Bagaimana metode untuk mengidentifikasi masalah
Prioritas merupakan sebuah proses individu atau kelompok
dalam memberikan item rangking
Setiap individu/partisipan umumnya merupakan masukan
dalam proses prioritas masalah. Hal yang penting dipahami
dalam penentuan prioritas masalah adalah orang yang
menentukan prioritas masalah tidak terlibat langsung dalam
upaya intervensi sehingga penentuan prioritas masalah
terhindar dari kepentingan yang lain sehingga penentuan lebih
objektif.
Bagaimana metode untuk mengidentifikasi
masalah
• Penentuan metode dalam mengidentifikasi masalah pembangunan
adalah analisis kekuatan dan kelemahan.
• Metode mana yang tepat untuk digunakan.
• Metode yang memungkinkan untuk dilakukan
• Metode yang ada adalah item atau substansi yang memiliki nilai
tertinggi dan issu yang penting dalam masyarakat.
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
• Penentuan prioritas masalah berawal dari pendekatan
kualitatif guna untuk mengumpulkan informasi
tentang invetarisasi determinan prioritas.
• Menentukan sumber-sumber yang ada.
• Berkolaborasi dengan kalangan profesionalisme,
penguna pelayanan, dan pengambil kebijakan.
• Adanya assessment, inventarisasi determinan dan
sumber-sumber daya
• Alternative berbagai tawaran pemecahan masalah
Contoh metode penentuan prioritas
Metode Hanlon
• Metode hanlon adalah metode yang lebih tepat jika daftar outcome
dari tujuan yang ingin dicapai tersedia dari daftar prioritas yang ada
dengan data yang memadai dan system penilaian.
• Metode hanlon lebih tepat digunakan untuk menentukan prioritas
masalah kesehatan dengan memperhatikan teknik responsive dimana
tujuan yang dicapai dari program jelas yang dituangkan dalam criteria
dan faktor-faktor lain yang memungkinkan.
Langkah-langkah metode hanlon
• Menentukan rangking urutan dengan criteria spesifik
• Memasukan nilai rangking dengan metode PEARL
• Menghitung prioritas dengan scoring
• Mengrangking/mengurutkan masalah kesehatan.
Menentukan rangking urutan dengan criteria
spesifikRangking Besaran masalah Keseriusan masalah Effektivitas masalah
(% dari masalah (masalah dapat tertangai)
kesehatan)
9-10 > 25% Sangat serius 80-100% dapat ditangani
7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%
5-6 1-9,9% Serius 40-60%
3-4 0,1-0,09% Serius sedang 20-40%
1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%
0 Tidak serius < 5%
Besaran masalah Keseriusan masalah Kemudahan intervensi
dapat diperoleh didasarkan pada: dilakukan didasarkan
dari data dasar a. apakah Masalah menjadi pada:
individu dan perhatian utama Faktor terkait dengan
masyarakat masyarakat tinggi dan rendahnya
b. Apakah masalah Intervensi potensial dapat
merupakan kebutuhan dilakukan.
masyarakat
c. Apa dampak ekonomi
yang timbul
d. Apa dampak terhadap
kualitas hidup..?
e. Apakah terdapat fasilitas
layanan rumah sakit..?
Memasukan nilai rangking dengan metode PEARL
• Propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi masalah yang ada.
• Ekonomis. Apakah yang ditimbulkan dampak ekonomi dari masalah kesehatan.
Apakah masalah ekonomi berdampak jika masalah tidak ditangani.
• Acceptability. Akankan masyarakat dapat menerima program yang diberikan..?
atau apakah masyarakat menginginkan/membutuhkan..?
• Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial tersedia untuk
pelaksanaan program
• Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasi sesuai ketentuan hukum
atau peraturan yang berlaku.
Menghitung prioritas dengan scoring
• D = [A+(2xB)]x C
• Dimana:
• D = prioritas skor
• A = besaran rangking masalah kesehatan
• B = Keseriusan masalah kesehatan
• C = Potensial tindakan dapat dilakukan
• Dasar perhitungan skor dalam tahap 3 pada metode hanlon adalah
• mengkaji rangking dari masalah kesehatan
• Menentukan skor prioritas tertinggi
• mendapat rangking 1 kemudian prioritas keduan rangking 2 dan
seterusnya.
Metode hanlon
Indikator A B C D
kesehatan Besaran Keseriusan Efektif Skor Rangking
masalah masalah (tindakan prioritas
bias [A+(2xB)]C
dilakukan)

Cancer 8 10 6 165 3
Cerebrovaskuler 7 9 7 175 2
disease
Heart disease 10 10 7 210 1
Terimakasih……..

Anda mungkin juga menyukai