Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KESEHATAN GIGI

DAN MULUT MASYARAKAT


Pokok Bahasan : Diagnosis Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Oleh :
Sulur Joyo Sukendro, S.SiT, M.Kes
Proses Terapi Gigi dan Mulut

 
Pengkajian Diagnosa
Pengumpulan berdasarkan
data pengumnpulan
data
Perencanaan
Memilih,
memprioritaskan
dan
mengurutkan
tindakan

Evaluasi
Implementasi
Umpan
Pelaksanaan
balik yg
rencana
efektif
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
1. Yang mempunyai dampak terbesar pada kematian,
kasakitan, lama hari kehilangan kerja, biaya
rehabilitasi, dll
2. Apakah mengenai anak-anak, ibu-ibu
3. Masalah kesehatan yang paling rentan untuk
intervensi.
4. Masalah yang belum pernah disentuh/diintervensi.
5. Masalah yang merupakan daya ungkit tinggi dalam
meningkatkan status kesehatan, economic saving,
6. Apakah merupakan prioritas daerah/nasional
Mengapa perlu Prioritas Masalah?
• Terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan
karena itu tidak mungkin menyelesaikan
semua masalah.
• Adanya hubungan antara satu masalah
dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak
perlu semua masalah diselesaikan
(Azwar, 1996).
Metoda Delbeq
• adalah metoda kualitatif dimana prioritas
masalah penyakit ditentukan secara kualitatif
oleh panel expert.
• Caranya sekelompok pakar diberi informasi
tentang masalah penyakit yang perlu
ditetapkan prioritasnya termasuk data
kuantitatif yang ada untuk masing-masing
penyakit tersebut.
Metode Delbeq
Pada metode ini diprioritaskan masalah dilakukan dengan memberikan bobot
(yang merupakan nilai maksimum dan berkisar antara 0 sampai 10 dengan
kriteria:

a. Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk yang ada
kemungkinan terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi
terkait.
b. Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas,
kecenderungannya dari waktu ke waktu.
c. Biaya/dana yaitu besar atau jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah baik dari segi instansi yang bertanggung jawab terhadap
penyelesaian masalah atau dari masyarakat yang terkena masalah.
d. Kemudahan yaitu tersediannya tenaga, sarana/peralatan, waktu serta cara
atau metode dan teknologi penyelesaian masalah seperti tersediannya
kebijakan/peraturan, petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis (juknis)
dan sebagainnya.
Langkah-langkah Prioritas Masalah
menurut Delbeq :
• Tetapkan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar
• Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria (nilai 0-10)
• Tentukan skor untuk tiap kriteria. Besarnya skor tidak boleh
melebihi bobot yang telah disepakati. Bila ada perbedaan
pendapat dalam menentukan besarnya bobot dan skor yang
dipilih reratanya.
• Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara bobot dengan
skor masing-masing masalah.
• Jumlahkan nilai masing-masing kolom dan tentukan
prioritasnya berdasarkan jumlah skor yang tertinggi sampai
terendah.
Contoh Tabel Delbeq
KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIORIT
MASA- BESAR AS
LAH KEGAW KEMUD
MASAL BIAYA NILAI
ATAN AHAN
AH TOTAL
8 8 6 7
A 8X8=64 4X8=32 3X6=18 2x7=14 128 3
B 4X8=32 8X8=64 2X6=12 3X7=21 129 2
C 7x8=56 5X8=40 6X6=36 4X7=28 154 1
D 2x8=16 2X8=16 1X6=6 5X7=35 73 5
E 3x8=24 3X8=24 1X6=6 6X7=42 120 4
Buat Prioritas Masalah
dengan metode Delbeq

A. Angka kematian ibu per 346 per 100.000 kelahiran hidup (2010)
B. Angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup
C. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 19,6
%(2013)
D. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 297 per 100.000 penduduk (2013)
E. Prevalensi HIV 0,46% (2013)
F. Prevalensi tekanan darah tinggi 25,8 %2013)
G. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4
(2013)
H. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun 7,2% (2013)
Diskusi Kelompok – Metode Delbeq
KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIO-
MASA- RITAS
LAH BESAR
KEGA- KEMU-
MASA- BIAYA NILAI
WATAN DAHAN
LAH TOTAL

A
B
C
D
E
F
G
H
“HANLON KUANTITATIF”
• Tujuan :
• Identifikasi faktor-faktor yang dapat diiukutsertakan
dalam proses penentuan masalah
• Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberi
bobot terhadap kelompok faktor tersebut
• Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan
nilai sesuai kebutuhannya.
• Terdapat 4 kriteria :
– Kelompok A : Besarnya masalah
– Kelompok B : Keseriusan masalah
– Kelompok C : Efektivitas
– Kelompok D : PEARL faktor
Rating/ Besaran masalah Keseriusan masalah Effektivitas intervensi
skor (% dari masalah (masalah dapat
kesehatan) tertangani)

9-10 > 25% Sangat serius 80-100% efektif


7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%
5-6 1-9,9% Serius 40-60%
3-4 0,1-0,99% Serius sedang 20-40%
1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%
0 Tidak serius < 5%
Besaran masalah Keseriusan masalah didasarkan Efektivitas intervensi
dapat diperoleh dari pada: dilakukan didasarkan
data dasar individu a. Apakah membutuhkan pada:
dan masyarakat perhatian segera Faktor terkait dengan
b. Apakah masalah merupakan tinggi dan rendahnya
kebutuhan masyarakat Intervensi potensial dapat
c. Apa dampak ekonomi yang dilakukan.
timbul
d. Apa dampak terhadap
kualitas hidup..?
e. Apakah membutuhkan
perawatan RS jangka panjang
Masalah Besaran masalah Keseriusan masalah Effektivitas intervensi
(% dari masalah (masalah dapat
kesehatan) tertangani)
A
B
C
D
E
F
G
H
Memasukan nilai rangking dengan metode
PEARL
• Propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi
masalah yang ada.
• Ekonomis. Apakah yang ditimbulkan dampak ekonomi dari
masalah kesehatan. Apakah masalah ekonomi berdampak jika
masalah tidak ditangani.
• Acceptability. Akankan masyarakat dapat menerima program
yang diberikan..? atau apakah masyarakat
menginginkan/membutuhkan..?
• Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial
tersedia untuk pelaksanaan program
• Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasi
sesuai ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku.
Kriteria D : PEARL factor
• P = Propriety (tepat mengatasi masalah)
• E = Economics (ekonomis)
• A = Acceptable (dapat diterima)
• R = Resources Availability (tersedianya sumber)
• L = Legality (legalitas terjamin)
• Pemberian skor 0-1 (0=tidak, 1=ya)
P E A R L Hasil
Masalah Perkalian
Kesehatan

C
Menghitung prioritas dengan scoring
• D = [A+(2xB)]x C
Dimana:
• D = prioritas skor
• A = besarnya masalah kesehatan
• B = Keseriusan masalah kesehatan
• C = Efektivitas tindakan dapat dilakukan
Tabel Hanlon Kuantitatif
Indikator A B C D
kesehata Besaran Keserius- Efektifitas Skor Rangking
n masalah an intervensi prioritas
masalah [A+(2xB)]
C
A 3
B 5
C 8
D 3
E 4
F
G
H
• Dasar perhitungan skor dalam tahap 3 pada
metode hanlon adalah
• mengkaji rangking dari masalah kesehatan
• Menentukan skor prioritas tertinggi
• mendapat rangking 1 kemudian prioritas
keduan rangking 2 dan seterusnya.
Metode Penetapan Prioritas Masalah
“HANLON KUALITATIF”
adalah membandingkan pentingnya masalah satu dengan masalah lain melalui
cara matching untuk tiap-tiap masalah.
LANGKAH-LANGKAH :
• Buat Matrik
• Tulis semua masalah pada sumbu vertikal dan horisontal
• Bandingkan / match terhadap masalah yang ada dan lakukan penilaian dengan
ketentuan :
– Jika masalah pada kolom kiri lebih penting dari atasnya, beri tanda (+) pada
kotaknya, dan bila kalah penting beri tanda (-).
– Kerjakan hanya yang sebelah kanan dari garis diagonal
– Jumlah tanda (+) secara horisontal dan masukkan pada kotak Total TOTAL (+)
horisontal
– Jumlahkan tanda (-) secara vertikal dan masukkan pada kotak Total (-)
vertikal
– Jumlahkan hasil vertikal dan horisontal dan masukkan dalam kotak Total
– Hasil penjumlahan pada kotak Total yang mempunyai nilai tertinggi adalah
urutan prioritas masalah
Contoh :
Masalah A B C D E Hori-
sontal
A + + + + 4

B + - + 2

C - - 0

D + 1

E 0

Total Vertikal 0 0 0 2 1

Total 4 2 0 1 0
Horisontal
Total 4 2 0 3 1

Prioritas I III V II IV
Masalah
Contoh :
Masalah A B C D E Hori-
sontal
A

Total Vertikal

Total
Horisontal
Total

Prioritas
Masalah
Buat Prioritas Masalah
dengan metode Hanlon Kuantitatif &
Kualitatif
A. Angka kematian ibu per 346 per 100.000
kelahiran hidup (2010)
B. Angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran
hidup
C. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada
anak balita 19,6 %(2013)
D. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 297 per 100.000
penduduk (2013)
E. Prevalensi HIV 0,46% (2013)
4. Metode MATEMATIK
Kriteria:
1. Luasnya masalah (magnitude)
2. Beratnya kerugian yang timbul (Severity)
3. Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi
masalah kesehatan tersebut ( Vulnerability
4. Kepedulian/dukungan politis dan
dukungan masyarakat (Community and
political concern)
5. Ketersediaan data (Affordability)
Magnitude masalah, menunjukkan berapa
banvak penduduk yang terkena masalah atau
penyakit tersebut. Ini ditunjukan oleh angka
prevalensi atau insiden penyakit
•Severity adalah besar kerugian yang ditimbulkan.
✓ Pada masa lalu yang dipakai sebagai ukuran
severity adalah Case Fatality Rate
(CFR)masing-masingpenyakit.
✓ Sekarang severity tersebut bisa juga dilihat
dari jumlah disability days atau disability
years atau disesase burden yang ditimbulkan
oleh penyakit bersangkutan.
✓ HIV/AIDS misalnya akan mendapat nilai skor
✓ tinggi dalam skala prioritas yaitu dari sudut
pandang severity ini.
Vulnerability
menunjukkan sejauh mana
tersedia teknologi atau obat yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut.

Vulnerability juga bisa dinilai dari


tersedianya infrastruktur untuk melaksanakan
program seperti misalnya ketersediaan tenaga
dan peralatan.
Affordability
• menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
• Bagi negara maju masalah dana tidak merupakan
masalah akan tetapi di negara berkembang
seringkali pembiayaan program kesehatan
tergantung pada bantuan luar negeri.

• Kadang kala ada donor yang mengkhususkan diri


untuk menunjang program kesehatan atau
penyakit tertentu katakanlah program gizi,
HIV/AIDS
Spesifikasi Teknik Kelompok Nominal

Memanfaatkan pengalaman-pengalaman
anggota
Berhasil menghindari konflik
Komposisi kelompok merupakan unsur penting
Konsumen merupakan anggota kelompok untuk
mengidentifikasikan masalah
Kelompok pakar berorientasi pada pemecahan
masalah.
5. Teknik kelompok nominal
• Dilakukan apabila kedua kelompok
(klien/pelanggan dan penyedia program
kesehatan kesulitan dalam penentuan masalah,
dapat dilakukan guna menghindari konflik, maka
dapat dilakukan suatu kesepakatan kelompok
dengan cara Andre Delbecq.
• Elemen-elemen yang tercakup dalam model:
✓ mendaftar masalah tertentu yang akan
dipecahkan
✓ mendaftar pendekatan yang mungkin
untuk pemecahan masalah
✓ membuat prioritas program
✓ pengembangan program
✓ evaluasi program
✓ cakupannya menyeluruh
Pengumpulan ide secara diam

• satu kelompok terdiri dari 6-9 orang dengan


pengetahuan tentang masalah yang dibahas
beberapa sudut pandang dikumpulkan,
dikumpulkan pemecahan masalah yang
mungkin
• moderator (pengumpul ide) selama lebih
kurang 10 menit mengutarakan masalah
• selama 15-20 menit kelompok menuliskan
pendapat masing-masing
Perakitan ide

• semua ide ditampung


• biasanya menghasilkan 20 atau lebih pokok
bahasan
• masing-masing mengutarakan 1 kartu hasil
kelompok, ditulis moderator
Diskusi untuk memperjelas dan menyunting

• semua pokok bahasan dicatat


• semua diskusi interaktif kelompok
terstruktur selama 30 menit
• merumuskan kembali
• mengkombinasikan pokok bahasan yang
berhubungan
• menghilangkan duplikasi
Penetapan prioritas

- peserta secara terpisah mengulas daftar akhir


pokok bahasan
- mengidentifikasikan 5 hal yang paling penting
- memberi skoring dari 5 s/d 1 dari yang
dianggap trpenting
- hasil bahasan masing-masing (yang dianggap
prioritas) dihitung
dibahas ulang hasil kajian kelompok
6. TEKNIK DELPHI

• Memungkinkan keikutsertaan sejumlah besar


individu
• Tidak memerlukan kehadiran fisik semua orang
• Pengetahuan kurang bersifat absolut
• Dapat ditempatkan spekulasi pada ujung lainnya
• Pendapat bedasar pengalaman
• Pengetahuan yang cukup dalam keadaan sekarang
• Bagaimana menggabungkan opini beberapa orang,
dikombinasikan secara tepat untuk membetuk
penilaian gabungan terbaik
Estimasi awal

• anggota kelompok secara terpisah


menanggapi dengan estimasi-estimasi
• tanggapan diserahkan pada moderator
• masing-masing individu tidak tahu estimasi
anggota lain dari kelompok
• moderator mencatat probabilitas
• moderator melaporkan hasil kelompok
Revisi berulang dan gerakan kearah kesepakatan

• sekarang terdapat dua buah informasi: satu


dari pribadi, satu dari rata-rata kelompok
• semua individu membentuk penilaian yang
direvisi
• hasil revisi dilaporkan kepada moderator
• muncul median baru, dikalkulasikan
• proses diulang sebnayak putaran yang
diperluakn untuk mencapai stabilitas
• dalam praktek diperlukan 3-4 ronde
Perbandingan dengan Teknik Kelompok
Nominal
pendekatan berbeda
proses sama-sama memanfaatkan keunggulan
berbagai sudut pandang, menghindari konflik,
interaksi, dominasi
Yang paling sering dipakai KOMBINASI
keduanyaPerbandingan dengan Teknik
Kelompok Nominal
pendekatan berbeda
proses sama-sama memanfaatkan keunggulan
berbagai sudut pandang, menghindari konflik,
interaksi, dominasi
Yang paling sering dipakai KOMBINASI keduanya
7. (Disease Adjusted LifeYear =DALY).
• Pada tingkat global penggunaan metoda Disease
Burden dalam penetapan prioritas masalah
kesehatan,
• Bank Dunia telah menghitung waktu produktif
yang hilang (Desease Burden) yang disebut
sebagai DALY yang diakibatkan oleh berbagai
macam penyakit.
• Atas dasar perhitungan tersebut Bank Dunia
menyarankan agar dalam
programkesehatanprioritas diberikan pada
masalah kesehatan esensiat terdiri dari (1) TBC
(2) Pemberantasan Penytakit Menular (3)
Penanganan Anak GiziKurang/Buruk
8. Metoda Perbandingan antara Target dan
PencapaianProgramTahunan
Metoda penetapan prioritas masalah
kesehatan beradasarkan pencapaian program
tahunan yang dilakukan adalah dengan
membandingkan antara target yang ditetapkan
dari
setiap programdenganhasilpencapaiandalamsuatu
kurun waktu 1 tahun. Penetapan prioritas masalah
kesehatan seperti ini sering digunakan oleh
pemegang atau pelaksana program kesehatan di
tingkat Puskesmas dan Tingkat Kabupaten/Kota
Pada daerah desentralisasi
Metoda Penetapan Prioritas Alternatif/Pilihan
PemecahanMasalahuntuk
Intervensi
Ada 2 metoda yang lazim digunakan dalam
penetapan prioritas alternative pemecahan masalah
untuk intervensi dalam penetapan pilihan bentuk
intevensi yaitu metoda Analisis Pembiayaan yang
lebih dikenal cara efektifitas dan efisiensi dan
metodaHanlon41.
1. Metoda Analisis Pembiayaan (Cost Analysis)
lebih dikenal Efektifitas Efisiensi.
Penggunaan metoda ini dengan
memperhitungkan efektifitas dan efisiensi dalam
penetapan pilihan jenis intervensi yang dilakukan
M = Magnitude (besarnya masalah yang
dihadapi)
I = Important (pentingnya jalan keluar
Menyelesaikan masalah)
V = Vunerability (ketepatan jalan keluar
untukmasalah)
C = Cost (biaya yang dikeluarkan) dimana
Kriterinya ditetapkan:

Nilai l =Biaya sangat murah P= MxVxI


Nilai2 =Biaya murah C
Nilai 3 =Biaya cukup murah
Nilai4 =Biayamahal
Nilai5 =Biaya sangat mahal

Anda mungkin juga menyukai