Anda di halaman 1dari 10

A.

TOPIK 2 PERAWATAN KLIEN ISOLASI


Pengertian :
Memisahkan pasien dan peralatan yang diperlukan pada suatu tempat
tersendiri atau khusus.
Menempatkan klien dan peralatan yang diperlukan pada suatu tempat
khusus. Perawatan klien isolasi lazim diberikan pada klien yang mengidap
penyakit menular, baik aktual maupun yang dicurigai : klien gelisah, klien
yang memerlukan perawatan khusus, klien menjelang kematian

Tujuan :
 Menghindarkan dan penyebaran dan penularan penyakit
 Memudahkan perawatan
 Memberikan ketenangan dan rasa aman bagi pasien bersangkutan
maupun pasien lain

Persiapan alat
Pemilihan peralatan tergantung pada jenis perawatan yang diberikan
pada klien (misalnya, peralatan pemberian obat, peralatan hygiene diri,
peralatan bed making)

Prosedur pelaksanaan
 Perhatikan instruksi dokter untuk memastikan jenis isolasi yang sesuai
dengan kondisi klien
 Ikuti kebijakan dan manual prosedur atau kebijakan pengendalian infeksi
institusi sebagai langkah kewaspadaan
 Kaji hasil pemeriksaan labolatorium, khususnya hasil kultur untuk
menentukan alasan klien menjalani isolasi
 Pertimbangkan jenis prosedur yang akan dilakukan di ruangan klien
 Siapkan semua peralatan yang diperlukan
 Cuci tangan
 Kenakan gaun isolasi, masker, dan sarung tangan dengan tepat :
 Kenakan gaun isolasi. Pastikan gaun isolasi menutup semua bagian luar
pakaian anda. Ikat pita gaun dengan erat pada leher dan pinggul
 Kenakan sarung sekali pakai. Jika digunakan bersama dengan gaun,
masukka tepi gaun ke dalam sarung tangan
 Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung, kemudian ikat dengan
erat
 Masuk ke ruangan klien dan atur peralatan yang diperlukan. Bungkus
peralatan dengan handuk bersih jika digunakan kembali
Kaji tanda-tanda vital :
 Letakkan kertas bersih di sisi tempat tidur. Letakkan sehelai kertas
tambahan diatasnya
 Letakkan jam di atas handuk agar mudah dilihat
 Lanjutkan pengkajian tanda-tanda vital dengan prosedur rutin. Upayakan
stetoskop dan manset tekanan darah tidak kontak dengan bahan terinfeksi
 Catat hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada catatan keperawatan klien
 Jika stetoskop akan digunakan kembali, bersihkan diafragma atau bel
dengan alkohol. Simpan di tempat yang bersih
Berikan obat :
 Berikan obat oral dalam pembungkus atau mangkuk
 Buang pembungkus atau mangkuk ke dalam wadah plastik
 Kenakan sarung tangan ketika memberikan injeksi
 Buang spuit ke dalam wadah benda tajam infeksius
 Pertahankan hygiene personal
 Upayakan agar gaun isolasi tidak basah
 Bantu klien melepaskan pakaian, masukkan ke dalam kantong linen
khusus
 Lepaskan linen yang kotor dari tempat tidur dan masukkan ke dalam
kantong linen khusus. Upayakan agar gaun isolasi tidak kontak dengan
linen yang kotor
 Pasang linen yang bersih pada tempat tidur klien
 Ganti sarung tangan jika kotor dan jika klien memerlukan perawatan
tambahan

Kumpulkan spesimen :
 Masukkan spesimen darah dan cairan tubuh ke dalam wadah yang tepat
dengan penutup yang adekuat untuk mencegah kebocoran selama
pengiriman
 Letakkan wadah spesimen urine atau feses pada kertas di kamar mandi
klien
 Kumpulkan spesimen yang diperlukan dengan teknik yang tepat.
Masukkan spesimen ke dalam wadah untuk meminimalkan kontak tangan
yang bersarung tangan pada permukaan luar wadah
 Periksa dan pastikan wadah spesimen telah tertutup rapat serta
permukaan luar wadah tidak kotor. Masukan wadah ke kantong plastik
yang bersih
 Beri label nama klien pada permukaan wadah. Kirim ke laboratorium
dengan disertakan label peringatan, bergantung pada kebijakan institusi
 Buang kantong linen dan sampah infeksius jika sudah penuh :
 Gunakan kantong khusus untuk menampung peralatan kotor jika alat
tersebut tahan terhadap kelembapan
 Ikat kantong dengan erat di bagian atas
 Siapkan kembali peralatan yang dibutuhkan di ruangan isolasi dengan
meminta petugas lain memindahkan peralatan tersebut dari pintu
 Tinggalkan ruangan isolasi :
 Lepaskan sarung tangan dengan menggenggam pergelangan tangan
salah satu sarung tangan, kemudian tarik. Balikkan sarung tangan bagian
dalam ke luar. Selanjutnya, susupkan tangan yang tidak bersarung tangan
ke pergelangan tangan yang masih bersarung tangan. Tarik dan balik
sarung tangan bagian dalam ke luar
 Lepaskan karet atau ikatan masker dari telinga anda dan buang dalam
wadah yang telah disediakan
 Lepaskan ikatan gaun isolasi pada bagian leher dan biarkan gaun terlepas
dari bahu. Lepaskan tangan dan lengan gaun isolasi tanpa menyentuh
bagian luarnya. Pegang gaun isolasi pada bagian bahu dalam dan lipat
bagian dalam ke luar, kemudian masukkan ke kantong linen kotor
 Cuci tangan minimal 10 detik
 Informasikan kepada klien kapan anda kembali ke ruangan. Tanyakan
apakah klien memerlukan peralatan hygiene personal
 Tinggalkan ruangan, tutup pintu dengan rapat
 Catat tanda-tanda vital dan prosedur yang telah dilakukan pada catatan
perawat

Dilakukan :
1. Pasien berpenyakit menular
2. Pasien yang disangka berpenyakit menular
3. Pasien yang gelisah atau mengganggu pasien lain
4. Pasien yang memerlukan perawatan khusus
5. Pasien yang sedang berada dalam sakaratul maut

Peralatan :
Pemilihan peralatan tergantng pada tipe perawatan yang diberikan pada
klien (misalnya, alat-alat untuk meberikan obat, alat-alat untuk kebersihan,
alat-alat untuk mengganti speri tempat tidur).

Prosedur pelaksanaan
1. Mendengarkan perintah dokter untuk memastikan jenis isolasi yang
sesuai dengan klien.
Setiap isolasi akan mengelompokkan jenis pakaian pelindung yang
digunakan dan kewaspadaan yang harus diikuti.
2. Memperhatikan kebijakan dan manual prosedur atau kebijakan
pengawasan infeksi institusi untuk kewaspadaan yang harus diikuti.
Sikap institusi harus memerlukan pedoman yang bervariasi
3. Setiap hasil pemeriksaan laboratorium untuk menentukan jenis
mikroorganisme yang menyebabkan klien diisolasi
Memungkinkan anda untuk mengetahui mikroorganisme apa yang
menginfeksi klien itu dalam media apamikroorganisme tersebut
teridentifikasi (misalnya sputum, darah,dll). Informasiini memudakann
anda untuk melakuka tindakan kewaspadaan yang saat ketika
menangani eksudat tetinfeksi atau drainase.
4. Pertimbangkan jenis tindakan perawatan atau prosedur yang akan
dilakukan di ruangan klien.
Membantu anda mengatasi kebutuhan akan alat-alat, waktu yang anda
sesuaikan ketika diruangan, dan mengkoordinasikan aktivitas anda
5. Pastikan semua peralatan dan bahan yang diperlukan
Mencegah kebutuhan meningalkan dan memasuki ruangan kembali
beberapa kali meningkatkan resiko infeksi
6. Cuci tangan
Mengurangi transmisi mikroorganisme
7. Gunakan scort, sarung tangan dan masker dengan tepat
a. Kenakan scort, pastikan scort ini meutup semua bagian luar
pakaian. Tarik lengan sampai ke pergelangan tangan. Ikat dengan
aman pada leher dan panggul.
Pakaian pelindung masker dan sarung tangan mencegah transmisi
organisme perawat dan melindungi perawat dengan kontak paogen
infeksi.
b. Kenakan sarung tanagn sekali pakai. Bila digunakan dengan scort,
memasukkan tepi scort ke dalam lipatan sarung tangan
c. Gunakan masker bedah sekitar mulut dan hidung,ikat dengan kuat
8. Memasuki ruang klien. Atur baha dan peralatan (Bila peralatan tidak
akan dibuang dari ruangan untuk penggunaan ulang, bungkus dengan
handuk bersih)
Mencegah kontainasi alat-alat
9. Mengkaji tanda-tanda vital:
a. Letakkan kertas bersih disamping tempat tidur. Lrtakkan sehelai
kertas tambahan diatasnya.
Membantu menghindari kontak badan bersih pada lingkungan
terkontaminasi di ruanagn isolasi
b. Letakkan ja diatas handuk agar mudah dilihat
c. Bila peraralatan masih didalam ruangan, lanjutkan pengkajian
tanda-tanda vital dengan prosedur rutin. Hindari kontak stetoskop
atau menset tekanan darah dengan bahan terinfeksi
d. Tuliskan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada selembar kertas
e. Bila setoskop akan digunakan ulang, bersihkan diagfragma atau bel
dengan alkohol. Simpan ditempat yang bersih
10. Memberikan obat
a. Berikan obat oral pembungkus dalam mangkuk.
Bahan-bahan ditangani dengan baik dan dibuang untuk
meminimalkan peindahan mikroorganisme
b. Buang pembungkus atau mangkuk dalam wadah plastik
c. Berikan injeksi saat menggunakan sarung tangan
d. Buang spult ke dalam wadah khusus
Cegah penambahan kontaminasi pada spult
11. Memberigan hygiane
a. Hindari jangan sampai scort menjadi basah
Kelembapan pada scort memberikan jalan bagi mikroorganisme
untuk mnyebar pada pakaian anda
b. Bantu klien melepas scort; buang dalam kantong linen khusus
c. Lepasakan klien dari tempat tidur, bila terlalu kotor, hindari kontak
dengan gaun anda. Buang dalam kantong linen khusus
Linen kotor oleh cairan tubuh klien dibuang untuk mencegah
terjadinya kontak dengan bahan yang bersih
d. Pasang kembali linen tempat tidur yang bersih
e. Ganti sarung tangan bila terlalu kotor dan diperlukan perawatan
lanjut.
12. Mengumpulkan spesimen
Spesimen darah dan cairan tubuh diletakkan pada wadah yang baik
dengan penutup yang kuat untuk mencegah kebocoran selama
pengiriman.
a. Letakkan wadah spesimen pada kertas di kamar mandi klien
b. Kumpulka spesimen yang diperlukan dengan teknikyang tepat.
Pindahkan spesimen ke wadah dengan meminimalkan kontak pada
tangan yang menggunakan sarung tangan dengan permukaan luar
wadah
Setiap jenis eksresi atau eksudat tubuh harus dikumpulkan dengan
cara khusus guna mencegah kontaminasi oleh flora normal. Wadah
waddah ari spesimen akan dipegang oleh petugas laboratorium dan
harus tetap bersih pada bagian luarnya
c. Periksa bahwa wadah spesimen telah tertutup rapat dan
permukaan bagian luartidak bocor. Pindahkan wadah ke kantong
plastik yang bersih
d. Beri label pada wadah spesimen dengan nama klien. Kirim ke
laboratorium (harus digunakan label peringatan,, tergantung pada
kebijakan ruah sakit)
13. Buang kantong linen dan sampah bila sudah penuh.
Linen kotor atau pembuangan harus dibungkus dengan baik lalu
dibuang untuk mencegah pemejanan petugas terhadap bahan infeksi.
a. Gunakan alat khusus untuk menampung alat kotor bila alat tersebut
tahan dan kuat terhadap kelembapan
b. Ikat kantung yang kuat pada bagian atas
14. Sediakan kembali kebutuhan akan peralatan di ruangan dengan
meminta orang lain memindahkan peralatan tersebut dari pintu.
Membatasi lalu lalang petugas ke dalam dan keluar ruanagn
mengurangi pemaparan anda dan klien terhadap mikroorganisme
15. Tinggalkan ruangan isolasi
a. Lepaska ikatan scort pada pergelangan. Lepaskan sarung tangan
dengan menggunakan ujung salah satu saraung tangan tarik,
balikkan sarung tangan begian dalam ke luar, dengan tangan yang
tak bersarung tangan, susupkan tangan ke bagian ke pergelangan
tangan yang masih bersarung tangan, tarik, balik, bagian dalam
keluar
Sarung tangan dilepaskan pertama kali karena mereka sepertinya
yang paling terkontaminasi dan seharusnya tidak digunakan untuk
menyentuh rambutsekitar masker.
b. Lepaskan ikatan atau tarik masker ari telinga anda dan buang
dalam wadah
c. Lepaskan ikatan scort pada leher biarkan scort jatuh dari bahu.
Lepaskan tenga dari lengan scort tanpa menyentuh bagian luar
scort. Pegang scort bagian dalam pada bahu dan lipat dari dalam
keluar, taruh pada kantung cucian
d. Cuci tangan anda selama minimum 10 detik
Secara mekanik mengangkat semua mikroorganisme transien yang
tersentuh
e. Keluarkan kembali jam tangan dan stetoskop, hati-hati untuk tidak
menyentuhnya catat tanda-tandda vital pada kertas
f. Beritahu klien kapan anda merencanakan kembali ke ruangan.
Tanyakan apakah klien memerlukanalat perawatan pribadi
g. Tinggalkan ruangan, tutup pintu dengan baik
Ruangan harus tetap tertutup, terutama bila mengisolasi infeksi
yang ditularkan melalui udara
16. Catat tanda-tanda vital dan prosedur lain sesuai pedoman untuk setiap
keterampilan pada catatan perawat.
Mendokumentasikan perawatan yang diberikan
Hal yang perlu diperhatikan perawat
Jelaskan tujuan anda mengenai tujuan khusus untuk setiap ketegori isolasi.
Ini penting untuk mengetahui tipe infeksi apa yang dimiliki dan dengan cara apa
organisme infeksi ditularkan.
Untuk pelaksanaan vital sign jika sudah disediakan alat dalam ruangan
gunakan secara rutin

Penyuluhan klien
Jelaskan tujuan dan pentingnya teknik isolasi.Klien harus memahami bahwa
rindak kewaspadaan yang dilakukan untuk keamanan semua orang. Bila klien
memahami praktik isolasi, ia apat membantu melaksanakan prosedur ketika
pengunjung masuk ruangan.

Pertimbangan pediatri
Klien usia pra sekolah mungkin menganggap isolasi sebagai hukuman. Anak
yang lebih besar harus diberi penjelasan yag lebih legkap tentang prosedur untuk
meminimalkan rasa takut dan fantasi. Tunjukkan pada anak-anak bentuk-bentuk
pakaian pelindung yang berbeda.Anak-anak yang lebih mudah dapat bermain
“berdandan denngan mengenakan masker dan sarung tangan.Bila mungkin berikn
kesepatan pada anak-anak untuk melihat wajah anda sebelum menggunakan
masker.

Pertimbangan geriatri
Klien lansia mungkin lebih beresiko terhadap perubahan sensori daripada
klien yang lebih muda karena proses normal penuaan. Mereka secara konsisten
akan memerlukan rasangan sensori yang bermakna selama dalam isolasi. Beberapa
tindakan sederhaa dapat dilakukan meliputi menyalakan lampu ketika masuk
ruangan, membuka penghalang atau tirai jendela, dan duduk untuk menciptakan
diskusi rileks.

A. MEMBUKA DAN MENATA PAKET STERIL


Membuka dan menata paket steril terdiri dari :
1. Membuka paket steril
a. Membuka paket biasa
b. Membuka paket komersial siap pakai
2. Membuat bidang atau daerah steril dengan kain

Pengertian :
Membuka bungkusan steril dan menyediakan area steril yang berisi
alat-alat steril dapat berupa alat ganti balutan atau bak keteteryang dibungkus
dengan kertas atau kain yang disterilisasi
Tujuan :
Untuk mempertahankan kesterilisasian dari persediaan dan peralatan

Persiapan alat :
1. Paket berisi pembungkus yang steril
2. Paket steril yang diperlukan

Prosedur pelaksanaan :
Membuka paket steril
a. Membuka paket biasa
Untuk membuka pembungkus paket pada permukaan
 Letakkan paket di tengah sehingga penutup atas pembungkus jauh
dari anda. Posisi ini mencegah agar tidak tersentuh secara
langsung diatas hal steril yang dapat mengkontaminasinya
 Sentuh paket (tiak diatasnya) sambil apit penutup pertama pada
pembungkus luar diantar ibu jari da jar telunjuk menyentuh
pembungkus luar memelihara sterilisasi pembungkus dalamnya.
 Tari penutup dan buka letakkan dipermukaan
 Ulangi lagi untuk sisi penutup satunya, buka penutup atas yang
pertama. Gunakan sarung tangan kanan untuk menutup sebelah
kanan dan tangan kiri untuk penutup sebelah kiri dengan perawat
menghindari menyentuh isi steril
 Tarik penutup keempat ke arah anda dengan menggenggam
sudutnya yang ada dibawah. Pastikan penutupnya tidak menyentuh
objek lain. Jika permukaan bagian dalam menyentuh bahan yang
tidak steril maka itu terkontamiasi.
 Membuka penutup paket sambil memegang paketnya
1. Pegang paket dengan satu tangan dengan penutup atasnya
terbuka dan jauh dari anda
2. Gunakan tangan yang satunya, buka paket seperti diatas, tarik
sudut dari penutupnya ke belakang dan jangan menyentuh dari
isi paket itu.
b. Membuka paket komersial siap pakai
Paket komersial siap pakai dan kontainer biasanya mempunya
petunjuk dari pabrk untuk membukanya
 Jika penutup dari paket mempunyai sudut unutk membuka segel,
pegang sudutnya dengan tangan tangan satu dan tarik ke belakang
penutupnya dengan tangan yang satunya lagi
 Jika paket tersebut mempuyai ujung pembuka segel sebagian,
pegang kedua sisi ari ujungnya satu dengan setiap tangan an
pisahkan secara hati-hati
c. Membuat bidang/daeaah steril dengan kain
1. Buka paket yang berisi kain seperti pada langkah kedua membuka
paket steril (diatas)
2. Dengan satu tangan tarik sudut dari kain yang membalik pada atasnya
3. Angkat kain dari penutupnya dann biarkan mereka terbuka tanpa
menyentuh beberapa objek. Jika kain menyentuh sisi luar dari paket
atau beberapa permukaan atau objek yang tidak steril, ini dianggap
terkontaminasi
4. Buang tutupnya
5. Dengan tangan yang satunya, pilih secarahati-hati sudut lainya dari
kain, peganggalah jauh dari diri anda
6. Letakan kain pada permukaan yang bersih dan kering, letakkan bagian
bawahnya jauh dari anda dengan meletakkannya pada sisi paling
bawah, perawat menghindari kecenderungannya di atas daderah steril
dan mengkontainasinya

Hal yang perlu diperhatikan perawat :


1. Jaminan bahwa peket berih dan kering, jika lembab anggaplah
terkontaminasi dan harus dibuang
2. Ceklah kesterilisasian tanggal kadaluarsa pada paket dan lihat untuk
beberapa indikasi yang mungkin sudah terbuka sebelumnya

B. MEMAKAI JUBAH STERIL


Pengertian ;
Pemeliharaan lingkungan steril dengan menggunakan jubah (pakaina
khusus) sebagai cara untuk menutupi daerah yang tidak steril tanpa
mengkontaminasi bagian luar dari jubah

Tujuan :
1. Memelihara lingkungan steril
2. Melindungi klien dari kontainasi
3. Meminimalisasi resiko infeksi
4. Memungkinka erawat bekerja secara tertutup di daerah steril
danmenyentuh benda-benda steril janagan leluasa
5. Untuk melindungi klien dari kontamnasi oleh mikroorganisme oleh
tangan, lengan dan pakaian perawat

Persiapan alat :
Satu bungkus pakaina yang berisii pakaian steril

Prosedur pelaksanaan :
1. Ambil jubah steril dengan hati-hati
2. Pegang bagian dalam jubah, leher teratas, depan leher
3. Dan biarkan posisi tersebut sehingga anda menghadap bagian
belakang yang terbuka. Masukkan tangan dan lengan anda secara
hati-hati pada jubah dan pada bagian baju
4. Berbaliklah kebelakang pada teman anda yang akan memegang
bagian dalam jubah. Ikatlah pada leher dan pinggang bagian belakang
5. Gunakan tehnik sarung tangan tertutup pakailah sarung tangan yang
steril
6. Dengan tangan yang sudah bersarung tangan ikatlah pita pada bagian
depan jubah
7. Jagalah ikatan tersebut diatas pinggang anda
8. Sementara orang lain membentuk ikatan tutuplah jubah ini secara
komplit menutup bagian belakang anda dengan jubah steril. Pastikan
anda jauh dari semua peralatan

Anda mungkin juga menyukai